Penyakit & Kelainan

5 Cara Mencegah Penyakit Hepatitis B

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit hepatitis disebabkan oleh virus yang menyerang hati sehingga terjadi infeksi. Penyakit ini dapat berlangsung sementara waktu (hepatitis B akut) atau pada kondisi yang lebih serius hepatitis menyebabkan pasiennya menderita infeksi hati kronis seumur hidup (hepatitis B kronis). Kerusakan hati akibat infeksi ini menyebabkan kerusakan organ hati hingga berujung kanker hati.[1]

Hepatitis B menjadi salah satu penyakit dengan resiko kematian yang cukup tinggi. Pencegahan sejak dini sangat diperlukan untuk menurunkan resiko penyebaran dan menurunkan angka korban jiwa akibat infeksi virus ini. Berikut langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam upaya mencegah penyakit hepatitis B :

1.Pemberian vaksin hepatitis B

Pemberian vaksin hepatitis B menjadi langkah awal untuk mencegah penyebaran virus hepatitis di seluruh dunia.[4] Pemberian dosis pertama vaksin hepatitis B harus dilakukan segera setelah bayi dilahirkan, dilajutkan dengan dosis kedua dalam waktu dua hingga empat minggu kemudian. Cara ini diharapkan dapat memberikan perlindungan selama dua puluh tahun atau bahkan seumur hidup.[5]

Selain itu bagi orang yang bekerja di pusat penitipan anak, sekolah dan penjara, serta orang-orang dengan potensi tinggi terserang penyakit hepatitis B, juga di wajibkan untuk melakukan vaksin hepatitis B agar mengurangi resiko terpapar dan kembali menularkan penyakit tersebut.[6]

2. Memperhatikan kebersihan peralatan medis

Para pekerja medis memiliki resiko tertular virus hepatitis B yang cukup tinggi. Terutama saat melakukan penanganan pada pasien dengan kondisi luka terbuka. Resiko lainnya terjadi saat menggunakan alat medis yang meyebabkan goresan.[6]

Hanya menggunakan jarum suntik sekali pakai dan memastikan seluruh peralatan medis dalam kondisi steril saat menangani pasien menjadi langkah yang dapat ditempuh untuk menurunkan resiko penyebaran penyakit hepatitis B. Dan pastikan untuk selalu menggunakan sarung tangan saat mengobati luka terbuka orang lain.[7]

3. Tidak berbagi peralatan pribadi

Virus hepatitis B dapat bertahan diluar tubuh selama tujuh hari. Darah, air liur, dan cairan tubuh lain dari penderita hepatitis B masih dapat menyebabkan penularan penyakit bahkan setelah dibiarkan mengering di udara terbuka.[8]

Biasanya pada peralatan pribadi seperti sikat gigi, gunting kuku dan pisau cukur tertinggal jejak-jejak darah dan air liur dalam ukuran mikroskopis, sehingga sangat tidak di anjurkan menggunakan barang-barang tersebut secara bersama-sama.[8]

Tidak menggunakan sikat gigi, pisau cukur dan jepit kuku secara bersama-sama serta tidak menggunakan barang-barang tersebut dalam waktu yang terlalu lama dengan selalu mengganti pisau cukur dan sikat gigi secara berkala dapat menjadi salah satu cara pencegahan penularan virus hepatitis B.[7]

4. Memperhatikan kebersihan jarum suntik

Cara selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran dan penularan virus hepatitis B adalah dengan memastikan alat-alat yang digunakan saat ingin membuat tato atau menindik tubuh, dalam keadaan steril dan belum digunakan pada orang lain sebelumnya.[7]

Hal ini karena jarum yang sudah terkontaminasi oleh darah penderita hepatitis B ketika disuntikan kembali ke dalam lapisan kulit akan menimbulkan resiko penyebaran virus hepatitis B yang sangat tinggi.[7]

5. Melakukan hubungan seksual dengan aman

Hubungan seksual menyebabkan kemungkinan penyebaran virus penyakit hepatitis B yang lebih tinggi dibandingkan penyebaran HIV. Hal ini terjadi karena virus hepatitis B tidak hanya ditemukan dalam air mani dan air liur, melainkan juga pada cairan vagina yang dihasilkan ketika berhubungan intim.[8]

Hubungan seksual dengan cara anal ataupun oral menjadi penyebab terjadinya penularan hepatitis B. Namun virus ini tidak dapat ditularkan hanya melalui berpegangan tangan, berpelukan bahkan berciuman. Dalam kasus penularan hepatitis B setelah berciuman umumnya disebabkan ketika adanya luka pada bagian mulut.[8]

Mengingat tingkat resiko penyebaran virus hepatitis B yang tinggi melalui hubungan seksual yang tidak sehat, maka penting untuk selalu menggunakan pengaman saat melakukan hubungan intim dan tidak berganti-ganti pasangan terlalu sering.[7]

Dan yang tidak kalah penting selain langkah-langkah pencegahan tersebut adalah untuk langsung menghubungi dokter atau mendatangi fasilitas kesehatan saat adanya kemungkinan berinteraksi dengan penderita hepatitis agar dapat dilakukan pencegahan dengan pemberian vaksin atau obat-obatan untuk mengcegah virus menginfeksi hati.[7]

Resiko yang timbul akibat infeksi virus hepatitis B beragam tergantung pada kondisi dan usia pasien saat terserang penyakit menular tersebut. Resiko komplikasi akibat hepatitis B akan terus berkurang seiring pertambahan usia penderitanya.[2]

Pada bayi yang menderita hepatitis B persentase terjadinya infeksi kronis berada pada angka 90%. Sedangkan pada pasien dewasa, penyakit ini biasanya hanya terjadi dalam beberapa bulan dengan resiko komplikasi yang sangat jauh lebih kecil.[2]

Penderita hepatitis B baru akan menunjukkan gejala terinfeksi dalam waktu satu hingga empat bulan setelah virus masuk ke dalam tubuh. Tanda dan gelaja yang ditunjukkan pun cenderung beragam pada setiap pasien. Pada sebagian orang akan muncul gejala berat dan tanda yang jelas saat virus mulai menginfeksi.[3]

Sedangkan pada beberapa kasus lainnya, penyakit hepatitis B justru tidak menunjukkan tanda dan gejala sama sekali. Umumnya hal ini terjadi pada bayi dan anak-anak. Namun yang perlu diperhatikan bahwa tingkat gejala yang muncul pada penderita hepatitis tidak dapat menentukan sejauh mana penyakit ini dapat mempengaruhi kondisi tubuh.[3]

[1] Christoph Seeger, William S. Mason. Journals.asm.org. Hepatitis B Virus Biology. 2000.
[2] Anonim. Cdc.gov. Hepatitis B infoemation. 2021.
[3] Anonim. Cdc.gov. Hepatitis B infoemation. 2021.
[4] Jia-Horng Kao, Ding-Shinn Chen. Sciendirect.com. Global control of hepatitis B virus infection. 2002.
Anonim. Mayoclinic.org. Hepatitis B. 2020.
[5] Anonim. Who.int. Hepatitis B. 2021.
[6] Brunilda Nazario. webmd.com. Hepatitis B. 2020.
[7] Anonim. Medlineplus.gov. Hepatitis B. 2016.
[8] David Freeman. Webmd.com. Hepatitis and Sex: Frequently Asked Questions. 2020.
[9] Anonim. health.mo.gov. Hepatitis B is vaccine preventable. 2020.

Share