Kehamilan & Parenting

9 Cara Mengajarkan Anak Lepas Pampers

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bagi beberapa orang tua, anak balita memakai popok adalah hal biasa dan masih dianggap wajar.

Namun anak perlu dididik untuk menjadi lebih mandiri, terutama saat usianya menginjak 3-4 tahun; dalam hal ini salah satunya adalah lepas pampers atau popok.

Artinya, orang tua perlu mulai mengajarkan anak toilet training supaya anak tidak mengandalkan pampers [1,2].

Sebab umumnya, anak-anak yang sudah berusia 18-30 bulan sudah lepas pampers meski kembali lagi pada kesiapan masing-masing anak [1,2].

Namun dalam prosesnya sendiri, tidak mudah membuat anak tidak mengompol lagi dan bisa buang air kecil sendiri [3].

Berikut ini adalah sejumlah cara mengajarkan anak lepas pampers yang bisa diperhatikan oleh orang tua.

1. Membatasi Pampers Anak

Untuk membiasakan anak tanpa pampers atau popok tentu hal ini perlu diawali dengan pembatasan pemakaian pampers.

Pakaikan anak pampers hanya saat bepergian atau saat ia tidur saja di malam hari.

Toilet training sangat penting dan orang tua dapat mengajarkan anak untuk buang air kecil langsung di toilet saat sedang berada di rumah dan saat bukan waktu tidur.

Pembatasan ini bisa ditingkatkan seiring waktu karena anak pun akan lebih terbiasa buang air kecil langsung.

2. Memakaikan Anak Pampers Sekali Pakai

Karena mengajarkan anak lepas pampers membutuhkan waktu tidak sebentar, pastikan orang tua membelikannya pampers sekali pakai saja [4].

Saat memakaikan ke anak, beri penjelasan kepada anak supaya anak bertahan agar tidak buang air kecil di pampers [3,4].

Beri tahu anak supaya menjaga pampers tetap kering sehingga mau tidak mau anak belajar lebih sering menggunakan toilet untuk buang air kecil [3,4].

3. Menggunakan Training Potty

Kini para orang tua telah dipermudah dengan tersedianya training potty di pasaran sehingga dapat membelinya kapan saja sesuai kebutuhan [1,2,4,5].

Training potty adalah salah satu kebutuhan dalam mengajarkan anak lepas pampers sehingga lebih cepat bisa menggunakan toilet [1,2,4,5].

Letakkan training potty di atas dudukan toilet atau di atas lantai kamar mandi [6].

Pastikan letaknya mudah dicari oleh anak dan anak dapat menggunakannya sewaktu-waktu saat ia ingin buang air kecil [6].

4. Menjauhkan Pampers dari Anak

Beberapa anak walau sudah diajarkan toilet training masih tetap mencari pampers atau popok [5].

Maka supaya anak lebih nyaman dengan kebiasaan barunya, jauhkan pampers dari penglihatan dan jangkauan anak-anak [5].

Bila ingin membuat perhatian anak tidak tertuju pada pampers, coba pilihkan anak celana dalam dengan gambar-gambar lucu dan menarik [3].

Keinginan, ingatan dan perhatian anak akan secara otomatis teralihkan dari penggunaan pampers [3].

5. Melatih Anak Secara Konsisten

Konsistensi orang tua dalam melatih anak adalah kunci agar anak lebih cepat dan mudah lepas pampers [5].

Konsistensi sama artinya dengan orang tua tidak seharusnya mudah menyerah ketika anak memerlukan waktu lebih lama dari anak-anak lain untuk siap mandiri tanpa pampers [5].

Mengajarkan anak walau membutuhkan waktu panjang akan lebih efektif bila orang tua memiliki konsistensi tinggi [5].

Orang tua yang konsisten biasanya akan berhasil dalam mendisiplinkan anak, tidak hanya pada proses toilet training, tapi juga dalam hal lainnya [5].

6. Mengajarkan Anak Bahasa Tubuh

Selain potty training, orang tua juga sebaiknya mengajarkan beberapa bahasa tubuh kepada anak.

Bahasa tubuh yang dimaksud adalah sebagai tanda bahwa anak ingin buang air kecil atau buang air besar.

Beri tahu anak untuk memberi tanda khusus kepada orang tua mereka saat ingin buang angin, buang air kecil, mengejan, hingga buang air besar.

Bila orang tua tahu anak sedang ingin ke toilet, orang tua dapat bergerak cepat menemani dan melatih anak di toilet.

7. Melatih Anak Secara Sabar

Selain konsisten dan tidak gampang menyerang, orang tua juga perlu lebih sabar supaya anak pun mau terus belajar toilet/potty training [5].

Beberapa anak membutuhkan waktu sebentar untuk benar-benar lepas pampers, tapi sebagian anak lain tidak demikian [5].

Jadi agar anak belajar dengan baik, orang tua perlu membimbingnya secara sabar tanpa memarahi [5].

Hindari memarahi anak ketika ia tidak kunjung bisa melakukan buang air kecil dalam toilet/potty training atau anak justru akan trauma dan enggan mencoba lagi setelahnya [5].

8. Memberi Pujian dan Penghargaan

Penting bagi orang tua untuk juga tidak pelit pujian kepada anak yang sudah belajar toilet/potty training dengan baik [5].

Setelah melalui proses pelatihan, anak akan menunjukkan kemajuan entah itu cepat atau lambat [5].

Orang tua dapat memberi anak pujian ketika terjadi perubahan positif (bisa jauh dari pampers), dengan begitu anak lebih termotivasi agar segera lepas pampers [5].

Bila sudah berhasil, orang tua pun boleh memberi penghargaan demi mengapresiasi kerja keras anak [5].

Penghargaan dalam bentuk sentuhan fisik maupun hadiah yang anak pasti suka pasti akan menyenangkan anak [5].

9. Membatasi Asupan Air Minum Anak di Malam Hari

Bila ingin mengajarkan anak lepas pampers dan tidak tergantung pada benda ini, orang tua juga dapat membatasi asupan air minum anak, terutama bila sudah malam.

Pastikan anak sebelum tidur tidak minum terlalu banyak untuk mencegah anak mengompol.

Dengan penuh ketelatenan, cara-cara mengajarkan anak lepas pampers tersebut pasti dapat berbuah sukses.

1. Healthy Children. Potty Training. Healthy Children; 2022.
2. Dr. Patrick Capriola. Parents Should Not Keep Their Kids in Diapers (what to do instead). Strategies for Parents; 2019.
3. A Matter of Style. When your child should stop using diapers?. A Matter of Style; 2022.
4. Stephanie Brown & Sarah Rahal, MD. When Your Child Should Stop Using Diapers. Verywell Family; 2021.
5. Sandra Ong. How I Got My Child to Stop Using Diapers Completely in Just 1 Week! The Asian Parent; 2022.
6. Mayo Clinic Staff. Potty training: How to get the job done. Mayo Clinic; 2021.

Share