Nanah ialah cairan kental yang mengandung sel-sel dan jaringan mati serta bakteri. Nanah biasanya terbentuk ketika terjadi infeksi[1, 2].
Bergantung lokasi dan jenis infeksi, nanah dapat memiliki warna berbeda, seperti putih, kekuningan, hijau dan coklat. Nanah dapat memiliki bau tidak enak, tapi bisa juga tidak mengeluarkan bau sama sekali[1].
Kondisi luka yang terinfeksi biasanya dapat menjadi lebih berat. Selain keluar nanah, luka dapat terasa sakit, kemerahan, dan bengkak. Infeksi pada luka juga dapat menyebar ke bagian tubuh yang lebih dalam dan menimbulkan masalah yang lebih berat. Oleh karena itu, luka bernanah perlu segera diobati[2, 3].
Mengobati luka bernanah, bergantung pada tingkat infeksi yang menimbulkan nanah. Jika luka yang dialami relatif kecil dengan sedikit nanah, maka perawatan di rumah dapat mencukupi untuk mengobati. Namun untuk luka yang mengalami infeksi lebih berat diperlukan pertolongan medis dari tenaga terlatih[1, 2].
Berikut cara mengobati luka bernanah:
Untuk luka dengan tingkat infeksi ringan atau mengeluarkan nanah dalam jumlah sedikit, perawatan mandiri di rumah cukup untuk mengobati. Berikut langkah mengobati luka dengan sedikit nanah[1, 2, 4]:
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk luka yang diobati secara mandiri[2, 4]:
Jika terjadi infeksi atau keluar nanah pada luka yang berukuran besar, sebaiknya jangan melakukan perawatan mandiri di rumah. Segera periksakan luka ke dokter[1, 4].
Luka bernanah yang tidak dapat ditangani dengan perawatan di rumah biasanya memerlukan pengobatan dengan antibiotik yang diresepkan dokter[2].
Pengobatan dengan antibiotik perlu dilakukan hingga selesai sesuai resep untuk mengatasi infeksi sepenuhnya dan mencegah bakteri menjadi resisten terhadap obat. Penggunaan antibiotik juga membantu untuk pemulihan luka yang lebih cepat[2, 5].
Berikut beberapa antibiotik yang umum diresepkan untuk mengatasi luka yang terinfeksi[4]:
Selain dibersihkan, beberapa luka bernanah dapat memerlukan penanganan lebih lanjut. Misalnya pada luka terbuka yang berukuran besar atau dalam, maka untuk menutup luka dokter dapat menjahitnya. Untuk luka terbuka dengan ukuran lebih kecil, dapat ditutup dengan lem medis atau plester[2].
Jika terdapat debris pada luka seperti jaringan yang terkontaminasi atau kumpulan sel mati, dokter dapat menghilangkan jaringan tersebut dengan prosedur debridement. Prosedur ini akan meningkatkan pemulihan dan mencegah penyebaran infeksi[2, 3].
Dokter juga dapat mengambil beberapa sampel dari cairan yang keluar dari luka untuk dianalisa di laboratorium dan memastikan jenis bakteri yang menyebabkan infeksi. Metode ini disebut tes sensitivitas dan kultur[5].
Hasil tes tersebut dapat membantu menentukan jenis antibiotik yang paling efektif dan efisien untuk mengatasi infeksi yang menyebabkan luka bernanah[5].
Pada beberapa kasus, dapat diperlukan prosedur pengeringan abses untuk menghilangkan nanah atau jaringan mati. Dokter dapat mengeluarkan nanah dengan jarum atau insisi kecil yang memungkinkan cairan dalam abses keluar. Jika abses berukuran sangat besar, dokter dapat memasukkan drainage tube atau membalut dengan kasa obat[1, 5].
Pasien dapat memerlukan suntikan tetanus jika luka disebabkan oleh gigitan atau cedera akibat benda kotor atau berkarat[2].
Untuk nanah yang timbul pada luka paska operasi, dokter dapat menganjurkan program perawatan insisi khusus. Dokter akan melakukan pemeriksaan pada insisi untuk mengecek ada tidaknya penyebab tertentu[5].
Untuk kasus di mana luka bernanah disertai rasa sakit, dokter juga dapat meresepkan pereda rasa sakit seperti paracetamol. Bergantung tingkat keparahan infeksi, dokter dapat menganjurkan antibiotik oral, larutan antibiotik topikal untuk membersihkan luka, kortikosteroid untuk mengatasi peradangan[1].
Sementara untuk kasus yang lebih berat, dapat diperlukan operasi untuk membersihkan luka atau menghilangkan jaringan yang terinfeksi. Pasien juga dapat memerlukan operasi untuk menghilangkan objek asing[1, 3].
1. Donna Christiano, reviewed by Jill Seladi-Schulman, Ph.D. Everything You Need to Know About Pus. Healthline; 2018.
2. Jayne Leonard, reviewed by Alana Biggers, M.D., MPH. How to recognize and treat an infected wound. Medical News Today; 2019.
3. Anonim. Wound Infection. Drugs; 2022.
4. Becky Young, reviewed by Cynthia Taylor Chavoustie, MPAS, PA-C. How to Identify and Treat an Infected Cut. Healthline; 2019.
5. Jennifer Whitlock, RN, MSN, FN, reviewed by Scott Sundick, MD. What Is Pus? Very Well Health; 2022.