Ketika bicara tentang vagina, banyak pendapat umum yang sebenarnya hanya berupa mitos atau kesalahpahaman. Beberapa orang, misalnya, percaya bahwa vagina bisa kehilangan elastisitasnya kemudian menjadi “longgar” secara permanen. Hal ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar.
Daftar isi
Vagina bersifat elastis. Ini artinya, ia bisa meregang untuk mengakomodasi benda-benda yang masuk (misalnya tampon atau penis) atau keluar (misalnya bayi). Tetapi setelahnya, vagina tidak membutuhkan waktu lama untuk kembali ke bentuknya yang semula.
Namun, elastisitas otot-otot vagina memang bisa menurun karena dua faktor: pertambahan usia dan persalinan. [1, 2, 3, 4, 5]
Secara medis, kondisi ini disebut vaginal laxity, dan biasanya membuat hubungan seks jadi terasa tidak memuaskan, dan beberapa wanita khawatir hal ini tidak menyenangkan bagi pasangan mereka.
Vaginal laxity belum terlalu banyak diteliti dan para ahli masih terus mempelajari mengenai penyebab-penyebab dan cara mengatasinya. Tetapi, sejauh yang telah diketahui, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengencangkan otot-otot vagina. [1, 2, 3]
Latihan pelvis adalah cara yang disarankan banyak dokter untuk memperkuat otot-otot pelvic floor. Otot-otot ini adalah bagian penting tubuh yang mendukung fungsi kandung kemih, rektum, usus halus, dan rahim.
Kegel adalah salah satu jenis latihan pelvis yang sering disarankan untuk pasien yang mengalami berbagai keluhan yang berkaitan dengan kesehatan pelvis, termasuk wanita dengan vagina yang dirasa “longgar”. [1, 2, 4, 5]
Namun, perlu dicatat, bahwa latihan ini tidak dimaksudkan untuk mengencangkan otot-otot vagina secara langsung, tetapi bisa digunakan untuk memperkuat dan mengencangkan otot-otot pelvic floor yang mengelilingi vagina.
Pertama-tama, kenali dulu posisi otot-otot pelvic floor ini. Untuk melakukannya, coba untuk menghentikan aliran urin ketika sedang buang air kecil. Jika berhasil, maka Anda sudah menemukan otot tersebut.
Setelah itu, ikuti langkah-langkah berikut:
Ketika otot sudah dirasa semakin kuat, naikkan hitungan hingga 10 detik. Usahakan untuk tidak mengencangkan paha, perut, atau bokong saat melakukan senam Kegel, fokuskan saja pada pelvic floor.
Untuk hasil terbaik, lakukan 3 set Kegel sebanyak 5 hingga 10 kali sehari. Hasilnya seharusnya sudah mulai bisa dirasakan dalam beberapa minggu.
Untuk memperkuat otot-otot menggunakan latihan ini, lakukan langkah-langkah berikut: [4]
Otot-otot pelvic floor juga bisa dikencangkan menggunakan vaginal cone yang merupakan alat seukuran tampon dengan pemberat untuk dimasukkan ke vagina dan ditahan di dalam.
Vaginal cone bisa dibeli di marketplace online besar di Indonesia.
Berikut adalah cara menggunakannya: [1, 4, 5]
Ketiga cara diatas adalah metode yang aman dan alami untuk memperkuat kembali otot-otot di sekitar vagina. Cara-cara lain yang bisa dilakukan, termasuk menggunakan krim yang dioleskan ke vagina, tetapi produk semacam ini bisa berisiko menimbulkan efek samping sepertu infeksi, keputihan, hingga kerusakan pada jaringan vagina. [2]
Cara lainnya adalah bedah plastik yang disebut vaginoplasty serta NMES (neuromuscular electrical stimulation) yang menggunakan aliran listrik untuk merangsang kontraksi pada otot-otot pelvic floor. [1, 4, 5]
1. Lindsay Davey, MScPT, MSc, CDT, Ryan Davey, PhD. VAGINAL LAXITY AND CHILDBIRTH: IS A “LOOSE VAGINA” COMMON? TREATABLE? Toronto Physiotherapy; 2019.
2. ISSM Medical Professionals. What is vaginal laxity and how might it be addressed? International Society for Sexual Medicine.
3. Michael L. Krychman, MD, MPH. Vaginal Laxity Issues, Answers and Implications for Female Sexual Function. The Journal of Sexual Medicine; 2016.
4. Annamarya Scaccia, Suzanne Falck, M.D., FACP. Is It Possible to Have a Loose Vagina? Healthline; 2019.
5. Michael Castleman M.A., Lybi Ma. The Rare Truth About "Tight" and "Loose" Women. Psychology Today; 2011.