Dispnea yang merupakan istilah medis biasa disebut sesak napas, sebagai gangguan saluran pernapas yang disebabkan insufisiensi pernapasan akut pada anak kecil. Penyebab sesak napas pada anak dapat dikarenakan benda asing, kroupsindrom, dan epiglotitis[1]. Sesak napas itu dapat memberikan sensasi yang tidak nyaman.
Oleh karena itu, penanganan awal yang cepat dan tepat dari insufisiensi pernapasan yang akan segera terjadi sangat penting untuk meminimalkan risiko komplikasi jangka panjang[1]. Ada berbagai cara meredakan sesak napas pada anak secara alami tanpa menggunakan obat.
Cara ini sebagai langkah awal dalam menangani kondisi sesak napas dan mencegah kemungkinan kondisi yang lebih serius. Berikut langkah-langkah yang dapat diterapkan:
Daftar isi
Disaat anak mengalami sesak nafas hal yang terpenting adalah menghadapi situasi tersebut dengan tenang atau tidak panik. Karena perasaan panik justru akan menjadikan anak semakin merasa cemas dengan kondisinya. Tetap melakukan komuniksasi dengan berbicara pada anak untuk menenangkan dan mengalihkan perhatiannya dari sesak napas yang dialami[1].
Memberikan dan menawarkan air putih hangat sesering mungkin dalam jumlah sedikit untuk mencegah dehidrasi sekaligus menenangkan perasaan anak. Mendorong anak-anak minum sebisa mereka untuk mencukupi kebutuhan cairan atau meminum larutan oral. Itu dapat membantu mengurangi rasa kering atau sakit pada tenggorakan saat mengalami sesak napas[2].
Meringankan gangguan hidung, jika sesak napas yang dialami anak-anak disebabkan gangguan pada hidung. Maka keluarkan lendir atau gangguan lain yang tersumbat pada hidung menggunakan tetes hidung atau aspirator nasal-oral. Itu sebagai cara untuk mengatur pernafasan saat anak mencoba menghirup udara supaya masuk ke dalam tubuh[2].
Jika anak mengalami sesak napas, segera mencari tempat yang nyaman dan tenang. Itu untuk memastikan keberadaan anak di lingkungan yang terjamin. Seperti di tempat tidur, supaya anak bisa beristirahat secara tenang dan membantu mengembalikan keadaan anak dari gangguan sesak napas[3].
Itu dapat dilakukan dengan mengatur posisi duduk anak yang nyaman atau berbaring untuk membantu anak rileks dan secara perlahan mengatur napasnya[3].
Posisi yang dianjurkan untuk mengurangi tekanan pada saluran udara pada anak dan meningkatkan pernapasan, yaitu jika mengambil posisi duduk usahakan bersandar pada bantal sehingga punggung ditopang atau posisi berbaring dengan kepala dan lutut ditopang oleh bantal untuk kondisi sesak napas ringan[3].
Dalam mengatur posisi tidur berbaring diusahakan telentang, alasan posisi bantal di bawah kaki dan bantal yang ditinggikan di kepala untuk menjaga agar punggung tetap lurus. Posisi lain, berbaring telentang dengan kepala yang ditinggikan dan bantal di bawah lutut. Beberapa posisi tersebut membantu tubuh dan saluran nafas anak tetap rileks, sehingga sirkulasi pernapasannya jadi lebih mudah[3].
Melonggarkan pakaian yang digunakan anak supaya leluasa saat bernafas. Itu membantu kondisi anak lebih lega dalam mengatur nafasnya. Sebagai cara untuk mengurangi rasa sensasi sesak nafas yang dialaminya. Selain itu, dapat sekaligus memijat kaki anak diantara jempol kaki dan jari telunjuk secara perlahan, itu tertuju pada syaraf paru-paru yang terletak di atas jempol kaki[4].
Sebagai cara yang sederhana untuk mengontrol sesak napas pada anak. Itu dapat dilakukan dengan mengarahkan anak melakukan pernafasan melalui mulut dengan bibir mengerucut. Selain itu, membantu memperlambat laju pernapasan anak secara cepat dan mengatur pernafasan supaya melepaskan udara[5].
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, melakukan relaksasi pada bahu dan otot leher, meminta anak untuk menarik napas secara perlahan selama dua hitungan melalui hidung dan sekaligus menjaga mulut tertutup, meminta anak mengerucutkan bibir lalu secara perlahan mengeluarkan nafas melalui bibir yang mengerucut selama empat hitungan[5].
Dalam sebuah penelitian melaporkan bahwa menggunakan kipas genggam dengan ukuran yang dapat disesuaikan untuk meniupkan udara ke hidung dan wajah dapat mengurangi sensasi sesak napas. Menghirup kekuatan udara dari luar dan kipas genggam membuat udara yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak. Oleh karena itu, ini memungkinkan menjadi efektif dalam mengurangi sensasi sesak napas pada anak[6].
Kipas genggam yang diarahkan ke wajah mengurangi sensasi sesak napas. Kipas angin dapat diterima pada anak untuk meningkatkan efikasi diri. Itu direkomendasikan sebagai bagian dari langkah pertolongan awal untuk mengurangi sesak napas yang terjadi[7].
Penggunaan kipas genggam untuk meredakan sesak nafas saat istirahat telah direkomendasikan. Faktanya, dalam penelitian beberapa orang yang menggunakan ini untuk meredakan sesak nafas pada anak telah ditemukan bahwa penggunaan kipas genggam atau angin dari jendela yang terbuka mengurangi sensasi sesak napas[7].
Cara ini dirancang sebagai uji coba silang acak, terkontrol, untuk menguji efektivitas kipas genggam yang diarahkan ke wajah dalam mengurangi sensasi sesak napas bagi anak yang sesak napas saat istirahat[7]. Sesak napas pada anak perlu diwaspadai, karena itu dapat terjadi secara tiba-tiba[1].
Saat anak mengalami kondisi sesak nafas dan berpengaruh pada anggota tubuh lainnya, menghirup uap hangat dapat membantu melonggarkan lendir pada sinus, mengatasi hidung tersumbat, dan meredakan sakit tenggorokan. Cara ini dapat digunakan sebagai terapi, dalam penelitian lebih lanjut menghirup uap hangat memiliki manfaat utama yaitu melancarkan sirkulasi nafas, membantu mengurangi tekanan, dan membuat pernapasan lebih mudah[8].
Seperti yang kita ketahui, jahe dikenal akan khasiatnya dalam menghangatkan tubuh. Namun, dalam sebuah penelitian telah membuktikan bahwa jahe dapat membantu meredakan sesak napas pada anak. Dalam penelitian, jahe yang memiliki efek terapeutik dapat membantu mengatasi masalah pernapasan[9].
Jahe dapat memperlancar aliran oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu jahe dijadikan sebagai cara alami untuk meredakan sesak napas pada anak. Selain mudah diolah, cara ini dapat dilakukan dengan merebus satu atau dua jahe ukuran sedang, lalu ditambahkan sedikit pemanis gula atau madu untuk mengurangi rasa pedasnya[9].
Sesak napas dapat memicu gejala seperti napas lebih 9dari biasanya[1]. Apalagi, anak-anak yang belum bisa menunjukkan bagaimana saat mengalami sesak napas ke lingungan sekitar akan menjadi kondisi yang lebih kompleks.
Berbagai cara meredakan sesak nafas pada anak tersebut sebagai langkah-langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan. Apabila anak masih mengalami sesak napas dalam jangka pendek, sebaiknya segera konsultasikan dan memeriksakannya ke dokter supaya ada penanganan lebih lanjut.
1) P Basek, J Wildhaber. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. The child with dyspnoea. 2005.
2) Sabrina Felson, MD. webmd.com. Breathing Problems in Children. 2021.
3) Colin Tidy. patient.info. Children with Breathing Difficulties. 2017.
4) Jesse Borke, David Zieve, Brenda Conaway. medlineplus.gov. Breathing difficulties - first aid. 2021.
5) Candina Jordan. webmd.com. What to Know About Pursed-Lip Breathing. 2021.
6) Claudia Bausewein, Sara Booth, Marjolein Gysels, Robert Kühnbach, Irene J Higginson. bmcpalliatcare.biomedcentral.com. Effectiveness of a hand-held fan for breathlessness: a randomised phase II trial. 2010.
7) Sarah Galbraith, Petrea Fagan, Paul Perkins, Andrew Lynch, Sara Booth. jpsmjournal.com. Does the Use of a Handheld Fan Improve Chronic Dyspnea? A Randomized, Controlled, Crossover Trial. 2010.
8) Paul Little, Beth Stuart, Mark Mullee, Tammy Thomas, Sophie Johnson, Gerry Leydon, David Rabago, Samantha Richards-Hall, Ian Williamson, Guiqing Yao, James Raftery, Shihua Zhu, Michael Moore. cmaj.ca. Effectiveness of steam inhalation and nasal irrigation for chronic or recurrent sinus symptoms in primary care: a pragmatic randomized controlled trial. 2016.
9) Elizabeth A. Townsend, Matthew E. Siviski, Yi Zhang, Carrie Xu, Bhupinder Hoonjan, Charles W.Emala. atsjournals.org. Effects of Ginger and Its Constituents on Airway Smooth Muscle Relaxation and Calcium Regulation. 2012.