Cisatracurium merupakan obat pelemas otot rangka (penghambat neuromuskular) non-depolarisasi yang diberikan melalui injeksi intravena (IV). Sehingga Cisatracurium seringkali digolongkan ke dalam obat-obatan penghalang neuromuskular yang bekerja memblokir sinyal antara saraf motorik dan otot. Obat ini umumnya digunakan dalam keperluan operasi (bedah). [1,2,3]
Daftar isi
Cisatracurium adalah obat yang umumnya digunakan untuk keperluan bedah sehingga obat ini hanya diberikan oleh dokter atau perawat di rumah sakit.
Sebagai penghalang neuromuskular, Cisatracurium digunakan untuk menjaga tubuh pasien selama operasi berlangsung karena obat ini dapat merilekskan otot tenggorokan pasien sehingga memudahkan penggunaan tabung pernapasan sesaat sebelum operasi. [2]
Penjelasan terkait, perhatikan tabel berikut; [1,2,3]
Indikasi | Obat pelemas otot |
Kategori | Obat Khusus |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Obat-obatan penghambat neuromuskuler |
Bentuk | Infus (Injeksi IV) |
Kontraindikasi | Hipersensitit terhadap Cisatracurium atau obat-obatan penghambat neuromuskuler. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Cisatracurium: → Pasien yang memiliki luka bakar. → Pasien dengan penyakit neuromuskuler seperti; miastenia gravis dan sindrom Lambert-Eaton. → Pasien dengan kelainan elektrolit, hemiparesis atau paraparesis → Pasien karsinomatosis → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menemukan risiko pada janin. Namun belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Berikut ini beberapa manfaat Cisatracurium; [1,2,3,4]
Dan mungkin beberapa manfaat lainnya yang tidak termasuk dalam daftar petunjuk obat. Ikuti saran dokter bila ada pemberitahuan manfaat lain dari obat ini. [2]
Hanya ada satu cara pemberian Cisatracurium, yakni pemberian melalui injeksi intravena (IV).
Obat ini ditentukan untuk pasien dewasa dan anak-anak. Berikut dosis yang umumnya diresepkan. [1,2]
Untuk keperluan intubasi endotrakeal, pemasangan ventilasi mekanik dan relaksasi otot dalam anestesi umum (bius total) Parenteral/Injeksi Intravenous (IV) ⇔ 150 mcg / kg sebagai dosis awal dengan injeksi IV. → Dosis Pemeliharaan: 30 mcg / kg dengan injeksi IV, masing-masing dosis diberikan setiap 20 menit. → Dapat juga diberikan melalui infus dengan 3 mcg / kg / menit pada tingkat awal lalu diikuti oleh 1-2 mcg / menit setelah stabilisasi. |
Untuk keperluan intubasi endotrakeal, pemasangan ventilasi mekanik dan relaksasi otot dalam anestesi umum (bius total) Parenteral/Injeksi Intravenous (IV) ⇔ Umur 1-23 bulan: → 150 mcg / kg sebagao dosis awal melalui injkesi IV selama 5-10 detik. → Dosis Pemeliharaan: 20 mcg/kg setiap 9 menit ⇔ Umur 2-12 tahun: → 100-150 mcg / kg sebagai dosis awal melalu injeksi IV lebih dari 5-10 detik → Dosis Pemeliharaan: 20 mcg/kg setiap 9 menit → Dapat juga diberikan melalui infus dengan dosis 3 mcg/kg/menit diikuti 1-2 mcg/kg/menit setelah stabilisasi. |
Efek samping yang ditimbulkan oleh Cisatracurium bisa bermacam-macam. Beberapa pasien mungkin mengalami efek samping ringan sementara yang lain mungkin mengalami efek samping yang serius. [2]
Segera hubungi dokter atau ke klinik terdekat bila beberapa efek samping berikut ini terjadi dan mengganggu Anda; [1,2,4]
Efek samping langka:
Insidensi tidak diketahui:
Selain itu, terdapat pula gejala-gejala lain yang tidak perlu tanganan medis atau dokter, hal ini kemungkinan karena hanya sekedar reaksi penyesuaian tubuh terhadap obat yang sedang dikonsumsi sehingga lambat-laun akan hilang dengan sendirinya. Namun demikian, hubungi dokter atau pergi ke klinik terdekat bila gejala berikut ini terus berlanjut: [2]
Langka
Uraian berikut ini berkaitan dengan detail tentang Cisatracurium. Keterangan lanjutan perhatikan tabel berikut: [1,3]
Penyimpanan | → Simpan antara 2-8 ° C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Cisatracurium merupakan penghalang aksi asetilkolin dengan mengikat reseptor kolinergik pada saraf motorik yang di ujung aksonnya bercabang-cabang dan berbentuk khusus atau yang disebut juga “motor end-plate” (lempeng akhiran) sehingga menghasilkan blok kompetitif transmisi neuromuskuler. Onset: 2-3 menit. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: 3-5 menit. Distribusi: Didistribusikan ke cairan ekstraseluler dan melintasi plasenta. Volume distribusi: 121-161 mL / kg. Metabolisme: Dikonversi menjadi laudanosine dan metabolit akrilat monoquaternary melalui degradasi spontan lewat eliminasi Hofmann. Selain itu, acrylate monoquaternary mengalami hidrolisis ester oleh esterase plasma non-spesifik. Ekskresi: Melalui urin dan empedu, sebagian besar sebagai metabolit. Waktu paruh: 22-29 mnt. |
Interaksi dengan obat lain | →Peningkatan efek dengan obat anestesi, seperti Enflurane, isoflurane, halotan, ketamin. → Obat-obatan penghambat neuromuskuler non-depolarisasi lainnya dan antibiotik tertentu seperti Aminoglikosida, polimiksin, spektinomisin, tetrasiklin, linomisin, klindamisin, obat anti-arit. → Blocker saluran Ca, lidokain, prokainamid, quinidin dan diuretik seperti furosemid atau mungkin tiazid, manitol dan asetetazolamid serta garam Mg dan litium. → Obat penghambat ganglion seperti trimetaphan dan hexamethonium). → Efek menurun bersama fenitoin, Carbamazepin dan antikolinesterase (mis. Donepezil). |
Overdosis | ⇔ Gejala: Kelumpuhan otot yang berkepanjangan. ⇔ Cara Mengatasi: → Akan dipertahankan ventilasi paru dan oksigenasi arteri. → Pemulihan dapat dipercepat dengan admin agen anti-cholinesterase, misalnya neostigmine dan edrophonium |
Bagaimana prosedur pemberian Cisatracurium?
Dokter akan memberikan Cisatracurium di rumah sakit melalui injeksi intravena (IV). Oleh karena itu, selalu ikuti intiruksi dokter ketika sedang menerima obat ini. [2]
Apakah ada kemungkinan terjadinya overdosis?
Mungkin ada namun jarang terjadi karena obat ini diberikan secara langsung dengan hati-hati oleh dokter atau tenaga medis yang profesional di klinik atau rumah sakit. [2]
Apa yang perlu saya perhatikan selama menggunakan Cisatracurium?
Biasanya dokter akan membatasi aktivitas-aktivitas Anda dan mempertimbangkan makanan yang perlu Anda konsumsi. Ikutilah intiruksi dokter dengan saksama. [2]
Apakah ada obat lain yang dapat berinteraksi dengan Cisatracurium?
Beritahu dokter tentang obat yang pernah atau sedang Anda konsumsi khususnya obat-obatan seperti litium, antibiotik dan obat kejang. [2]
Berikut ini beberapa obat yang mengandung Cisatracurium di pasaran: [2,3]
Brand Merek Dagang |
Nimbex |
Nimbium |
1) Anonim. Diakses 2020. Mims Indonesia. Cisatracurium.
2) Cerner Multum. 2018. Drugs.com. Cisatracurium.
3) Anonim. Diakses 2020. DRUGBANK. Cisatracurium
4) Anonim. Diakses 2020. ndrugs.com. Cisatracurium.