Diethyltoluamide diindikasikan untuk pencegahan topikal infeksi yang ditularkan melalui gigitan serangga atau infestasi oleh serangga atau artropoda lain[1].
Daftar isi
Berikut ini info mengenai Diethyltoluamide, mulai dari indikasi hingga peringatannya:[2]
Indikasi | Untuk pencegahan topikal infeksi yang ditularkan melalui gigitan serangga atau infestasi oleh serangga atau artropoda lain. |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Dermatologi Lainnya |
Bentuk | Krim |
Kontraindikasi | |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan |
Kategori Obat Pada Kehamilan & Menyusui | Tidak ada kategori obat kehamilan dan menyusui |
Diethyltoluamide dapat mengusir serangga seperti nyamuk, lalat penggigit ( (agas, lalat pasir, lalat rusa, lalat kandang, lalat hitam), kutu, tungau panen, dan kutu[3].
Obat ini di indikasikan untuk pencegahan terjadinya infeksi akibat gigitan serangan atau infestasi oleh serangga atau artropoda lain[1].
Penggunaan dosis terbagi menjadi 2, yaitu untuk orang dewasa dan anak-anak remaja. Diethyltoluamide hanya untuk penggunaan luar.
Pengusir serangga (topikal) : → Topikal, sedikit pada area kulit yang terbuka. → Ajukan permohonan kembali jika perlu. |
Efek samping bisa saja terjadi jika dosis yang diberikan sesuai dengan anjuran dan pemakaian. Segera periksa ke dokter jika anda mengalami efek samping dan gejala berikut ini.
Efek Yang Sangat Jarang Terjadi ? Langka (beritahu dokter jika anda mengalaminya)[1]:
Gejala Overdosis Diethyltoluamide (Segera pergi ke IGD / emergency bila terdapat beberapa gejala ini)[2]:
Untuk memahami lebih detil mengenai Diethyltoluamide, seperti overdosis, penyimpanan, cara kerja Diethyltoluamide, interaksi dengan obat lain serta dengan makanan berikut datanya[2].
Penyimpanan | Simpan di bawah 40 ° C , sebaiknya antara 15 dan 30 ° C. |
Cara Kerja | Deskripsi: Diethyltoluamide adalah penolak serangga yang efektif melawan nyamuk serta lalat hitam, serangga pemanen atau chiger, pengusir hama, kutu, kutu dan lintah. Ini juga berguna untuk perlindungan terhadap malaria. Penyerapan: Diethyltoluamide diserap melalui kulit. aplikasi topikal dari 4 mcg per sentimeter persegi permukaan tubuh (mcg / cm2 ) pada kulit utuh (permukaan ventral lengan bawah) dari 4 relawan manusia. |
Interaksi Dengan Obat Lain | Tidak ada informaso mengenai interaksi dengan obat lain |
Interaksi Dengan Makanan | Tidak tersedia interaksi dengan makanan |
Overdosis | ⇔ Gejala: koma, kejang dan hipotensi. |
Pengaruh Pada Hasil Lab. | Tidak ditemukan pengaruh pada hasil lab |
Mengapa DEET sangat tidak baik untuk anda?
laporan penelitian tersebar yang mengaitkan DEET dengan masalah kesehatan.
Satu studi tahun 2009 menyimpulkan bahwa DEET dapat mencegah kerusakan normal asetilkolin, bahan kimia sistem saraf yang memicu gerakan dan aktivitas otot. Beberapa penelitian yang lebih tua juga mengaitkan DEET dengan kejang atau toksisitas otak pada anak-anak.[3]
Apa DEET dan apakah itu berbahaya?
DEET tidak beracun bagi manusia jika digunakan dengan benar.[4]
Apakah DEET dilarang di AS?
Iya, dilarang di AS pada tahun 1972.[5]
Apakah 100 persen DEET aman?
Pengujian menunjukkan bahwa produk yang mengandung 25 hingga 30
persen deet biasanya menyediakan setidaknya beberapa jam perlindungan[6].
Apa efek samping dari penggunaan DEET?
kejang , bicara cadel, koma[7]
Berapa persentase DEET yang terbaik?
sekitar 5 persen DEET melindungi selama sekitar 90 menit, sementara sekitar 25 persen DEET dapat memberikan perlindungan sekitar lima jam.[8]
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Diethyltoluamide[1]:
Brand Merek Dagang | |
Backwoods Cutter | Skintastic For Children |
Cutter | Ultra Muskol. |
Deep Woods | |
Deep Woods | |
Skintastic |
1) Anonim. Drugs.com. Diethyltoluamide. 2020.
2) Anonim. Mims.com. Diethyltoluamide. 2020.
3) Anonim. Time.com. DEET Is The Most Effective Bug Spray. But Is It Safe?. 2020.
4) Madeline Kennedy. Insider.com. DEET Is Relatively Harmless Contrary to popular belief. 2020.
5) Anonim. Off com. 7 Myths and facts about DEET. 2020.
6) Jeneen Interlandi. Consumerreports.org. How Safe Is DEET?. 2019.
7) Anonim. Washingtonpost.com. Chemical-based insect repellents work, but you may want to try safer alternatives. 2014.