Otot termasuk bagian penting dalam tubuh manusia agar tubuh bisa bergerak dan memiliki keseimbangan yang baik [1,2].
Otot pun berperan besar dalam pembentkan dinding organ vital lainnya, termasuk berfungsi membuat jantung berdetak normal dan tulang kerangka bergerak maksimal [1].
Otot dalam tubuh manusia bermacam-macam, salah satunya otot sartorius, yakni otot panjang yang tipis berada di sepanjang paha atas dan melintasi dua sendi, sendi pinggul dan sendi lutut [2,3,4].
Terdapat sejumlah fungsi otot sartorius yang perlu diketahui, terutama untuk bagian tubuh sisi bawah.
Pada otot sartorius terdapat garis tarikan yang terletak di depan paha [2,3].
Pinggul dapat bergerak memutar karena keberadaan garis tarikan di paha bagian depan ini [2,3].
Pinggul dapat digerakkan memutar ke luar adalah karena peran dari otot sartorius ini [2,3].
Saat seseorang dalam posisi berdiri dan mengangkat satu kaki, terutama dalam gerakan menekuk kaki agar bisa melihat bagian bawah sepatu, otot sartorius berperan utama di sini [2,3].
Otot sartorius akan memutar pinggul secara eksternal atau ke luar sehingga bisa aktif mengangkat kaki [2,3].
Fleksi pinggul artinya otot sartorius berfungsi untuk menekuk bagian pinggul ke atas seperti gerakan saat sedang baris-berbaris [2,3].
Terdapat pula otot psoas, yakni otot lain yang membuat pinggul bergerak secara lebih mudah dan fleksibel [2,].
Otot psoas adalah otot selain sartorius yang memampukan paha untuk terangkat dan tertekuk hingga mendekati dada [5].
Otot ini ada di otot inti dua sisi tubuh manusia bagian dalam dan sama pentingnya dengan otot sartorius [5].
Otot sartorius melintas ke bagian dalam lutut dan otot ini menempel pada tulang kering bagian depan [2].
Lutut dapat bergerak menekuk ketika otot sartorius berkontraksi dan otot ini lebih aktif dibandingkan dengan hamstring [2].
Otot hamstring sendiri merupakan tiga otot besar pada paha bagian belakang yang juga mendukung gerakan pada lutut, termasuk berperan agar lutut dapat menekuk [2,6].
Namun, otot sartorius tergolong paling aktif terutama saat lutut menekuk dan bagian pinggul bergerak memutar dan fleksi [2,6].
Kesimpulan
Otot sartorius adalah jenis otot yang mampu menggerakkan pinggul maupun lutut ke berbagai arah dan dengan berbagai macam gerakan berbeda [2,3].
Oleh karena itu, otot sartorius kerap dianggap sebagai jenis otot yang unik [2,3].
Hanya saja, karena keunikan ini pula otot sartorius lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan [2].
Sejumlah kondisi yang kemungkinan dapat terjadi pada otot sartorius dan kemudian mengganggu gerakan pada paha, pinggul, hingga lutut ke bawah adalah [2] :
Fungsi otot sartorius begitu penting bagi kelangsungan hidup dan gerakan tubuh manusia.
Jika bagian pinggul, paha hingga lutut ke bawah mengalami kelemahan hingga rasa nyeri, segera ke dokter [2].
Terapi fisik adalah penanganan terbaik apabila otot sartorius kehilangan fungsi maksimalnya [2].
1. Cleveland Clinic medical professional. Muscle. Cleveland Clinic; 2021.
2. Brett Sears, PT & Jenny Sweigard, MD. The Anatomy of the Sartorius Muscle. Verywell Health; 2022.
3. Benjamin B. Walters & Matthew Varacallo. Anatomy, Bony Pelvis and Lower Limb, Thigh Sartorius Muscle. National Center for Biotechnology Information; 2021.
4. D Dziedzic, U Bogacka, & B Ciszek. Anatomy of sartorius muscle. Folia Morphologica; 2014.
5. Marco A. Siccardi; Muhammad Ali Tariq; & Cristina Valle. Anatomy, Bony Pelvis and Lower Limb, Psoas Major. National Center for Biotechnology Information; 2021.
6. Cooper D. Rodgers & Avais Raja. Anatomy, Bony Pelvis and Lower Limb, Hamstring Muscle. National Center for Biotechnology Information; 2022.