Penyakit & Kelainan

8 Gejala Penyakit TBC Paru yang Harus di Waspadai Sejak Dini

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit TBC (tuberculosis) paru adalah penyakit yang dipicu oleh penularan bakteri bernama Mycobacterium Tuberculosis yang tersebar melalui udara[1]. Sudah sekitar sepertiga masyarakat dunia terinfeksi penyakit ini dan bahkan ada 9 juta laporan kasus baru di setiap tahunnya[2], yang menandakan bahwa penyakit ini sangat menular.

Untuk itu, kita perlu mengetahui beberapa gejala yang paling umum dirasakan oleh penderita TBC paru, 8 di antaranya adalah: demam tinggi, berkeringat pada malam hari, berat badan berkurang drastis, batuk terus-menerus selama 3 minggu dan produksi dahak, dada nyeri, nafas pendek, kehilangan nafsu makan, tidak enak badan secara keseluruhan[3].

Jika mengamati gejala secara sekilas di atas, nampak umum seperti penyakit pernapasan selainnya. Tetapi, ada ciri khas yang membuat beragam gejala tersebut mengarah pada penyakit TBC Paru. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya:

1. Demam

Penderita TBC baru memiliki gejala suhu tubuh yang meningkat, mulai dari ringan hingga panas tinggi. Suhunya sangat bervariasi, mulai dari 38 derajat bahkan bisa hingga 40 derajat. Sebenarnya gejala demam ini bisa mengarah ke banyak penyakit. Namun untuk TBC paru, gejala demam bisa berlangsung hingga lebih dari 2 minggu[4].

2. Berkeringat pada Malam Hari

Orang berkeringat biasanya menandakan suhu ruangan yang sedang tinggi atau setelah mengalami aktivitas yang melelahkan. Bagi penderita TBC paru, tubuh bisa menghasilkan banyak keringat di tubuh, terutama di malam hari[5] yang umumnya bersuhu dingin. Biasanya, gejala berkeringat ini berdampingan dengan gejala panas tinggi.

3. Berat Badan Berkurang Drastis

Selama beberapa waktu, penderita TBC paru bisa mengalami penurunan berat badan secara drastis. Seringkali, alasannya tidak terjelaskan atau bukan disebabkan karena diet maupun kelaparan[6]. Tetapi, pengurangan berat badan ini dikarenakan penyakit TBC paru yang sedang menginfeksi sehingga membuat badan sangat kurus.

4. Batuk Terus-menerus

Gejala batuk sangat umum terjadi dan bisa terkait banyak penyakit. Namun khas gejala batuk dari penyakit TBC paru adalah durasi waktu yang lama, terjadi secara sering, dan adanya produksi lendir atau bahkan produksi darah pada dahak saat batuk. Penderita TBC paru bisa mengalami batuk selama lebih dari 3 minggu tidak berhenti[7].

Tingkat keparahan batuknya juga termasuk kronis, karena bisa menghasilkan sputum atau lendir yang mengandung bakteri penular penyakit TBC yakni Mycobacterium Tuberculosis. Dalam beberapa kasus, lendir dalam dahak bisa mengandung darah[8].

5. Dada Nyeri

Penderita TBC paru juga memiliki gejala nyeri bagian dada terutama di daerah paru-paru. Hal ini disebabkan adanya abnormalitas di dalam paru-paru yang disebabkan infeksi bakteri sehingga memicu nyerinya dada serta berbagai gejala TBC paru lainnya. Adanya abnormalitas ini bisa dideteksi dengan ronsen X-Ray paru-paru[9], sehingga bisa mengetahui apakah nyeri dada ini terkait dengan penyakit TB paru atau selainnya.

6. Sesak Nafas

Gejala nyeri dada pada penderita TBC juga memiliki gejala penyerta lainnya, yakni gejala sesak nafas parah dan beresiko pada kematian. Sesak nafas yang dialami ini cenderung berlangsung secara terus menerus serta sepanjang hari. Gejala sesak nafas ini bisa bertambah parah apabila pengidap gejala telah melakukan aktivitas yang cukup banyak [10].

Keluhan berupa sesak nafas yang juga bersamaan dengan nyeri dada ini diakibatkan oleh sirkulasi paru yang kurang terpenuhi, yang disebabkan oleh compliance dan elastisitas paru yang terhambat, serta juga terdapatnya sekret yang menutupi saluran pernafasan[10].

7. Kehilangan Nafsu Makan

Gejala lainnya yakni menurunnya selera untuk makan apapun, meskipun lapar yang diakibatkan oleh [11] . Hal ini memicu turunnya kadar gizi serta asupan energi dalam tubuh sehingga juga memancing gejala TBC paru lainnya yakni penurunan berat badan secara drastis karena kurangnya asupan makanan dalam kurun waktu yang cukup lama serta juga tubuh yang mengalami kelelahan atau lemas yang cukup lama.

8. Tidak Enak Badan secara Keseluruhan

Terkait dengan gejala sebelumnya, gejala terakhir yang mungkin mengarah pada penderita TBC paru ialah rasa lelah pada tubuh secara umum, yang bukan disebabkan oleh padatnya aktivitas maupun karena aktivitas olahraga. Tubuh yang tidak enak ini juga membuat penderita merasa tidak bisa menjalani hari-hari secara normal[12] .

Kapan Sebaiknya Ke Dokter?

TBC paru termasuk penyakit yang sangat mudah menular terutama pada orang yang kontak erat dengan penderita TBC paru. Baik itu melalui bersin, ataupun batuk yang partikelnya bisa terhirup oleh orang terdekat. 

Meskipun penyakit TBC paru ini merupakan tipe penyakit beresiko pada kematian serta mudah menular dari sekitar kita, kita masih bisa mencegah resiko penularan serta jika terjangkit pun, bisa melakukan perawatan penyakit ini dengan baik selama 6 bulan[13].

Karena, data menunjukkan bahwa dari 1995 hingga 2005 tingkat kesembuhan orang yang mengalami TBC paru dan menjalani pengobatan secara rutin mencapai 85% yang artinya peluang kesembuhan sangat lah tinggi[14].

Beberapa poin gejala di atas bisa mengarah pada penyakit TBC paru, terutama bila hampir semua gejala dialami. Jika anda maupun orang terdekat anda teridentifikasi sudah mengalami sebagian gejala, minimal 3-4 gejala di atas, sebaiknya segera ke ahlinya yakni ke dokter untuk mendiagnosis penyakit lebih jelas dan mendapatkan penanganan secepatnya.

[1] American Thoracic Society. thoracic.org. What Is Tuberculosis (TB)?. 2017.
[2] RV Asokan, dkk. www.who.int. INTERNATIONAL STANDARDS FOR Tuberculosis Care. 2014.
[3] Nadia Ait-Khaled and Donald A. Enarson. www.who.int. TUBERCULOSIS - A Manual for Medical Students. 2003.
[4] Melake Demena, dkk. www.cartercenter.org. Pulmonary Tuberculosis - For the Ethiopian Health Center Team. 2004.
[5] Shruthi Ravimohan, dkk. err.ersjournals.com. Tuberculosis and lung damage: from epidemiology to pathophysiology. 2018.
[6] Basem Abbas Al Ubaidi. clinmedjournals.org. Journal of Family Medicine and Disease Prevention. 2018
[7] Raihan Syafiin Syakti. www.juke.kedokteran.unila.ac.id. MANAGEMENT OF PULMONARY TUBERCULOSIS IN RELAPSE PATIENT. 2014.
[8] Tintin Sukartini,dkk. e-journal.unair.ac.id. Active Cycle of Breathing decrease Dyspneu on Tuberculosis Patient. 2008.
[9] Reinout van Crevel, dkk. doi.org. Decreased Plasma Leptin Concentrations in Tuberculosis Patients Are Associated with Wasting and Inflammation. 2002
[10] Shruti Ravimohan, dkk. err.ersjournals.com. Tuberculosis and lung damage: from epidemiology to pathophysiology. 2018.
[11] Reinout Van Crevel, dkk. academic.oup.com. Decreased Plasma Leptin Concentrations in Tuberculosis Patients Are Associated with Wasting and Inflammation. 2002
[12] Elisabete Pimenta Araújo Paz, dkk. scielo.br. The daily routine of patients in tuberculosis treatment in basic health care units: a phenomenological approach. 2009.
[13] Mauricio L Barreto, dkk. scielo.br. Chemoprophylaxis in The Prevention of Tuberculosis. 2004.
[14] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. hukor.kemkes.go.id. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS. 2016.

Share