Penyakit & Kelainan

Kencing Panas dan Pinggang Nyeri; Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sakit saat buang air kecil, baik itu terasa nyeri, panas, atau pedih, adalah gejala umum dari gangguan pada saluran kemih. Gangguan ini secara medis disebut dysuria dan bisa dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan penyebabnya, infeksi dan non-infeksi.

Infeksi kandung kemih, uretra (saluran yang mengalirkan urin keluar dari tubuh), ginjal, serta organ kelamin adalah penyebab yang paling umum dari kelompok infeksi. Sementara munculnya benda asing, misalnya batu ginjal, serta efek samping obat adalah penyebab umum dari kelompok non-infeksi.

Masing-masing kondisi penyebab dysuria diatas memiliki gejala yang tidak seluruhnya sama.

Bila buang air kecil terasa panas disertai nyeri pinggang, maka kemungkinannya adalah sebagai berikut:

Nyeri Pinggang

Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa hal, termasuk penyakit dan cedera. Batu ginjal, infeksi, serta otot yang tertarik adalah penyebab-penyebab umum dari nyeri pinggang. Nyeri yang timbul juga bisa beragam, mulai dari ringan hingga berat, menusuk atau tumpu;, di satu sisi atau kedua bagian pinggang.

Masalah dengan ginjal (misalnya infeksi atau batu ginjal) adalah penyebab umum dari nyeri pinggang. Cedera punggung juga bisa menyebabkan sakit yang berawal di tulang belakang kemudian menyebar ke pinggang. [4, 5]

Bila nyeri pinggang muncul tanpa disertai gejala-gejala lain seperti demam atau mual, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah cedera otot

Infeksi Saluran Kemih

Bila nyeri di pinggang, perut atau punggung bagian bawah timbul bersamaan dengan beberapa keluhan lain, maka kondisi itu bisa merupakan gejala terjadinya infeksi saluran kemih (ISK).

Gejala-gejala lain yang menyertai nyeri pinggang pada kasus ini termasuk:

  • Lebih sering buang air kecil dan tidak bisa ditahan
  • Rasa panas atau terbakar saat buang air kecil
  • Urin keruh, berwarna gelap, mengandung bercak darah, atau berbau tidak sedap
  • Merasa lelah dan gemetaran
  • Demam atau keringat dingin

Saat infeksi saluran kemih terjadi, dinding kandung kemih dan uretra menjadi merah dan iritasi. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri di perut bagian bawah, panggul, pinggang, bahkan punggung bawah dan biasanya disertai frekuensi buang air kecil yang meningkat.

Rasa panas atau perih saat buang air kecil adalah gejala umum lain yang dirasakan bila terjadi infeksi saluran kemih. Selain itu, saat kencing, urin yang keluar hanya sedikit. Hal ini karena kandung kemih sangat teriritasi sehingga tubuh merasa harus buang air kecil meskipun jumlah urin dalam kandung kemih sebenarnya hanya sedikit. [1, 2]

Kadang-kadang, bila infeksi ini terjadi, kontrol buang air kecil akan hilang hingga urin keluar dengan sendirinya. Selain itu, urin akan berbau tidka sedap dan warnanya keruh.

Infeksi saluran kemih bisa terjadi pada bagian-bagian berbeda, dan masing-masing memiliki gejala yang spesifik:

  • Cystitis (infeksi kandung kemih): gejala yang timbul adalah keinginan untuk terus buang air kecil, atau terasa sakit saat kencing. Nyeri biasanya muncul di perut bagian bawah disertai urin yang keruh atau berdarah.
  • Pyelonephritis (infeksi ginjal): gejalanya termasuk demam, keringat dingin, mual, muntah, dan nyeri di punggung bagian atas atau pinggang.
  • Urethritis (infeksi uretra): gejalanya termasuk buang air kecil tanpa kendali dan rasa panas atau terbakar saat kencing.

Mengatasi Infeksi Saluran Kemih

Ada dua jenis ISK: yang sederhana dan yang mengalami komplikasi. Infeksi sederhana adalah yang terjadi pada orang sehat dengan saluran kemih yang normal.

ISK yang mengalami komplikasi terjadi pada saluran kemih yang tidak normal atau ketika bakteri penyebab terjadinya infeksi tidak bisa diobati dengan pemberian berbagai jenis antibiotik.

ISK sederhana bisa diobati menggunakan antibiotik dalam jangka waktu singkat, umumnya hanya selama 3 hari. Tetapi, beberapa jenis infeksi butuh perawatan yang lebih lama. Nyeri dan keinginan untuk buang air kecil seringkali hilang setelah beberapa dosis obat, tetapi antibiotik tetap harus diminum hingga habis untuk memastikan infeksi telah sembuh sepenuhnya. [2]

Jika kasus ISK termasuk yang mengalami komplikasi, maka pemberian antibiotik akan berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama. Kadang-kadang juga dibutuhkan terapi di rumah sakit dengan pemberian obat melalui infus. [1, 2, 3]

Mencegah Infeksi Saluran Kemih

Karena infeksi saluran kemih adalah gangguan kesehatan yang umum terjadi dan bahkan sering berulang, maka langkah-langkah pencegahan perlu dilakukan sebelum kondisi ini terjadi: [1, 2, 3]

  1. Jangan menahan-nahan buang air kecil, dan pastikan kencing hingga tuntas hingga kandung kemih kosong seluruhnya.
  2. Minum banyak air putih.
  3. Gunakan shower atau gayung saat mandi, jangan biasakan berendam.
  4. Hindari penggunaan sabun pembersih kewanitaan yang mengandung pewangi karena bisa memicu terjadinya iritasi.
  5. Bersihkan bagian kelamin sebelum berhubungan seks.
  6. Buang air kecil setelah berhubungan intim untuk membilas bakteri yang mungkin masuk ke uretra.
  7. Pastikan bagian kelamin selalu kering dengan menggunakan celana dalam berbahan katun dan hindari celana yang terlalu ketat.

Bila Anda mulai merasakan sakit pinggang yang disertai nyeri saat buang air kecil, maka segera periksakan ke dokter untuk memastikan apa penyebabnya agar pengobatan bisa dilakukan seawal mungkin dan tepat untuk kondisi yang terjadi.

1. Jenny Stamos Kovacs, Nazia Q Bandukwala, DO. Urinary Tract Infections (UTIs). Web MD; 2019.
2. American Urological Association. Urinary Tract Infections in Adults. Urology Care Foundation; 2019.
3. THOMAS C. MICHELS, MD, MPH, JARRET E. SANDS, DO. Dysuria: Evaluation and Differential Diagnosis in Adults. American Family Physician; 2015.
4. Cleveland Clinic Medical Professional. Flank Pain. Cleveland Clinic; 2021.
5. Urology Team. 3 Most Common Causes of Flank Pain. UPMC Department of Urology; 2021.

Share