Infeksi Ginjal: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Infeksi ginjal (pielonefritis) adalah suatu jenis infeksi saluran kencing yang biasanya dimulai dari uretra atau kandung kemih, kemudian menjalar hingga ke ginjal. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang... masuk melalui saluran kencing. Gejala dapat berupa demam, nyeri pinggang yang menjalar hingga ke lipat paha, nyeri perut, mual muntah, serta urin yang berbau atau berbusa. . Pielonefritis merupakan suatu kondisi yang membutuhkan perawatan khusus, dan jika dibiarkan tanpa pengobatan dapat menjadi suatu kondisi yang mengancam nyawa. Anda dapat membantu menurunkan risiko terkena infeksi saluran kemih dengan banyak minum air putih, jangan menahan rasa ingin BAK, buang air kecil setelah berhubungan seksual, membersihkan alat kelamin dari arah depan ke belakang (mencegah bakteri dari anus masuk ke lubang kencing), dan menghindari penggunaan deodoran atau cuci vagina pada alat kelamin. Read more

Infeksi ginjal adalah masalah kesehatan yang menyerang fungsi ginjal secara tiba-tiba dan bersifat kronis. Penyakit ini juga biasa dikenal dengan istilah pielonefritis dan merupakan pengembangan dari infeksi saluran kemih yang melibatkan ginjal. [1,2]

Penyakit ini cukup sering terjadi, khususnya pada perempuan muda. Namun karena resikonya bisa membahayakan sampai mematikan, penting untuk mendeteksi gejalanya sedini mungkin. [3,4]

Gejala Infeksi Ginjal

Gejala infeksi ginjal akan muncul rata-rata dua hari setelah terinfeksi. Namun jenis dan tingkat keparahan gejalanya bisa berbeda-beda pada setiap orang. Namun berikut ini adalah gejala yang umum terjadi pada setiap pasien infeksi ginjal:

Hampir semua pasien infeksi ginjal akan mengalami gejala demam. Demam adalah gejala utama dari jenis infeksi apapun. Jadi seseorang yang ginjalnya mengalami infeksi mayoritas akan mengalami gejala demam ini. Khususnya gejala demam dialami oleh pasien anak-anak hingga remaja. [1,2,3,4]

  • Kencing Darah

Kondisi infeksi yang sudah parah dapat ditunjukkan juga oleh warna air seni atau yang disebutnya juga air kencing. Penderita infeksi ginjal banyak yang mengalami gejala kencing darah ini, artinya ditemukan darah dalam air seninya. Jika pasien mengalami gejala ini, maka harus segera memeriksakan diri untuk mendapatkan pengobatan. [1,2,3,4]

  • Mual dan Muntah

Beberapa pasien juga mengalami gejala di bagian perut. Akibat dari infeksi yang terjadi, tubuh dapat menunjukkan gejala mual dan muntah. Rasa mual dan muntah ini juga dapat diikuti oleh turunnya nafsu makan. [1,2,3,4]

Namun karena gejala mual dan muntah cukup umum ditemukan pada penyakit lain, maka perlu diidentifikasi juga gejala pendukung lainnya. [1,2]

  • Sakit Bagian Bawah Perut

Gejala yang satu ini adalah gejala pertama yang dikeluhkan mayoritas pasien infeksi ginjal. Bukan hanya sakit perut biasa, tetapi rasa sakit perut akan spesifik terasa pada bagian bawah perut di atas kelamin. [1,2,3,4]

Rasa sakitnya bisa menjalar hingga ke bagian panggul belakang. Diperlukan kehati-hatian untuk mengidentifikasinya bukan sebagai penyakit maag. [1,2,3,4]

  • Buang Air Kecil Terus Menerus

Mayoritas pasien infeksi ginjal juga sering buang air kecil. Selain buang air kecil terus menerus, pasien mungkin hanya mengalami rasa ingin buang air kecil dalam waktu singkat dengan frekuensi sangat sering. [1,2,3,4]

Gejala yang satu ini jangan dianggap remeh dan harus diwaspadai sebagai salah satu gejala infeksi ginjal.

Penyebab Infeksi Ginjal

Urine yang merupakan hasil penyaringan dari ginjal harusnya steril. Jika urine seseorang sudah terkontaminasi bakteri, maka bakteri tersebut yang akan menyebabkan infeksi ginjal. [3,4]

Salah satu jenis bakteri yang menjadi penyebab utama infeksi ginjal adalah E. coli. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa bakteri lain bisa menjadi pemicu infeksi ini. [3,4]

Bakteri dari luar bisa masuk ke dalam urine melalui uretra. Biasanya bakteri ini berasal dari bagian rektum atau vagina yang mendapatkan celah masuk ke uretra karena tidak menjaga kebersihan. Perempuan lebih mudah terinfeksi penyakit ini karena jarak antara uretranya lebih pendek dibandingkan pria. [3,4] 

Faktor Resiko Infeksi Ginjal

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab infeksi ginjal dan apa faktor yang dapat meningkatkan resikonya pada seseorang:

  • Jenis Kelamin

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perempuan lebih tinggi resikonya menderita infeksi ginjal dibandingkan laki-laki karena uretra yang lebih pendek. [1,3]

Selain itu, wanita juga lebih mudah mengalaminya ketika hamil karena lambatnya perjalanan urine selama masa kehamilan karena membesarnya uterus. [1,3]

  • Aktivitas Seksual

Infeksi ginjal sangat berkaitan dengan infeksi saluran kemih. Salah satu penyebab utama infeksi saluran kemih adalah aktivitas seksual, khususnya lagi pada wanita. [3]

Jadi pelaku aktivitas seksual yang tidak menjaga kebersihan sangat beresiko tinggi terkena infeksi saluran kemih yang berakhir menjadi infeksi ginjal. [3]

  • Sistem Imun yang Lemah

Beberapa orang dengan sistem imun yang lemah akan lebih mudah terserang penyakit ini. Contoh orang dengan sistem imun lemah yang harus mewaspadai penyakit ini adalah penderita HIV, AIDS, atau diabetes. [1]

  • Penggunaan Kateter

Beberapa situasi mungkin menyebabkan seseorang harus menggunakan kateter baik untuk sementara ataupun selama masa waktu yang panjang. Penggunaan kateter yang tidak dijaga kebersihannya juga dapat menyebabkan bakteri masuk ke uretra dan memicu infeksi ginjal. [1]

Komplikasi Infeksi Ginjal

Ada beberapa kemungkinan komplikasi yang akan dialami penderita infeksi ginjal jika tidak diobati segera. Berikut ini beberapa kemungkinan komplikasi tersebut:

  • Sepsis

Bakteri yang masuk ke dalam ginjal dan menyebabkan infeksinya masuk melalui darah. Darah yang sama menyebar ke seluruh tubuh dan artinya bakteri tersebut bisa menginfeksi organ tubuh lainnya. [2,4]

Jika infeksi bakteri terjadi di hampir seluruh bagian tubuh, maka terjadi kondisi sepsis yang harus segera ditangani secara medis. [2,4]

  • Kerusakan Total pada Ginjal

Ginjal yang infeksi terus menerus akan mengalami kondisi abses atau kerusakan total. Akibatnya, pasien akan menderita tekanan darah tinggi, gagal ginjal, hingga penyakit kronis lainnya. [2,4]

  • Emphysematous Pyelonephritis (EPN)

Jaringan ginjal yang sudah rusak total dapat menyebabkan infeksi parah yang disebut dengan EPN. Akibatnya akan terbentuk gas beracun dalam ginjal yang menyebabkan pasien mengalami komplikasi mual, muntah, dan sakit tidak tertahankan. [2,4]

Kapan Harus ke Dokter?

Penyakit infeksi ginjal harus segera ditangani oleh dokter. Jadi sejak munculnya gejala, pasien harus segera memeriksakan diri. Khususnya jika sudah muncul gejala-gejala yang pasti mengarah ke infeksi ginjal seperti kencing darah, demam, dan sakit di bagian bawah perut. [1,2]

Diagnosis Infeksi Ginjal

Dokter akan langsung melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan diagnosisnya. Pemeriksaan awal dilakukan pada sampel urine. Hasil pemeriksaannya akan menemukan kadar gula hingga bakteri di dalamnya. [1,2,4]

Jika dibutuhkan, maka dokter juga dapat melakukan CT scan atau X-ray untuk melihat adanya saluran kemih yang terhambat. Tidak hanya itu, pada pasien pria dokter juga dapat melakukan pemeriksaan melalui anus untuk memastikan adanya pembengkakan prostat. [1,4]

Pengobatan Infeksi Ginjal

Pengobatan untuk infeksi ginjal adalah dengan memberikan antibiotik untuk menghentikan infeksi bakterinya. Pasien akan mengonsumsi antibiotik ini selama satu hingga dua minggu. Namun pada kondisi yang lebih parah, antibiotik mungkin akan diberikan melalui infus. [1,4]

Jika infeksi saluran kemih kembali terulang, maka dibutuhkan pengobatan untuk memperbaiki saluran kemih pasien. Sehingga pengobatannya perlu dirujuk ke spesialis bedah urology. [1,4]

Pencegahan Infeksi Ginjal

Cara mencegah infeksi ginjal yang paling utama adalah dengan mencegah bakteri masuk ke saluran kemih. Tentu cara-cara untuk mewujudkannya berkaitan dengan sistem urinasi yang baik.

Jadi konsumsilah banyak air putih. Selain itu, jangan sering menahan buang air kecil. Selalu jaga kebersihan alat kelamin juga sangat penting. [2,4]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment