Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Beberapa jenis luka tertutup yang ringan, seperti memar, biasanya tidak membutuhkan perawatan medis khusus. Pada kondisi memar, Anda dapat mengompres daerah yang memar dengan es untuk menghentikan perdarahan
Luka tertutup adalah luka dimana kulit tidak mengalami kerusakan dan jaringan yang berada di balik kulit tersebut tidak terpapar secara langsung terhadap lingkungan luar. Luka tertutup biasanya disebabkan oleh trauma benda tumpul. [1]
Trauma benda tumpul didapatkan dari kondisi jatuh atau pada kecelakaan kendaran bermotor. Meskipun kulit utuh, kerusakan dapat mencapai jaringan di bawah kulit, misalnya otot, organ dalam dan tulang. Selain itu, luka tertutup dapat juga diakibatkan oleh tertimpa benda berat. [1]
Pada luka tertutup, karena luka tidak terpapar oleh lingkungan luar maka proses perbaikan atau penyembuhannya dapat berjalan tanpa adanya gangguan dari kontaminasi. Tingkat cedera diperoleh dari benturan langsung yang didasarkan pada arah dan kekuatannya. [2]
Ada beberapa jenis dari luka tertutup yakni: [1]
Kontusio merupakan cedera akibat olahraga yang umum dijumpai. Hal ini terjadi ketika trauma benda tumpul langsung menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah halus dan kapiler, otot, dan jaringan yang ada di bawahnya misalnya organ bagian dalam, dan dalam beberapa kasus berpengaruh terhadap tulang. [1]
Kontusio berupa memar yang terasa menyakitkan. Kulit yang mengalami kontusio akan memperlihatkan warna kemerah-merahan sampai kebiru-biruan yang tersebar di seluruh area kulit yang mengalami cedera. [1]
Kontusio dihasilkan dari perembesan darah ke dalam jaringan dari pembuluh darah kecil yang pecah dan membengkak akibat lewatnya cairan dari dinding kapiler yang rusak. Pendarahan biasanya berhenti secara tiba-tiba, darah dan cairan diserap dalam beberapa hari dan jaringan tubuh kembali normal. [2]
Hematoma adalah cedera apa saja yang menyebabkan kerusakan terhadap pembuluh darah halus dan kapiler. Kerusakan ini membuat darah berkumpul dan menggenang di tempat yang terbatas. Hematoma biasanya berupa lesi seperti benjolan. [1]
Benjolan yang terjadi terasa menyakitkan dan kenyal. Hematoma dapat berbentuk besar atau kecil. Bisa terdapat jauh di dalam tubuh atau hanya sekedar berada tepat di bawah kulit. Hal ini bergantung pada keparahan dan letak terjadinya trauma. [1]
Hematoma mirip dengan kontusio namun pembuluh darah yang lebih besar yang mengalami cedera. Oleh karena pembuluh darah yang cedera lebih besar makan darah yang keluar juga lebih banyak. Hal ini menyebabkan darah berkumpul di dalam jaringan dan membentuk suatu masa. [2]
Cedera ini biasanya disebabkan oleh kekuatan luar yang memiliki tekanan tinggi. Tekanan ini menghimpit bagian tubuh. Tingkat cedera dan nyeri dapat beragam mulai dari memar ringan sampai kehancuran bagian tubuh. Hal ini berdasarkan letak, ukuran, lama dan seberapa besar kekuatan trauma. [1]
Hantaman bertenaga yang mengenai tubuh secara langsung dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan di bawah kulit misalnya pembuluh darah, saraf, otot, tulang, sendi, atau organ dalam. Kerusakan pada jaringan dalam dihasilkan dari dampak hantaman langsung pada jaringan tubuh. [2]
Atau yang lebih umum terjadi adalah perpindahan energi melalui tubuh ke titik lemak tubuh. Kedua hal ini dapat menyebabkan patah tulang. Misalnya hantaman pada kepala akibat palu atau benda sejenisnya, jatuh dengan bertumpu menggunakan tangan dapat menyebabkan patah tulang pada lengan atau bahu. [2]
Terkilir dapat terjadi akibat kaki terjepit atau terhimpit kemudian kaki tersebut mengalami gerakan memutar. Selain karena terhimpit, terkilir juga dapat ditimbulkan dari pembengkokan tiba-tiba akibat kekuatan dari luar atau perlambatan tiba-tiba dari kendaraan. [2]
Biasanya cedera jenis ini terjadi pada kecelakaan kendaraan mobil atau pesawat terbang. Hal ini membuat salah satu bagian tubuh terhimpit tidak bisa bergerak sedangkan bagian lain masih dapat bergerak. [2]
Pada banyak kejadian, luka tertutup ditangani dengan melakukan kompres, elevasi (meninggikan posisi luka dibandingkan bagian tubuh lain), dan imobilisasi (mengurangi pergerakan pada tubuh atau bagian yang mengalami cedera). Tujuan utama dari cara ini adalah mencegah peradangan dan mengendalikan pendarahan serta mengurangi nyeri. [3]
Pada beberapa kasus, pembedahan dibutuhkan untuk mengangkat tekanan pada bagian tubuh yang cedera. Luka biasanya dibiarkan terbuka selama 2-3 hari dan dibalut dengan perban steril agar pembengkakan dan tekanan berkurang. [3]
Kontusio atau memar dapat ditangani dengan melakukan beberapa langkah berikut ini: [4]
Kadang-kadang hematoma tidak membutuhkan penanganan. Seiring berjalannya waktu, tubuh biasanya akan menyerap kembali darah yang menggenang tersebut. Adapun untuk merawat hematoma yang terjadi di bawah kulit, kuku atau jaringan lunak lainnya, Anda bisa merehatkan daerah yang cedera dan menempelkan ice pack yang dibalut dengan handuk untuk mengurangi nyeri atau pembengkakan. [5]
Pembebatan atau pembidaian pada daerah hematoma dapat membantu untuk menjaga pembuluh darah dari membuka kembali saat proses penyembuhan. Anda bisa melakukannya dengan instruksi dari dokter bila tindakan ini diperlukan. [5]
Dokter akan merekomendasikan pemberian obat penghilang rasa sakit bila hematoma terasa nyeri. Biasanya obat yang diberikan selain dari aspirin dan golongannya sebab dapat mengencerkan darah dan membuat hematoma memburuk. [5]
Kadang-kadang, hematoma membutuhkan pengurasan dengan jalan bedah. Operasi pengurasan tinggi peluangnya dilakukan bila darah yang terkumpul memberikan tekanan pada sumsum tulang, otak dan organ lain. Pada kasus lain, dokter akan melakukan operasi pengurasan jika terdapat resiko infeksi pada hematoma. [5]
Pada kasus yang langka, hematoma dapat terus berkembang sebab pembuluh darah yang cedera terus mengeluarkan lebih banyak darah. Hal ini akan menyebabkan campuran antara darah baru dan lama sehingga dokter harus melakukan operasi. [5]
1. Anonim. Closed Wound Basics. Wound Care Centers; 2021.
2. Adam Augustyn. Wound. Britannica; 2019.
3. Anonim. Treatments for Closed Wounds. DFW Wound Care Center; 2015.
4. Kathryn Watson & Nancy Moyer. What Is a Contusion?. Healthline; 2018.
5. Jon Johnson & Stacy Sampson. Hematoma: Everything you need to know. Medical News Today; 2019.