Puzzle, menurut para peneliti merupakan salah satu jenis permainan yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, khususnya kesehatan otak [1].
Bahkan, ada yang menyebut bahwa bermain puzzle dapat menjaga kesehatan otak dari orang yang telah berusia 50 tahun keatas [1].
Selain itu, puzzle dinilai juga memiliki berbagai manfaat lain yang tidak kalah penting, mulai dari koordinasi, kemampuan mengingat hingga interaksi sosial [2]. Berikut ini merupakan penjelasan dari beberapa manfaat bermain puzzle [3, 4, 5, 6]:
Daftar isi
Bermain puzzle, umumnya akan membuat seseorang menggunakan otaknya untuk berpikir agar dapat menyusun puzzle secara tepat.
Dengan kata lain, bermain puzzle ini mau tidak mau akan membuat seseorang untuk secara aktif menggunakan fungsi otaknya.
Akibatnya, saat bermain puzzle, seseorang seperti sedang melakukan olahraga atau latihan otak dari kedua sisi, yaitu baik sisi kanan maupun kiri.
Mengingat, bermain puzzle kedua sisi otak akan saling bekerjasama sehingga dapat meningkatkan fungsi kognitifnya.
Banyaknya potongan puzzle yang tampak berbeda-beda akan membantu meningkatkan kemampuan penalaran spasial seseorang, ketika berusaha menempatkannya pada posisi yang tepat.
Mengingat, selain potongan-potongan puzzle yang berbeda itu, ketika bermain puzzle seseorang juga harus mampu menggambarkan penampilan gambar puzzle secara utuh.
Puzzle diketahui memiliki jenis yang beragam dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda pula. Untuk puzzle dengan tingkat kesulitan yang tinggi umumnya akan memiliki potongan-potongan yang hampir mirip satu sama lain.
Oleh karena itu, ketika memainkan puzzle jenis ini, seseorang akan membutuhkan kemampuan yang lebih untuk memperhatikan detailnya.
Dengan kata lain, untuk menyelesaikan puzzle jenis ini, seseorang perlu melatih kemampuannya dalam menemukan perbedaan kecil, baik dari segi warna maupun bentuk potongan.
Kepekaan terhadap detail inilah, yang akan bermanfaat tidak hanya untuk menyelesaikan puzzle, namun juga untuk melakukan aktivitas seperti bekerja. Seseorang yang perhatian pada detail, umumnya akan memiliki hasil pekerjaan yang baik.
Fokus pada pemilihan potongan puzzle yang tepat untuk menyelesaikan puzzle dinilai dapat meningkatkan kemampuan mengingat seseorang.
Pasalnya, setiap kali mengambil satu potongan puzzle yang tepat, seseorang cenderung mengingat gambaran puzzle secara utuh dan memikirkan bentuk atau warna yang tepat dalam otaknya. Hal ini juga dinilai dapat memperkuat koneksi saraf dan meningkatkan kecepatan proses berpikir.
Ketika berolahraga, bagian otak tertentu akan menyimpan informasi dan membantu menjaga ingatan jangka pendek tersebut.
Peningkatan IQ ternyata dapat dilakukan dengan cara menyelesaikan bermain puzzle. Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian dari Dr. Susanne Jäggi dan tim peneliti Universitas Michigan yang menunjukkan bahwa setelah 25 menit memecahkan puzzle, IQ dapat meningkat sebesar 4 poin.
Puzzle, jika dimainkan akan cenderung membuat seseorang memikirkan beberapa pendekatan yang berbeda-beda untuk menyelesaikannya.
Dua hal yang tidak akan tertinggal dari bermain puzzle adalah uji coba dan melakukan kesalahan pemilihan. Singkatnya, bermain puzzle ini mencakup banyak aspek seperti [3]:
Kemampuan ini jelas akan sangat bermanfaat jika dapat diterapkan pada aktivitas harian seperti bekerja. Khususnya dalam melakukan pemecahan suatu masalah, kemampuan dari bermain puzzle akan sangat berguna.
Jika rencana yang telah dibuat tidak berjalan sebagaimana mestinya, seseorang yang hobi bermain puzzle akan dapat berpikir kristis, inovatif, adaptif dalam menyelesaikan masalah yang ada.
Secara tidak langsung, bermain puzzle ternyata bermanfaat juga untuk meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Mengingat, dengan bermain puzzle seseorang akan menjadi lebih detail, IQ meningkat dan menjadi pemecah masalah yang baik.
Selain itu, bermain puzzle juga akan menjadikan seseorang lebih fokus dan tentu bahagia jika dimainkan bersama.
Atau bagi orang-orang yang memang suka dengan tantangan, bermain puzzle akan memberikan semangat dan kebahagiaan tersendiri.
Oleh karena itu, jika pekerjaan sedang banyak-banyaknya atau menuntut konsentrasi lebih dalam jangka waktu yang lama, bermain puzzle sejenak mungkin dapat membantu memulihkan semangat. Setelahnya, seseorang akan lebih siap untuk mulai bekerja lagi dengan lebih segar tentunya.
Puzzle bukan hanya sekadar mainan anak-anak yang hanya dijumpai di rumah atau tempat bermain anak, melainkan dapat juga digunakan ditempat kerja.
Mengingat, bermain puzzle bersama dengan rekan kerja akan dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kerjasama tim. Hal ini bahkan telah dibuktikan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Yale.
Selain meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kerjasama tim, bermain puzzle bersama rekan kerja juga dapat meningkatkan hubungan antar rekan. Hal ini tentu akan sangat bermanfaat bagi pekerjaan. Tapi mungkin yang paling penting, bersosialisasi dengan orang lain melalui permainan puzzle sangat menyenangkan.
Produksi dopamin otak akan meningkat ketika seseorang memecahkan teka-teki seperti bermain puzzle. Dopamin ini sangat berperan penting dalam mengatur suasana hati yang baik dan optimisme.
Oleh karena itu, seseorang yang telah memilih potongan yang tepat saat bermain puzzle, umumnya akan merasa senang dan optimis untuk segera menyelesaikan puzzle tersebut.
Hal ini secara otomatis akan menciptakan keinginan yang kuat untuk menantang diri sendiri dan mendorong berhasilnya permainan ini.
Tidak heran, setelah bermain puzzle sebagian orang mungkin akan menjadi lebih optimis dan memiliki suasana hati yang baik untuk menjalani aktivitas hariannya.
Jika sedang mengalami stres, bermain puzzle mungkin dapat menjadi solusi untuk meredakan stres tersebut. Mengingat, ketika bermain puzzle seseorang akan menjadi lebih rileks.
Jika seseorang rileks, maka otak akan beralih dari kondisi “Beta” atau terjaga ke kondisi “Alpha” (seperti ketika bermimpi).
Pergeseran kondisi kesadaran tersebut tidak hanya bermanfaat untuk meredakan stres melainkan juga bermanfaat untuk [3]:
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bermain puzzle dapat meredakan stres, sehingga risiko berkembangnya stres kronis dapat dicegah.
Jika stres kronis dapat dicegah, maka risiko dampak negatif yang mungkin ditimbulkan seperti penuaan kognitif dan demensia jangka panjang dapat diturunkan.
Perlu diketahui bahwa, demensia biasanya dimulai secara bertahap namun akan semakin memburuk dari waktu ke waktu. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, maka dapat mengganggu kemampuan seseorang dalam pekerjaan, interaksi sosial dan hubungan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Exeter diketahui bahwa fungsi kognitif lansia berusia 50 tahun keatas yang rutin bermain puzzle cenderung meningkat. Hal ini tentu akan bermanfaat, mengingat semakin lanjut usia mungkin akan membuat fungsi kognitif menurun.
Praktik ketangkasan manual dengan penggunaan otot-otot tangan dan jari secara konsisten ketika bermain puzzle dapat memperkuat keterampilan motorik halus, khususnya bagi orang dewasa yang menua.
Tidak hanya bermain puzzle, permainan papan, teka-teki silang, labirin, sudoku dan permainan lain yang membutuhkan pengambilan potongan-potongan kecil juga dapat memperkuat keterampilan motorik halus orang dewasa yang menua.
Mengingat, permainan yang melibatkan tangan tersebut, membutuhkan kemantapan, fleksibilitas, kekuatan, penyortiran visual dan penalaran spasial yang tepat.
Orang-orang yang memasuki masa tua, khususnya yang telah pensiun dari bekerja akan mengalami masa kesepian karena pergaulannya mulai terbatas.
Tidak seperti sebelum pensiun bekerja, di mana masih banyak rekan kerja untuk bersosialisasi, di rumah saja jelas akan terasa lebih sepi.
Padahal bersosialisasi merupakan salah satu hal yang penting bagi setiap individu, dalam berbagai rentang usia. Permainan puzzle mungkin dapat dijadikan alternatif untuk mengisi waktu luang ketika sendirian.
Atau mungkin dapat mengajak sesama lansia untuk bermain puzzle atau sudoku bersama-sama. Hal ini mungkin akan terasa lebih ramai dan menyenangkan ketika dilakukan secara berkelompok.
Dengan demikian, permainan puzzle ini dapat juga memberikan kesempatan seseorang untuk membangun keterlibatan sosial yang menyenangkan dengan orang lain.
Puzzle, hingga kini telah banyak dijumpai diberbagai klinik Alzheimer. Mengingat, permainan puzzle ini dapat secara aktif membantu stimulasi mental pasien Alzheimer. Selain itu, dengan bermain puzzle mungkin juga dapat menurunkan risiko penyakit Alzheimer.
1. Jim Pietrangelo. Working on Puzzles Can Help Your Brain Feel ‘10 Years Younger’. Healthline; 2017.
2. Anonim. Health Benefits of Puzzles. Fun Puzzles Australia; 2020.
3. Jimena G. 10 Surprising Benefits Of Doing Puzzles. Cronicazpuzzleras; 2020.
4. Patrick Fissler, Olivia Caroline Küster, Daria Laptinskaya, Laura Sophia Loy, Christine A. F. von Arnim & Iris-Tatjana Kolassa. Jigsaw Puzzling Taps Multiple Cognitive Abilities and Is a Potential Protective Factor for Cognitive Aging. Front Aging Neurosci; 2018.
5. Anonim. 7 Benefits of Puzzles. Alliancehomecare; 2021.
6. Staff Mayo Clinic. Memory loss: When to seek help. Mayo Clinic; 2019.