Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Latihan pernapasan perut atau diafragma dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat. Pernapasan perut dapat membuat pertukaran oksigen berjalan dengan lebih baik, menurunkan denyut jantung saat merasa tegang
Pernafasan memegang peranan yang penting dan vital bagi tubuh dan dapat dipengaruhi beragam faktor. Metode pernafasan sendiri terbagi menjadi dua yakni pernafasan dada dan pernafasan perut atau diafragma [1].
Pernafasan dengan menggunakan dada tentu kita sudah paham betul, lalu bagaimana dengan pernafasan perut? Simak ulasan kami berikut ini.
Pernafasan perut cenderung berfokus pada area diafragma yang memisahkan bagian dada dan perut. Pernafasan ini penting karena dalam mekanismenya melibatkan otot diafragma dan otot perut secara keseluruhan untuk memompa udara ke paru-paru [1].
Adapun manfaat pernafasan perut sendiri adalah sebagai berikut:
Daftar isi
Bernafas dengan perut merupakan salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk membuat tubuh menjadi lebih santai dan rileks. Dibandingkan dengan pernafasan yang terburu-buru bernafas dengan menggunakan perut cenderung lebih tenang [1].
Pernafasan dengan menggunakan perut merupakan pernafasan yang biasa digunakan dalam membantu proses regenerasi tubuh. Anda dapat melihatnya saat bayi atau anak kecil bernafas. Bahkan saat kita tidur pernafasan ini yang biasanya kita lakukan [1].
Pernafasan dengan menggunakan perut atau disebut juga dengan pernafasan diafragma memegang peranan yang sangat penting terutama dalam proses terapi untuk beberapa penyakit [2].
Pernafasan ini juga sangat berperan penting dalam meditasi, karena prosesnya yang dapat membuat tubuh menjadi rileks. Oleh karena itu pernafasan ini kerap digunakan pada berbagai bentuk olahraga termasuk dalam yoga [2].
Stress merupakan bentuk reaksi psikologis ketika kita menghadapi kondisi yang tidak kita inginkan baik dari sisi emosional maupuk fisik. Stress yang berkepanjangan tentu tidak memberikan dampak positif terhadap tubuh.
Pernafasan perut dapat menjadi langkah awal untuk mengurangi stress dan gangguan kecemasan jika dilakukan dengan baik dan benar. Berdasarkan studi yang dilakukan terhadap para atlet, diketahui pernafasan dengan menggunakan diafragma tersebut dapat meningkatkan pertahanan antioksidan level lebih tinggi terutama setelah melakukan latihan fisik keras [2].
Stress yang berkepanjangan dapat mengganggu sistem imun dan juga sistem neuroendokrin yang bertanggung jawab dalam memicu terhadap berbagai macam penyakit dan penuaan dini [2].
Bernafas dengan menggunakan perut sering digunakan dalam kegiatan yoga dan meditasi karena dapat membuat pikiran menjadi rileks. Hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap tubuh termasuk menurunkan kadar stress oksidasi dalam tubuh yang dapat menyebabkan penuaan dini [2].
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa pernafasan dengan menggunakan perut dapat menurunkan stress oksidasi pada tubuh. Skema yang terjadi adalah pernafasan tersebut membantu menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan melatonin. Sehingga stress oksidasi dapat ditekan dan penyakit berbahaya dapat dicegah seperti salah satunya penyakit jantung [2].
Pernafasan yang dilakukan melalui perut dan dilakukan sebagai bentuk latihan dan relaksasi dapat digunakan untuk meringankan gejala penyakit pernafasan seperti asma [3].
Kontrol pernafasan yang dilakukan secara persisten dengan diikuti dengan beragam pengobatan tentunya akan memberikan dampak positif terhadap pengidap penyakit asma [3].
Pasien yang sedang menderita penyakit seperti kanker dan sedang mendapatkan pengobatan cenderung kesulitan dan mengalami gangguan makan. Hal tersebut kemudian mendorong terjadinya masalah nutrisi dan kemungkinan pasien kehilangan berat badan [3].
Pasien kanker yang menggunakan metode terapi termasuk pernafasan perut, autosugesti, kontrol gambar, dan relaksasi otot selama kurun waktu 6 minggu sebanyak 75% mengalami perbaikan nafsu makan. Dan sebagian bahkan mengalami peningkatan berat badan ideal [3].
Pernafasan perut memberikan manfaat penting selain relaksasi juga dapat digunakan dalam manajemen rasa sakit. Pernafasan perut merupakan kemampuan penting yang kerap kali digunakan dalam berbagai manajemen rasa sakit dan trauma dan membantu pasien lebih mudah mengatasi rasa sakitnya [4].
Manfaat pernafasan perut lainnya adalah sebagai bentuk pengobatan non-farmakologi yang dapat membantu dan mengendalikan emosi seseorang. Termasuk di dalamnya kemampuan untuk mengelola rasa cemas, depresi dan juga penyakit mental lainnya [5].
Kemampuan pernafasan untuk mengontrol pikiran dan juga tubuh secara keseluruhan inilah yang dianggap tepat sebagai bentuk terapi emosi. Pada beberapa kasus 30 sesi pernafasan perut selama kurang lebih 5 menit dapat menurunkan kecemasan pada ibu hamil yang akan melakukan persalinan prematur [5].
Untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari pernafasan perut terutama untuk fisik dan kondisi mental kita, anda harus melakukannya dengan rutin dan benar.
Berikut beberapa teknik pernafasan perut yang dapat anda lakukan di rumah [1]:
Melakukan metode pernafasan perut tersebut secara berulang akan sangat baik untuk kesehatan tubuh dan pikiran anda. Lakukan secara berkala sebagai salah satu langkah meditasi.
1. NHS team. Abdominal Breathing.Guy's and St Thomas' - NHS Foundation Trust; 2021.
2. Daniele Martarelli, Mario Cocchioni, Stefania Scuri, and Pierluigi Pompei. Diaphragmatic Breathing Reduces Exercise-Induced Oxidative Stress. National Center for Biotechnology Information; 2011.
3. Hidetaka Hamasaki. Effects of Diaphragmatic Breathing on Health: A Narrative Review. National Center for Biotechnology Information; 2020.
4. Corinna Anna Faust-Christmann, PhD, Bertram Taetz, PhD, Gregor Zolynski, PhD, Tobias Zimmermann, MSc, and Gabriele Bleser, PhD. A Biofeedback App to Instruct Abdominal Breathing (Breathing-Mentor): Pilot Experiment. National Center for Biotechnology Information; 2019.
5. Xiao Ma, Zi-Qi Yue, Zhu-Qing Gong, Hong Zhang, Nai-Yue Duan, Yu-Tong Shi, Gao-Xia Wei, and You-Fa Li. The Effect of Diaphragmatic Breathing on Attention, Negative Affect and Stress in Healthy Adults. National Center for Biotechnology Information; 2017.