Ibu hamil dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, termasuk berbagai jenis buah dan sayuran. Mentimun merupakan salah satu buah yang kaya akan nutrisi. Kandungan air tinggi dalam mentimun sering menjadikannya pilihan favorit saat cuaca panas[1, 2].
Mentimun jarang dimasukkan dalam makanan yang dianjurkan bagi ibu hamil. Padahal mentimun tidak hanya aman dimakan saat hamil, tapi juga memberikan banyak manfaat bagi ibu hamil[2, 3].
Berikut beberapa manfaat mentimun untuk ibu hamil:
Daftar isi
Sebagian besar (96%) kandungan mentimun berupa air. Sehingga selain memberikan sensasi menyegarkan, mengkonsumsi mentimun dapat memberikan asupan cairan tubuh[3, 4].
Mendapatkan asupan air yang cukup dan mencegah dehidrasi penting bagi kesehatan setiap orang, termasuk ibu hamil. Air diperlukan dalam pengaturan berbagi fungsi tubuh. Hidrasi yang baik dapat mempengaruhi seluruh fungsi tubuh, mulai dari penampilan fisik hingga metabolisme[3, 5].
Sebagian besar asupan cairan diperoleh dari meminum air putih atau minuman lainnya. Meski demikian, beberapa orang dapat kesulitan memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum saja[5].
Buah yang kaya akan kandungan air seperti mentimun dapat membantu memenuhi kebutuhan air harian. Kita bahkan bisa memenuhi sekitar 40% dari asupan air dari makanan. Bagi ibu hamil, konsumsi mentimun juga dapat membantu mencegah dehidrasi[5].
Kandungan air dalam mentimun juga dapat meningkatkan kelancaran proses pencernaan. Dehidrasi merupakan salah satu faktor risiko utama konstipasi, karena dapat mengubah keseimbangan cairan tubuh dan membuat proses pengeluaran feses menjadi sulit[5].
Selain itu, mentimun mengandung serat larut dan serat tidak larut. Serat larut dalam mentimun dapat menurunkan kadar gula darah dan kolesterol tubuh[3, 4].
Mentimun mengandung serat larut yang disebut pektin, yang mana dapat membantu meningkatkan frekuensi buang air besar. Pektin juga bermanfaat dalam mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam usus yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan[5].
Kandungan serat tidak larut dalam mentimun membuat feses lebih lembut sehingga dapat membantu memperlancar proses pencernaan dan meringankan konstipasi. Konstipasi termasuk kondisi yang umum dialami selama hamil[3, 4].
Menurut US Dietary Guideline, wanita berusia 19-30 tahun memerlukan asupan serat sekitar 28 gram per hari, sedangkan wanita berusia 31-50 tahun memerlukan 25 gram serat per hari[3].
Untuk ibu yang khawatir mengenai kenaikan berat badan berlebihan selama kehamilan, timun dapat ditambahkan dalam diet sehari-hari tanpa mengkhawatirkan peningkatan kalori[3].
Mentimun memiliki kalori rendah yaitu sebesar 15 kalori dalam 100 gram buah mentimun mentah. Mentimun juga memiliki kandungan serat tinggi yang dapat menghasilkan sensasi kenyang lebih lama[3, 4].
Sensasi kenyang yang berlangsung lama dapat membantu dalam mencegah ibu hamil makan secara berlebihan, yang mana dapat mengarah pada terjadinya kenaikan berat badan berlebihan[3].
Mentimun juga memiliki tekstur yang renyah sehingga cocok dijadikan cemilan. Menurut British Nutrition Foundation, makanan dengan tekstur renyah memiliki manfaat mengenyangkan yang lebih baik. Dengan kata lain jika merasa lapar dan ingin makan cemilan, makanan renyah akan lebih mengenyangkan[2].
Selain itu, mentimun memiliki kandungan karbohidrat yang sangat rendah sehingga aman dikonsumsi tanpa menyebabkan dampak signifikan pada peningkatan kadar gula darah[2].
Vitamin B merupakan nutrisi yang sangat penting selama kehamilan. Vitamin B dikenal sebagai vitamin yang meningkatkan mood baik. Mengkonsumsi mentimun dapat membantu memperbaiki mood ibu hamil yang mana sering kali memburuk karena stress yang dialami selama kehamilan[3, 4].
Mentimun mengandung vitamin B1, B2, B3, B5, dan B6 yang baik bagi kesehatan otak. Vitamin B bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan mengingat, melindungi sel-sel saraf dari kerusakan terkait usia, serta meringankan perasaan cemas dan stress yang sering kali dialami selama kehamilan[3].
Jus mentimun memberikan sensasi menyegarkan bagi tubuh. Untuk ibu hamil yang sering merasa kepanasan, konsumsi jus mentimun segar dapat menjadi cara untuk minuman penyegar[3].
Mentimun juga membantu untuk menghilangkan zat beracun dan sisa metabolisme dari sel-sel tubuh sehingga bermanfaat dalam merawat kesehatan kulit. Mengaplikasikan mentimun pada kulit yang terpapar sinar matahari dan terkena iritasi lain dapat meringankan gejala dengan cepat[3].
Konsumsi mentimun juga dapat meningkatkan elastisitas kulit, yang mana sangat penting bagi ibu hamil. Saat kehamilan mencapai trimester kedua, perut ibu akan mulai membuncit sehingga kulit akan meregang mengikuti bertambah besarnya perut[3].
Mentimun memiliki manfaat diuretik, yaitu meningkatkan volume buang air kecil. Mentimun membantu membersihkan senyawa-senyawa toksin dan mengurangi pembengkakan[3, 4].
Konsumsi mentimun dapat memicu terjadinya buang air kecil yang lebih sering, dan bersamaan dengan itu tubuh akan membuang toksin dan sisa metabolisme[3].
Kaki bengkak sangat umum dialami oleh ibu hamil. Karena manfaat diuretik, konsumsi mentimun dapat membantu mengurangi pembengkakan[3, 4].
Mentimun mengandung nutrisi esensial seperti antioksidan, seperti vitamin C, beta karoten, dan mangan yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah infeksi[4, 6].
Antioksidan berperan dalam melawan dampak negatif dari radikal bebas. Stress oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas berkaitan dengan risiko timbulnya berbagai gangguan dan penyakit[5].
Dalam 100 gram mentimun mentah terdapat sekitar 0,65 gram protein, 0,5 gram serat, 0,11 gram lemak, dan 1,67 gram gula. Mentimun juga mengandung vitamin K, magnesium, kalium, kalsium zat besi, fosfor, iodine, zinc, dan sulfur[4, 6].
Nutrisi-nutrisi tersebut penting untuk perkembangan janin dan mencegah terjadinya abnormalitas pertumbuhan. Vitamin K merupakan nutrisi esensial untuk perkembangan tulang yang sehat dan kuat[1, 2].
Mineral penting bagi tubuh disebut sebagai elektrolit. Elektrolit berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, seperti membantu mengatur tekanan darah tubuh, mengatur kontraksi otot, pH darah, keseimbangan cairan tubuh, dan sinyal saraf[7].
Elektrolit merupakan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh, terutama selama kehamilan. Tubuh kita kehilangan elektrolit ketika mengeluarkan keringat setelah beraktivitas. Sehingga untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh, kita perlu memastikan memenuhi asupan mineral yang diperlukan[7].
Mentimun termasuk salah satu sumber elektrolit yang baik karena mengandung berbagai mineral, termasuk natrium dan kalium[3].
1. Mahak Arora. Eating Cucumber During Pregnancy: Benefits, Risks, and Tips. Parenting First Cry; 2019.
2. Gina Waggott, reviewed by Janet Gordon RD, MBDA. The Benefits of Eating Cucumber During Pregnancy [Plus Risks]. Pregnancy Food Checker; 2021.
3. Anonim. Cucumbers During Pregnancy: Benefits, Risks, and Tips. Being the Parents; 2021.
4. Swati Patwal, M.Sc. (Food & Nutrition), MBA, reviewed by Jyoti Benjamin, MS, RD, CSO, FAND, CD. Cucumber During Pregnancy: Health Benefits and Side Effects. Mom Junction; 2021.
5. Rachael Link, MS, RD. 7 Health Benefits of Eating Cucumber. Healthline; 2017.
6. Yashasvi. Is Cucumber Good for Pregnancy? Benefits and Side effects. Style at Life; 2021.
7. Anonim. Water & Electrolytes in Cucumber Hydrate Athletes! Lazy Plant; 2021.