Daftar isi
Mara merupakan salah satu pohon yang sering kali ditemui di hutan-hutan dan merupakan pohon utama yang menjadi penyusun hutan. Mara memiliki batang yang ringan yang sering kali digunakan sebagai kayu bakar.
Tumbuhan mara banyak tersebar di daerah Asia dan juga Australia, tepatnya di daerah Malaysia, Indonesia, Jepang, Australia dan negara asia yang lainnya. Mara juga dikenal sebagai tumbuhan sungai karena seringnya tumbuh disamping sungai.
Mara dapat mudah tumbuh di daerah dataran rendah dan juga sering kali digunakan sebagai perabotan rumah tangga karena kayunya yang ringan dan mudah di bentuk [2,5]
Tumbuhan mara memiliki beberapa karakteristik yang menjadikannya mudah dikenali dan dibedakan dengan tanaman lain ketika dihutan. Tumbuhan mara memiliki tinggi yang dapat mencapai 25 meter dengan lebar batang mencapai 50 cm.
Tumbuhan mara merupakan tumbuhan yang tergolong sedang pada hutan, dengan diameter sekitar 55 cm menjadikan tumbuhan mara menjadi kayu dengan keawetan kelas III. Kulit batang tumbuhan mara terkadang berwarna abu-abu atau berwarna cokelat muda dan terkadang berbulu dan tidak.
Selain itu, tumbuhan mara juga memiliki daun tunggal yang tumbuh dengan berselang seling berbentuk hati agak bundar dan uniknya ketika daun mara masih muda dapat mengeluarkan cairan berwarna merah darah [2,5]
Tumbuhan mara sangat mudah dikenali dengan karakteristiknya yang dapat dibedakan dengan tumbuhan jenis lainnya, terutama pada bagian daunnya yang dapat mengeluarkan cairan berwarna merah.
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada daun dari tumbuhan mara mentah :
Nama | Jumlah | Unit |
Air | 687 | mg |
Karbohidrat | 39.3 | mg |
Lemak | 82.6 | mg |
Energi | 3.9 | kj |
Asam amino | 4.2 | mg |
Protein | 16.0 | mg |
Daun tumbuhan mara lebih banyak mengandung air dan juga karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh, salah satu manfaat dari karbohidrat adalah sebagai sumber energi bagit metabolisme tubuh [1].
Mara memiliki senyawa yang sangat terkenal di kalangan peneliti, dikarenakan senyawa tersebut terdapat pada daun mara yang sering kali digunakan oleh suku dayak sebagai obat tradisional.
Salah satu kandungan senyawa tersebut adalah tanarifuranonol. Senyawa ini memiliki berbagai macam manfaat yang baik bagi tubuh, salah satunya adalah sebagai anti inflamasi.
Selain itu, mara juga memiliki senyawa protein yang merupakan senyawa yang memiliki manfaat yang sangat kompleks bagi tubuh terutama dalam hal perkembangan jaringan dan otot-otot pada tubuh [3,4]
Kandungan senyawa pada tumbuhan mara diketahui dapat menyembuhkan beberapa penyakit dan juga menjaga kesehatan tubuh.
Tumbuhan mara yang sering kali digunakan pada bagian daun dan juga batangnya memiliki beberapa manfaat yang baik untuk menunjang kesehatan tubuh dan juga menyembuhkan beberapa penyakit pada tubuh.
Berikut ini beberapa manfaat mara untuk kesehatan tubuh :
Mara memiliki beberapa senyawa yang bersifat antioksidan di dalamnya, seperti tanarifuranonol, tanariflavanon C, dan tanariflavanon D. Ketiga senyawa tersebut merupakan senyawa yang memiliki sifat antioksidan ketika masuk kedalam tubuh.
Ketiga senyawa antioksidan tersebut berperan dalam mencegah terjadinya efek dari radikal bebas yang sangat berbahaya, dimana dapat menimbulkan berbagai macam penyakit kronis yang sangat sulit untuk disembuhkan [3,6].
Salah satu kandungan yang umum sebagai antioksidan dan terdapat pada tumbuhan mara adalah flavonoids yang memiliki jenis berbeda setiap tumbuhannya.
Mara sudah sejak lama digunakan oleh suku dayak di Kalimantan sebagai obat untuk menyembuhkan beberapa penyakit peradangan bagi tubuh. Salah satu senyawa yang paling berperan sebagai anti-inflamasi pada tumbuhan ini adalah tanarifuranonol.
Senyawa ini mampu membuat jaringan dan otot tubuh mengurangi aktivitasnya dan membuat kondisinya menjadi tenang dan tidak tegang. Kondisi ini yang membuat peradangan pada bagian tubuh lebih cepat terobati dan sembuh [3,6]
Tanarifuranonol merupakan salah satu jenis flavonoids yang terdapat pada tumbuhan mara yang dapat memberikan warna pada tumbuhan
Daun mara juga sudah sejak lama digunakan sebagai obat herbal atau tradisional dalam menyembuhkan penyakit berak berdarah yang disebabkan oleh wasir atau ambeien.
Kandungan vitamin K, macaraflavona dan nymfefol diketahui dapat mengatasi penyakit berak berdarah dengan cara menyembuhkan luka pada bagian anus, dan memperkecil pembuluh darah yang terdpat pada anus yang menjadi penyabab wasir atau ambeien [1,4].
Tumbuhan mara juga dikenal sebagai obat untuk menyembuhkan demam dengan menurunkan suhu panas pada tubuh. Bagian mara yang dapat digunakan dalam menyembuhkan demam adalah akarnya.
Bagian akar mara dapat direbus atau dijadikan bubuk yang kemudian diminum bagi orang yang menderita demam. Hal ini dikarenakan kandungan flavonoid pada akar mara yang memiliki fungsi dapat menurunkan suhu tubuh [6]
Selain daun dan akar, tumbuhan mara juga seringkali digunakan pada bagian kulit batangnya. Kulit batang mara yang mengandung senyawa alkaloid dapat mencegah munculnya rasa mabuk bagi seseorang.
Hal ini sangat bermanfaat bagi orang-orang yang mengalami mabuk ketika perjalanan darat ataupun laut dan tidak dapat mengonsumsi obat kimia, dapat menggunakan alternatif kulit batang mara sebagai anti mabuk [6].
Kandungan senyawa pada bagian tumbuhan mara dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh dan dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit kronis.
Selain berbagai macam manfaat yang di dapatkan dari mengonsumsi mara, tumbuhan ini juga dapat menimbulkan beberapa efek samping bagi tubuh apabila cara penggunaan dan mengonsumsi yang salah.
Berikut ini beberapa efek samping yang dapat disebabkan oleh mara :
Obat herbal yang dibuat dari tumbuhan mara mungkin memang sangat berguna bagi tubuh, namun jika sedang mengonsumsi obat kimia tau medis akan lebih jika tidak mengonsumsi obat herbal mara ini.
Hal ini dikarenakan beberapa obat herbal dapat bereaksi berlebihan apabila dikonsumsi bersama dengan obat kimia atau medis, seperti obat pengencer darah, darah tinggi ataupun diabetes.
Karena tidak penelitian lebih lanjut mengenai korelasi obat herbal yang terbuat dari mara dengan obat kimia akan lebih baik jika pengkonsumsiannya tidak dilakukan dalam waktu yang sama [1,4]
Pada faktanya tidak semua orang cocok dengan obat kimia yang diminumnya, begitu juga dengan obat herbal. Terkadang beberapa orang mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi obat herbal, termasuk yang terbuat dari tumbuhan mara.
Hal ini dikarenakan ada ketidakcocokan antara sistem pertahanan tubuh dengan kandungan gizi pada obat herbal yang terbuat dari tumbuhan mara, sehingga memunculkan beberapa gejala alergi, seperti asma, gatal-gatal, mual atau kepala pusing [1,4].
Bagai pedang bermata dua, mengonsumsi obat herbal juga dapat menimbulkan efek samping apabila ada suatu kandungan pada obat herbal yang tidak cocok pada tubuh.
Mara merupakan salah satu tumbuhan yang seringkali menjadi obat herbal di beberapa wilayah di Indonesia, tepatnya di daerah Kalimantan yang sering digunakan oleh suku dayak.
Ada beberapa bagian dari tumbuhan mara yang sering kali digunakan sebagai bahan obat herbal, seperti kulit batang, akar ataupun daun mara. Semua bagian itu memiliki cara tersendiri untuk dijadikan sebagai obat herbal.
Berikut ini beberapa tips dalam menggunakan tumbuhan mara sebagai obat herbal :
Salah satu penggunaan yang paling umum dari tumbuhan mara adalah di rebus. Pada cara penggunaan ini bagian yang dapat digunakan dari tumbuhan mara adalah bagian akar, daun, dan juga kulit batang mara.
Ketiga bagian dari tumbuhan mara tersebut dapat direbus dan air dari hasil rebusan ketiga bagian tersebut dapat diminum beberapa kali. Khasiat dari air rebusan ini dapat menyembuhkan beberapa penyakit, salah satunya adalah wasir, ambeien atau berak berdarah.
Cara membuatnya pun cukup mudah, cukup siapkan daun atau akar, atau kulit batang dari mara kemudian bersihkan dengan cara mencucinya dengan air bersih.
Siapkan air rebusan pada panci dan masukkan salah satu dari ketiga bagian tumbuhan mara tersebut dan masak hingga air berubah warna dan mendidih. Setelah masak, minum air rebusan tersebut secara teratur [1,3]
Cara penggunaan dengan meminum air rebusan merupakan cara yang paling umum dan paling sering digunakan untuk mendapatkan manfaat dari tumbuhan mara.
Beberapa ahli dalam obat ahli dalam pembuatan obat herbal juga sering kali menggunakan bagian dari tumbuhan mara untuk dijadikan sebagai obat herbal dalam bentuk serbuk ataupun kapsul yang telah diisi oleh serbuk dari bagian tumbuhan mara.
Salah satu tujuannya adalah untuk membantu menyembuhkan bagian tubuh yang mengalami peradangan atau inflamasi. Selain itu juga, serbuk yang ditaruh di dalam kapsul juga dipergunakan untuk meredakan demam.
Cara memmbuat serbuk marah ini dengan cara mengeringkan bagia tumbuhan mara seperti, kulit batang atau daun mara. Kulit batang dan daun mara dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel.
Kemudian, dijemur di bawah sinar matahari sampai mengering. Setelah itu, bagian tumbuhan mara ini bisa digiling atau ditumbuk hingga halus dan bisa menyimpannya di dalam plastik ziplock.
Untuk diketahui serbuk ini juga dapat disedu dengan cara mencampurkannya dengan air panas dan kemudian meminumnya [1,3].
Karena terdapat beberapa bagian dari tumbuhan mara yang sering kali digunakan, seperti daun, kulit batang dan akar maka ada beberapa perbedaan dalam cara penyimpanannya.
Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan beberapa bagian dari tumbuhan mara :
Cara yang paling tepat, tahan lama dan dapat digunakan pada semua bagian tumbuhan mara adalah dengan cara mengeringkannya. Akar, daun dan juga kulit batang tumbuhan mara dapat dikeringkan dan kemudian disimpan di dalam kantong plastik ziplock
Cara mengeringkan bagian-bagian tersebut cukup mudah, bersihkan terlebih dahulu bagian-bagian tumbuhan mara yang akan disimpan, kemudian jemur dibawah sinar matahari sampai mengering. Setelah itu, masukkan kedalam plastik ziplock, tutup rapat-rapat dan simpan dalam tempat yang sejuk [4].
Menyimpan bagian tumbuhan mara dengan cara dikeringkan mungkin akan lebih tahan lama, namun mengeringkan bagian tumbuhan ini dapat mengurangi beberapa kandungan gizi pada bagian tumbuhan mara.
Metode penyimpanan seperti ini sering kali digunakan untuk bahan yang lunak dan mudah layu, seperti daun. Maka dari itu metode penyimpanan ini hanya dapat digunakan oleh bagian daun dari tumbuhan mara.
Caranya cukup mudah, bersihkan terlebih dahulu daun tumbuhan mara dengan air bersih, kemudian angin-anginkan agar tidak ada air yang masih menempel pada daun mara.
Siapkan plastik ziplock yang dapat tertutup rapat. Bungkus daun yang telah bersih dengan kertas atau tisu dan masukkan ke dalam plastik ziplock. Tutup rapat-rapat plastik ziplock dan simpan daun mara tersebut di dalam kulkas pada bagian rak yang khusus untuk sayuran [4].
Dengan beberapa tips dalam menyimpan bagian tumbuhan mara di atas diharapkan dapat membuat mara dapat digunakan ketika dibutuhkan
Apakah mara aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui?
Mara merupakan tumbuhan yang tumbuh liar dan merupakan salah satu obat herbal yang masih perlu lebih banyak lagi penelitian tentang khasiat dan efek sampingnya. Akan lebih baik jika ibu hamil dan menyusui tidak mengonsumsi obat herbal mara, karena kandungan di dalam mara dapat mempengaruhi bayi yang dikandung atau pun ASI yang akan diberikan ke bayi [7].
Bagaimana cara yang paling efektif untuk penggunaan mara?
Cara yang paling efektif untuk penggunaan mara adalah dengan cara meminumnya air rebusan daun atau kulit batang atau akar tumbuhan mara. Metode ini sudah sejak lama digunakan oleh suku dayak untuk mengobati beberapa penyakit [1,3].
Akan lebih baik untuk penggunaan dan pengonsumsian mara dikonsultasikan terlebih dahulu dengan ahli medis atau dokter.
1. M. Heil, B. Fiala, W. Kaiser and K. E. Linsenmair. Chemical contents of Macaranga food bodies: adaptations to their role in ant attraction and nutrition. 12, 117–122. Functional Ecology; 1998.
2. Nazirah Abdullah , Nor Hasnida Hassan, Muhammad Fuad Yahya, Rosdi Koter. Preliminary study on in vitro propagation of Macaranga tanarius (Mahang). 77:24 (2015) 147–152. Jurnal Teknologi; 2015.
3. Shigenori Kumazawa, Masayo Murase, Noboru Momose, Syuichi Fukumoto. Analysis of antioxidant prenylflavonoids in different parts of Macaranga tanarius, the plant origin of Okinawan propolis. 16-20. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine; 2014.
4. Phebe Hendra, Jeffry Julianus. Antihyperlipidemic and hepatoprotective studies on leaves of Macaranga tanarius. Vol 10, Issue 1. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research; 2017.
5. Joseph J. Magadula. Phytochemistry and pharmacology of the genus Macaranga: A review. Vol. 8(12), pp. 489-503. Journal of Medicinal Plant Research; 2014.
6. Nor Aishah Mazlan, AhmedMediani, Faridah Abas, Syahida Ahmad. Antioxidant, Antityrosinase, Anticholinesterase, and Nitric Oxide Inhibition Activities of Three Malaysian Macaranga Species. The ScientificWorld Journal; 2013.
7. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018.