Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Media kontras adalah bahan kimia yang digunakan untuk membantu meningkatkan resolusi kontras pada suatu modalitas pencitraan. Terdapat beberapa jenis media kontras ini, salah satunya adalah media kontras
Terdapat dua jenis media kontras berbasis yodium yaitu ionik dan nonionik. Perkembangan untuk media kontras ionik pada tahun 1920-an dan 1930-an memberikan sebagian besar para ahli radiologi untuk melakukan visualisasi pembuluh dan organ pada studi pencitraan[1].
Media kontras ionik memiliki tingkat toksisitas tertentu sesuai dengan jenisnya, yaitu media berbasis ionik osmolar rendah, iso-osmolar dan gadolinium. Pada jenis terakhir inilah digunakannya untuk pencintraan resonansi magnetik[1].
Daftar isi
Media kontrasa beryodium atau media kontras ionik yang mengandung iodium digunakan dalam radiografi untuk menngkatkan kejelasan gambar. Media kontras ionik telah digunakan sebelum media kontras non-ionik dengan osmolitas yang sangat tinggi[2].
Berikut ini beberapa fungsi dan kegunaan lain dari media kontras beryodium ionik[3] :
Diagnosis dan investigasi penyakit adalah kondisi medis yang terkait dengan media kontras beryodium ionik. Diagnosis ini mengacu pada sesuatu yang digunakan untuk mengetahui lebih lanjut suaty penyakit, gangguan, dan penyebabnya[4].
Pengujian diagnostik sesuai dengan prosedur berlaku, meliputi pengumpulan data, integrasi, dan interpretasi informasi yang dilakukan secara berurutan. Di berbagai kasus, pengujian diagnostik berfungsi untuk mengetahui identifikasi suatu kondisi penyakit sebelum terlihat secara klinis.[4].
Hal utama dalam melakukan diagnostik ini adalah patologi anatomi, dan pencitraan medis dengan bantuan alat skrining yag digunakan untuk diagnosis kesehatan mental, apnea tidur neurokognitif, dan penglihatan serta pendengaran[4].
Penggunaan alat skrining dari otak ke otak berguna untuk menggambarkan proses umum pengujian diagnostik. Prosedur yang harus di lakukan dengan beberapa langkah yaitu[4]:
Langkah-langkah diatas terjadi selama lima fase diagnostik, yaitu fase pra-analitik, pra-analitik, analitik, pasca-analitik, dan pasca-pasca-analitik. Dari kelima fase ini yang paling terhadap kesalahan adalah fase analitik. Salah satu permaslahan yang sangat rumit dalam proses diagnosis sehingga membuat fase analitik ini rentan mengalami kesalahan[4].
Media kontras beryodium ionik bekerja dengan cara membolir sinar X saat melewati tubuh, sehingga dapat membedakan struktur tubuh yang mengandung yodium atau yang tidak mengandung yodium. Jumlah derajat opasitas yang telah dihasiklam oleh obat yodium ini sangat berbanding lurus dengan jumlah konsentrasi dan juga volume pada zat kontras beryodium yang ada di jalur sinar X[5].
Untuk ekskresi sendiri, media kontras ionik melalui sistemhepato-bilier dan konsentrasi empedu dengan visualisasi kandung empedu dan saluran empedu[5]. Obat ini juga merupakan agen kontras sinar X yang mengandung yodium dan merupakan obat kontras pertama yang telah dikembangkan[6].
Media kontras memiliki bahan dasar yodium yang larut di dalam air dan tidak membahayakan bagi tubuh. Obat kontras ini di jual dalam bentuk larutan air bening tidak berwarna dengan konsentrasi dalam mg I / ml. Untuk obat kontras beryodium dapat digunakan secara intravena, tetapi bisa juga digunakan secara intraaterial, intratekal (tulang belakang), dan intraabdominally[6].
Obat ini tersedia dalam bentuk injeksi larutan, bubuk, cair yang hanya di resepkan dari dokter. Berikut ini beberapa contoh obat dari Media Kontras Beryodium Ionik[2]:
Untuk salah satu jenis obat yang mengandung yodium dengan sifat ionik adalah iodipamide. Iodipamide digunakan sendiri atau bisa di kombinasikan untuk berbagai macam metode pecitraan diagnostik, termasuk angiografi, urografi, kolangiografi, computed tomography, histerosalpingografi, dan pielografi retrograde[4].
Setiap obat memiliki efek samping yang tidak di inginkan termasuk obat media kontras beryodium ionik. Media kontras ionik memiliki reaksi yang lebih sering terjadi adalah intravaskular. Berikut ini beberapa efek samping umum dari media kontras beryodium ionik. diantaranya[2]:
Media kontras ionik dapat dikaitkan dengan reaksi yang sangat merugikan jika dibandingkan dengan media kontras nonionik. Reaksi pada bagian paru-paru termasuk bronkospasme, edema paru, peningkatan resistensi vaskular paru, dan pelepasan histamin dari sel mast paru dan basofil[4].
Meglumine diatrizoate tersedia dalam injeksi digunakan untuk membantu mendiagnsis atau menemukan masalah pada bagian kandung kemih. Meglumine diatrizoate merupakan agen kontras radiopak yang digunakan untuk membuat gambarang pada sinar X lebih jelas. Obat ini harus digunakan di bawah pengawasan dokter[5].
Penggunaan pada propranolol dengan diatrizoate tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan permasalahan medis. Sebelum penggunaan obat ini pastikan untuk beritahu tahu dokter jika anda memliki masalah medis lain seperti alergi obat beryodium, asma, dan infeksi saluran kandung kemih[5].
1) Mark O. Baerlocher, Murray Asch, dan Andy Myers. ncbi.nlm.nih.gov. The use of contrast media. 2010.
2) Anonim. Drugs.com. Ionic iodinated contrast media. 2021.
3) Anonim. Drugbank.com. Iodinated Contrast Agents. 2021.
4) Anonim. Drugs.com. iodipamide. 2021.
5) Anonim. Drugs.com. meglumine diatrizoate. 2021.