Obat

Media Kontras Non-iodinasi : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Media kontras beryodium adalah media kontras yang mengandung yodium dan digunakan pada radiografi untuk meningkatkan ketajaman dari suatu pencitraan radiologi. Media kontras ini dapat dibagi dua, yaitu

Agen kontras beryodium telah lama digunakan selama beberapa dekade dan memberikan peran yang sangat penting da;am prosedur diagnostik dan intervensi. Media kontras sangat aman akan tetapi reaksi alergi sangat berpotensi mengancam nyawa[1].

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan diperlukan tinjauan yang cermat terhadap riwayat pasien saat penggunaan agen kontras. Butuh pengetahuan tentang beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain[1]:

  • Epidemiologi dan jenis reaksi kontras
  • Faktor yang terkait dengan reaksi yang merugikan
  • Premedikasi untuk mencegah reaksi merugikan
  • Cedera ginjal akut akibat kontras
  • Penggunaan kontras di antara pasien hamil dan menyusui
  • Manajemen ekstravasasi kontras

Fungsi Media Kontras Non-iodinasi

Agen kontras beryodium dikembangkan pada tahun 1920-an sebagai ion yang merupakan bahan kontras osmolar tinggi. Pembaharuan lebih lanjut pada tahun 1960an dengan pengenalan senyawa nonionik. Senyawa nonionik tidak dapat terdisosiasi di dalam air, karena memiliki osmolalitasnya lebih rendah. Media kontras osmolar rendah dapat meningkatkan gugus karboksil sebagai pengganti gugus hidroksil[2].

Kontras osmolar tinggi memiliki efek samping yang sangat tinggi dibandingkan dengan media kontras osmolar rendah[3,4,5]. Agen kontras beryodium di pasarkan pada tahun 1920-an sebagai ion yang merupakan bahan kontras osmolar tinggi (HOCM). Agen ini mengalami perbaikan lebih baik pada tahun 1960an dengan senyawa baru yaitu nonionik[2].

Senyawa nonionik yang tidak terdisosiasi dalam air karena osmolalitasnya sangat rendah. Media kontras osmolar rendah (LOCM) mengalami perubahan yang lebih baik dengan meningkatkan gugus hidroskil menggantiakn gugus karboksil sebagai larutan tambahan di dalam air[3,4,5].

Osmolalitas yang lebih rendah dan meningkatnya larutan di dalam air dapat menurunkan toksisitas LOCM[2]. HOCM memiliki efek samping yang sangat berersiko jika dibandingkan dengan LOCM[3,4,5]. Penggunaan media kontras menjadi meningkat karena telah terbukti aman dengan efek samping dan reaksi yang sangat rendah[1,6].

Penyakit yang Diatasi dengan Media Kontras Non-iodinasi

Media kontras digunakan dalam radiografi untuk meningkatkan kejelasan gambar. Media kontras non-iodinasi adalah media yang tidak mengandung yodium tetapi memiliki kandungan barium atau media non-iodinasi lainnya sebagai zat radio opak. Agen kontras digunakan untuk pemindaian CT pada saluran gastrointestinal[7].

Barium sulfat yang merupakan agen kontras radiografi diindikasikan sebagai computed tomography (CT) perut atau Pemeriksaan radiologis saluran gastrointestinal untuk menggambarkan gastrointestinal (GI) untuk membantu mendiagnosis gangguan tertentu pada bagian esofagus, lambung, atau usus. Obat ini digunakan pada orang dewasa dan pasien anak[8].

Gangguan gastrointestinal adalah kondisi penyakit yang terjadi di dalam saluran pencernaan. Saluran gastrointestinal (GI) merupakan serangkaian organ yang berlubang dengan membentuk bagian panjang yang terus menerus dari mulut ke anus seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, dan anus. Saluran pencernaan bersama dengan hati, pankreas dan katong empedu membentuk sistem pencernaan dengan jaringan pembuluh darah yang sangat luas memasok darah organ tersebut[14].

Computed tomography atau CT scan adalah bagian dari prosedur sinar-X dimana terdapat gabungan gambar sinar X dengan bantuan komputer untuk dapat menampilkan penampang melintang dan gambar tiga dimensi dari organ dan struktur pada bagian dalam tubuh[9].

Computed tomography (CT) mengacu pada prosedur pencitraan sinar-X yang telah terkomputerisasi ke pasien dengan cepat ke seluruh bagian tubuh dnegan menghasilkan gambar yang jelas[10].

Cara Kerja Media Kontras Non-iodinasi

Media Kontras Non-iodinasi bekerja dengan meningkatkan penyerapan sinar-X ke bagian seluruh tubuh dan menggambarkan bagian-bagian tubuh dimana obat Media Kontras Non-iodinasi terlokalisasi. Hal tersebut dengan mudah dapat memvisualisasi jelas dari organ normal atau cacat pada bagian anatomi normal[11].

Beberapa obat dari Media Kontras Non-iodinasi adalah logam berat yang sangat dekat dengan banyaknya jenis sinar x ray diagnostik. Karena memiliki karakteristik tersebut Media Kontras Non-iodinasi sangat ideal untuk digunakan sebagai penyerapan pada sinar X[11].

Media Kontras Non-iodinasi tidak diserap dari saluran GI atau dimetabolismekan di dalam tubuh. Sebagian dari obat Media Kontras Non-iodinasi digunakan untuk mengisi lumen pada saluran pencernaan atau untuk melapisi permukaan mukosa yang diberikan dengan cara oral, rektal, atau digunakan dengan cara di tanam ke bagian tabung enterostomi atau kateter[11].

Obat Media Kontras Non-iodinasi dapat dengan mudah meningkatkan gambaran pada bagians saluran GI. Pada bagian suspensi barium tertutup dari permukaan mukosa saluran GI, sehingga sangat mempengaruhi bagian-bagian dari organ dengan pemeriksaan yang lebih cermat. Contohnya saja seperti ti tumor jinak atau ganas, ulkus, striktur, divertikula, inflamasi atau infeksi, perubahan motilitas, dapat dengan mudah teridentifikasi[11].

Pada konsentrasi yang lebih rendah dengan pengenceran yang lebih tinggi, barium sulfat dapat meningkat ketajamannnya ke saluran GI untuk membedakan saluran GI pada bagian organ perut pada saat pemeriksaan computed tomography (CTscan) perut[11].

Agen yang aktif dengan osmotik contohnya seperti sorbitol digunakan untuk menginduksi akumulasi cairan dan juga sistem GI untuk peningkatan visualisasi[11]. Barium sulfat tidak dapat diabsorpsi setelah pemberian oral ataupun rektal pada saluran gastrointestinal normal dengan ekskresi dalam 24 jam[12].

Pemberian setelah suspensi arium sulfat rektal, diekskresikan pada saat enema terlepas. Barium mungkin tetap di dalam usus besar selama kurun waktu beberapa minggu untuk pembersihan terutama pada pasien dengan gangguan gerak peristaltik usus[12].

Serapan barium yang tertelan tidak mudah diukur karena mempengaruhi penyerapan. Sulfat dapat menyebabkan pengendapan pada barium sulfat[12]. Berikut ini adalah waktu perkiraan untuk puncak kekeruhan organ oleh barium sulfat dalam saluran pencernaan yang sehat[13]:

  • Kerongkongan, perut, dan serapan duodenum barium sulfat cepat terjadi pasca pemberian oral.
  • Penyerapan usus halus tergantung pada laju pengosongan lambung dan viskositas sediaan; mungkin tertunda 15-90 menit setelah konsumsi.
  • Penyerapan usus halus (studi enteroclysis) segera, setelah penanaman langsung.
  • Pengambilan usus halus usus besar dan distal tergantung pada posisi pasien. Tekanan hidrostatis juga menentukan laju dan derajat kekeruhan.

barium sulfat dengan pemberian secara oral di ekskresikan dalam waktu 24 jam. Pemberian dengan cara rektal dilakukan dengan cara pembersihan enema dan di ekskresikan dalam tinja[11].

Contoh Obat Media Kontras Non-iodinasi

Barium sulfat tersedia dalam bentuk tablet, pasta, krim, atau cairan yang hanya bisa didapat dari resep dokter. Barium sulfat adalah agen kontras. Barium sulfat bekerja dengan cara melapisi bagian dalam esofagus, lambung, atau usus Anda yang memungkinkannya terlihat lebih jelas pada CT scan atau pemeriksaan radiologis (x-ray) lainnya.

Barium sulfat digunakan untuk membantu mendiagnosis gangguan tertentu pada esofagus, lambung, atau usus. Barium sulfat tersedia dalam bentuk kapsul oral, krim oral, pasta oral, bubuk oral untuk rekonstitusi, suspensi oral, tablet oral, bubuk oral dan rektal untuk pemulihan, suspensi oral dan rektal, suspensi rektal[13].

Barium sulfat terjadi di alam sebagai mineral barit . Ini juga digunakan dalam berbagai aplikasi manufaktur dan dicampur menjadi beton berat untuk dijadikan sebagai pelindung radiasi[12].

Obat ini digunakan sebagai agen kontras dalam prosedur rontgen diagnostik. Keuntungan terapeutik barium sulfat dalam prosedur diagnostik mencakup kelarutan air yang rendah dan tingkat pembersihan yang tinggi dari tubuh . Barium sulfat dicerna melalui mulut atau diberikan secara rektal dan dikombinasikan dengan butiran bikarbonat berbuih untuk meningkatkan distensi saluran GI, memungkinkan visualisasi saluran gastrointestinal yang lebih baik[11, 12].

Efek Samping Media Kontras Non-iodinasi

Semua obat memiliki efek samping yang tidak diinginkan, termasuk obat media kontras non iodinasi. Berikut ini efek samping umum yang mungkin muncul dalam penggunaan media kontras non iodinasi[13].

  • Kram perut ringan
  • Mual
  • Muntah
  • Tinja encer atau sembelit ringan.

Sebelum melakukan tes kesehatan, beritahu dokter jika anda memiliki reaksi alergi terhadap agen kontras, hamil, atau menyusui[13]. Jangan konsumsi barium sulfat jika terjadi alergi. Beberapa hal yang tidak dapat dan tidak dianjurkan menggunakan barium sulfat, diantaranya:

  • Operasi, cedera, atau biopsi yang melibatkan perut, kerongkongan, atau usus
  • Menjalani perawatan radiasi di area panggul
  • Mengalami perforasi (lubang atau robekan) di kerongkongan, perut, atau usus
  • Penyumbatan di saluran pencernaan Anda (perut atau usus)
  • Mengalami pendarahan perut
  • Memiliki aliran darah yang buruk ke usus Anda (iskemia).

Beritahu dokter sebelum menggunakan obat ini jika memiliki penyakit[13]:

  • Asma
  • Alergi
  • Pencernaan lambat
  • Fibrosis kistik
  • Kolostomi
  • Kanker rektal
  • Penyakit jantung
  • Penyakit kelainan usus
  • Kesulitan menelan
  • Intoleransi fruktosa
  • Biopsi rektal
  • Alergi lateks

Untuk ibu hamil dan menyusui tidak dianjurkan dalam penggunaan radiasi rontgen dan CT scan karena membahayakan bagi bayi di dalam janin[13].

Barium sulfat dalam bentuk cair digunakan sebagai enema rektal, dalam penggunaannya anda akan mendaaptkan perawatan. Untuk barium sulfat oral di konsumsi sehari sebelum tes kesehatan. Ada baiknya, ikuti intruksi dosis dokter dengan hati-hati[13].

Telah tablet seluruhnya dan jangan di hancurkan, mengunyah atau di pecah. Untuk bubuk laurtkan dalam sedikit air, aduk dan minum. Untuk suspensi oral kocok terlebih dahulu sebelum mengukur dosis dan gunakan jarum suntuk steril dengan mengukur jumlah[13].

1) Hunt CH, Hartman RP, Hesley GK. Frequency and severity of adverse effects of iodinated and gadolinium contrast materials: Retrospective review of 456,930 doses. AJR Am J Roentgenol. 2009.
2) McClennan BL. Ionic and nonionic iodinated contrast media: Evolution and strategies for use. AJR Am J Roentgenol. 1990;155(2):225-233.
3) Lasser EC, Berry CC, Talner LB, et al. Pretreatment with corticosteroids to alleviate reactions to intravenous contrast material. N Engl J Med. 1987.
4) Seong JM, Choi NK, Lee J, et al. Comparison of the safety of seven iodinated contrast media. J Korean Med Sci. 2013.
5) Iyer RS, Schopp JG, Swanson JO, et al. Safety essentials: Acute reactions to iodinated contrast media. Can Assoc Radiol J. 2013.
6) Pradubpongsa P, Dhana N, Jongjarearnprasert K, et al. Adverse reactions to iodinated contrast media: prevalence, risk factors and outcome-the results of a 3-year period. Asian Pac J Allergy Immunol. 2013.
7) Anonim. Drugs.com. Non-iodinated Contrast Media. 2021.
8) Anonim. Drugbank.com. Barium sulfat. 2021.
9) Anonim. Drugs.com. Computed tomography. 2021.
10) Anonim. nibib.nih.gov. What is a computed tomography (CT) scan?. 2021.
11) NDA. fda.gov. Barium suflat. 2016.
12) Anonim. Pubchem.ncbi.nlm.nih.gov. Barium sulfat. 2021.
13) Anonim. Drugs.com. barium sulfat. 2021.
14) Anonim. Drugs.com. Gastrointestinal Disorders. 2019.

Share