Kolostomi: Fungsi, Perawatan, dan Risiko

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Orang yang mengalami kanker kolorektal atau masalah lain mungkin perlu mendapatkan kolostomi, yaitu suatu tindakan untuk merubah cara kotoran (air besar) keluar dari tubuh. Kotoran dibuang melalui suatu lubang baru ke dalam sebuah kantung yang bisa diganti sesuai kebutuhan.

Fungsi Kolostomi

Kolostomi adalah prosedur untuk menarik satu ujung usus besar (kolon) keluar melalui dinding perut. Saat prosedur ini berlangsung, satu ujung kolon akan dibelokkan melalui sebuah sayatan di dinding perut untuk membuat stoma. [1, 2, 4]

Stoma adalah bukaan di kulit dimana sebuah kantung untuk menampung feses atau kotoran dipasang. Kantung ini bisa dilepas dan diganti bila sudah penuh. [1, 2, 4]

Kolostomi dilakukan bila sebagian dari kolon atau rektum harus diambil akibat suatu penyakit atau ada bagian usus besar yang rusak sehingga tidak bisa berfungsi dengan normal. [2, 5]

Kolon adalah bagian dari usus besar mulai dari ujung usus kecil hingga rektum. Makanan masuk ke kolon dari usus kecil. Nutrisi dan air diserap oleh kolon saat makanan bergerak melalui usus, kemudian ampasnya disimpan sebagai kotoran di rektum hingga saatnya dikeluarkan dari tubuh. [5]

Kolostomi bisa dilakukan sebagai satu dari beberapa prosedur untuk memperbaiki masalah pada saluran pencernaan bawah. Tindakan “ostomi” lain termasuk ileostomi dan urostomi. Ileostomi adalah pembelokkan bagian bawah usus kecil, sementara urostomi adalah pembelokkan saluran yang membawa urin keluar dari kandung kemih. [1, 5]

Bentuk kotoran yang dikeluarkan ke kantung bisa berbeda-beda tergantung dari lokasi ostomi, misalnya: [5]

  • Jika ostomi lebih dekat ke ujung bawah kolon, maka lebih banyak cairan yang sudah diserap sehingga kotoran akan lebih padat.
  • Jika ostomi sangat rendah di bagian descending colon, dekat rektum, maka bentuk kotoran akan serupa dengan kotoran yang normalnya dikeluarkan dari anus.
  • Jika ostomi dilakukan pada ascending atau transverse colon, maka lebih sedikit air yang diserap. Kotoran akan lebih cair dan melewati stoma dengan lebih cepat dan mudah. Pada beberapa kasus, pasien mungkin akan membutuhkan obat untuk memadatkan kotoran.

Jenis-Jenis Kolostomi

Ada dua jenis pembedahan kolostomi: end colostomy dan loop colostomy. [3]

End colostomy

Jika bagian dari usus besar (kolon) atau rektum sudah diangkat, maka usus besar yang tersisa akan dinaikkan ke permukaan perut untuk membentuk stoma. End colostomy bisa bersifat sementara atau permanen.

Kolostomi sementara bisa dilakukan pada situasi dimana bagian usus yang terkena penyakit sudah diangkat dan sisa usus hanya membutuhkan istirahat sebelum kedua ujungnya bisa disambung.

Kolostomi permanen akan dipilih pada situasi dimana penyambungan dua ujung bagian usus ini terlalu riskan atau tidak mungkin dilakukan.

Loop colostomy

Pada prosedur ini, usus akan dinaikkan diatas permukaan kulit dan diamankan dengan menggunakan tali stoma. Sebuah sayatan akan dibuat di lingkaran usus yang terekspos, kemudian ujungnya digulung dan dijahit ke kulit.

Loop colostomy biasanya dilakukan sebagai tindakan sementara pada situasi akut atau untuk melindungi sambungan operasi pada usus.

Siapa yang Membutuhkan Kolostomi?

Kolostomi dilakukan bila pasien mengalami masalah pada usus bagian bawahnya. Beberapa masalah bisa diperbaiki dengan membelokkan kotoran dari usus untuk sementara waktu.

Namun, bila kolon terkena penyakit, seperti pada kasus kanker kolon, maka kolostomi permanen harus dilakukan dan kolon mungkin akan sepenuhnya diangkat. [1]

Kondisi yang membutuhkan kolostomi permanen termasuk: [1, 4]

  • Penyumbatan
  • Cedera pada kolon atau rektum
  • Crohn’s disease, yaitu suatu bentuk autoimun dari penyakit radang usus
  • Kanker kolorektal
  • Polip kolon, yaitu tumbuhnya jaringan ekstra di bagian dalam kolon yang adalah kanker atau bisa berubah menjadi kanker
  • Diverticulitis, yang terjadi bila kantung-kantung kecil di sistem pencernaan yang disebut diverticula, terinfeksi atau radang
  • Anus yang tidak terbuka (imperforate anus) atau cacat lahir lainnya
  • Irritable bowel syndrome, yaitu kondsi yang mempengaruhi kolon yang menyebabkan diare, kembung, sembelit, dan nyeri di bagian perut
  • Ulcerative colitis, yaitu penyakit peradangan usus yang menyebabkan radang saluran cerna jangka panjang
  • Luka atau fistula di perineum, yaitu area antara anus dan vulva pada wanita atau anus dan scrotum pada pria

Persiapan Kolostomi

Sebelum pembedahan, dokter akan mengambil sampel darah, melakukan pemeriksaan fisik, dan melihat riwayat kesehatan pasien. Saat pemeriksaan ini, pasien akan diminta menyebutkan operasi apa saja yang pernah dilakukan dan obat apa saja yang rutin diminum, termasuk suplemen.

Dokter akan meminta pasien untuk berpuasa setidaknya 12 jam sebelum pembedahan. Pasien juga akan diberi obat pencahar atau enema untuk diminum satu malam sebelum operasi untuk membersihkan usus. [1, 5]

Pasien harus mempersiapkan diri untuk tinggal di rumah sakit selama tiga hingga tujuh hari setelah pembedahan, termasuk membawa barang-barang yang diperlukan, mengatur siapa yang akan akan mengurus rumah, serta mengambil cuti kerja.

Prosedur Kolostomi

  1. Pasien akan diminta untuk mengenakan gaun operasi, kemudian perawat akan memasang infus di lengan pasien untuk mengalirkan cairan dan obat selama prosedur berlangsung, sekaligus juga untuk memasukkan obat bius total. Hal ini dilakukan agar pasien tertidur selama operasi dan tidak merasakan sakit.
  2. Setelah pasien tertidur, bagian yang akan disayat akan dibersihkan dengan cairan antiseptik. Dokter kemudian membuat sayatan di bagian perut. Sayatannya bisa besar atau kecil namun dibuat di beberapa titik. Sayatan yang lebih kecil digunakan untuk laparoskopi. Pembedahan jenis ini menggunakan peralatan kecil dan kamera yang dimasukkan melalui sayatan. Kamera akan digunakan untuk memandu dokter selama pembedahan berlangsung.
  3. Dokter akan menentukan lokasi yang ideal di usus besar untuk pembukaan, atau stoma. Dokter akan memotong usus di bagian yang tepat kemudian menariknya keluar melalui sayatan di dinding perut.
  4. Dokter kemudian akan menanam (implan) ring di dinding perut. Ring ini akan menahan ujung usus supaya tetap berada di tempatnya. Ring ini bisa dipasang permanen atau hanya sementara hingga kulit di sekitar usus yang muncul di permukaan kulit sembuh.
  5. Setelah semua berada pada tempatnya, dokter akan menutup sayatan dengan jahitan kemudian pasien akan dibawa ke ruang pemulihan.

Pasca Pembedahan

Pasien akan dirawat selama 3 hingga 7 hari pasca pembedahan, dan bisa lebih lama jika kolostomi dilakukan sebagai prosedur darurat.

Saat masa pemulihan di rumah sakit, pasien akan pelan-pelan kembali minum dan makan untuk memastikan tidak ada masalah pencernaan. Pada hari pertama, pasien biasanya hanya akan diberi potongan es batu untuk menghilangkan haus. Setelah itu air putih, kemudian akhirnya makanan lembut. [1, 4]

Pasien juga akan diajarkan bagaimana menggunakan kantung kolostomi dengan benar. Kantung kolostomi adalah tempat dimana feses atau kotoran akan ditampung. Dokter akan memberikan petunjuk tentang pola makan, tingkat aktivitas, dan sebagainya. Arahan ini harus dipatuhi oleh pasien. [1, 2, 5]

Pasien juga harus mematuhi jadwal check-up yang diberikan oleh dokter.

Cara Kerja Kolostomi

Sebagian besar peralatan kolostomi terdiri dari sistem kantung 2-piece. Sistem ini terdiri dari: [2, 3, 4, 5]

  • Flange. Yaitu lingkaran dari karet yang menempel di kulit melapisi stoma.
  • Kantung. Yaitu tas kecil yang terpasang di flange. Gunanya untuk menampung kotoran. Ada beberapa merk kantung yang bisa dicoba oleh pasien untuk menemukan yang paling nyaman.
pemasangan kantung kolostomi

Perawat akan mengajari pasien bagaimana mengganti flange dan kantung, bagaimana mandi sambil tetap memakai kantung, serta dimana saja membeli kebutuhan-kebutuhan ini.

Mengganti flange

Kulit harus bersih dan kering sebelum flange dipasang. Ini supaya perekat pada flange bisa menempel dalam waktu yang lama. Flange mungkin perlu diganti lebih sering bila cuaca sedang panas atau lembab, atau jika sedang berolahraga dan banyak berkeringat.

Tepat setelah operasi, pasien mungkin akan kesulitan memasang penutup antara kantung dengan flange. Ini bisa menyebabkan kantung jadi mudah lepas. Nanti setelah luka di sekitar stoma pulih, penutup akan lebih mudah dipasang. [2, 3, 5]

Perawatan dengan Kantung Kolostomi

Tentunya kehidupan setelah melakukan kolostomi akan membutuhkan banyak penyesuaian. Bagi beberapa orang, hal ini bahkan bisa menyebabkan stress karena bayangan harus hidup dengan kantung yang terus menempel di perut agak sulit untuk diterima.

Tetapi, dengan konsultasi dan manajemen bersama dokter dan perawat, kondisi ini sebenarnya tidak seburuk yang dibayangkan. Dengan kemajuan teknik dan metode yang ada saat ini, kantung kolostomi tidak akan terlihat dari luar, dan cara mengganti dan membersihkannya pun semakin mudah.

Hal-hal berikut harus diperhatikan oleh orang yang memiliki kantung kolostomi: [2, 5]

  • Hindari mengangkat barang-barang berat
  • Perhatikan jadwal ke kamar mandi, terutama di tempat umum atau kantor, karena akan lebih sering dilakukan
  • Hati-hati bila anak atau hewan peliharaan melompat ke pangkuan dekat tempat kantung terpasang
  • Hati-hati saat memasang seat belt
  • Bila melakukan perjalanan jauh, bawa juga suplai ostomi lebih. Jika naik pesawat terbang, bawa suplai ke kabin. Batasi dan perhatikan apa yang dimakan sebelum melakukan perjalanan.
  • Ada beberapa produk dalam bentuk padat maupun cair yang bisa membantu mengendalikan bau tidak sedap. Ada produk yang bisa dimasukkan ke dalam kantung, ada juga yang diminum.
  • Selalu bawa peralatan darurat dengan suplai lebih, seperti: kantung, flange, roll tape, cermin, tissue basah, swab kapas.

Pasien juga harus mulai mengganti kebiasaan dan pola makan setelah kolostomi. Orang yang memiliki ostomi harus hati-hati dengan makanan yang menyebabkan gas. Tentu saja, buang gas adalah bagian normal dari proses pencernaan. Kebanyakan orang buang gas lebih dari 10 kali sehari untuk membuang gas dan tekanan dari kolon. [2, 5]

Gas dalam kolon adalah campuran dari hidrogen, methane, dan karbon dioksida. Hal ini disebabkan oleh pecahnya gula yang tidak tercerna di usus bagian bawah. Beberapa karbohidrat kompleks tidak bisa dipecah sepenuhnya oleh proses pencernaan normal. Ini kemudian menyebabkan terbentuknya gas.

Merubah pola makan dengan membatasi jenis-jenis makanan ini bisa membantu mengurangi gas dalam perut. Makanan yang bisa menyebabkan gas termasuk:

Risiko dan Komplikasi Kolostomi

Masalah yang paling umum terjadi setelah operasi kolostomi adalah berkembangnya hernia di sekitar stoma. Kondisi ini akan menyebabkan benjolan di kulit sekeliling stoma dan kesulitan membuang kotoran.
Risiko akibat obat bius dan pembedahan secara umum termasuk: [4]

  • Reaksi alergi terhadap obat, dan masalah pernafasan
  • Pendarahan, penggumpalan darah, infeksi

Risiko yang bisa disebabkan kolostomi termasuk: [1, 4]

  • Pendarahan di dalam perut
  • Cedera atau kerusakan di organ-organ dekat usus
  • Usus keluar melalui stoma lebih banyak dari yang seharusnya (colostomy prolapse)
  • Penyempitan atau penyumbatan stoma
  • Jaringan parut yang terbentuk di perut dan menyebabkan penyumbatan di usus
  • Iritasi kulit
  • Luka terbuka

Pasien harus segera menghubungi dokter atau rumah sakit jika terjadi hal-hal berikut: [2, 5]

  • Kram parah yang berlangsung lebih dari dua atau tiga jam
  • Muncul bau tidak sedap yang berlangsung lebih dari seminggu
  • Perubahan yang tidak biasa pada ukuran dan tampilan stoma
  • Pendarahan berlebih dari bukaan stoma atau tampak darah tertampung di dalam kantung dan terjadi beberapa kali setelah pengosongan (Catatan: jangan tertukar dengan warna merah bila sebelumnya mengonsumsi bit)
  • Cedera atau luka di stoma
  • Pendarahan terus menerus di pertemuan stoma dan kulit
  • Kotoran berbentuk cair lebih dari lima hingga enam jam
  • Iritasi kulit kronis
  • Penyempitan stoma
  • Kantung selalu bocor selama 2 hingga 3 hari
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment