Mati adalah bagian alami dari kehidupan. Semua makhluk hidup baik tumbuhan, hewan, bahkan manusia pada akhirnya akan mencapai akhir dari kehidupan yakni kematian.
Kematian bisa menjadi hal yang membingungkan bagi anak-anak. Penting untuk memberi tahu anak Anda sesegera mungkin ketika seseorang yang penting dan mereka sayangi dalam hidup mereka telah meninggal. Idealnya, informasi tersebut disampaikan oleh orang yang paling terdekat dengan cara yang sederhana dan lugas. [1, 4]
Berbicara dengan anak-anak terutama yang masih kecil tentang kematian orang terdekat memang bisa sulit. Namun, jika anak tidak diberitahu tentang kematian orang tersebut, anak dapat mulai membuat asumsi sendiri mengapa orang tersebut tidak ada lagi. Tidak mengetahui penyebab kematian orang tersebut dapat membuat anak merasa bersalah dan juga khawatir bahwa mereka dapat terjangkit penyakit, jika mereka tidak mendapatkan informasi yang cukup tentang penyakit tersebut. [2, 3]
Untuk melindungi anak-anak, orang tua terkadang memilih untuk tidak memberitahu apa yang terjadi. Tetapi anak-anak dapat menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dan mereka mungkin akan merasa cemas dan bingung jika tidak diberi tahu bahwa orang tersebut telah meninggal. [2]
Berbicara tentang kematian pada anak akan membuat sang anak merasa lebih nyaman untuk mengajukan pertanyaan yang mereka khawatirkan dan lebih terbuka dengan perasaan mereka sendiri. [2]
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat membantu Anda dalam menjelaskan kematian pada Anak:
Saat menjelaskan kematian, terutama kepada anak kecil, bicaralah dengan perlahan dan menggunakan kata-kata yang sesuai dengan usia dan pemahaman anak Anda. Jangan menambahkan detail yang tidak perlu atau menggunakan penjelasan yang panjang dan berlarut-larut karena dapat menyebabkan anak berhenti bertanya sama sekali. [3, 5]
Beritahu anak Anda kata-kata seperti; “semua yang hidup, suatu hari akan mati. Kematian adalah akhir dari kehidupan. Ketika seseorang meninggal, tubuhnya berhenti bekerja, mereka tidak perlu makan, minum, atau bernafas lagi. Hal ini tidak seperti tidur. Begitu seseorang meninggal, mereka mati selamanya dan tidak bisa kembali.”
Pastikan jawaban Anda singkat, sederhana, dan bebas dari detail yang tidak perlu dapat membantu anak-anak menyerap penjelasan Anda dan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka kedepannya. [3]
Hindari kata-kata seperti, ‘pergi tidur’ atau ‘hilang’ karena dapat membingungkan anak-anak. Jika Anda menggunakan penjelasan seperti orang tersebut ‘pergi tidur’ atau ‘pergi’ dapat membuat anak Anda takut untuk pergi tidur atau khawatir ketika Anda meninggalkan rumah Anda mungkin tidak akan kembali. [2, 5]
Beri tahu anak Anda bahwa Anda memiliki sesuatu yang sedih untuk dikatakan “Adek, mama punya kabar sedih untuk Adek…”. [5]
Sebutkan nama orang yang telah meninggal. Beri anak Anda waktu untuk menerima kabar ini. Anda kemungkinan perlu mengulangi informasi tersebut. [5]
Jika anak Anda usianya masih kecil, jelaskan bahwa orang yang telah meninggal tidak dapat kembali. Penjelasan yang membantu anak kecil untuk memahami apa arti kematian: [1, 5]
Contohnya seperti; ‘Kakek sudah meninggal, artinya tubuh kakek sudah dimakamkan, dan itu berarti kakek tidak bisa lagi bicara, makan, minum atau melakukan apapun seperti biasanya. Karena tubuh kakek sudah dimakamkan, kakek tidak dapat hidup kembali dan kita tidak bisa bertemu lagi dengan kakek.” [1]
Anda dapat menggunakan contoh visual dari alam untuk membantu menjelaskan, seperti membandingkan daun mati di tanah dan daun hidup di pohon. [1, 5]
Jangan mencoba menyembunyikan rasa sedih Anda. Tidak masalah apabila Anda menangis di depan anak Anda. Hal tersebut dapat membantu untuk memberi tahu mereka mengapa Anda menangis. Anda dapat mengatakan kepada anak Anda bahwa orang menangis karena berbagai alasan, dan terkadang mereka menangis untuk mengungkapkan rasa sakit atau kesedihan ketika seseorang yang dekat dengan mereka meninggal. Biarkan anak Anda tahu bahwa menangis bukanlah sesuatu yang memalukan, terlebih jika hal tersebut adalah hal yang mereka rasakan. [2, 5]
Selama penjelasan Anda, beri tahu anak Anda bahwa tidak apa-apa untuk mengajukan pertanyaan apa pun yang mungkin muncul di benaknya. Jika Anda dihadapkan dengan pertanyaan yang Anda tidak yakin bagaimana menjawabnya, Anda bisa mulai dengan bertanya: “Kalau menurut kamu bagaimana?” Kemudian Anda dapat membangun jawaban Anda berdasarkan pemahaman mereka tentang apa yang terjadi. [2, 5]
Jika Anda membutuhkan lebih banyak waktu untuk memikirkan jawaban Anda, beri tahu anak Anda bahwa Anda akan memikirkan pertanyaan mereka dan menjawabnya kembali di lain waktu. Dengan menjawabnya kembali di lain waktu akan membuat anak Anda tahu bahwa pertanyaan mereka penting dan bahwa Anda sedang berusaha untuk mendapatkan jawaban yang benar. Hal ini juga akan membantu anak Anda untuk terus mempercayai Anda dan hubungannya dengan Anda.[5]
1) Anonim. Telling a child that someone has died. Child Bereavement UK; 2018.
2) Anonim. Talking to children about death. Marie Curie; 2021.
3) Anonim. How to Explain Death to Children. Crossroads Hospice Charitable Foundation; 2016.
4) Anonim. EXPLAINING DEATH TO CHILDREN. Dignity PLC; 2021.
5) Anonim. How To Tell Children That Someone Has Died. KidsHealth; 2021.