Daftar isi
Mindi kecil merupakan salah satu tanaman penyusun hutan yang termasuk kedalam keluarga Meliaceae. Mindi kecil memiliki nama latin Melia azedarach dan memiliki nama-nama lain di beberapa daerah, seperti renceh di Aceh, chinaberry di luar negeri dan gringging di Sumatera utara
Mindi kecil merupakan tumbuhan yang berasal dari China dan India dimana perserberan tumbuhan ini sangat cepat dikarenakan tumbuhan ini cocok di tanam di daerah manapun.
Selain itu, mindi kecil lebih mudah ditemukan di daerah dataran rendah dengan suhu yang sedikit panas. Mindi kecil sering kali digunakan sebagai obat tradisional tepatnya sebagai pengobatan ayuverda di India [1,7].
Mindi kecil memiliki ciri-ciri yang dapat dikenali dan menjadi pembeda dengan tumbuhan yang lainnya. Diantara ciri-ciri tersebut, mindi kecil memiliki daun yang berbentuk bulat telur dengan tepian yang bergerigi.
Selain itu, daun mindi kecil merupakan daun majemuk dimana pada bagian ujungnya yang berbentuk runcing dan daun yang berwarna hijau. Mindi kecil juga memiliki buah yang agak keras dengan warna coklat agak kekuning-kuningan ketika sudah matang.
Buah mindi kecil berbentuk bulat, dimana buah tersebut memiliki rasa yang pahit dan digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati beberapa penyakit tertentu [1,7].
Banyak yang mengira jika mindi kecil adalah tumbuhan mimba, padahal kedua tumbuhan ini memiliki karakteristik yang berbeda jika diamati lebih teliti.
Tumbuhan mimba jauh lebih banyak mengandung racun dibandingkan dengan mindi kecil. Selain itu, jika dilihat secara teliti daun mindi kecil lebih terlihat mengkilap dan berbentuk gerigi di bagian tepinya.
Sedangkan pada tumbuhan mimba, daunnya tidak terlihat mengkilap dan juga tidak bergerigi [1,2,7].
Berikut ini kandungan gizi pada mindi kecil:
Nama |
Alkaloid |
Karbohidrat |
Steroidal Glycosides |
Saponin |
Tannin |
Phenol |
Chlorogenic acid |
Flavonoids |
Coumarin |
Terpenoid |
Toosendanin |
Margoside |
Kaempferol |
Salah satu kandungan yang utama dari mindi kecil adalah saponin. Saponin memiliki banyak manfaat bagi tubuh terutama sebagai bahan pengobatan untuk melindungi diri dari infeksi bakteri atau sebagai anti-bakteri [4,5,6]
Mindi kecil memiliki beberapa senyawa yang sangat dominan di dalamnya. Senyawa ini juga memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh, senyawa tersebut adalah alkaloid.
Alkaloid merupakan senyawa alami yang ada di dalam mindi kecil dimana peranannya sebagai pemberi rasa pahit pada mindi kecil. Selain memberikan rasa pahit, alkaloid juga memiliki fungsi sebagai pembunuh bakteri yang efektif.
Alkaloid juga dapat bertindak sebagai senyawa antioksidan yang berfungsi sebagai penangkal efek dari radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit kronis [5,6]
Kandungan senyawa pada mindi kecil memiliki beberapa manfaat kesehatan yang sangat baik bagi tubuh.
Tumbuhan mindi kecil hampir semua bagiannya memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh:
Dari sekian banyak dari bagian mindi kecil yang memiliki manfaat kesehatan, bagian daun dari mindi kecil adalah yang paling banyak memiliki manfaat kesehatan, salah satu manfaat tersebut adalah memiliki senyawa antioksidan yang berupa flavonoid dan fenolik.
Kedua senyawa ini merupakan zat yang dapat menangkal efek dari radikal bebas yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit kronis yang berbahaya. Flavonoid dan fenolik dapat melindungi tubuh dari radikal bebas yang berasal dari dalam ataupun di luar tubuh.
Salah satu contohnya adalah flavonoid yang dapat mengurangi kadar kolesterol di dalam tubuh yang daat menyebabkan berbagai macam penyakit jantung [5,9,10].
Flavonoid dan fenolik merupakan zat alami pada tumbuhan yang bertugas dalam memberikan warna pada daun ataupun buah.
Tumbuhan mindi kecil juga memiliki khasiat dalam mengatasi tubuh yang mengalami cancingan. Hal ini dikarenakan mindi kecil memiliki senyawa toosendanine, kaempferol dan margoside yang memiliki sifat antihelmintal, yaitu senyawa yang dapat mematikan cacing di dalam usus .
Senyawa ini dapat menguruskan cacing yang menjadi parasit di dalam tubuh dan mengeluarkannya melalui anus. Selain itu, senyawa-senyawa ini juga berfungsi sebagai racun bagi para cacing di dalam tubuh [5,8]
Mindi kecil juga memiliki fungsi yang sangat baik untuk melindungi tubuh dari perkembangan dan pertumbuhan sel kanker. Mindi kecil memiliki senyawa yang dapat menahan perkembangan sel kanker di dalam tubuh, senyawa tersebut adalaha fenolik, flavonoid dan kaempferol.
Fenolik, flavonoid dan kaempferol merupakan ketiga senyawa yang dapat menghambat poliferasi pada sel kanker sehingga dapat mengurangi dan menghentikan penyebaran sel kanker lebih lanjut pada tubuh [9,10,11]
Sel kanker yang telah dihambat proses poliferasinya akan terhenti perkembangannya dan selanjutnya akan mati.
Tumbuhan mindi kecil juga memiliki kemampuan dalam mengatasi tumbuhan penyakit diabetes karena memiliki senyawa yang dapat menunjang hal tersebut. Senyawa-senyawa yang dapat menunjang dalam mengatasi penyakit diabetes adalah polifenol.
Senyawa polifenol yang ada di dalam daun mindi kecil dapat merangsang usus agar menyerap lebih sedikit gula. Hal ini akan membuat kandungan gula di dalam darah menjadi lebih sedikit dikarenakan asupan gula di yang semakin berkurang.
Hal ini sesuai dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Departemen Farmakognosi Institut Farmasi Universitas Bundelkhand Jhansi, Uttar Pradesh, India, yang meneliti pengaruh antihiperglikemik dari ekstrak daun mindi pada tikus diinduksi antidiabetik, menyimpulkan pengaruh ekstrak daun mindi telah menurunkan secara signifikan kadar glukosa darah pada tikus yang diinduksi diabetes [2,5,6]
Daun tumbuhan mindi kecil juga memiliki kandungan senyawa yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Senyawa yang dapat berperan sebagai antibakteri, yaitu alkaloid. Alkaloid merupakan senyawa pada tumbuhan yang berperan dalam mengusir hama dan juga sebagai pemberi rasa pahit pada tumbuhan.
Sedangkan, apabila alkaloid dikonsumsi oleh manusia dapat memberikan manfaat yang baik bagi tubuh. salah satu manfaatnya yaitu sebagai antibakteri. Sifat antibakteri ini dapat digunakan dalam pembersihan luka pada tubuh agar tidak terinfeksi oleh bakteri [4,5].
Mindi kecil dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh dikarenakan kandungan senyawa dan gizi yang ada di dalamnya.
Mindi kecil selain memiliki beberapa manfaat yang ada di dalamnya juga memiliki beberapa efek samping yang dapat menimbulkan beberapa gejala pada tubuh.
Berikut ini beberapa efek samping yang ditimbulkan dari mindi kecil pada tubuh:
Mindi kecil memiliki kandungan racun di dalamnya, namun masih dalam batas yang wajar apabila dikonsumsi secara tepat. Akan tetapi penggunaan mindi kecil harus sesuai dan benar agar tidak menimbulkan keracunan.
Selain itu, konsumsi yang berlebihan pada mindi kecil juga dapat mengakibatkan mual-mual yang berlebih dan juga pusing yang merupakan gejala dari keracunan mindi kecil [1,2]
Mindi kecil memiliki kandungan racun yang dapat membahayakan tubuh dan menimbulkan beberapa gejala pada tubuh.
Mindi kecil juga memiliki rasa pahit yang sangat menyengat apabila dikonsumsi secara oral. Rasa pahit ini berasal dari kandungan alkaloid yang ada di dalam mindi kecil yang juga merupakan senyawa yang penting di dalam tubuh.
Selain itu, alkaloid yang terlalu banyak kadarnya di dalam tubuh dapat menimbulkan mual-mual dan juga gejala-gejala alergi pada tubuh. Apabila muncul gejala, seperti ruam merah ataupun gatal-gatal setelah mengonsumsi mindi kecil sebaiknya hentikan konsumsi mindi kecil dan konsultasikan kepada dokter atau ahli medis [2,8]
Mindi kecil selain rasanya yang pahit juga memiliki kandungan racun di dalamnya yang menimbulkan beberapa efek samping pada tubuh.
Dalam menggunakan mindi kecil diperlukan beberapa tips dalam mengolahnya agar dapat memaksimalkan manfaatnya dan mengurangi efek samping racun yang ada pada mindi kecil.
Berikut ini beberapa tips penggunaan mindi kecil:
Mindi kecil diketahui memiliki khasiat dalam mengobati seseorang yang terdapat cacing parasit di dalam ususnya. Mindi kecil memiliki kandungan toonsendanine yang dapat menguruskan cacing parasit di dalam usus dan mengeluarkannya lewat anus.
Cara membuatnya cukup mudah yaitu dengan mengambil bagian kulit batang dan kulit akar tumbuhan mindi kecil. Bersihkan dan cuci bersih dengan air yang mengalir. Siapkan panci dengan air di dalamnya kemudian hidupkan api. Masukkan bagian kulit batang dan kulit akar kedalam panci dan rebus hingga air mendidih.
Setelah mendidih matikan api dan tuang air dengan menggunakan alat penyaring pada gelas dan konsumsi 1x sehari [1,8]
Mindi kecil juga terkadang digunakan dalam bentuk kapsul yang telah dijadikan bubuk di dalamnya. Mindi kecil yang telah dijadikan bubuk memiliki kegunaan dalam menunrukan kadar gula di dalam darah. Selain itu, dengan bentuk serbuk tersebut dapat lebih mudah dikonsumsi karena sedikit terasa pahit.
Cara membuat serbuk dari bagian tumbuhan mindi juga cukup mudah. Siapkan bagian tumbuhan mindi yang akan digunakan, seperti kulit akar, kulit batang ataupun daun mindi kecil. Bersihkan bagian tumbuhan tersebut dan siapkan wadah loyang yang cukup besar.
Letakkan bagian tumbuhan daun mindi yang telah dibersihkan pada wadah loyang tersebut dengan jarak yang cukup lalu jemur hingga kering. Setelah kering, haluskan bahan tersebut hingga menjadi bubuk dan simpan dalam wadah toples kaca atau dikemas dalam bentuk kapsul agar lebih mudah dikonsumsi [8].
Bagian daun tumbuhan mindi kecil juga dapat digunakan sebagai antibakteri yang berarti dapat digunakan dalam membersihkan luka terbuka pada tubuh. Dengan kandungan senyawa yang dapat membunuh bakteri daun tumbuhan mindi dapat menghindarkan tubuh terkena infeksi.
Cara meenggunakan daun mindi kecil sebagai antibakteri untuk mengobati luka cukup mudah. Ambil beberapa helai daun tumbuhan mindi kecil dan bersihkan menggunakan air yang mengalir. Setelah itu, tumbuk daun mindi kecil hingga hancur dan oleskan bagian tubuh yang terluka menggunakan daun mindi kecil yang telah dihancurkan [5,6]
Dengan tips penggunaan tumbuhan mindi kecil seperti diatas diharapkan dapat memanfaatkan secara maksimal dan mengurangi risiko efek samping yang ditimbulkan dari tumbuhan mindi kecil
Terdapat beberapa bagian tumbuhan dari mindi kecil yang dapat digunakan, seperti daun, kulit batang ataupun kulit akar. Maka dari itu diperlukan beberapa tips dalam menyimpan bagian tumbuhan mindi kecil.
Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan mindi kecil:
Apakah mindi kecil aman untuk ibu hamil?
Tidak ada penelitian yang menyatakan bahwa mindi kecil aman atau tidak aman, namun karena kandungan dari mindi kecil yang terdapat racun di dalamnya akan lebih jika ibu hamil tidak mengonsumsi mindi kecil karena dapat mempengaruhi kondisi janin [8,12].
Apakah racun pada mindi kecil sangat berbahaya?
Kandungan racun pada mindi kecil tidak begitu berbahaya mengingat mindi kecil masih digunakan sebagai obat herbal, namun yang perlu diperhatikan adalah porsi dalam menggunakannya agar kandungan racunnya tidak berlebiha [1,8]
Bagian dari mindi kecil mana yang paling banyak mengandung racun?
Bagian dari mindi kecil yang paling beracun adalah bagian akar mindi kecil yang sangat berbahaya dan beracun [7,8].
Untuk mengonsumsi atau penggunaan obat herbal yang berasal dari mindi kecil akan lebih baik jika berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter atau ahli medis terdekat.
1. Italo Chiffelle G. Amanda Huerta F. and Diego Lizana R. Physical and Chemical Characterization Of Melia Azedarch L. Fruit and Leaf for Use As Botanical Insecticide. 69 (1): 38-45. Chilean Journal of Agricultural Research; 2009.
2. Mohammad Faheem Khan, Arun Kumar Rawat, Bhawna Pawar, Sudeep Gautam, Arvind Kumar Srivastava, Devendra Singh. Bioactivity-guided chemical analysis of Melia azedarach L. (Meliaceae), displaying antidiabetic activity. 98. 98–103. Fitoterapia; 2014.
3. Garima Mishra, Sunil Jawla, Vikas Srivastava. Melia Azedarach: A Review. Vol 3 Issue 2. 53-56. International Journal of Medicinal Chemistry & Analysis; 2013.
4. Aoudia H Oomah BD, Zaidi F Zaidi-Yahiaoui R, Drover JCG, Harrison JE. Phenolics, antioxidant and anti-inflammatory activities of Melia azedarach extracts. Vol. 6 (2), pp. 19-29. International Journal of Applied Research in Natural Products; 2013.
5. Adil Munir, Bushra Sultana, Tanveer Babar, Asad Bashir, Muhammad Amjad and Qadeer ul Hassan. Investigation on the Antioxidant Activity of Leaves, Fruit and Stem Bark of Dhraik (Melia azedarach). 4 (2): 47-51. European Journal of Applied Sciences; 2012.
6. Carla Brugin Marek, Ana Maria Itinose, Tereza Cristina Marinho Jorge, Rubiani Andresa Parizotto, Natalie Renata Tebaldi. Influence of leaf extracts from Melia azedarach L. on butyrylcholinesterase activity in rat liver. Vol.6(22), pp.3931-3938. Journal of Medicinal Plants Research; 2012.
7. Martha Ervina, Sukardiman. A Review: Melia azedarach L. as a Potent Anticancer Drug. 12:94-102. Pharmacognosy Reviews; 2012.
8. Kaushal Kanwer Shekhawat, DV Rao and Amla Batra. Phyto-morphological overview of medicinal plant: Melia Azedarach Lin. Vol. 6 (2), pp. 318-327. International Journal of Medicinal Plants Research; 2017.
9. Aleksandra Kozłowska, Dorota Szostak-Wegierek. Flavonoids--food sources and health benefits. 68(2):79-85. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny; 2014.
10. Verawati, Mimi Aria, Afdhil Arel and Efi Ryanto. Antioxidant activity and total flavonoid content of fractions of piladang
(Solenostemon scutellarioides (L) Codd) leaf extract. 8 (18):67-71. Der Pharmacia Lettre; 2016.
11. Deep Jyoti Bhuyan and Amrita Basu. Phenolic Compounds Potential Health Benefits and Toxicity. Chapter 2. Pancreatic Cancer Research Group; 2017.
12. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018.