Tindakan Medis

Operasi Abses: Fungsi, Prosedur dan Pemulihan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Shinta Pradyasti
Abses adalah akumulasi nanah pada bagian tubuh spesifik akibat adanya infeksi, dengan penyebab tersering yaitu bakteri. Abses kulit, atau yang umum dikenal dengan istilah bisul merupakan salah satu kasus

Abses adalah menumpuknya cairan (nanah) di suatu bagian tubuh akibat infeksi. Dalam bahasa sehari-hari, kita menyebutnya bisul. Untuk mencegah infeksi tersebut menjadi semakin parah atau menyebar, perlu dilakukan operasi untuk mengeluarkan nanah dan mengobati abses.

Fungsi Operasi Abses

Abses di kulit mirip dengan jerawat, tetapi lebih besar dan dalam di bawah kulit. Abses terbentuk bila tubuh berusaha melindungi diri dari suatu infeksi dengan membangun dinding di sekitarnya.

Nanah yang ada di dalam abses mengandung bakteri, sel darah putih, dan kulit mati. Jenis bakteri yang umumnya menyebabkan abses pada kulit adalah Staphylococcus aureus. [2, 3, 4]

Kebanyakan orang sudah membawa bakteri ini di kulit mereka, tapi tidak menyebabkan infeksi. Tapi, bila bakteri masuk ke dalam kulit (melalui luka, folikel rambut, atau bagian tepi luka), maka bisa menjadi penyebab abses.

Abses pada kulit berbentuk lingkaran dan terasa empuk karena membran tebal di sekelilingnya serta nanah yang terjebak di dalam. Abses biasanya terasa nyeri, dan menyebabkan kulit memerah. Kadang-kadang ada titik di bagian tengah, disebut punctum, yang terbuka. Ini adalah bagian paling lemah dari dinding abses dan menjadi tempat keluarnya nanah.

Satu-satunya cara pasti untuk mengobati abses adalah dengan membuka kantung nanah dan mengeluarkan isinya. Prosedur ini disebut “incision and drainage” dan membutuhkan bius lokal serta menggunakan pisau bedah untuk membuat lubang di dinding abses agar nanah bisa keluar. [1, 2, 3, 4]

Apakah Semua Abses Perlu Dibedah?

Tidak semua abses membutuhkan tindakan medis. Abses yang ringan akan pecah dengan sendirinya dan hanya membutuhkan perawatan sederhana di rumah dengan menggunakan kompres panas atau mengoleskan tea tree oil. [3]

Namun, bila abses menunjukkan gejala seperti berikut, maka harus dibawa ke dokter: [2, 3]

  • Area di sekitar abses memerah dan hangat bila disentuh. Ini adalah tanda cellulitis, yaitu infeksi pada lapisan superficial kulit. Pada kasus ini, antibiotik dibutuhkan untuk mengobatinya.
  • Abses yang muncul berulang, karena ini adalah tanda bahwa bakteri yang menyerang termasuk MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus), yaitu jenis bakteri yang hanya bisa diobati menggunakan antibiotik khusus.
  • Tubuh mulai demam, karena ini artinya infeksi mulai masuk ke tubuh lebih dalam dan harus diobati dengan antibiotik.

Prosedur Operasi Abses

Persiapan

Sebelum prosedur operasi abses, jika dibutuhkan, pasien mungkin akan lebih dulu diminta untuk menjalani serangkaian terapi antibiotik untuk membantu mengobati infeksi dan mencegah penyebarannya ke bagian tubuh yang lain. [4]

Namun, seringnya, pasien bisa langsung datang ke UGD untuk prosedur ini dan biasanya bisa dilakukan tanpa rawat inap. Tapi, bila infeksi bakteri yang dialami pasien cukup berat, maka mungkin harus tinggal di rumah sakit untuk perawatan dan observasi tambahan. [2, 3]

Langkah-Langkah Operasi Abses

  1. Dokter akan membersihkan kulit yang akan dioperasi menggunakan swab alkohol, betadine atau chloraprep. Dokter juga harus mengenakan sarung tangan dan peralatan yang steril.
  2. Penggunaan antibiotik prophylactic mungkin disarankan untuk pasien yang memiliki risiko tinggi terkena infeksi endocarditis (infeksi pada lapisan dalam bilik dan katup jantung). [4]
  3. Bius lokal akan disuntikkan ke bagian atas abses, dimana sayatan akan dibuat. Dokter juga mungkin akan menyuntikkan bius sekitar 1 cm di sekeliling abses, tanpa melebihi dosis bius yang aman.
  4. Tergantung pada ukuran dan lokasi abses, serta karakteristik dan permintaan pasien, dokter juga mungkin akan menggunakan bius total.
  5. Sayatan akan dibuat di kulit yang sudah dibius.
  6. Nanah akan dikeluarkan dari kantung abses.
  7. Setelah nanah keluar semua, dokter akan membersihkan kantung tadi menggunakan larutan garam steril.
  8. Abses akan dibiarkan terbuka, tapi ditutup dengan perban untuk menyerap sisa nanah yang akan mulai diproduksi kembali setelah prosedur selesai.
  9. Abses yang lebih dalam atau besar mungkin akan membutuhkan seutas perban untuk diletakkan di dalam kantung abses untuk membuatnya tetap terbuka. Utas perban ini akan membantu jaringan kulit untuk sembuh secara menyeluruh dari dalam sekaligus menyerap nanah atau darah yang keluar selama proses penyembuhan. [1, 2, 3, 4]
  10. Dokter mungkin akan mengambil sampel nanah untuk kemudian diperiksa di laboratorium untuk menentukan penyebab terjadinya infeksi bakteri.

Setelah Operasi

Kebanyakan pasien bisa langsung pulang setelah prosedur selesai, kecuali dokter memintanya untuk dirawat karena kondisi abses yang cukup serius dan membutuhkan perawatan lanjutan di rumah sakit.

Bila diijinkan pulang, dokter akan memberikan petunjuk mengenai perawatan di rumah serta resep obat yang harus diminum. [1, 4]

  • Di rumah, pasien harus mengganti perban secara rutin
  • Area bekas operasi harus disiram air hangat atau dikompres untuk membantu pembuangan seluruh sisa nanah
  • Rasa nyeri yang mungkin timbul bisa diatasi dengan obat pereda nyeri seperti acetaminophen atau ibuprofen
  • Pasien yang kantung absesnya diisi utas perban akan diberi tahu cara mengeluarkan dan menggantinya di rumah
  • Pada beberapa kasus, pasien harus kembali lagi ke dokter untuk pengeringan dan/atau penggantian utas perban
  • Jika di rumah timbul rasa nyeri yang semakin hebat, pembengkakan, demam, muntah dan nyeri otot, maka pasien harus segera ke UGD

Proses penyembuhan bisa berlangsung selama satu hingga dua minggu, tergantung dari ukuran dan kedalaman abses. Selama masa ini, kulit akan tumbuh dari dasar kantung abses dan juga sekeliling luka.

Komplikasi prosedur operasi abses termasuk kerusakan pada struktur yang bersebelahan dengan lokasi abses, komplikasi yang diakibatkan bakteri, serta penyebaran infeksi akibat proses pengeringan nanah yang tidak tuntas. [1]

Apakah Abses Bisa Muncul Kembali?

Jika area yang terinfeksi diobati secara tuntas, biasanya abses tidak akan muncul lagi di area tersebut. Namun, bila infeksi tidak betul-betul dibersihkan, maka abses bisa kembali lagi di bagian tersebut atau di tempat lain. [3]

Umumnya, pasien tidak perlu minum antibiotik setelah operasi, namun bila dibutuhkan maka harus diminum tepat sesuai petunjuk dokter dan harus dihabiskan untuk mencegah bakteri menjadi kebal dan kembali menyebabkan abses. [1, 2, 3]

1) Gary D. Halvorson, MD, Jan E. Halvorson, DMD, Kenneth V. Iserson, MD, FACEP. 1985. The Journal of Emergency Medicine. Abscess incision and drainage in the emergency department
2) Ioana Baiu, MD, MPH, Elliot Melendez, MD. 2018. Journal of American Medical Association. Skin Abscess
3) James Roland, Stacy Sampson, DO. 2019. Health Line. Abscess Drainage: Procedures, Recovery, Recurrence
4) Heidi Ludtke, MD, Rahul Patwari, MD. 2009. The Society for Academic Emergency Medicine. Abscess Incision and Drainage

Share