Beberapa anak balita dapat tidur dengan nyenyak tanpa mudah terganggu, namun sebagian balita sangat sensitif, sering kaget, dan bahkan sampai terbangun saat sudah tertidur [1].
Balita sering kaget saat tidur atau bahkan menangis merupakan kondisi yang umum [1,2].
Refleks Moro adalah istilah untuk kondisi tersebut, terutama jika usia anak adalah antara 3-6 bulan [1,2].
Namun, ada pula istilah lain untuk kondisi ini, yakni benign neonatal sleep myoclonus atau saat gerakan tubuh bayi tersentak beberapa detik [3].
Untuk mengatasinya secara benar, ketahui lebih dulu apa saja kemungkinan penyebabnya.
Pada usia 3 bulan, bayi lebih mudah mengalami sering kaget saat tidur [4].
Hal ini biasanya nampak pada kepala, lengan dan tungkainya namun sama sekali tidak berbahaya [2]].
Setelah menginjak usia 4 bulan, frekuensi kaget pada anak akan berkurang karena leher sudah cukup kuat menopang berat kepala [5].
Semakin usia bertambah anak akan semakin jarang kaget saat tidur, termasuk pada bagian lengan dan tungkainya, khususnya jika telah mencapai usia 6 bulan [2,6].
Balita sering kaget dapat menjadi tanda bahwa ia sedang mengalami salah satu dari kondisi medis tertentu berikut, terutama bila memengaruhi satu sisi tubuhnya [3].
Balita yang sedang tidur dan terkaget dapat disebabkan oleh perubahan cahaya ruangan atau suara keras [3].
Balita dapat mudah terkejut sekalipun sudah dalam kondisi tidur apabila terdapat cahaya yang terlalu terang [3].
Suara bising dan kencang pun menjadi faktor lain yang tak jarang mengagetkan sekaligus membuat anak terbangun secara tak sengaja [3].
Perubahan posisi dari yang semula digendong lalu diletakkan ke atas tempat tidur juga dapat membuat balita terkejut [3].
Balita sering kaget saat tidur tidak selalu berbahaya, sebab gerakan tubuh yang tiba-tiba dapat menjadi pemicunya [1,3].
Tubuh balita sendiri yang mendadak bergerak tanpa ia sadari dapat menimbulkan rasa kaget secara otomatis [1,3].
Adakah cara mengatasi bayi sering kaget saat tidur?
Untuk mengatasi bayi yang sering kaget saat tidur, penanganan bisa dilakukan tergantung faktor yang menyebabkan.
Terlepas dari penyebabnya berhubungan dengan gangguan saraf, infeksi, atau faktor lingkungan tertentu, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa orang tua upayakan [1,3,6].
Jika sering kaget pada balita saat tidur cukup mengkhawatirkan dan tidak bisa ditangani sendiri, segera ke dokter untuk identifikasi penyebab dan penanganan tepat lebih lanjut.
1. Karen Gill, M.D & Jessica Timmons. How Long Does the Startle Reflex in Babies Last?. Healthline; 2018.
2. Jamie Eske. What to know about the Moro reflex?. Medical News Today; 2019.
3. Danielle Pacheco & Dr. Abhinav Singh. Sleep Foundation; 2022.
4. Yasuyuki Futagi, Yasuhisa Toribe, & Yasuhiro Suzuki. The Grasp Reflex and Moro Reflex in Infants: Hierarchy of Primitive Reflex Responses. International Journal of Pediatrics; 2012.
5. Christopher W. Edwards & Yasir Al Khalili. Moro Reflex. National Center for Biotechnology Information; 2022.
6. NüRoo Baby. 5 Sleep Facts to Know about Your Infant. NüRoo Baby; 2015.