Bronkitis kronis dan emfisema merupakan dua jenis kondisi gangguan pada paru-paru yang tergolong sebagai penyakit paru obstruktif kronis [1,2,3].
Keduanya tampak sama atau mirip dan mungkin dianggap serupa, padahal bronkitis kronis dan emfisema adalah dua kondisi berbeda [4,5].
Sesak nafas dan mengi adalah dua gejala sama yang terjadi pada kedua gangguan pernafasan tersebut, namun selebihnya berikut ini adalah perbedaan bronkitis kronis dan emfisema [4,5].
Daftar isi
Dari segi definisi, bronkitis kronis dan emfisema berbeda sekalipun masih termasuk sebagai penyakit paru obstruktif kronis [2,3,4].
Bronkitis kronis adalah jenis gangguan paru yang menyerang saluran pernafasan, sedangkan emfisema adalah jenis gangguan paru yang bermasalah pada kantong udara [2,3,4].
Walau keduanya tampak sama karena penderitanya bisa mengalami kesulitan bernafas, sebenarnya dua kondisi tersebut tetap berbeda [2,3,4].
Merokok mungkin menjadi faktor yang meningkatkan risiko bronkitis kronis maupun emfisema [1,6].
Namun yang membedakan adalah bahwa bronkitis kronis biasanya terjadi karena penderita adalah perokok pasif [1,2,6].
Paparan asap rokok ditambah dengan polusi udara terus-menerus dalam waktu jangka panjang menjadi sebab utama saluran pernafasan mengalami iritasi dan kemudian berkembang menjadi peradangan serius [1,2,6].
Sementara pada emfisema, kebiasaan merokok adalah sebab utama timbulnya kondisi gangguan pada kantong udara [1,7].
Seseorang dengan kebiasaan merokok terlalu sering setiap hari ditambah dengan jumlah rokok yang dihabiskan terlalu banyak akan meningkatkan risiko emfisema dengan cepat [1,3,7].
Para non-perokok yang menjadi perokok pasif juga berpotensi mengalami emfisema apabila terkena paparan asap rokok cukup sering [7].
Dari segi gejala, bronkitis kronis dan emfisema yang tampak serupa karena memengaruhi paru-paru, sebenarnya berbeda dari beberapa keluhan [4].
Selain dari sesak nafas, kelelahan, dan mengi yang sama-sama dialami oleh penderita bronkitis kronis dan emfisema, berikut ini adalah kondisi lain yang membedakan [4].
Gejala Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis dapat menyebabkan sejumlah gejala atau keluhan seperti [2,4,5] :
Pada kasus bronkitis kronis, bronkiolus paru-paru menjadi lokasi terjadinya peradangan [2].
Bronkiolus sendiri merupakan penghubung antara trakea dengan paru-paru dan berperan utama sebagai pendistribusi udara dari keluar dan masuk paru-paru [2].
Peradangan menyebabkan iritasi sehingga iritasi ini menjadi alasan mengapa di dalam paru-paru timbul lendir atau dahak yang banyak dan kental [2,4].
Semakin lama, dahak yang semakin menumpuk menjadi penghambat proses bernafas. Karena sulit bernafas, penderita bronkitis kronis akan terus mengalami batuk [2,4].
Batuk menjadi lebih sering dan bahkan terus-menerus inilah yang menjadi pembeda dari bronkitis tahap akut [4].
Ketika di dalam paru terjadi penumpukan lendir, bakteri akan bersarang di sana dan kemudian menyebabkan infeksi bakteri pada paru-paru [2,4].
Ketika gejala bronkitis kronis semakin berkembang, penderita akan mengalami kekurangan oksigen di dalam peredaran darahnya [2,4].
Berkurangnya oksigen ini mampu memicu edema perifer atau pembengkakan pada bagian tungkai dan pergelangan kaki [8].
Selain itu, sianosis atau cyanosis juga berpotensi terjadi, yakni istilah untuk kondisi penderita yang ditandai dengan membirunya bibir, kuku dan kulit [8].
Gejala Emfisema
Emfisema dapat menimbulkan sejumlah keluhan selain kelelahan, sesak nafas dan mengi, yaitu antara lain [3,4,5]:
Pada emfisema, dinding alveolus penderita mengalami kerusakan, padahal alveolus merupakan rongga dara kecil di bagian paru-paru yang menjadi tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida [3].
Proses pernafasan manusia dapat berjalan dengan baik dan lancar salah satunya karena terdapat alveolus pada paru-paru [3].
Alveolus adalah penyedia oksigen pada aliran darah sehingga ketika dinding alveolus rusak, penderita emfisema dapat mengalami kesulitan bernafas [3].
Selain itu, penderita emfisema juga umumnya mengalami kehilangan elastisitas pada paru-paru sehingga akan sulit mengembang ketika mengambil dan membuang nafas [3].
Kerusakan pada dinding alveolus ini bisa semakin buruk ketika karbon dioksida kemudian menumpuk dan tubuh kekurangan oksigen di saat yang sama; di mana kondisi ini berbeda dari bronkitis kronis [3].
Apakah terdapat perbedaan pada pengobatan bronkitis kronis dan emfisema?
Belum ada pengobatan yang mampu menyembuhkan baik kronis bronkitis maupun emfisema [4].
Tidak terdapat perbedaan pada pengobatan kedua kondisi, sebab bronkitis kronis dan emfisema ditangani dengan memperlambat perkembangan gejala [4].
Pemberian obat hirup, obat minum, hingga penempuhan prosedur operasi apabila diperlukan menjadi deretan penanganan yang umum bagi penderita bronkitis kronis maupun emfisema [2,3].
Selain pengobatan medis, penderita salah satu dari dua kondisi ini perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, seperti [1,4] :
Dan paling utama dalam mengurangi risiko perkembangan gejala yang semakin serius adalah penderita perlu berhenti merokok dan berhenti terkena paparan asap rokok [1,4].
Walau terdapat perbedaan antara bronkitis kronis dan emfisema, keduanya adalah penyakit paru obstruktif kronis yang bisa berkembang dengan cepat [1,4,5].
Oleh sebab itu, segera konsultasikan dengan dokter saat gejala awal mulai dirasakan dan mulailah menempuh perawatan.
1. Anuj K. Agarwal; Avais Raja; & Brandon D. Brown. Chronic Obstructive Pulmonary Disease. National Center for Biotechnology Information; 2021.
2. Allen Widysanto & George Mathew. Chronic Bronchitis. National Center for Biotechnology Information; 2021.
3. Parul Pahal; Akshay Avula; & Sandeep Sharma. Emphysema. National Center for Biotechnology Information; 2022.
4. Deborah Leader, RN & Sanja Jelic, MD. Differences Between Chronic Bronchitis and Emphysema. Verywell Health; 2020.
5. Alana Biggers, M.D., MPH & Beth Sissons. Emphysema vs. chronic bronchitis. Medical News Today; 2019.
6. Centers for Disease Control and Prevention. Basics About COPD. Centers for Disease Control and Prevention; 2021.
7. Centers for Disease Control and Prevention. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) Includes: Chronic Bronchitis and Emphysema. Centers for Disease Control and Prevention; 2022.
8. Katarzyna Lalicata, MSN, FNP-C, FNP-BC. Know the Warning Signs of COPD. Contemporary Clinic; 2019.