Kepala terbentur dapat terjadi pada semua usia dan biasanya tidak mengakibatkan kerusakan otak permanen. Cedera ringan akibat kepala terbentur biasanya menimbulkan gejala ringan yang berlangsung sebentar. Akan tetapi, terjadinya gejala berat dapat mengindikasikan adanya cedera yang serius dan memerlukan penanganan segera[1, 2].
Untuk memberikan pertolongan pertama pada orang yang mengalami kepala terbentur, ikuti langkah berikut:
Daftar isi
Pertama-tama, periksa kondisi pasien untuk memastikan kesadarannya. Jika pasien tidak benar-benar sadar, tempatkan pasien pada sisi dengan posisi mendukung. Jika pasien sadar, sebaiknya dibantu untuk beristirahat pada posisi yang paling nyaman[3].
Selanjutnya, periksa pernapasan dan gejala yang dialami pasien. Beberapa gejala berikut dapat mengindikasikan cedera kepala serius[2, 3]:
Segera hubungi ambulans jika pasien mengalami gejala-gejala tersebut[2, 3].
Pada anak-anak, selain gejala yang telah disebutkan di atas, cedera berat dapat ditandai dengan gejala seperti[1, 2]:
Pasien yang terluka sebaiknya berbaring dengan bagian kepala dan pundak sedikit dinaikkan. Jangan pindahkan pasien jika tidak diperlukan dan hindari menggerakkan leher pasien. Jika pasien mengenakan helm, sebaiknya jangan dilepas[2].
Untuk menghentikan pendarahan aplikasikan tekanan tegas pada luka menggunakan perban steril atau kain bersih. Jangan mengaplikasikan tekanan langsung ke luka jika diduga terjadi retak pada tulang tengkorak serta jangan membuang debris apapun dari luka. Tutupi bagian yang luka dengan kain perban steril[2, 4].
Jika pasien mengalami luka serius, hati-hati agar tidak menggerakkan kepala. Jika darah memenuhi kain, sebaiknya kain tidak diambil. Tempatkan kain lain di atas kain yang pertama[4].
Jangan meninggalkan pasien yang terluka sendirian dan teruslah perhatikan tingkat pernapasan dan kesadaran pasien[3].
Jika keluar cairan dari telinga atau hidung, tutupi bagian yang terkena dengan kain steril[3].
Jika pasien muntah, untuk mencegah tersedak, miringkan bagian kepala, leher, dan tubuh secara bersamaan ke satu sisi. Cara ini dapat melindungi tulang belakang, yang mana harus selalu diasumsikan mengalami luka pada kasus cedera kepala. Anak-anak sering muntah satu kali setelah cedera kepala[4].
Jika pasien tidak menunjukkan tanda-tanda sirkulasi normal (tidak bernapas, batuk, atau bergerak) mulailah prosedur CPR[2].
Berikut langkah melakukan CPR[5]:
Selimuti pasien pelan-pelan dengan kain atau selimut dan lindungi dari suhu ekstrim[3].
Kita bisa mengaplikasikan kantung es pada bagian yang mengalami pembengkakan untuk meringankan gejala. Pastikan untuk menutupi es dengan handuk sehingga tidak menyentuh kulit secara langsung[4].
1. Anonim. Minor head injury. NHS Inform; 2021.
2. Anonim. Head Trauma: First Aid. Mayo Clinic; 2020.
3. Anonim. Head Injuries. Hato Hone St John; 2021.
4. Anonim. Head Injury—First Aid. Mount Sinai; 2021.
5. Amanda Barrell, reviewed by Deborah Weatherspoon, Ph.D., R.N., CRNA. CPR steps: A visual guide. Medical News Today; 2020.