Makanan, Minuman dan Herbal

Ruta: Manfaat – Efek Samping dan Tips Penggunaan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sekilas Tentang Ruta

Ruta merupakan salah satu tumbuhan yang termasuk ke dalam keluarga Rutaceae yang memiliki nama latin Ruta graveolens. Tanaman ruta sendiri di negara Indonesia lebih dikenal dengan naman tanaman inggu yang banyak terdapat di rumah-rumah.

Ruta merupakan salah satu tanaman yang sangat mudah berkembang dan menyebar di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan ruta cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan sangat toleran terhadap suhu panas yang cukup ekstrim.

Ruta biasanya digunakan sebagai tanaman hias pada pagar-pagar rumah, namun ruta juga dapat digunakan sebagai obat herbal seperti yang tercantum pada buku Tacuinum Sanitatis yang banyak membahas tentang ruta [2,3].

Karakteristik Ruta

Ruta memiliki beberapa karakteristik yang dapat membedakannya dengan tanaman hias jenis lainnya. Salah satu karakteristik dari tanaman ruta adalah tanaman terna yang batangnya dapat tumbuh tegak dengan tinggi yang dapat mencapai 1,5 meter dan memiliki bau yang tidak enak jika diremas sampai hancur.

Ruta

Selain itu, tanaman ruta juga memiliki daun yang majemuk dengan bagian ujung daun yang tumpul dan pangkal daun yang menyempit. Daun ruta sendiri memiliki ukuran yang cukup kecil, yaitu 20 mm untuk panjang dan 6 mm untuk lebar.

Kemudian tanaman ruta juga memiliki bunga yang berbentuk seperti mangkuk dengan warna kuning cerah yang mencolok serta memiliki ukuran yang kecil [2,3].

Kandungan Gizi Pada Ruta

Berikut ini kandungan gizi yang terdapat di dalam ruta:

Nama JumlahUnit
Sesquiterpenes5.22%
Aldehydes37.12%
Ketones43.2%
Monoterpenes0.61%
Flavonoid
Linalool
Elemol1.1%
Limonene
Sineol

Menurut data pada tabel diatas ruta memiliki berbagai macam kandungan gizi di dalamnya dan salah satunya adalah flavonoid yang memiliki banyak peranan bagi tubuh, terutama sebagai antioksidan yang cukup kuat [1,4].

Kandungan Senyawa Pada Ruta

Di dalam ruta terdapat berbagai macam kandungan senyawa yang dapat berfungsi dalam menunjang kesehatan pada tubuh apabila digunakan dengan cara yang tepat.

Salah satu kandungan senyawa pada ruta, yaitu limonene diketahui memiliki berbagai macam manfaat yang sangat baik bagi tubuh, seperti kanker. Senyawa limonene pada ruta banyak terdapat di bagian daun ataupun biji dari tumbuhan ruta.

Ruta juga memiliki senyawa fenolik yang bermanfaat sebagai penurun kadar kolesterol jahat yang terdapat di dalam tubuh. Selain itu, senyawa fenolik juga berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh [3,4].

Ruta dengan kandungan senyawa yang terdapat di dalamnya dapat memberikan manfaat yang baik bagi tubuh

Manfaat Ruta Pada Kesehatan

Dengan kandungan gizi dan senyawa yang terdapat di dalamnya, ruta dapat memberikan manfaat yang sangat banyak bagi tubuh terutama dalam hal kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat ruta untuk kesehatan tubuh:

  • Pereda Nyeri Haid

Salah satu manfaat dari ruta yang paling sering dimanfaatkan, yaitu dapat meredakan nyeri pada wanita yang sedang mengalami masa haid atau datang bulan. Hal ini dikarenakan terdapat senyawa yang memiliki aktivitas seperti hormon esterogen, yaitu senyawa isoflavon.

Senyawa isoflavon akan bertindak dan berperan mirip seperti kegunaan hormon esterogen pada wanita yang dapat mengurangi rasa nyeri pada masa haid. Selain itu, terdapat beberapa senyawa lain yang dapat mengurangi rasa nyeri tersebut, salah satunya adalah fosfor.

Senyawa fosfor dapat memperlambat penyaluran rasa sakit yang dikirim oleh sumsum tulang belakang menuju ke otak yang dapat mengurangi rasa sakit pada tubuh [2,3].

Hormon esterogen merupakan homon khusus yang hanya terdapat di dalam tubuh wanita
  • Menetralkan Racun

Ruta juga dapat digunakan sebagai minuman atau ramuan yang dapat menetralkan racun di dalam tubuh. Hal ini tentunya didukung oleh senyawa yang terdapat di dalam ruta, seperti flavonoid, selenium dan saponin yang dapat menetralkan zat racun pada tubuh.

Senyawa selenium sendiri merupakan senyawa yang dapat merangsang produksi selenoprotein yang dapat membantu kinerja organ hati dalam menetralkan zat racun pada tubuh menjadi zat yang netral dan tidak berbahaya [2,3,6].

Ruta juga dapat digunakan dalam menyembuhkan penyakit batuk dan pilek pada seseorang. Hal ini dapat terjadi dikarenakan di dalam daun ruta terdapat senyawa sineol dan linalool yang dapat mengatasi penyebab batu dan pilek.

Senyawa sineol dan linalool pada ruta dapat memberikan rasa hangat pada tenggorokan yang menyebabkan dahak atau lendir yang menjadi penyebab batu dan pilek menghilang. Selain itu, pada daun ruta juga terdapat kandungan senyawa alkaloid yang dapat membunuh bakteri penyebab batuk dan pilek [2,3]

Sineol dan linalool merupakan senyawa yang dapat memberikan rasa hangat apabila dikonsumsi ataupun dioleskan pada bagian tubuh
  • Mempercepat Penyembuhan Luka

Ruta sudah diketahui sejak lama dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan luka lebih cepat. Hal ini tentunya tidak luput dari kandungan senyawa pada ruta yang memiliki fungsi sebagai anti inflamasi, anti bakteri sekaligus aktivitas senyawa yang dapat menghentikan pendarahan secara cepat.

Salah satu senyawa pada ruta, yaitu alkaloid diketahui memiliki fungsi sebagai anti bakteri yang apabila dioleskan pada luka dapat mencegah terjadinya infeksi pada luka.

Selain itu, aktivitas dari senyawa lain yang dapat membuat pori-pori kulit yang terbuka menjadi berkontraksi sehingga dapat menutup lebih cepat dan menghentikan pendarahan pada luka [4,5].

  • Menyembuhkan Penyakit Eksim

Eksim merupakan salah satu penyakit pada kulit yang memiliki ciri-ciri kulit menjadi keras atau bersisik dengan warna merah. Penyakit eksim ini dapat disembuhkan dengan menggunakan daun dari tumbuhan ruta.

Daun ruta dapat digunakan dalam penyembuhan penyakit eksim dikarenakan memiliki beberapa kandungan senyawa, alkaloid, fenolik dan glukosida yang dapat membunuh bakteri penyebab penyakit eksim.

Selain itu, senyawa-senyawa tersebut dapat bertindak sebagai anti inflamasi pada kulit yang mengalami penyakit eksim dan dapat mempercepat penyembuhannya [2,4,5].

Ruta memiliki berbagai macam kandungan gizi dan senyawa, sehingga tidak mengherankan jika ruta dapat memberikan berbagai macam manfaat baik bagi tubuh

Efek Samping Ruta Pada Kesehatan

Selain dapat memberikan manfaat pada kesehatan yang cukup banyak, ruta juga dapat menimbulkan efek samping apabila tidak digunakan secara benar. Berikut ini beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh ruta:

  • Menyebabkan Iritasi Kulit

Tumbuhan ruta yang tidak digunakan dengan cara yang benar dapat menyebabkan efek samping yang berupa iritasi pada kulit. Hal ini terjadi karena senyawa di dalam daun ruta yang cukup keras, yaitu alkaloid.

Senyawa alkaloid ini dapat mengakibatkan iritasi pada kulit yang menyebabkan kulit mengalami lecet atau seperti luka bakal. Hal ini dapat terjadi bila ruta digunakan dengan metode yang salah, seperti mengoleskan secara langsung daun ruta pada kulit [2,9].

  • Merusak Organ Lambung

Obat herbal yang berasal dari tumbuhan ruta dapat menyebabkan kerusakan pada organ lambung. Hal ini dikarenakan ruta memiliki kandunga senyawa alkaloid dengan dosis yang cukup tinggi di dalamnya.

Seperti yang diketahui jika senyawa alkaloid memiliki sifat iritasi apabila dosis yang dikonsumsi terlalu tinggi. Hal ini juga dapat terjadi apabila mengonsumsi obat herbal dari ruta terlalu banyak yang akhirnya meningkatkan kadar senyawa alkaloid pada lambung dan menyebabkan iritasi [6,9].

Efek samping dapat timbul apabila ruta dikonsumsi secara berlebihan dan tidak sesuai dengan anjuran yang tepat

Tips Penggunaan Ruta

Dalam menggunakan tumbuhan ruta sebagai obat herbal akan lebih baik jika digunakan dengan cara yang tepat dan benar. Hal ini bertujuan agar manfaat yang terdapat di dalam tumbuhan ruta dapat dimaksimalkan.

Berikut ini beberapa tips dalam penggunaan ruta:

  • Jamu Ruta

Ruta dapat digunakan sebagai obat herbal dengan cara mengolahnya menjadi jamu yang dicampur dengan bahan-bahan herbal lainnya. Jamur ruta memiliki manfaat dalam mengurangi rasa nyeri dan memperlancar haid pada wanita yang sedang datang bulan.

Cara membuat ramuan jamu dari tumbuhan ruta ini cukup mudah dan tidak begitu sulit. Pertama, siapkan daun ruta yang akan digunakan untuk jamu, selain itu siapkan juga beberapa bahan herbal lain, seperti kencur dan tetela.

Parut semua bahan, seperti kencur dan masukkan tetela serta ruta ke dalamnya. Tambahkan sedikit air hangat lalu peras ramuan tersebut hingga beberapa kali. Minum jamu ruta untuk mengurangi rasa nyeri pada haid [2].

  • Menumbuk Daun Ruta

Daun ruta juga dapat digunakan dengan cara menumbuknya untuk mengobati beberapa penyakit, seperti demam atau gatal-gatal pada kulit. Hal ini dikarenakan ruta memiliki sifat dieuretik yang dapat menurunkan panas dan juga dapat bertindak sebagai anti bakteri.

Cara membuat ramuan dari daun ruta ini cukup sederhana, siapkan daun ruta yang akan digunakan serta cuci menggunakan air bersih yang mengalir. Setelah itu, siapkan bahan herbal lain, yaitu kunyit yang telah dibersihkan.

Tumbuk daun ruta yang dicampur dengan kunyit sampai sedikit halus, kemudian tambahkan sedikit air pada ramuan tersebut dan aduk sampai merata. Setelah ramuan jadi, oleskan pada kulit yang mengalami gatal-gatal atau eksim untuk meyembuhkannya [2,3].

  • Air Rebusan Daun Ruta

Air rebusan daun ruta dapat digunakan untuk menetralkan racun dalam tubuh sekaligus dapat menjaga kesehatan dari organ hati. Hal ini dikarenakan di dalam daun ruta terdapat berbagai macam senyawa, seperti selenium, flavonoid dan alkaloid yang dapat menetralkan racun pada tubuh.

Cara membuat ramuan ini juga cukup mudah, siapkan daun ruta yang akan digunakan serta cuci bersih menggunakan air bersih yang mengalir. Siapkan bahan herbal lain, seperti kunyit yang telah dibersihkan.

Siapkan panci yang berisikan air dan masukkan daun ruta serta kunyit yang telah diiris tipis-tipis. Rebus ramuan tersebut sampai mendidih dan berubah warna. Minum ramuan ruta dengan porsi yang cukup untuk menjaga kesehatan hati dan membersihkan racun di dalam tubuh [2].

Mengonsumsi ruta secara tepat selain dapat memaksimalkan manfaatnya juga dapat meminimialkan risiko yang terdapat pada ruta

Tips Menyimpan Ruta

Terdapat beberapa bagian dari tumbuhan ruta yang selalu dan seringkali digunakan dalam pengobatan herbal, seperti bagian daun dan bijinya. Namun, bagian-bagian tersebut mudah sekali mengalami pembusukan apabila tidak disimpan dengan benar.

Maka dari itu simak tips dalam menyimpan bagian dari tumbuhan ruta dengan benar:

  • Siapkan daun ruta yang akan disimpan dalam jangka waktu yang lama
  • Pastikan daun ruta yang akan disimpan masih dalam kondisi yang benar-benar segar.
  • Siapkan wadah plastik ziplock dan bungkus kertas yang bersih.
  • Daun ruta yang baru saja di petik pisahkan dengan bagian tangkai yang besar dan sisakan tangkai yang kecil saja.
  • Bungkus daun ruta tersebut dengan bungkus kertas untuk menghindari embun yang dihasilkan pada masa penyimpanan.
  • Setelah itu, masukkan ke dalam plastik ziplock dan tutup rapat-rapat.
  • Letakkan daun ruta tersebut di dalam kulkas pada bagian freezer untuk dibekukan.
  • Ketika akan menggunakan daun ruta yang telah beku tersebut, rendam terlebih dahulu di dalam air untuk mengembalikan kesegarannya.

Dengan tips penyimpanan seperti diatas, proses pembusukan yang terjadi di dalam daun ruta akan terhenti karena mengalami pembekuan. Hal ini membuat daun ruta akan bertahan lebih lama ketika disimpan [2].

Untuk mengonsumsi atau penggunaan obat herbal yang berasal dari bagian tumbuhan ruta akan lebih baik jika berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter atau ahli medis terdekat.

1. ehad M.Al-Shuneigat, Ibrahim N.Al-Tarawneh, Mahmoud A.Al-Qudah.The Chemical Composition and the Antibacterial Properties of Ruta graveolens L. Essential Oil Grown in Northern Jordan. Volume 8, Number 2. ordan Journal of Biological Sciences; 2015.
2. Shabir Ahmad Parray, Jalal udin Bhat , Ghufran Ahmad, Najeeb Jahan. Ruta graveolens: from Traditional System of Medicine to Modern Pharmacology: an Overview. 2(2). American Journal of Pharmtech Research; 2012.
3. Jinous Asgarpanah and Roghaieh Khoshkam. Phytochemistry and pharmacological properties of Ruta graveolens L. Vol. 6(23), pp.3942-3949. Journal of Medicinal Plants Research; 2012.
4. Madhu Babu Kasimala, Merih Tukue, and Robiel Ermias. Phytochemical Screening And Antibacterial Activity of Two Common Terresterial medicinal plants Ruta Chalepensis and Rumex Nervosus. Volume 3, Number 3: 116-121. Bali Medical Journal; 2014
5. J.F.França OrlandaaA.R.Nascimentob. Chemical composition and antibacterial activity of Ruta graveolens L. (Rutaceae) volatile oils, from São Luís, Maranhão, Brazil. Volume 99, Pages 103-106. South African Journal of Botany; 2015.
6. Hélio Matsuura, Arthur G Fett-Neto. Plant Alkaloids: Main Features, Toxicity, and Mechanisms of Action. (pp.1-15). Plan Toxins; 2015.
7. Aleksandra Kozłowska, Dorota Szostak-Wegierek. Flavonoids--food sources and health benefits. 68(2):79-85. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny; 2014.
8. Deep Jyoti Bhuyan and Amrita Basu. Phenolic Compounds Potential Health Benefits and Toxicity. Pancreatic Cancer Research Group; 2017.
9. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018.

Share