Daftar isi
Salvia buchananii tergolong dari famili Lamiacea dan masuk dalam genus Salvia tentunya. Tumbuhan tersebut masuk ke dalam tumbuhan yang berbunga seperti spesies yang lainnya. Salvia buchananii juga bisa dijadikan sebagai tanaman hias, obat herbal atau juga bisa untuk dibudidayakan di kebun.
Salvia buchananii merupakan nama latin dari tumbuhan yang bernama buchanan sage dan merupakan salah satu jenis dari tumbuhan salvia yang berasal dari negara Meksiko. Salvia buchananii, di negara meksiko tepatnya di daerah Quertaro sering kali dibudidayakan sebagai tanaman hias walaupun di beberapa tempat tumbuh sebagai tanaman liar.
Salvia buchananii sering kali digunakan sebagai tanaman penghias rumah ataupun sebagai bahan untuk pengobatan alternatif untuk mengobati beberapa penyakit tertentu [2,3].
Salvia buchananii diketahui memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan jenis salvia yang lainnya. Salah satu dari karakteristik dair salvia buchananii yaitu memiliki bunga yang berwarna merah magenta dan merupakan jenis salvia yang terdapat di negara Meksiko, hingga tak jarang orang-orang menyebutnya “velvet sage from Mexico”.
Salvia buchananii sendiri merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh mencapai 2 meter dengan batang yang dapat berdiri tegak ke atas. Selain itu, salvia buchananii sendiri memiliki daun yang berwarna hijau dengan lebar yang cukup jauh dengan tulang tengah daun serta merupakan daun tunggal.
Kemudian, salvia buchananii juga memiliki bunga yang menjadi ciri khasnya dengan panjang mencapai 2 inci. Salvia buchananii juga merupakan tumbuhan yang akarnya tergolong sebagai akar serabut [2,3].
Berikut ini kandungan gizi pada salvia buchananii:
Nama | Jumlah | Unit |
Thujene | 13.96 | % |
Pinene | 12.91 | % |
Cineole | 22.91 | % |
Myrcene | 0.69 | % |
Veridiflorol | 3.08 | % |
Borneol | 6.18 | % |
Terpinene | 0.41 | % |
Ocimene | 0.1 | % |
Champor | 3.28 | % |
Menurut data pada tabel diatas menyatakan bahwa kandungan gizi yang terbanyak pada tumbuhan salvia buchananii adalah sineol. Kandungan gizi sineol tersebut dapat memberikan manfaat berupa antiseptik pada luka terbuka [1].
Tumbuhan salvia buchananii memiliki beberapa kandungan senyawa yang dapat menunjang kesehatan tubuh. Salah satu senyawa umum yang terdapat pada salvia buchananii adalah flavonoid.
Flavonoid merupakan senyawa yang dapat memberikan warna pada tumbuhan, terutama pada bagian daun dan buah. Sedangkan, jika dikonsumsi oleh manusia, senyawa flavonoid akan memberikan manfaat kesehatan yang cukup banyak yang salah satunya dapat berfungsi mencegah timbulnya sel kanker pada tubuh.
Selain itu, terdapat beberapa senyawa lain pada tumbuhan salvia buchananii, seperti senyawa terpinene. Senyawa Terpinene ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan senyawa flavonoid, namun lebih ke arah mengatasi sel kanker dengan cara merusaknya [1,3].
Kandungan senyawa yang terdapat di dalam salvia buchananii dapat digunakan untuk menunjang kesehatan tubuh
Salvia buchananii memiliki berbagai macam kandungan senyawa dan gizi yang terdapat di dalamnya. Hal ini memungkinkan salvia buchanani dapat memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.
Berikut ini beberapa manfaat salvia buchananii untuk kesehatan tubuh:
Obat herbal yang berasal dari salvia buchananii dapat digunakan untuk mengobati penyakit flu dan batuk. Hal ini dikarenakan di dalam daun dan bunga salvia buchananii terdapat beberapa senyawa yang dapat bertindak sebagai ekspektoran dan antibakteri pada tubuh.
Salah satu senyawa pada salvia buchananii, yaitu sineol merupakan senyawa yang bersifat ekpektoran dikarenakan senyawa ini dapat menimbulkan rasa hangat apabila dikonsumsi ataupun dioleskan pada kulit. Dengan kemampuannya ini, sineol dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit flu dan juga batuk pada seseorang [1,3,5].
Senyawa sineol banyak ditemukan di berbagai macam tanaman yang banyak diubah menjadi produk minyak essential.
Salah satu manfaat lain dari salvia buchananii, yaitu dapat mencegah dan membantu pengobatan penyakit kanker pada penderitanya. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa senyawa yang memiliki sifat anti-kanker dan sitotoksik pada tubuh.
Perlu diketahui, bahwa sifat sitotoksik merupakan salah satu sifat dari senyawa yang dapat merusak sel kanker yang ada di dalam tubuh dengan cara merusak bagian dalamnya. Sifat sitotoksik ini terdapat di beberapa senyawa, seperti terpinene dan limonene yang mana kedua senyawa ini terdapat di dalam daun dan bunga salvia buchananii [1,2,3].
Tumbuhan salvia buchananii diketahui memiliki berbagai macam kandungan senyawa yang dapat bertindak sebagai senyawa antioksidan di dalam tubuh. Beberapa senyawa antioksidan yang terdapat pada salvia buchananii, seperti flavonoid, fenolik, sineol, viridiflorol dan champor.
Masing-masing dari senyawa tersebut memiliki beberapa peranan yang berbeda-beda dalam bertindak sebagai antioksidan, namun tujuan dari seluruh jenis senyawa antioksidan tersebut tetap sama, yaitu untuk mencegah efek dari radikal bebas yang dapat menimbulkan efek samping pada tubuh [3,5,7].
Beberapa bagian dari tumbuhan salvia buchananii juga dapat digunakan dalam pencegah atau pereda stres pada seseorang dengan cara mengolahnya menjadi beberapa macam obat herbal, seperti minyak essential, teh herbal atau bahkan menjadikannya sebagai tanaman hias.
Namun, metode yang paling tepat untuk meredakan stres, yaitu menjadikan bagian dari tumbuhan salvia buchananii sebagai minyak dan juga teh herbal. Hal ini dikarenakan di dalam bagian tumbuhan tersebut terdapat beberapa senyawa, seperti sineol, limonene, dan juga fosfor yang diketahui dapat merelaksasi saraf dan juga otot polos pada otak yang akhirnya dapat meredakan stres pada seseorang [5,7].
Senyawa aromati yaitu limonene bersamaan dengan senyawa yang dapat memberikan rasa hangat dapat digunakan untuk meredakan stres dan kepala pusing
Tumbuhan salvia buchananii juga dapat digunakan untuk mengobati luka terbuka pada bagian tubuh. Hal ini dikarenakan di dalam tumbuhan salvia buchananii terdapat senyawa yang memiliki sifat astringent dan juga anti-bakteri pada tubuh.
Perlu diketahui, astringent merupakan sebutan bagi obat atau senyawa yang dapat mengecilkan pori-pori pada kulit dengna cara merangsang kontraksi pada kulit. Dengan kemampuan senyawa yang bersifat astringent ini luka dapat sembuh lebih cepat.
Selain itu, kemampuan anti-bakteri pada tumbuhan salvia buchananii juga berperan dalam mencegah infeksi pada luka terbuka yang disebabkan oleh bakteri [3,5].
Manfaat yang diberikan oleh tumbuhan salvia buchananii berasal dari kandungan gizi dan senyawa yang terdapat di dalamnya
Selain dapat memberikan manfaat yang cukup banyak bagi kesehatan tubuh, tumbuhan salvia bunchananii juga dapat menimbulkan efek samping pada kesehatan.
Berikut ini beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh tumbuhan salvia buchananii pada kesehatan:
Alergi kemungkinan besar akan timbul pada seseorang yang baru pertama kali mengonsumsi salvia buchananii sebagai obat herbal. Hal ini dikarenakan, sistem imunitas pada tubuh dapat menganggap salah satu kandungan gizi atau senyawa yang terdapat pada salvia buchananii berbahaya bagi tubuh,sehingga menimbulkan perlawanan.
Akibat dari perlawanan tersebut, akan memunculkan efek samping, seperti mual, ruam-ruam merah dan pusing. Apabila setelah mengonsumsi obat herbal yang berasal dari salvia buchananii lalu mengalami efek samping seperti yang disebutkan tadi, akan lebih baik jika menghentikan untuk sementara waktu konsumsi dari obat herbal tersebut [2,9].
Obat herbal yang berasal dari tumbuhan salvia buchananii memang dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan, namun berbeda cerita jika dikonsumsi oleh ibu hamil. Hal ini dikarenakan pada obat herbal tersebut belum diketahui secara pasti seluruh senyawa yang ada di dalamnya yang kemungkinan dapat membahayakan bagi ibu hamil.
Maka dari itu, jika ibu hamil ingin mengonsumsi obat herbal dari tumbuhan salvia buchananii akan lebih baik jika berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli medis untuk meminimalisir risiko [9].
Pada dasarnya setiap obat herbal selalu memiliki efek samping pada kesehatan tubuh , terutama jika terlalu banyak dalam mengonsumsinya
Terdapat beberapa tips penggunaan salvia buchananii sebagai obat herbal secara tepat, hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan manfaat pada salvia buchananii.
Berikut ini beberapa tips penggunaan salvia buchananii sebagai obat herbal:
Minyak Essential yang dibuat dari tumbuhan salvia buchananii dapat digunakan sebagai pereada stres atau sebagai aroma terapi pada pasien untuk menenangkan atau merelaksasi saraf dan otot polos yang terdapat pada otak. Dengan tenangnya saraf dan otot polos membuat seseorang menjadi tidak stres.
Cara membuat minyak essential dari salvia buchananii juga cukup mudah, siapkan beberapa lembar daun dan bunga yang telah dibersihkan dan dicuci. Tumbuk daun dan bunga tersebut hingga hancur dan tambahkan minyak olive ke dalamnya, kemudian aduk sampai benar-benar tercampur.
Simpak terlebih dahulu minyak essential tersebut selama satu minggu agar lebih menyerap dan setelah itu dapat digunakan [2,3].
Daun dan bunga dari tumbuhan salvia buchananii dapat digunakan sebagai teh herbal yan gcukup nikmat dan sehat untuk dikonsumssi. Teh herbal ini dapat berfungsi sebagai antioksidan dan juga dapat digunakan sebagai pereda batuk dan flu.
Cara membuat teh herbal yang berasal dari salvia buchananii juga cukup mudah dan tidak begitu sulit. Siapkan beberapa lembar daun dan bunga dari salvia buchanani yang telah dibersihkan sebelumnya.
Setelah itu, jemur daun dan bunga tersebut dibawah terik sinar matahari hingga benar-benar kering. Kemudian, remukkan hingga hancur dan taruh di dalam gelas. Tambahkan gula ke dalam gelas dan sedu dengan air panas, kemudian teh herbal salvia buchananii dapat digunakan [2].
Air rebusan yang berasal dari daun salvia buchanani dapat digunakan sebagai pembasuh luka atau astringent karena dapat membuat pori-pori yang terbuka pada kulit menjadi tertutup.
Cara membuat ramun tersebut juga cukup muda, siapkan beberapa lembar daun salvia buchananii dan panci yang berisikan air di dalamnya. Masukkan daun tersebut ke dalam panci dan rebus hingga mendidih serta berubah warna.
Diam kan air rebusan hingga hangat dan gunakan air rebusan sebagai pembasuh luka atau juga dapat diminum [2].
Tips penggunaan yang tepat pada salvia buchananii dapat memaksimalkan manfaat dan meminimalisirkan efek samping pada tubuh.
Terdapat beberapa bagian dari tumbuhan salvia buchananii yang dapat digunakan sebagai obat herbal yang berguna untuk kesehatan. Maka dari itu diperlukan beberapa tips untuk menyimpan bagian dari tumbuhan salvia buchananii agar tidak mudah membusuk.
Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan bagian dari tumbuhan salvia buchananii:
Dengan metode pembekuan tersebut dapat membuat proses pembusukan yang terjadi pada daun dan juga bunga dari salvia buchananii menjadi terhambat dan dapat bertahan lama [2].
Untuk mengonsumsi atau penggunaan obat herbal yang berasal dari bagian tumbuhan salvia buchananii akan lebih baik jika berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter atau ahli medis terdekat
1. T. Mehdizadeh, M.S. Hashemzadeh, A. Nazarizadeh. Chemical composition and antibacterial properties of Ocimum basilicum, Salvia officinalis and Trachyspermum ammi essential oils alone and in combination with nisin. 3(4): 51-58. Research Journal of Pharmacognosy; 2016.
2. Brenda Yudith, Bedolla Garcia, And Sergio Zamudio. Four new species of Salvia (Lamiaceae) from central Mexico. 217 (1): 035–052. Phytotaxa; 2015.
3. Khadidja Aya Beladjila, Roberta Cotugno, Djemaa Berrehal, Zahia Kabouche. Cytotoxic triterpenes from Salvia buchananii roots. Natural Product Research; 2017.
4. Angela Bisioa, Anna Maria Schitob, AnitaParricchia, GiacomoMele. Antibacterial activity of constituents from Salvia buchananii Hedge (Lamiaceae). Pages 170-177 Volume 14. Phytochemistry Letters; 2015.
5. Sarah K Brown, William S Garver and Robert A Orlando. 1,8-cineole: An Underappreciated Anti-inflammatory Therapeutic. 6:1. Journal of Biomolecular Research & Therapeutics; 2017.
7. Alessandra T. Peana and Mario D.L. Moretti. Linalool in Essential Plant Oils: Pharmacological Effects. Botanical Medicine In Clinical Practice; 2018.
8. Aleksandra Kozłowska, Dorota Szostak-Wegierek. Flavonoids--food sources and health benefits. 68(2):79-85. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny; 2014.
9. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018.