Daftar isi
Sedum spurium merupakan tanaman berbunga yang termasuk ke dalam keluarga Crassulaceae. Dimana, famili tersebut mencakup sekitar 35 genera yang di dalamnya terdapat kurang lebih 1.400 spesies.
Tanaman berbunga yang satu ini memikili beberapa nama lain, seperti Caucasian stonecrop dan two-row stonecrop. Tumbuhan ini seringkali digunakan untuk mempercantik taman, namun ternyata sedum spurium dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit yang membahayakan tubuh, seperti menurunkan tekanan darah tinggi dan menyembuhkan luka. [1]
Sama halnya dengan spesies sedum lainnya, sedum spurium juga memiliki beberapa karakteristik. Umumnya, sedum spurium tumbuh secara berkelompok di bebatuan dengan tinggi mencapai 40 hingga 60 cm.
Tumbuhan tahunan ini memiliki daun sederhana dan berbentuk sukulen tebal dengan batangnya yang berdaging. Susunan daun pada sedum spurium ini biasanya berlawanan dan menyilang.
Sedangkan bunganya berwarna merah muda dan berbentuk bintang. Kelopak bunga pada sedum spurium ini terpisah dan berjumlah lima.
Pembungaan pada sedum spurium biasanya terjadi di terminal dengan cabang yang banyak. Pembungaannya ini terjadi dari musim semi hingga musim gugur. [1,3]
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada sedum spurium:
Nama | Jumlah | Unit |
Kuesertin | 7.6 | % |
Krisin | 5.9 | % |
Rutin | 7.1 | % |
Asam Rosmarinic | 4.9 | % |
Vanilin | 5.1 | % |
Asam Koumaric | 4.6 | % |
Asam Kafeic | 5.9 | % |
Menurut data pada tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa sedum spurium memiliki beberapa senyawa yang dominan di dalamnya, salah satunya adalah kuesertin. Kuesertin merupakan salah satu kandungan senyawa yang sering kali digunakan untuk melawan sel kanker di dalam tubuh, dikarenakan memiliki kemampuan sitotoksi yang dapat membunuh sel kanker [1].
Selain dapat mempercantik taman, sedum spurium dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit dalam pengobatan tradisional. Hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh kandungan senyawa yang terdapat di dalamnya.
Sedum spurium ini mengandung beberapa senyawa penting, seperti fenolik, flavonoid, dan turunannya. Senyawa-senyawa itulah yang memiliki peran penting dan bertanggung jawab terhadap manfaat pada sedum spurium.
Oleh karena itu, tak heran apabila tumbuhan yang satu ini dijadikan sebagai salah satu tumbuhan herbal yang dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. [1,2]
Sedum spurium ini mengandung beberapa senyawa penting, seperti fenolik, flavonoid, dan turunannya yang membuat tumbuhan ini bermanfaat untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit dalam pengobatan tradisional.
Terlepas dari kandungan senyawa di dalamnya, sedum spurium memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Tak heran, apabila tumbuhan yang satu ini digunakan untuk mencegah maupun mengobati beragam penyakit dalam pengobatan tradisional.
Untuk itu, berikut ini beberapa manfaat kesehatan pada sedum spurium:
Manfaat sebagai antioksidan seringkali ditemui pada beberapa tumbuhan herbal, termasuk sedum spurium. Peran antioksidan sendiri dalam tubuh terbilang cukup penting, yaitu mampu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Pada sedum spurium ini ditemukan adanya aktivitas sebagai antioksidan. Hal ini dikarenakan kandungan senyawanya berupa flavonoid di dalamnya.
Bahkan, tumbuhan ini dianggap memiliki sifat antioksidan yang cukup kuat dikarenakan kadar flavonoid yang cukup tinggi di dalamnya. Oleh karena itu, tak heran apabila sedum spurium dijadikan sebagai salah satu sumber antioksidan yang baik bagi tubuh. [1,3]
Manfaat selanjutnya dari sedum spurium ialah sebagai antimikroba. Pada beberapa tumbuhan herbal juga tak jarang memiliki sifat yang satu ini, salah satunya sedum spurium.
Antimikroba ini sendiri berperan dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang digunakan untuk mencegah infeksi. Antimikroba tersebut mencakup obat-obat antibiotik, antivirus, antiparasit, dan antijamur.
Dalam sedum spurium ditemukan adanya aktivitas sebagai antimikroba tersebut. Hal ini dikarenakan kandungan senyawa fenolik di dalamnya.
Dimana, senyawa itulah yang diduga sebagai senyawa yang mengakibatkan aktivitas sebagai antimikroba. [1,3]
Manfaat yang satu ini cukup terkenal dalam pengobatan tradisional. Bahkan, tumbuhan yang satu ini telah digunakan untuk menyembuhkan luka sejak bertahun-tahun silam.
Tingkat efektivitas pada sedum spurium ini pun tidak perlu diragukan lagi. Hal ini dikarenakan ditemukan adanya aktivitas sebagai anti inflamasi di dalamnya.
Dimana, sifat tersebutlah yang membantu dalam proses penyembuhan pada luka. Untuk itu, sedum spurium dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menyembuhkan luka.[1,3]
Sedum spurium dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menyembuhkan luka karena di dalamnya terdapat aktivitas anti inflamasi yang membantu mempercepat proses penyembuhan pada luka.
Selain dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka, ternyata sedum spurium dapat digunakan untuk mengobati hipertensi. Apabila tidak segera ditangani, penyakit yang sering dikenal dengan tekanan darah tinggi ini akan berpotensi meningkatkan resiko penyakit yang lebih parah lagi, seperti jantung, stroke, bahkan kematian.
Namun, kondisi yang satu ini dapat diatasi dengan sedum spurium. Hal tersebut dikarenakan ditemukan adanya sifat sebagai diuretik.
Dimana, sifat tersebut mampu membuang kelebihan garam (natrium) dan cairan di dalam tubuh untuk menormalkan tekanan darah. Oleh karena itu, sedum spurium dapat digunakan sebagai diuretik alami untuk mengobati hipertensi. [3]
Sedum spurium dapat digunakan untuk mengobati hipertensi karena memiliki sifat diuretik yang mampu membuang kelebihan garam (natrium) dan cairan di dalam tubuh untuk menormalkan tekanan darah.
Manfaat terakhir pada sedum spurium ialah dapat meredakan diare. Dalam pengobatan tradisional sendiri, penggunaan sedum spurium digunakan untuk mengobati diare sejak dahulu.
Hal ini tentunya dikarenakan manfaat dari tumbuhan herbal ini sebagai obat pencahar. Belum ada bukti yang mendukung dan penelitian lebih lanjut tentang manfaat yang satu ini.
Namun, tak ada salahnya jika menggunakan obat herbal ini sebagai alternatif untuk mengobati diare. Akan tetapi, penggunaannya harus disertai dengan dosis yang tepat agar tidak menimbulkan efek samping. [3]
Dibalik manfaatnya yang beragam, tentunya sedum spurium juga memiliki efek samping dari penggunaannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, mungkin dari penggunaannya yang kurang tepat atau kondisi seseorang yang kurang stabil.
Berikut ini beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan sedum spurium:
Mungkin sebagian orang tidak merasakan efek samping yang satu ini. Namun, beberapa orang justru merasakan efek samping ringan, seperti muntal dan diare.
Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan jumlah sedum spurium yang dikonsumsi melebihi batas wajar. Sebaiknya, lakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat herbal ini.
Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu hal tersebut juga bertujuan untuk mendapatkan dosis yang akurat sehingga keamanannya dapat terjamin.
Untuk itu, sebaiknya konsumsi obat yang satu ini dalam dosis yang akurat. [4]
Beberapa obat herbal tidak dianjurkan dikonsumsi oleh orang dengan kondisi penyakit tertentu. Salah satunya ialah sedum spurium.
Tumbuhan yang satu ini tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh orang dengan riwayat penyakit gastrointestinal, khususnya radang usus, lambung, atau saluran kemih. Meskipun belum ada dugaan kuat tentang senyawa apa yang membuatnya tidak boleh dikonsumsi oleh orang dengan riwayat penyakit gastrointestinal, namun sebaiknya penderita tersebut menghindari obat herbal yang satu ini.
Hal tersebut juga dikhawatirkan dapat menambah keparahan penyakit yang di derita. [4]
Selain dengan riwayat penyakit gastrointestinal yang tidak disarankan untuk mengonsumsi obat herbal ini, ibu hamil dan menyusui pun dilarang untuk menggunakan sedum spurium. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan ini mengandung senyawa yang mengakibatkan adanya aktivitas sebagai obat pencahar.
Tentunya, kandungan tersebut dapat membahayakan ibu dan anaknya. Untuk itu, obat ini tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.
Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keselamatan ibu dan dan anaknya. [4]
Sedum spurium dapat mengakibatkan muntah dan diare apabila dikonsumsi dalam jumlah besar. Selain itu, sedum spurium juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi orang yang memiliki penyakit gastrointestinal, ibu hamil dan menyusui karena dikhawatirkan menimbulkan efek samping yang berakibat fatal bagi tubuh.
Dalam penggunaannya dalam pengobatan tradisional, tentunya cara penggunaan pada sedum spurium harus diperhatikan. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan manfaatnya untuk mengobati berbagai penyakit yang membahayakan bagi tubuh.
Berikut ini tips penggunaan pada sedum spurium:
Beberapa obat herbal digunakan dalam bentuk pasta, termasuk sedum spurium. Pasta dari tumbuhan yang satu ini biasanya digunakan dalam mengobati berbagai masalah kulit, termasuk ruam gatal, bisul, jerawat, dermatitis jerawat, dan untuk pengobatan topikal kutil.
Cara pengolahannya sama seperti tumbuhan lainnya. Pertama, siapkan beberapa helai daun sedum spurium dan cuci bersih agar kotorannya ikut terangkat.
Setelah itu, tumbuk atau blender daun tersebut hingga teskturnya menyerupai jus. Pasta sedum spurium pun siap untuk digunakan dan dioleskan ke bagian yang ingin diobati. [3,4]
Selain dapat dijadikan sebagai pasta, sedum spurium juga dikemas dalam bentuk kapsul. Bentuk yang satu ini memiliki beragam manfaat, mulai dari melancarkan peredaran darah hingga mengontrol gula darah.
Kapsul ini dapat diminum 2 kali dalam sehari. Namun, dosisnya dapat dikurangi maupun ditambah sesuai dengan kebutuhan.
Untuk lebih amannya, konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi obat herbal yang satu ini untuk mendapatkan dosis yang tepat. Hal ini disebabkan kondisi kesehatan seseorang dan keparahan penyakit yang diderita oleh setiap orang berbeda-beda.
Untuk itu, dalam mengonsumsinya diperlukan dosis yang tepat. [3,4]
Sedum spurium dapat dijadikan pasta yang digunakan untuk menyembuhkan berbagai masalah kulit. Selain itu, sedum spurium juga dikemas dalam bentuk kapsul yang dimanfaatkan untuk mengobati beragam penyakit.
Selain cara penggunaannya yang perlu diketahui, cara penyimpanan pada sedum spurium juga harus diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kandungan senyawa di dalam sedum spurium itu sendiri.
Untuk itu, berikut di bawah ini tips penyimpanan pada sedum spurium:
Setiap tumbuham herbal memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda, termasuk sedum spurium. Tumbuhan yang satu ini dapat disimpan dalam bentuk bubuk.
Dengan menyimpannya dalam bentuk tersebut, sedum spurium dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama. Selain itu, hal tersebut juga dilakukan untuk menjaga kandungan senyawa yang terdapat di dalamnya sehingga dapat berperan secara maksimal bagi tubuh.
Cara pengolahannya pun dapat terbilang cukup mudah. Pertama-tama, siapkan beberapa helai daun sedum spurium dan cuci bersih dengan air mengalir.
Kemudian, jemur daunnya di bawah terik matahari selama beberapa jam. Waktu pengeringan ini memakan waktu yang cukup lama dikarenakan daunnya berdaging sehingga diperlukan waktu yang lebih lama.
Hal tersebut dilakukan agar daunnya dapat mengering secara sempurna. Setelah kering, giling daun sedum spurium hingga teskturnya menyerupai bubuk.
Kemudian, simpanlah bubuk sedum spurium ini dalam wadah tertutup dan letakkan di lingkungan yang sejuk. [5]
Sebaiknya sedum spurium disimpan dalam bentuk bubuk agar lebih awet dan dapat digunakan dalam jangka panjang tanpa mempengaruhi kandungan senyawa di dalamnya.
1. Abdulselam Ertaş , Mehmet Boğa, Mustafa Abdullah Yılmaz, Yeter Yeşil. Chemical compositions by using LC-MS/MS and GC-MS and biological activities of Sedum sediforme (Jacq.) Pau. 21;62(20):4601-9. Journal of agricultural and food chemistry; 2014.
2. Milan STANKOVIĆ, Ivana RADOJEVIĆ, Milena ĆURČIĆ, Sava VASIĆ, Marina TOPUZOVIĆ, Ljiljana ČOMIĆ, Snežana MARKOVIĆ. Evaluation of biological activities of goldmoss stonecrop (Sedum acre L.). 36: 580-588. Turk J Biol; 2012.
3. Didem Sohretoglu, Yasin Genc, Ü Şebnem Harput, Suna Sabuncuoglu. Phytochemical Content, Antioxidant and Cytotoxic Activities of Sedum spurium. 11(11):1693-1696. Natural Product Communications; 2016.
4. Ketevan Batsatsashvili, Naiba P. Mehdiyeva, Zaal Kikvidze, Manana Khutsishvili, Inesa Maisaia, Shalva Sikharulidze, David Tchelidze, Valida M. Alizade, Narel Y. Paniagua Zambrana, Rainer W. Bussmann. Sedum caucasicum, (Grossh.) Boriss. Sedum spurium M.Bieb . C rassulaceae. 635-640. Etnobotani Kaukasus; 2017.
5. Dennis A. Gravatt, Craig E. Martin . Comparative ecophysiology of five species of Sedum (Crassulaceae) under well-watered and drought-stressed conditions. volume 92: 532–54. Oecologia; 1992.