Selenium secara alaminya berasal bisa didapatkan dari air dan beberapa makanan. Selenium memiliki peran kunci dalam metabolisme.[1]
Daftar isi
Berikut keterangan mengenai obat selenium, mulai dari indikasi, kategori, bentuk, sampai dengan peringatan penggunaan:[2,3]
Indikasi | Kekurangan selenium |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Elektrolit |
Bentuk | Solusi |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan selenium: → Pasien yang memiliki penyakit ginjal kronis (atau jika Anda menjalani dialisis) → Pasien dengan tiroid kurang aktif → Pasien yang kanker kulit |
Selenium (Se) adalah mineral yang sangat penting bagi kesehatan manusia. Selenium, dalam bentuk selenoprotein, menjalankan berbagai fungsi dalam kesehatan dan metabolisme normal.[4] Selenium dapat ditemukan dalam kandungan pada:[3]
Selenium tidak diproduksi di dalam tubuh manusia, tetapi dibutuhkan karena berfungsi sebagai tiroid dan sistem kekebalan yang tepat.[3]
Selenium digunakan untuk:[1,3]
Selenium memiliki sifat antioksidan. Artinya, selenium dapat melindungi sel dari kerusakan.[1]
Penggunaan obat selenium diperuntukkan bagi orang dewasa. Berikut keterangan dosis penggunaannya:[2]
Intramuskuler/Intravena ⇔ Kekurangan selenium → 100-500 mcg selenium setiap hari |
Oral ⇔ Kekurangan selenium → 100-500 mcg selenium setiap hari |
Obat selenium apabila digunakan sesuai dosis normal dan instruksi dokter, biasanya tidak menimbulkan efek samping.[1]
Berikut gejalan overdosis penggunaan obat selenium:[1,3]
Untuk mengetahui detail obat selenium, mulai dari penyimpanan, cara kerja, sampai dengan overdosis, berikut informasinya:[2]
Penyimpanan | Solusi: → Simpan antara 20-25 ° C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | Deskripsi: Selenium adalah elemen jejak penting dan berfungsi sebagai mekanisme pertahanan untuk stres oksidatif, untuk pengaturan aktivitas hormon tiroid dan status redoks vitamin C dan molekul lainnya. Dalam makanan, selenium sering ditemukan sebagai asam amino selenomethionine dan selenocysteine serta turunannya. Ada beberapa bentuk selenium tambahan mis. ragi selenium tinggi, L-selenomethionine, sodium selenate, sodium selenite dan selenious acid. Farmakokinetik: Penyerapan: Mudah diserap dari saluran GI Distribusi: Disimpan di sel darah merah, hati, limpa, jantung dan kuku. Ekskresi: Diekskresikan dalam urin sebagai metabolit dan feses yang dimetilasi (tingkat yang lebih rendah). |
Overdosis | ⇔ Gejala: Kerapuhan kuku atau rambut, rambut atau kuku rontok, diare, rasa logam, bau napas seperti bawang putih, dermatitis, lekas marah, neuropati perifer. |
Apa hubungan selenium terhadap program diet?
Dalam rekomendasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika, “2015-2020 Dietary Guidelines for Americans“, menggambarkan pola makan yang sehat, salah satunya:
Termasuk berbagai sayuran, buah-buahan, biji-bijian, susu dan produk susu bebas lemak atau rendah lemak, dan minyak. Banyak biji-bijian dan produk susu, termasuk susu dan yogurt, merupakan sumber selenium yang baik. Beberapa sereal sarapan siap saji diperkaya dengan selenium, dan beberapa buah dan sayuran mengandung selenium.[5]
Brand Merek Dagang |
Selenium TR[3] |
1. Anonim. Selenium. Webmd; 2020.
2. Anonim. Selenium. Mims; 2020.
3. Cerner Multum. Drugs; 2020.
4. Aparna P. Shreenath; Muhammad Atif Ameer; Jennifer Dooley.. Selenium Deficiency. National Center for Biotechnology Information; 2020.
5. Anonim, Selenium. National Institutes of Health; 2020.