Sermorelin adalah zat sintetik yang berfungsi sebagai pelepas hormon pertumbuhan dari kelenjar pituari. Hormon pertumbuhan secara alami diproduksi oleh kelenjar pituitari dan diperlukan untuk pertumbuhan pada anak-anak. [1]
Daftar isi
Untuk mengetahui indikasi, konsumsi, kelas, sampai pada peringatan penggunaan dari obat sermorelin, berikut keterangannya: [1,2]
Indikasi | Diagnosis defisiensi hormon pertumbuhan |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Hormon Trofik & Obat Sintetis Terkait |
Bentuk | Infus |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Sermorelin: → Pasien dengan hipotiroidisme yang tidak terkontrol, obesitas, peningkatan asam lemak plasma. → Pasien yang ketergantungan alkohol → Pasien yang mengalami DM atau epilepsi → Anak-anak yang respons hormon pertumbuhannya terhadap tes stimulasi tidak memadai → Ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui IV (infus): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Sermorelin adalahzat sintetik yang berfungsi sebagai pelepas hormon pertumbuhan dari kelenjar pituari. Hormon pertumbuhan secara alami diproduksi oleh kelenjar pituitari dan diperlukan untuk pertumbuhan pada anak-anak. [1]
Beberapa anak-anak yang mengalami perlambatan pertumbuhan, disebabkan oleh karena tubuhnya tidak menghasilkan cukup hormon pertumbuhan. Dalam hal inilah, sermorelin digunakan untuk meningkatkan jumlah hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh kelenjar pituitari. [3]
Penggunaan obat sermorelin bisa untuk pasien anak-anak dan dewasa. Berikut keterangan dosis penggunaannya:[2]
IV/ Intravena: ⇔ Diagnosis defisiensi hormon pertumbuhan → 1 mcg / kg sekali sehari sebelum tidur → Interval Dosis Minimum: sekali sehari |
Subkutan ⇔ Kekurangan hormon pertumbuhan → 30 mcg / kg sekali sehari sebelum tidur → Interval Dosis Minimum: sekali sehari |
Obat sermorelin dapat menyebabkan sejumlah efek samping, seperti: [2]
Selain itu, beberapa efek samping di bawah ini dibagi berdasarkan kebutuhan penanganan medis:[1]
Efek samping yang memerlukan penanganan dokter dengan segera:
Efek samping yang tidak memerlukan penanganan dokter dengan segera:
Berikut keterangan detail mengenai obat sermorelin: [2]
Penyimpanan | Infus: → Simpan antara 2-8 ° C → Jangan simpan di freezer → Jauhkan dari jangkauan anak-anak → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | Deskripsi: Sermorelin adalah peptida 29-asam amino sintetis yang sesuai dengan segmen terminal amino dari hormon pelepas hormon pertumbuhan. Ini merangsang kelenjar pituitari untuk meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan. Farmakokinetik: Penyerapan: Ketersediaan hayati rata-rata setelah admin SC adalah sekitar 6%. Ekskresi: Cepat dibersihkan dari sirkulasi. Waktu paruh: sekitar 11-12 menit setelah IV atau admin SC. |
Interaksi dengan obat lain | → Sediaan yang mengandung atau melepaskan somatostatin, insulin, glukokortikoid, penghambat siklooksigenase dapat mengganggu keefektifan diagnostik. → Kadar serum hormon pertumbuhan dapat meningkat bila digunakan dengan clonidine dan levodopa → Khasiat dapat berkurang bila digunakan dengan obat antimuskarinik atau antitiroid. |
Pengaruh pada hasil lab | Dapat meningkatkan kadar fosfor anorganik dan alkali fosfatase serum |
Apa keunggulan fisiologis menggunakan obat sermorelin?
Tidak seperti rhGH eksogen yang menyebabkan produksi hormon bioaktif IGF-1 dari hati, sermorelin mensimulasikan kelenjar pituitari pasien dengan mengikat reseptor spesifik untuk meningkatkan produksi dan sekresi hGH endogen. Karena sermorelin meningkatkan hGH endogen dengan menstimulasi kelenjar pituitari, sermorelin memiliki keunggulan fisiologis dan klinis tertentu dibandingkan hGH. [3]
Brand Merek Dagang |
Sermorelin [1] |
1. Anonim. Sermorelin (Injection). Drugs; 2020.
2. Anonim. Sermorelin. Mims; 2020.
3. Richard F Walker. Clin Interv Aging: Sermorelin: A better approach to management of adult-onset growth hormone insufficiency?. 1(4): 307–308. National Center for Biotechnology Information; 2006.