Penyakit & Kelainan

Sindrom Penglihatan Komputer; Definisi, Gejala, dan Pencegahan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sindrom penglihatan komputer atau computer vision syndrome, dikenal juga sebagai ketegangan mata digital, adalah sekelompok gangguan yang berhubungan dengan mata dan penglihatan akibat terlalu lama menggunakan komputer, tablet dan ponsel.

Pengaruh gadget terhadap penglihatan

Sindrom penglihatan komputer mirip dengan sindrom carpal tunnel dan cedera akibat gerakan berulang lainnya yang bisa terjadi di tempat kerja. Kondisi ini terjadi karena mata terus menerus bergerak mengikuti pola yang sama terus menerus (misalnya dari kiri ke kanan karena sering mengetik). [1, 3]

Saat bekerja menggunakan komputer, mata harus fokus dan menyesuaikan fokus setiap waktu. Mata bergerak maju mundur ketika membaca. Anda mungkin harus melihat ke kertas kemudian kembali ke layar untuk mengetik.

Mata yang bereaksi terhadap gambar secara terus menerus akan selalu bergerak dan berubah, mengganti fokus, mengirimkan berbagai pencitraan secara cepat ke otak. Semua pekerjaan ini membutuhkan banyak usaha dari otot mata.

Yang lebih buruk lagi, tidak seperti kertas atau buku, layar komputer atau ponsel memiliki kontras, flicker, dan cahaya. Mata kita berkedip lebih sedikit saat menggunakan komputer, yang kemudian bisa menyebabkan mata menjadi kering dan pandangan kadang-kadang mengabur saat sedang bekerja.

Sindrom penglihatan ini akan lebih besar kemungkinan terjadinya bila mata memang sudah bermasalah sebelumnya. Pekerjaan yang menggunakan komputer akan semakin sulit dilakukan seiring pertambahan usia serta lensa alami di bola mata akan berkurang kelenturannya.

Ketika memasuki usia 40, kemampuan mata untuk fokus pada benda yang jauh dan dekat akan mulai melemah. Kondisi ini, secara medis, disebut presbyopia. [2]

Penyebab timbulnya sindrom penglihatan komputer

Gangguan pada mata ini terjadi akibat penggunaan layar digital yang terlalu lama. Layar digital menyebabkan mata bekera lebih keras dari biasanya.

Beberapa faktor penyebabnya termasuk: [4]

  • Tampilan layar kurang tajam atau tidak fokus
  • Kontras pada layar tidak tepat
  • Refleksi atau cahaya memantul dari layar

Faktor-faktor lain yang bisa turut menjadi penyebab terjadinya sindrom penglihatan adalah:

  • Melihat layar dalam kondisi ruangan redup
  • Terlalu dekat atau jauh dari layar
  • Posisi layar berada pada sudut yang menyebabkan mata menegang
  • Tidak memberikan mata cukup waktu untuk beristirahat

Gabungan faktor-faktor diatas akan menuntut mata untuk lebih banyak bergerak dan fokus. Tuntutan ini akan semakin tinggi bila mata sudah minus atau plus.

Jika tuntutan berlebih atas sistem penglihatan ini terus terjadi dalam waktu yang lama, maka bisa menyebabkan berkembangnya sindrom penglihatan komputer.

Gejala-gejala sindrom penglihatan komputer

Gejala-gejala paling umum yang berhubungan dengan sindom penglihatan komputer adalah: [1, 2, 3, 4]

  • Mata lelah
  • Sakit kepala
  • Pandangan mengabur
  • Mata kering
  • Mata merah
  • Nyeri di leher dan bahu

Gejala-gejala ini bisa berbeda pada tiap orang tergantung dari kemampuan melihat serta jumlah waktu yang dihabiskan di depan layar digital.

Sebagian besar gejala-gejala yang dialami oleh penderita biasanya hanya bersifat sementara dan akan hilang setelah berhenti menggunakan komputer atau gadget lainnya. Namun, beberapa orang mungkin akan tetap mengalami keluhan bahkan setelah berhenti menatap layar.

Jika tidak diperiksakan dan ditangani, maka gejala-gejala akan terus berlanjut atau berulang dan mungkin akan semakin buruk bersamaan dengan semakin seringnya menggunakan layar digital.

Diagnosa

Sindrom penglihatan komputer bisa didiagnosa melalui pemeriksan mata komprehensif. Hal-hal berikut mungkin akan dilakukan dokter untuk memastikan apakah pasien memang mengalami sindrom atau tidak:

  • Pemeriksaan riwayat kesehatan pasien untuk memastikan apakah gejala-gejala yang dialami pasien berkaitan dengan masalah kesehatan lainnya, obat-obatan yang rutin dikonsumsi, atau faktor lingkungan.
  • Pengukuran kemampuan melihat untuk memeriksa hingga sejauh mana penglihatan terganggu.
  • Refraksi untuk menentukan kekuatan lensa yang dibutuhkan pasien untuk memperbaiki gangguan penglihatan yang dialaminya.
  • Memeriksa bagaimana kedua mata melakukan fokus, bergerak dan bekerja sama. Untuk mendapatkan penglihatan yang jelas, kedua mata harus bisa secara efektif mengubah fokus, bererak dan bekerja secara bersama-sama. Tes ini akan mencari tahu apakah pasien memiliki masalah yang menyebabkan matanya tidak bisa fokus atau sulit bagi kedua mata untuk bekerja bersamaan.

Perawatan dan pengobatan

Solusi bagi masalah penglihatan akibat layar digital bisa berbeda-beda. Namun, umumnya, bisa diatasi dengan perawatan mata secara rutin serta mengubah cara melihat layar.

Pada beberapa kasus, orang yang tidak membutuhkan kacamata untuk aktivitas harian mungkin akan disarankan untuk menggunakan kacamata khusus untuk dipakai saat menggunakan komputer.

Bagi mereka yang sudah berkacamata mungkin perlu memeriksakan ulang kondisi matanya untuk memastikan ukuran lensa kacamata yang digunakannya sudah tepat dan sesuai.

  • Kacamata atau lensa kontak yang diresepkan untuk penggunaan sehari-hari mungkin tidak cukup untuk digunakan saat memakai komputer. Lensa yang diresepkan untuk memenuhi kebutuhan penglihatan saat menatap layar digital bisa membantu memaksimalkan kemampuan melihat sekaligus memastikan mata tetap nyaman saat bekerja.
  • Beberapa pengguna komputer mengalami masalah dengan koordinasi mata atau kemampuan mata untuk fokus yang tidak bisa diatasi menggunakan kacamata atau lensa kontak. Terapi penglihatan mungkin dibutuhkan untuk mengatasi masalah khusus seperti ini. Terapi penglihatan, juga disebut pelatihan penglihatan, adalah sebuah program terstruktur yang terdiri dari beberapa aktivitas visual yang dikhususkan untuk memperbaiki kemampuan melihat. Terapi ini melatih mata dan otak untuk bekerja sama dengan lebih efektif.

Mencegah terjadinya sindrom penglihatan komputer

Cara terbaik untuk mencegah timbulnya sindrom penglihatan komputer adalah dengan menghindari penggunaan layar digital yang terlalu lama dan tanpa jeda. Sayangnya, hal ini tidak bisa dilakukan semua orang terutama mereka yang memang harus menggunakan komputer sepanjang hari.

Asosiasi Optometri Amerika menyarankan peraturan 20-20-20 saat bekerja di depan komputer. Ini artinya mengambil istirahat 20 detik setiap 20 menit untuk melihat sesuatu yang jaraknya kira-kira 20 kaki atau setengah meter dari tempat duduk.

Mengikuti peraturan 20-20-20 ini bisa mengurangi ketegangan pada mata akibat penggunaan layar digital.

Tips lain untuk mencegah sindrom penglihatan komputer termasuk:

  • Meletakkan layar pada jarak yang optimal, yaitu sekitar 50-70 cm dari mata
  • Meletakkan layar pada sudut yang nyaman, dengan bagian tengah layar berada di sudut 15-20 derajat di bawah mata
  • Memastikan pencahayaan dalam ruang kerja tidak redup
  • Menggunakan layar antiglare atau mengubah sudut layar agar tidak terlalu silau
  • Ingat untuk berkedip secara berkala untuk menghindari mata kering
  • Menggunakan kacamata atau lensa kontak bila mata memang sudah bermasalah
  • Duduk dengan nyaman dengan kedua telapak kaki menyentuh lantai dan kedua lengan tersangga dengan baik saat mengetik
  • Beristirahat secara berkala saat menggunakan komputer atau layar digital lainnya.

1. AOA Team. Computer vision syndrome. American Optometric Association.
2. Whitney Seltman. What Is Computer Vision Syndrome? Web MD; 2019.
3. KY Loh, SC Redd. Understanding and Preventing Computer Vision Syndrome. Malaysian Family Physician; 2008.
4. Aaron Kandola, Ann Marie Griff, O.D. What to know about computer vision syndrome. Medical News Today; 2020.

Share