Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Stabilisator transthyretin atau TTR stabilizer adalah obat yang digunakan untuk mengobati kondisi kardiomiopati transthyretin amiloid, yang menyebabkan gejala seperti denyut jantung yang tidak teratur,
Keadaan pada jantung yang tidak memungkinkan untuk terisi atau memompa dengan baik disebut dengan gagal jantung. Pada kondisi ini, jantung tidak dapat memompa cukup oksigen di dalam darah ke organ dan jaringan. Cairan akan menumpuk sehingga terjadilah pembengkakan dan mengalami kesulitan saat bernapas[1].
Penyakit ini dimulai pada ventrikel kiri atau kanan. Gagal jantung merupakan penyakit jangka panjang yang akan memburuk seiring berjalannya waktu. Sangat dianjurkan untuk meningkatkan kualitas hidup dalam menjaga kesehatan[1].
Daftar isi
Transthyretin (TTR) merupakan sejenis protein dari 127 asam amino. Transthyretin (TTR) disebut sebagai protein transpor, karena membawa protein pengikat tiroksin dan retinol yang terikat pada retinol. Transthyretin (TTR) merupakan turunan nama dari trans sebagai transpor, thyr sebagai tiroksin, dan retin sebagai retinol[2].
Dalam serum dan cairan serebrospinal transthyretin ini ditemukan, dan bersirkulasi sebagai hometramer. Melalui mutasi yang diturunkan, atau hanya karena penuaan, destabilisasi TTR dapat terjadi dengan baik. Kompleks hometramer dapat pecah dan membentuk fibril amiloid karena destabilisasi TTR, yang tersimpan pada jaringan dan organ. Fibril amiloid juga dikaitkan dengan kondisi penyakit jantung, diabetes tipe 2, penyakit Alzheimer dan gagal jantung[2].
Di dalam hometramer, stabilisator TTR bekerja dengan mencegah destabilisasi TTR dan disosiasi menjadi fibril amiloid, sehingga dapat mencegah perkembangan amiloidosis TTR. Tafamidis merupakan obat penstabil TTR spesifik pertama yang diindikasikan dalam mengobati kardiomiopati tipe liar atau amiloidosis yang dimediasi transthyretin herediter[2].
Adapun penyakit yang dapat diatasi dengan stabilisator transthyretin, yaitu[2]:
Amiloidosis mewakili sekelompok penyakit degeneratif manusia dengan terjadinya pengendapan agregat protein yang terlipat dan tidak normal di dalam organ tunggal atau multi organ. Penyakit Alzheimer dan Parkinson merupakan sekelompok penyakit dari amiloidosis neurologis, telah menerima pengakuan terbesar, juga pada amiloidosis sistemik akan memengaruhi sejumlah organ target, yaitu jantung[3].
Yang terkait dengan produksi sistemik dan pada pelepasan sejumlah protein amiloidogenik, terutama pada protein rantai ringan imunoglobulin atau protein transthyretin (TTR), yaitu amiloidosis jantung. Protein rantai ringan imunoglobulin merupakan hasil dari diskrasia sel plasma klonal, disini amiloidosis TTR terjadi karena mutasi pada protein TTR, seperti pada kardiomiopati amiloidosis familial, atau bahkan dari protein tipe liar pada orang tua[3].
Di dalam hometramer, stabilisator TTR bekerja dengan mencegah destabilisasi TTR dan disosiasi menjadi fibril amiloid, sehingga dapat mencegah perkembangan amiloidosis TTR. Tafamidis merupakan obat penstabil TTR spesifik pertama yang diindikasikan dalam mengobati kardiomiopati tipe liar atau amiloidosis yang dimediasi transthyretin herediter[2].
Tafamidis akan membuat tetramer transthyretin menjadi stabil, dalam mengurangi jumlah monomer yang tersedia dalam amiloidogenesis. Durasi kerja obat ini termasuk lama, karena diberikan hanya sekali dalam sehari dan jendela terapi yang luas[4].
Kesalahan lipatan alami transthyretin atau murasi genetik merusak tetramer transthyretin, sehingga terjadilah disosiasi dan agregasi pada jaringan, dan fungsi normal jaringan ini akan terganggu. Tafamidis akan bekerja dengan mengikat tetramer transthyretin pada situs pengikatan tiroksin, membuat tetramer menjadi stabil, dan dalam amiloidogenesis akan mengurangi ketersediaan monomer[4].
Penyerapan tafamidis mencapai puncak nya kisaran 1430.93ng / mL denga waktu maksimal selama 1.75 jam dengan puasa dan 4 jam dengan makan. Dengan volume distribusi yang dimiliki obat ini mencapai 18,5L. Pengikatan protein plasma obat ini kisaran 99,9%, sebagian besar pada transthyretin[4].
Tafamidis tidak tunduk pada lintasan pertama atau metabolisme oksidatif, setelah percobaan in vitro menjadi 90% tidak berubah. Melalui glukuronidasi obat ini dimetabolisme dan di eksresikan melalui empedu[4].
Pengeluaran obat ini melalui feses kisaran 59% sebagai dosis oral dalam 20mg, dan sebagian besar obat tidak berubah. Lalu kisaran 22% melalui urin dalam 20mg dosis oral, sebagian besar sebagai metabolit glukuronida[4].
Stabilisator transthyretin tersedia dalam bentuk kapsul. Jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Contoh stabilisator transthyretin dengan resep dokter termasuk[2]:
Tafamidis adalah obat yang memengaruhi protein transthyretin. Transthyretin-mediated amyloidosis (ATTR) merupakan keadaan dimana menumpuknya deposit abnormal protein TTR pada beberapa bagian tubuh, sehingga mengganggu fungsi normal. Penumpukan TTR di jantung akan menyebabkan gagal jantung[5].
Seseorang dengan amiloidosis ATTR herediter memiliki mutasi DNA yang diturunkan ke generasi berikutnya. Sedangkan seseorang dengan amiloidosis ATTR tipe liar tidak mempunyai DNA sehingga tidak bisa menularkan keadaan ini[5].
Tafamidis digunakan dalam ATTR herediter atau tipe liar untuk pengobatan kardiomiopati atau kerusakan otot pada jantung karena terjadinya penumpukan TTR[5].
Stabilisator transthyretin dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping yang tidak terlalu serius mungkin akan terjadi, dan bahkan mungkin tidak memilikinya sama sekali.
Katakan dengan dokter bila sedang hamil atau menyusui. Tafamidis bisa membahayakan bayi yang belum lahir. Untuk mencegah kehamilan, gunakan alat kontrasepsi yang efektif. Juga jangan menyusui selama menggunakan obat ini[5].
Beritahu dengan dokter apabila memiliki penyakit hati sebelum melakukan pengobatan dengan tafamidis[5].
1) Anonim. Drugs.com. Heart Failure. 2021
2) Anonim. Drugs.com. Transthyretin stabilizers. 2019
3) Anonim. ncbi.nlm.nih.gov. Amyloid Cardiomyopathy – Disease on the Rise. 2018
4) Anonim. Drugbank.com. Tafamidis. 2021
5) Cerner Multum. Drugs.com. Tafamidis. 2019