Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Trakoma merupakan infeksi pada mata yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung dari cairan mata atau hidung dari orang yang
Daftar isi
Trakoma merupakan penyakit infeksi berulang yang menjadi penyebab utama terjadinya kebutaan di seluruh dunia [1].
Trakoma ini merupakan infeksi strain mata Chlamydia trachomatis yang berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi dan kebersihan [1].
Trakoma ini pernah menyandang gelar sebagai penyakit menular berbahaya pertama oleh pemerintahan Amerika Serikat pada tahun 1897 [2].
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa Trakoma ini telah diderita oleh 40 juta orang dengan 1,2 miliar orang di seluruh dunia diketahui tinggal di daerah endemik [1].
Penyebaran Trakoma yang begitu meluas membuat semua negara bersatu untuk memerangi penyakit menular ini [2].
Trakoma ini diketahui akan menunjukkan gejala yang dapat mempengaruhi kedua mata penderitanya, termasuk [3]:
Trakoma ini umumnya lebih rentan terjadi pada anak kecil, namun penyakit ini berkembang perlahan dan gejala yang lebih menyakitkan mungkin tidak langsung muncul atau terlihat sampai usia menjadi lebih dewasa [3].
WHO telah mengidentifikasi bahwa Trakoma ini memiliki lima tahap perkembangan gejala yang meliputi [3]:
Peradangan lima atau lebih folikel yaitu benjolan kecil yang mengandung limfosit dapat terjadi setelah mengalami infeksi, yang hanya terlihat jika dilakukan pembesaran pada konjungtiva.
Pada tahap kedua, peradangan akan menjadi semakin intens dan mata pun mengalami iritasi dan sangat menular.
Hal ini dapat terlihat pada kelopak mata bagian atas yang mengalami penebalan atau pembengkakan.
Tahap ketiga, akan muncul jaringan parut pada kelopak mata bagian dalam akibat infeksi yang terjadi secara berulang.
Jika diperiksa dengan pembesaran, bekas luka akan muncul berupa garis putih dan distorsi atau entropion mungkin dapat terjadi pada kelopak mata.
Tahap keempat, bulu mata akan membengkok akibat bekas luka pada lapisan dalam kelopak mata terus menerus berubah bentuk.
Permukaan luar mata yang transparan atau disebut juga dengan kornea akan mengalami gesekan atau goresan akibat bulu mata yang membengkok ke dalam.
Tahap kelima, akan terjadi pengaburan kornea atau opasitas, di mana paling sering terjadi pada bagian bawah kelopak mata atas.
Peradangan ini dapat terjadi secara terus menerus akibat gesekan dari bulu mata yang bengkok terhadap kornea hingga pengaburan terus menerus terjadi.
Trakoma ini diketahui disebabkan oleh infeksi dari subtipe tertentu bakteri Chlamydia trachomatis, yang merupakan jenis bakteri yang juga dapat menyebabkan infeksi klamidia yang ditularkan secara seksual [3].
Trakoma ini banyak terjadi pada daerah pedesaan negara berkembang, atau tempat yang padat penduduk dengan kebersihan yang kurang [4].
Trakoma diketahui merupakan penyakit menular yang dapat menyebar melalui [3, 4]:
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena Trakoma [3]:
Tinggal di lingkungan yang padat penduduk diketahui akan meningkatkan risiko terkena Trakoma. Mengingat, semakin padat lingkungan maka kemungkinan terjadi interaksi satu orang dengan orang lainnya akan semakin besar, sehingga kemungkinan terjadi penularan Trakoma semakin besar.
Sanitasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat di lingkungannya. Oleh karena itu, kondisi sanitasi yang buruk ditambah dengan beberapa hal berikut ini dapat meningkatkan risiko terkena Trakoma [3]:
Trakoma akan lebih berisiko terkena pada anak anak yang memiliki usia empat hingga enam tahun, khususnya didaerah endemik.
Wanita diketahui memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami atau tertular Trakoma dibandingkan dengan laki laki. Hal ini terjadi karena, wanita lebih banyak melakukan kontak dengan anak anak yang rentan mengalami Trakoma.
Lalat jenis tertentu diketahui dapat menjadi media penularan atau penyebaran bakteri penyebab Trakoma. Lalat ini umumnya akan banyak sekali ditemukan di daerah padat penduduk dengan lingkungan yang kotor.
Trakoma ini diketahui sebagai penyakit yang dapat disembuhkan jika dapat dideteksi secara dini. Namun, jika infeksi tidak segera terdeteksi dan terjadi infeksi berulang atau sekunder, maka dapat mengakibatkan timbulnya komplikasi berupa [3]:
Segera periksakan diri kedokter jika mengalami sakit mata, iritasi atau keluarnya cairan dari mata, khususnya yang disertai dengan hal hal berikut ini [3]:
Trakoma ini merupakan penyakit infeksi menular, sehingga deteksi sedini mungkin akan dapat membantu pengobatan dan pencegahan penularan kepada orang terdekat [3].
Diagnosisi Trakoma ini umumnya akan dilakukan oleh dokter dengan [3]:
Berikut ini merupakan beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk menangani Trakoma [3]:
Bakteri penyebab Trakoma diketahui dapat diatasi dengan menggunakan antibiotik berupa [3]:
Dari kedua jenis antibiotik tersebut, Azitromisin diketahui lebih efektif melawan bakteri penyebab Trakoma dibandingkan dengan tetrasiklin. Namun, hal ini sebanding dengan harganya yang lebih mahal daripada tetrasiklin.
Jika Trakoma telah mengakibatkan terjadinya kelainan bentuk kelopak mata yang menyakitkan maka operasi pembedahan mungkin akan dilakukan dalam proses pengobatannya.
Adapun operasi yang dilakukan dapat berupa operasi rotasi kelopak mata atau disebut juga (rotasi tarsal bilamellar). Dalam operasi ini dokter akan melakukan [3]:
Prosedur operasi ini dapat memberikan manfaat berupa [3]:
Namun, jika kornea telah mengakibatkan rusaknya penglihatan yang serius maka operasi transplantasi korena mungkin akan dapat dilakukan dalam pengobatan Trakoma.
Trakoma yang telah disembuhkan dengan pengobatan baik menggunakan antibiotik maupun operasi diketahui masih harus waspada terhadap infeksi berulang [3].
Pencegahan Trakoma dalam hal ini, selain untuk mencegah terjadi infeksi berulang juga bertujuan untuk mencegah orang lain tertular, khususnya orang orang terdekat seperti keluarga [3].
Adapun pencegahan ini utamanya akan berfokus pada kebersihan yang jika terjaga maka akan dapat membantu mencegah terjadinya infeksi atau penularan bakteri Trakoma [3].
Kebersihan ini dapat diterapkan pada setiap praktik praktik dalam kehidupan sehari hari, termasuk [3]:
Kebersihan wajah, perbaikan kebersihan lingkungan merupakan komponen yang termasuk dalam strategi penanganan dan pencegahan Trakoma oleh WHO [3].
Untuk kebersihan wajah, umumnya akan lebih ditekankan kepada anak anak. Mengingat, wajah anak anak yang kotor dapat [3]:
Hal ini terjadi karena cairan dari mata dan hidung mendorong perkembangbiakan dan daya tarik lalat infektif, yang membawa bakteri penyebab Trakoma [3].
Selain itu, cairan yang terkontaminasi bakteri penyebab Trakoma ini juga dapat tercecer di kain, seprai atau pakaian ibu sehingga dapat menularkan Trakoma ke ibu atau anggota keluarga lain yang melakukan kontak dengan kain tersebut [3].
Oleh karena itu, kebersihan wajah anak anak sangat penting dalam pengendalian dan pencegahan penularan Trakoma. Sedangkan perbaikan lingkungan dalam penanganan dan pencegahan Trakoma akan dititik beratkan pada [3]:
1. Bhosa Satasuk Joy, Bailey, Robin L., Gaynor Bruce D & Lietman Thomas M. Trachoma. Current Opinion in Ophthalmology; 2012.
2. Mohammadpour Mehrdad, Abrishami Mojtaba, Masoumi Ahmad & Hashemi Hassan. Trachoma: Past, present and future. Journal of Current Ophthalmology; 2016.
3. Anonim. Trachoma. Mayo Clinic; 2021.
4. Anonim. Trachoma. Medilineplus; 2021.