Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Ultrasonografi (USG) adalah suatu pemeriksaan yang digunakan untuk melihat gambaran kondisi bagian dalam suatu organ menggunakan gelombang suara diatas frekuensi manusia (ultrasound). Pemeriksaan USG seringkali
Daftar isi
Umumnya masyarakat hanya tahu bahwa USG adalah proses yang biasa dilakukan di bidang kebidanan yaitu untuk mengecek pertumbuhan dan perkembangan janin.
Namun, sebenarnya proses Ultrasonografi ini juga digunakan dalam pemeriksaan di bidang medis yang lainnya.
Ultrasonografi atau disingkat USG adalah teknologi gelombang suara di atas kisaran pendengaran manusia (20.000 Hz) yang digunakan dalam dunia medis untuk menampilkan gambar dari dalam tubuh.
Proses Ultrasonografi (USG) juga biasa disebut dengan Sonografi. Proses USG ini membantu para dokter untuk mengetahui masalah yang ada pada organ, pembuluh dan jaringan dalam tubuh pasien tanpa melakukan sayatan [1,6].
Tidak seperti X-Ray dan CT Scan, Ultrasonografi tidak menggunakan radiasi dalam proses pemeriksaannya sehingga aman digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan kehamilan.
Selain di bidang kebidanan, teknologi ini secara klinis juga digunakan untuk mendeteksi penyakit yang berhubungan dengan jaringan atau organ di dalam tubuh seperti menyelediki fungsi jantung dan fisiologi, memberikan gambaran visual tumor dan respons nya terhadap pengobatan [1,6].
Dalam medis Ultrasonografi (USG) diklasifikasikan menjadi 3 kategori antara lain: [2]
1. USG Diagnostik
Biasanya digunakan dengan cara ditempelkan pada permukaan kulit. Namun,dalam beberapa kasus jenis USG ini penggunaannya dimasukan ke dalam organ tubuh yang akan di deteksi seperti saluran pencernaan, vagina dan saluran pembuluh darah.
Secara umum jenis USG Diagnostik digunakan selama proses kehamilan yang ditampilkan dalam bentuk 2D, 3D atau 4D.
2. USG Fungsional
dibagi menjadi dua diantaranya adalah Doppler dan Elastrografi. Visualisasi yang digambarkan oleh Doppler berupa peta berkode merah biasanya digunakan untuk mengukur dan memvisualisasikan aliran darah di dalam pembuluh darah atau jantung.
Elastrogafi digunakan untuk mengetahui perbedaan antara tumor dan jaringan sehat. USG ini membantu para dokter melakukan proses biopsis.
3. USG Terapeutik
Jenis USG ini hanya berupa suara atau sinar. Biasanya digunakan dalam proses modifikasi dan penghancuran jaringan yang sakit atau abnormal, seperti dalam kasus penyakit tumor.
Proses Ultrasonografi (USG) digunakan untuk berbagai alasan medis antara lain: [5]
Dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan proses Ultrasonografi jika pasien memiliki keluhan nyeri, mengalami pembengkakan atau gejala lain yang diharuskan mengecek kondisi organ tubuh bagian dalam.
USG dapat dilakukan untuk mengecek organ-organ tubuh sebagai berikut : [6]
Apa saja yang harus dilakukan sebelum melakukan prosedur USG?
Biasanya segala tindakan prosedur USG tidak diperlukan persiapan. Namun, ada beberapa kasus pengecualian antara lain: [5]
Diusahakan pasien memakai pakaian yang tidak terlalu ketat. Selain itu, pasien akan diminta untuk melepaskan perhiasan yang menempel pada tubuh selama proses USG berlangsung.
Pasien akan dioleskan gel berupa cairan yang mudah dihilangkan pada kulit di area yang akan diperiksa.
Dokter ahli USG atau Sonografer akan mengarahkan transduser (alat USG) ke area yang sudah diolesi gel yang berfungsi mentransmisikan gelombang suara dari dalam tubuh ke komputer melalui Transduser [2].
Dalam beberapa jenis kasus USG Diagnostik, misalnya jika dokter membutuhkan gambar dari organ hati untuk dianalisis maka pasien akan dibius dan transduser yang menempel pada probe akan dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui kerongkongan. [2,5]
Proses USG biasanya hanya berlangsung selama 30 menit atau 1 jam. Setelah proses USG selesai, Radiologis akan menganalisa gambar yang didapatkan selama proses USG dan mengirimkan hasilnya kepada dokter yang menangani pasien dan menjelaskan hasil dari USG tersebut.[2,5]
Setelah proses USG selesai pasien bisa langsung kembali beraktivitas seperti sebelumnya.
Selama proses Ultrasonografi pasien biasanya tidak akan merasakan sakit. Namun, untuk beberapa kasus yang memerlukan transduser masuk ke dalam tubuh, pasien mungkin akan merasa sedikit tidak nyaman.
Berdasarkan pernyataan European Federation of Societies for Ultrasound in Medicine and Biology (EFSUMB) pada tahun 2010, mengenai keamanan klinis penggunaan Ultrasonografi (USG). Sejauh ini dalam dunia medis USG masih aman, tidak seperti X-Ray yang menghasilkan radiasi.
Berdasarkan prosedur yang ada, penggunaan alat USG hanya bisa dilakukan oleh tenaga ahli dan profesional selain itu alat yang digunakan juga dipantau dan dirawat secara tepat.
Kelebihan atau keuntungan dilakukannya proses Ultrasonografi (USG) adalah proses pemeriksaan ini tidak meninggalkan bekas apapun karena tidak memerlukan sayatan pada kulit pasien [3,5].
Proses pemeriksaan Ultrasonografi berbeda-beda tergantung dengan jenisnya. Berdasarkan situs HonorHealth’s rata-rata biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (transvaginal, abdominal dan pelvic) yaitu berkisar antara 3,8 – 5,9 juta rupiah [6].
1) Aladin Carovac, Fahrudin Smajlovic, MD, PhD, & Dzelaludin Junuzovic. 2011. Journal of Academy of Medical Sciences of Bosnia and Herzegovina. Application of Ultrasound in Medicine.
2) Anonim. 2016. National Institute of Biomedical Imaging and Bioengineering. Ultrasound.
3) Gail ter Haar’. 2011. The Royal Society Publishing. Ultrasonic Imaging: Safety Considerations.
4) Mayo Clinic Staff. 2020. Mayo Clinic. Ultrasound.
5) Brian Krans. 2016. Healthline. Ultrasound
6) Anonim. Honorhealth. How much does an ultrasound cost?