Bagi sebagian orang, kecemasan dapat timbul dalam diri mereka secara berlebihan dan cenderung tidak wajar.
Tidak hanya kecemasan berlebih, beberapa orang juga dapat memiliki emosi yang meledak-ledak tak dapat dikontrol oleh diri sendiri.
Orang-orang dengan jenis-jenis luka inner child yang berbeda-beda pun terkadang membutuhkan terapi khusus untuk meredakan perasaan dan perilaku negatif sebagai pengaruh dari luka yang terlalu lama tersebut [1].
Salah satu cara mengatasi stres, kecemasan, depresi, dan jenis gangguan kesehatan jiwa serta mental serupa adalah teknik butterfly hug [2,3,4].
Butterfly hug atau pelukan kupu-kupu merupakan teknik stimulasi dari diri sendiri untuk diri sendiri [5].
Untuk mengenal lebih jauh mengenai teknik butterfly hug, pahami pengertian, cara melakukan dan manfaatnya sebagai berikut.
Butterfly hug atau pelukan kupu-kupu adalah sebuah teknik terapi yang bertujuan untuk menenangkan diri dan meredakan kecemasan, kepanikan, dan emosi-emosi negatif berlebihan lainnya [1,2,3,4,5].
Dengan kata lain, butterfly hug adalah metode terapi yang dapat membantu penderita kecemasan berlebih atau pemilik emosi meledak-ledak untuk menjaga emosi tetap stabil [1,2,3,4,5].
Lucina Artigas dan Ignacio Jarero adalah dua orang yang memperkenalkan butterfly hug pertama kali pada tahun 1998 di Meksiko saat mereka menjadi penolong dan relawan bagi korban bencana alam [4,5].
Metode butterfly hug mereka terapkan langsung kepada para korban bencana alam yang selamat [4].
Efektivitasnya terbukti baik karena mampu meredakan perasaan-perasaan negatif para korban [4].
Selain itu, para korban juga dapat memulihkan diri dari rasa trauma akibat bencana alam [4].
Penerapan butterfly hug tergolong sangat mudah, oleh sebab itu teknik ini bisa dilakukan secara mandiri dengan langkah-langkah beirkut [2,3,4,5] :
Butterfly hug adalah metode terapi sederhana yang bisa diterapkan di mana saja dan kapan saja tergantung kebutuhan penderita kecemasan [1,2,3,4,5],
Hanya saja saat ingin melakukannya, pilih tempat yang sepi, nyaman, dan pasti aman supaya dapat merilekskan diri dan berfokus penuh pada emosi yang sedang tidak stabil [1,2,3,4,5].
Dari penerapan butterfly hug, berikut adalah manfaat-manfaat yang bisa diperoleh.
Bukan hanya sebagai pereda kecemasan dan kepanikan, butterfly hug bisa diterapkan ketika seseorang mengalami kelelahan atau hari yang buruk dan memengaruhi suasana hati [6].
Sebuah hasil studi tahun 2016 menunjukkan bahwa sentuhan dari diri sendiri untuk diri sendiri bisa mengurangi kadar hormon stres/kortisol dalam tubuh dan membantu tubuh jauh lebih rileks [6].
Memeluk diri sendiri bukan penyelesai masalah yang ada, namun penerapan butterfly hug setidaknya dapat meredakan stres dan tekanan dalam pikiran, jiwa maupun fisik untuk memperbaiki suasana hati sehingga siap kembali untuk menghadapi masalah yang ada [6].
Memeluk diri sendiri menggunakan teknik butterfly hug dapat meningkatkan atau setidaknya menimbulkan rasa aman dan nyaman seperti efek dipeluk oleh orang terdekat [7].
Butterfly hug adalah cara penenangan diri yang efektif tanpa harus meminta tolong orang lain melakukannya bagi kita [7].
Penerapan butterfly hug bisa dilakukan sebagai bentuk mengasihi diri sendiri [8].
Seperti halnya sentuhan kepada diri sendiri yang bisa mengurangi kadar hormon stres dan menimbulkan rasa bahagia lebih besar, butterfly hug berperan penting dalam meningkatkan perasaan kelembutan maupun perasaan cinta terhadap diri sendiri [8].
Oleh sebab itu, butterfly hug juga menjadi sebuah cara menyembuhkan luka batin masa kecil, terutama saat menghadapi luka inner child sehingga individu mampu bertahap melakukan penerimaan terhadap diri sendiri [8].
Butterfly hug juga bermanfaat mengurangi rasa sakit pada kondisi fisik tertentu [9,10].
Sebuah hasil studi tahun 2015 menunjukkan suatu teori tentang terjadinya pelepasan hormon yang menjadi pereda rasa sakit secara alami dalam tubuh oleh butterfly hug [10].
Para peneliti dari studi tersebut juga menyatakan bahwa hormon oksitosin dapat mengurangi perasaan takut dan cemas di mana hal ini berpengaruh pada penurunan kepekaan terhadap nyeri tubuh [10].
Demikian pengertian, cara melakukan dan manfaat butterfly hug yang perlu diketahui; namun juga perlu diingat bahwa butterfly hug bukan pengganti psikoterapi.
Jadi jika kecemasan dan gejala depresi atau semacamnya berlanjut, konsultasikan segera dengan psikiater atau psikolog.
1. Joslyn Jelinek, LCSW; Traci Pedersen; & Jamie Smith. 10 Exercises to Heal Your Inner Child. Psych Central; 2022.
2. Wendy Rose Gould. Butterfly hugs, rainbow breathing and more ways to combat stress in minutes. Today; 2022.
3. Skyterra Wellness. The Butterfly Hug: How to Feel Better Right Now. Skyterra Wellness; 2020.
4. Sonja Kromroy, MA, LPCC. The Butterfly Hug. Wild Tree Wellness; 2023.
5. Lucina Artigas & Ignacio Jarero. The Butterfly Hug Method for Bilateral Stimulation. EMDR Foundation; 2014.
6. Malihe Asadollahi, Mahnaz Jabraeili, Majid Mahallei, Mohammad Asgari Jafarabadi, & Sakine Ebrahimi. Effects of Gentle Human Touch and Field Massage on Urine Cortisol Level in Premature Infants: A Randomized, Controlled Clinical Trial. Journal of caring sciences; 2016.
7. Crowe Associates Ltd. Butterfly Hug-a self-directed EMDR method. Crowe Associates Ltd.; 2023.
8. Dayna Sharp, LCSW. Calming Anxiety with the Butterfly Hug. Creating Space Counseling and Wellness; 2019.
9. Gallace, A.; Torta, D. M.E.; Moseley, G. L.; & Iannetti, G. D. The analgesic effect of crossing the arms. Pain; 2011.
10. Burel R. Goodin, Timothy J. Ness, & Meredith T. Robbins. Oxytocin – A Multifunctional Analgesic for Chronic Deep Tissue Pain. Current Pharmaceutical Design; 2015.