Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Saluran napas pada bayi sangat kecil, sehingga sedikit aja lendir di dalam hidung dapat membuat suara napas bayi terdengar seperti mengorok. Suara mengorok bisa disebabkan oleh hidung tersumbat, tonsil
Saat bayi Anda tidur, apakah terdengar bunyi seperti ngorok atau mendengkur? Jika hal itu terjadi, maka Anda tidak perlu khawatir karena hal tersebut tidak berbahaya. [1]
Faktanya bayi dan anak kecil dapat mengalami gangguan pernapasan pada malam hari dari 7 hingga 12 persen, dan hal tersebut terjadi lebih dari tiga malam dalam satu minggu. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan bayi mendengkur. [2]
Daftar isi
Penyebab pertama dan umum terjadi pada bayi adalah hidung yang tersumbat. Hal ini disebabkan karena pada bayi terlebih bayi yang baru lahir, saluran pernapasan mereka masih sangat kecil. [1]
Terkadang terdapat penyumbatan berupa lendir yang ada di hidung tersebut sehingga menimbulkan bunyi seperti mendengkur saat bayi sedang bernapas. [1]
Anda tidak perlu khawatir akan hal tersebut, karena saat bayi Anda tumbuh, ukuran hidung bayi Anda juga akan meningkat. Dengan begitu, masalah mendengkur ini akan mereda saat dirinya bertambah usia. [1]
Bayi yang mendengkur juga dapat menjadi tanda laringomalasia. Laringomalasia adalah suatu pemasalahan yang terjadi pada jaringan kotak suara atau laring. [1]
Jika hal ini terjadi maka laring akan cacat dan terkelupas, sehingga dapat menyebabkan jaringan tersebut jatuh di atas saluran pernapasan dan menutup sebagiannya. [1]
Penyebab selanjutnya adalah kondisi amandel dan kelenjar gondok. Amandel dan kelenjar gondok ini dapat ditemukan di dekat bagian belakang tenggorokan, dan merupakan bagian sistem kekebalan tubuh. [3]
Kedua bagian ini dapat mengalami infeksi sehingga menjadi lebih besar dan bengkak. Jika hal ini terjadi, maka amandel dan kelenjar gondok akan menghalangi jalannya napas pada bayi Anda dan akhirnya bayi Anda akan mendengkur. Ini juga merupakan penyebab umum yang terjadi pada bayi atau anak-anak. [3]
Dengkuran pada bayi Anda dapat disebabkan oleh sleep apnea. Keadaan ini akan terlihat pada bayi di bawah satu tahun. [4]
Sleep apnea merupakan kondisi berhentinya bernapas yang tidak disadari pada saat tidur. Hal ini dapat terjadi pada seorang bayi. [4]
Septum menyimpang merupakan kondisi septum yang ada pada hidung letaknya tidak normal. Septum ini merupakan bagian yang bertugas untuk membagi rongga hidung menjadi dua. [4]
Jika letak septum hidung menyimpang, maka akan menyebabkan salah satu dari lubang hidung tersebut lebih besar dari yang lain. [4]
Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa masalah seperti infeksi sinus, mendengkur, hidung tersumbat, hingga napas yang keras pada saat tidur. [4]
Tidak menutup kemungkinan bahwa bayi Anda menderita asma sehingga dirinya dapat mendengkur saat tidur. Hal ini bisa saja disebabkan karena alergi pada sistem pernapasan. [4]
Bayi yang mendengkur juga dapat disebabkan oleh masalah yang ada pada tenggorokan. Misalnya seperti gerakan langit-langit yang tidak teratur.
Seperti yang kita ketahui bahwa langit-langit memiliki fungsi untuk memisahkan antara rongga mulut dan hidung. Jika terjadi masalah, maka dapat menyebabkan bayi mendengkur. [4]
Bayi Anda yang lahir prematur dapat mengalami gangguan pada sistem pernapasannya Hal ini karena sistem pernapasan tersebut belum cukup matang. Inilah yang menyebabkan bayi Anda mendengkur pada saat tidur. [4]
Faktor risiko bayi ngorok adalah: [5]
Bayi yang mendengkur bukanlah hal yang perlu Anda khawatirkan karena tidak berbahaya. Hal ini karena suara mendengkur yang dihasilkan biasanya berasal dari saluran pernapasan yang masih kecil serta sempit. Selain itu, di saluran tersebut juga dapat terjadi penumpukan seperti lendir. [2]
Suara yang ditimbulkan dapat berupa suara siulan atau suara mendengus pada saat mereka tidur. [2]
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah saat bayi Anda mendengkur selama empat malam atau lebih dalam seminggu. Terlebih jika bayi Anda memiliki gejala lain. [2]
Gejala tersebut seperti bernapas melalui mulut atau menggertakkan gigi. Dokter tersebut akan melihat lebih dalam apa sebenarnya penyebab dari dengkuran tersebut. Jika terdapat masalah pada struktural, maka bayi Anda akan dirujuk ke Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan. [6]
Jika bayi Anda mendengkur karena masalah kesehatan yang berbahaya, maka segeralah pergi ke dokter. Namun jika tidak, maka beberapa cara berikut dapat membantu untuk mengatasinya:
Langkah pertama yang dapat Anda lakukan yaitu dengan mengubah posisi tidur bayi. Biasanya bayi mendengkur jika tidur dalam posisi terlentang atau tengkurap. Cobalah untuk memiringkan bayi tersebut sehingga dapat menghentikan dengkuran pada bayi. [4]
Anda dapat membersihkan hidung bayi dengan menggunakan aspirator. Aspirator ini ditujukan untuk menghilangkan lendir yang ada di dalam hidung sekaligus membersihkan hidung. [4]
Bijaklah untuk menggunakan aspirator ini. Gunakan semprotan garam sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter Anda. [4]
Bawalah bayi Anda ke kamar mandi dan hidupkan shower air hangat. Air hangat tersebut memiliki uap, dan biarkan bayi Anda menghirup uap tersebut. Uap yang masuk ke saluran pernapasan bayi dapat membantu untuk menghilangkan penyumbatan. [4]
Anda dapat mencegah bayi mendengkur dengan cara di bawah ini:
Jika rumah Anda terasa kering, maka udara tersebut dapat mengiritasi saluran pernapasan bayi Anda. Anda dapat menggunakan humidifier untuk menciptakan udara yang lembap di ruangan tersebut sehingga membantu sang bayi untuk bernapas lebih baik lagi. [4]
Anda juga dapat membersihkan kamar bayi. Kamar yang kotor memiliki banyak debu yang tidak baik bagi bayi Anda. Debu merupakan partikel kecil yang dapat menyebabkan hidung tersumbat hingga masalah pernapasan lainnya. [4]
1. Mekeisha Madden Toby & Melanie Santos. Why Is My Newborn Snoring?. Healthline: 2018.
2. Dr. Harvey Karp. Snoring in Children: Causes & Cures. Happiest Baby: 2020.
3. Eric Suni & Dr Joel Gould. Snoring in Children. Sleep Foundation: 2020.
4. Anisha Naik & Dr Anshu Sethi. Snoring in Infants: Causes, Side-effects & Remedies. Firstory Parenting: 2019.
5. Bambang Supriyatno, Rusmala Deviani, Alan R Tumbelaka, Evita KB Ifran, Nastiti N Rahajoe. Characteristics and Risk Factors of Snoring and The Prevalence of Suspected Obstructive Sleep Apnea in Children. Paediatrica Indonesiana: 2016.
6. Anonim. Baby Snoring: Should I Be Worried? Glow Dreaming: 2019.