Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Menurut badan kesehatan dunia atau WHO, berat badan lahir rendah (BBLR) didefinisikan sebagai kelahiran dengan berat badan kurang dari 2500 gram. BBLR terus menjadi masalah kesehatan global yang signifikan
Daftar isi
Berat badan lahir rendah merupakan istilah yang digunakan untuk bayi yang memiliki berat lahir dari 5 pon, 8 ons (2.500 gram). Dapat dikatakan sebagai berat badan lahir rendah karena umumnya bayi yang baru lahir rata-rata memiliki berat setidaknya sekitar 8 pon [1].
Berat badan ini umumnya dicatat untuk pertama kali pada beberapa jam pertama setelah kelahiran, sebelum terjadi penurunan berat badan setelah kelahiran [2].
Bayi dengan berat badan lahir rendah umumnya berukuran kecil namun ada yang sehat ada yang mengalami masalah kesehatan. Untuk itu, berat badan lahir rendah ini merupakan hal yang penting diketahui khususnya bagi orang tua [1].
Berikut ini merupakan beberapa fakta terkait berat badan lahir rendah yang perlu untuk diketahui [1, 2]:
Berat badan lahir rendah diketahui dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis yang berbeda sebagai berikut [2]:
Berikut ini merupakan beberapa penyebab terjadinya berat badan bayi rendah [2, 3]:
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya berat badan lahir rendah [1]:
Umumnya perkiraan berat badan bayi ketika lahir dapat dilakukan ketika masih dalam kandungan yaitu dengan menggunakan USG janin. Penyedia layanan kesehatan menggunakan USG janin untuk memeriksa pertumbuhan dan perkembangan bayi [1].
Dengan gelombang suara USG dapat menunjukkan gambar bayi dan mengukur kepala bayi, perut (perut) serta tulang kaki bagian atas (femur) untuk memperkirakan berat badannya [1].
Oleh karena itu, selama perawatan prenatal dilakukan dengan tepat, dokter dapat memantau dan mengidentifikasi kemungkinan risiko berat badan lahir rendah sejak dini, bahkan sebelum bayi lahir [3].
Setelah beberapa jam bayi lahir, bayi ditimbang kembali. Jika, berat bayi kurang dari 2.500 gram (5 pon, 8 ons), maka dapat dikatakan bayi tersebut didiagnosis memiliki berat badan lahir rendah. [1].
Berat badan lahir rendah dapat memberikan dampak yang negatif pada bayi termasuk [1, 2, 3]:
Berat badan lahir yang semakin rendah, diketahui akan semakin meningkatkan risiko bayi mengalami komplikasi berat badan lahir rendah [3].
Berikut ini merupakan beberapa komplikasi yang mungkin dialami oleh bayi yang memiliki berat badan lahir rendah [1, 2, 3]:
Melihat kemungkinan komplikasi yang ditimbulkan tersebut, pantas saja berat badan lahir rendah ini menjadi hal yang tidak dapat diremehkan.
Pengobatan berat badan lahir rendah diketahui bergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum bayi serta tingkat keparahan kondisinya, di mana perawatan yang dimaksud meliputi [1, 3]:
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perawatan yang sangat membantu bayi dengan berat badan lahir rendah yaitu pemberian Air Susu Ibu (ASI). Di mana pemberian ASI ini dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan penambahan berat badan bayi dengan berat badan lahir rendah [3].
Namun, jika ASI ibu kandung tidak tersedia, maka pembeian ASI donor manusia dapat digunakan, sedangkan susu formula adalah pilihan terakhir untuk nutrisi bayi dengan berat badan lahir rendah [3].
Berat badan lahir rendah diketahui lebih banyak terjadi pada bayi yang lahir secara premature. Untuk itu, dapat dikatakan bahwa cara terbaik mencegah berat badan bayi rendah tidak lain adalah dengan mencegah kelahiran premature [1].
Adapun pencegahan yang dapat dilakukan antara lain [1]:
Perawatan prenatal secara teratur diketahui sebagai cara terbaik untuk mencegah kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah.
Mengingat, dalam setiap kunjungan untuk melakukan perawatan prenatal, penyedia layanan kesehatan akan memeriksa kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya.
Penting juga untuk selalu memanfaatkan waktu setiap kali melakukan perawatan prenatal sebaikmungkin, khususnya dengan menceritakan perkembangan diri dan bayi selama masa kehamilan.
Oleh karena itu, pemilihan dokter untuk perawatan prenatal tidak kalah penting agar ibu dapat lebih leluasa dan nyaman menyampaikan perkembangan dan kondisi yang dialaminya selama masa kehamilan.
Makanan yang dikonsumsi ibu hamil juga merupakan sumber nutrisi bagi bayi yang dikandungnya. Oleh karena itu, ketika hamil seorang ibu tidak boleh sembarangan mengonsumsi makanan melainkan harus sesuai dengan diet sehat yang dianjurkan.
Melakukan diet sehat selama masa kehamilan ini diketahui dapat membantu menambah berat badan yang cukup untuk janin dalam kandungannya berkembang dengan sehat. Mengingat, nutrisi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu juga akan disalurkan ke janin yang dikandungnya.
Seorang ibu hamil harus menghentikan kebiasaan minum alkohol. Mengingat mengonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan berat badan lahir rendah dan masalah lain bagi bayi yang dikandungnya.
Seorang ibu hamil juga tidak boleh mengonsumsi zat zat berbahaya seperti narkoba. Mengingat narkoba dapat memberikan dampak yang buruk pada janin yang dikandungnya termasuk menyebabkan berat badan lahir rendah.
Ibu hamil diketahui harus menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari paparan rokok di lingkungan sekitarnya. Mengingat zat dalam asap rokok dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi kesehatannya dan janin dalam kandungannya, termasuk menyebabkan berat badan lahir rendah.
1. Anonim. Low Birth Weight. University of Rochester Medical Center; 2020.
2. Cutland Clare L., Lackritz, Eve M., Mallett-Moore Tamala, Bardají Azucena, Chandrasekaran Ravichandran, Lahariya Chandrakant, Nisar Muhammed Imran, Tapia Milagritos D., Pathirana Jayani, Kochhar Sonali, Muñoz Flor M. Low birth weight: Case definition & guidelines for data collection, analysis, and presentation of maternal immunization safety data. Vaccine; 2017.
3. Amber Erickson Gabbey & Karen Gill. Infant Low Birth Weight. Healthline; 2016.