Cacar air adalah jenis penyakit yang ditandai dengan bintik-bintik merah pada kulit yang berisi cairan [1].
Penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster ini juga menimbulkan rasa gatal yang bisa dirasakan di sekujur tubuh [1].
Walau bintik-bintik merah gatal menjadi gejala utama cacar air, penderitanya juga berpotensi mengalami sakit kepala, demam, hingga sakit tenggorokan dan kehilangan selera makan [1].
Cacar air walaupun merupakan penyakit menular, rata-rata orang hanya akan mengalami penyakit ini sekali saja seumur hidupnya [2,3].
Namun karena terjadi oleh karena virus, penting untuk mengetahui apakah seseorang bisa terkena cacar sampai 2 kali dan apa yang memfaktori hal tersebut.
Bisakah terkena cacar air 2 kali?
Bisa, namun terkena cacar air 2 kali tidak umum karena rata-rata orang hanya menderita cacar air sekali saja [2,3,4].
Cacar air umumnya dialami oleh anak-anak atau remaja walaupun terkadang beberapa orang mengalami di usia dewasa [1,5].
Bila cacar air diderita saat masih anak-anak, anak kemudian tumbuh besar dengan imunitas/daya tahan tubuh yang lebih kuat [2,3,4].
Karena sistem daya tahan tubuh yang sudah jauh lebih kuat seumur hidup, cacar air tidak lagi mudah menyerang [2,3,4].
Meski demikian, pada sebagian kecil anak yang tumbuh besar dengan ketidaksempurnaan perkembangan sistem daya tahan tubuh membuat mereka lebih rentan terkena cacar air 2 kali [3,4].
Meski sangat jarang terjadi dan cenderung tidak umum, cacar air bisa dialami seseorang 2 kali; kasus seperti ini disebut dengan re-infeksi [6].
Pada saat re-infeksi, gejala cacar air bisa saja tidak muncul seperti pada awal terkena infeksi Varicella zoster [6].
Jika tubuh seseorang memiliki antibodi kuat, maka virus patogen penyebab cacar air yang berpotensi pula menyebabkan kerusakan sel-sel di dalam tubuh yang sehat bisa dilawan [3,4].
Namun jika re-infeksi tidak diimbangi dengan imun yang sempurna dan kuat, gejala akan timbul bahkan ketika penderita sudah divaksin [3,4,6].
Sebuah hasil studi tahun 2015 menunjukkan bahwa Varicella zoster masih berpotensi menyebabkan cacar air pada orang dewasa yang sudah pernah menderita cacar air [6].
Pada penelitian tersebut, partisipan berusia 19 tahun saat terkena re-infeksi; padahal, di usianya yang ke-5 tahun sudah pernah menderita cacar air dan pada usia 15 tahun bahkan sudah menerima vaksin [6].
Penyebab re-infeksi sendiri belum diketahui jelas, namun mutasi genetik virus menjadi faktor yang diduga kuat ada dibaliknya [6].
Meski belum diketahui pasti penyebab cacar air bisa terjadi 2 kali pada sebagian orang, berikut ini adalah beberapa kemungkinan kondisi yang menjadi alasannya [3,4].
Meski demikian, ada kalanya dugaan cacar air yang timbul ke-2 kali bisa merupakan tanda adanya penyakit lain dan bukan cacar air.
Bintik-bintik merah gatal pada kulit berisi cairan memang merupakan gejala utama cacar air, namun gejala ini juga bisa terjadi bukan karena virus cacar air yang menular.
Meski demikian, pada sebagian kecil anak yang tumbuh besar dengan ketidaksempurnaan perkembangan sistem daya tahan tubuh membuat mereka lebih rentan terkena cacar air 2 kali [3,4].
Apa saja kemungkinan kondisi selain cacar air?
Sekalipun terdapat kemungkinan seseorang mengalami cacar air 2 kali, ada kalanya gejala yang timbul bisa saja menyerupai cacar air saja.
Varicella zoster sendiri adalah jenis virus yang tidak hanya dapat menyebabkan infeksi berupa cacar air.
Selain itu, virus tersebut tidak sepenuhnya mati atau hilang ketika penderita sembuh dari cacar air [1].
Varicella zoster masih di dalam tubuh dan dapat teraktivasi kapan saja di mana statusnya bisa dikatakan sedang “tidur” atau inaktif [1].
Jadi ketika seseorang sampai mengalami cacar air dua kali, maka artinya virus sudah aktif kembali dan berbagai faktor memungkinkan menjadi pemicu reaktivasinya [1].
Walau Varicella zoster telah aktif kembali, tidak selalu menyebabkan cacar air juga bergejala kembali [1].
Terdapat kemungkinan Varicella zoster justru menyebabkan kondisi lain, seperti cacar api atau herpes zoster [7,8].
Namun yang membedakan herpes zoster dari cacar air adalah bintik-bintik yang timbul pada kulit [7,8].
Bila cacar air menyebabkan bintik kemerahan berisi cairan hampir di seluruh tubuh, herpes zoster menimbulkan bintik kemerahan berisi cairan menurut pola saraf/dermatom tubuh dan bintik pun cenderung mengelompok dan berukuran lebih besar daripada bintik cacar air [7,8].
Apakah cacar air kedua kali bisa sembuh dan bagaimana cara mengatasinya?
Ya, selama tubuh penderita memiliki imun yang kuat, bahkan ketika belum menerima vaksin pun cacar air tetap berpotensi sembuh [3,4].
Namun jika imun tidak cukup kuat, maka perlu adanya vaksin untuk mengatasi sekaligus mencegah virus kembali beraksi menyebabkan cacar air [1,3,4].
Pada dasarnya, cacar air bisa sembuh dengan sendirinya selama kurang lebih 1-2 minggu [1].
Hanya saja jika ingin lebih aman dan tertangani dengan benar, menemui dokter lebih dianjurkan.
Beberapa metode penanganan untuk mengobati cacar air bahkan saat timbul kedua kalinya adalah [1,3,4] :
Cacar air bisa timbul 2 kali atau bahkan lebih, untuk itu pertahankan kekuatan imun tubuh [3,4].
Jika pun telanjur timbul gejala kedua kalinya, segera ke dokter dan tingkatkan imun melalui asupan makanan yang tepat.
1. Folusakin Ayoade & Sandeep Kumar. Varicella Zoster (Chickenpox). National Center for Biotechnology Information; 2022.
2. Centers for Disease Control and Prevention. Chickenpox Vaccination: What Everyone Should Know. Centers for Disease Control and Prevention; 2021.
3. Vincent Iannelli, MD, Lyndsey Garbi, MD & Angela Underwood. Can You Get Chicken Pox Twice?. Verywell Health; 2022.
4. Karen Gill, M.D. & Scott Frothingham. Can You Get Chickenpox Twice?. Healthline; 2018.
5. A J Tunbridge, J Breuer, K J M Jeffery; & British Infection Society. Chickenpox in adults - clinical management. Journal of Infection; 2008.
6. Mona Dubey, Maj, Gurpreet Singh, Maj, V.K. Bhatti, Col, A. Mahen, Air Cmde, Renuka Kunte, Gp Capt, & S.K. Katara, Maje. Reinfection of Varicella zoster in a vaccinated adult. Medical Journal Armed Forces India; 2015.
7. Pragya A. Nair & Bhupendra C. Patel. Herpes Zoster. National Center for Biotechnology Information; 2022.
8. Anant Patil, Mohamad Goldust, & Uwe Wollina. Herpes zoster: A Review of Clinical Manifestations and Management. Viruses; 2022.