Makanan, Minuman dan Herbal

Bolehkah Makan Biji Anggur? – Fakta dan Manfaat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Buah anggur adalah salah satu jenis buah segar kaya air yang memiliki biji-biji kecil berbentuk seperti buah pir di bagian tengah daging buahnya.

Sebagian orang mungkin pernah merasa penasaran dengan bagaimana rasa biji anggur.

Biji anggur memiliki rasa pahit ketika digigit dan dikunyah-kunyah, oleh sebab itu, memakan buah anggur seringkali harus memisahkan biji-bijinya [1,2].

Meski mungkin pernah menyicipi rasa biji anggur untuk melegakan rasa penasaran, penting untuk mengetahui apakah biji anggur boleh dimakan setiap kali mengonsumsi anggur.

Bolehkah makan biji anggur?

Boleh, bagi penyuka tekstur biji anggur yang renyah saat digigit dan rasanya yang pahit, bagian anggur tersebut boleh dikonsumsi [1,2].

Kebanyakan orang memasukkan satu atau dua buah anggur ke dalam mulut lalu mengeluarkan biji-bijinya supaya yang termakan hanya daging buah anggurnya [1,2].

Meski tidak umum, sebab kebanyakan orang akan lebih memilih memisahkan bijinya lalu membuangnya alih-alih memakannya, biji anggur tetap aman dikonsumsi bagi yang suka atau malas memisah-misahkannya.

Berbeda dari biji buah apel yang memiliki kandungan berbahaya seperti zat amigdalin yang bisa diubah menjadi hidrogen sianida, biji anggur tidak demikian [1,2,3,4].

Biji apel berpotensi memiliki sifat beracun, maka mengonsumsinya berlebihan bisa membahayakan tubuh [3,4].

Namun selama memakan biji apel dalam jumlah kecil, efek dari racun tersebut tidak memengaruhi kesehatan tubuh [3,4].

Biji anggur boleh dikunyah dan ditelan selama pengonsumsi tidak masalah dengan rasa pahitnya [1,2].

Meski demikian, sebagian orang menghindari konsumsi biji anggur karena adanya beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ekstraknya mengandung zat pengencer darah [5,6,7].

Dengan kata lain, biji anggur boleh dimakan tapi tidak oleh semua orang; khusus para pengonsumsi obat pengencer darah dan para penderita perdarahan, biji anggur tidak boleh dimakan [2,5,6,7].

Efek pengencer darah dari ekstrak biji anggur bisa membahayakan kondisi tubuh dengan membuat tubuh mudah mengalami perdarahan [5,6,7].

Meski tergolong aman dan secara umum siapapun boleh memakannya, biji anggur tetap perlu dikonsumsi dalam jumlah sewajarnya saja dan tidak berlebihan [1,2].

Apabila ragu namun ingin mengonsumsinya, coba konsultasikan hal ini dengan dokter untuk mengetahui apa saja risiko bahaya dari biji anggur [1,2].

Adakah manfaat makan biji anggur?

Ada, terdapat berbagai nutrisi di dalam biji anggur sehingga dengan sengaja menelannya saat makan buah anggur akan berdampak baik bagi kesehatan tubuh.

Berikut ini adalah manfaat-manfaat yang bisa diperoleh dengan mengonsumsi biji anggur :

  • Sebagai Antioksidan

Di dalam biji anggur terdapat kandungan proanthocyanidin, yakni sejenis polifenol yang kaya akan antioksidan [2,8].

Antioksidan sendiri merupakan zat yang baik bagi tubuh dan bersifat melindungi tubuh dari berbagai macam efek radikal bebas [9].

Antioksidan dikenal sebagai komposisi yang bermanfaat mengurangi stres oksidatif dan peradangan yang bisa memicu pada penyakit kronis dan meningkatkan risiko sindrom metabolik [2,8].

Sindrom metabolik merupakan kondisi gangguan kesehatan tubuh yang berkaitan dengan obesitas, masalah kolesterol, masalah tekanan darah, dan masalah gula darah [10].

Penyakit-penyakit yang tergolong sebagai sindrom metabolik diantaranya adalah serangan jantung, diabetes, stroke, dan penyakit jantung koroner [10].

Maka dengan makan biji anggur, terdapat antioksidan yang tersumbangkan ke tubuh untuk menurunkan risiko berbagai penyakit tersebut [2,8].

  • Sebagai Pengencer Darah

Biji anggur kurang aman bagi pengguna obat pengencer darah dan yang menderita gangguan perdarahan [5,6,7].

Ini karena biji anggur memiliki kandungan yang bersifat mengencerkan darah [5,6,7].

Namun bagi sebagian orang dengan masalah penggumpalan darah atau darah beku, biji anggur akan cukup berguna [5,6,7].

  • Sebagai Pelancar Peredaran Darah

Pada biji anggur, proanthocyanidins berperan penting dalam memperlancar peredaran darah [6].

Tidak hanya itu, dengan aliran darah yang semakin lancar dan baik, risiko pembengkakan pada bagian tubuh tertentu juga dapat berkurang [6].

  • Sebagai Anti-Inflamasi

Anti-inflamasi atau antiradang juga merupakan sifat yang terkandung di dalam biji anggur karena adanya flavonoid [2,11,12].

Flavonoid adalah salah satu jenis antioksidan yang juga ada pada biji anggur, khususnya epicatechin, catechin, dan gallic acid [2,11,12].

Zat-zat tersebut merupakan anti-inflamasi sehingga bermanfaat mengurangi risiko peradangan pada tubuh, khususnya bagian otak [2,11,12].

Sebuah hasil studi menunjukkan bahwa flavonoid juga bermanfaat memperlambat perkembangan penyakit neurodegeneratif [2,11,12].

Alzheimer adalah jenis penyakit neurodegeneratif yang risikonya dapat dikurangi dengan mengasup flavonoid [2,11,12].

  • Sebagai Peningkat Kualitas Tidur

Buah anggur memiliki kandungan melatonin di mana konsentrasi melatonin yang paling besar adalah di bagian bijinya [13].

Pilih buah anggur matang dan makan bersama bijinya untuk memperoleh kandungan melatonin ini [13].

Melatonin sendiri adalah hormon yang mengatur pola tidur, khususnya ritme sirkadian [13].

Jadi dengan mengonsumsi anggur beserta bijinya, tubuh akan memperoleh melatonin untuk memperbaiki ketidakteraturan pola tidur [2,13].

Melatonin juga berfungsi mengurangi risiko kelelahan fisik, sebagai peningkat kualitas tidur, dan pencegah rasa mudah mengantuk [2,13].

Selain itu, melatonin juga bekerja sebagai anti-inflamasi maupun antioksidan sehingga semakin baik efeknya bagi tubuh [2,13].

Kesimpulan

Makan biji anggur sangat diperbolehkan, khususnya bagi yang tidak minum obat pengencer darah dan tidak menderita perdarahan [1,2].

Selain bisa memakan biji anggur secara langsung saat menikmati buah anggur, tersedia pula suplemen ekstrak biji anggur yang juga memiliki manfaat sama seperti biji anggur [1,2].

Meski demikian,belum diketahui apakah suplemen biji anggur baik dan aman bagi para ibu hamil dan menyusui [2].

1. Dole. Are grape seeds healthy?. Dole; 2023.
2. Natalie Olsen, R.D., L.D., ACSM EP-C & Lauren Panoff, MPH, RD. Can You Eat Grape Seeds?. Healthline; 2020.
3. Islamiyat F Bolarinwa, Caroline Orfila, & Michael R A Morgan. Determination of amygdalin in apple seeds, fresh apples and processed apple juices. Food Chemistry; 2015.
4. Miho Hatanaka, RDN, L.D. & Atli Arnarson Ph.D. Are apple seeds poisonous?. Medical News Today; 2023.
5. Michal Bijak, Agnieszka Sut, Anna Kosiorek, Joanna Saluk-Bijak & Jacek Golanski. Dual Anticoagulant/Antiplatelet Activity of Polyphenolic Grape Seeds Extract. Nutrients; 2019.
6. Atsushi Sano, Shoichi Tokutake, & Akihiko Seo. Proanthocyanidin-rich grape seed extract reduces leg swelling in healthy women during prolonged sitting. Journal of the Science of Food and Agriculture; 2013.
7. Sonia F Shenoy, Carl L Keen, Swati Kalgaonkar, & John A Polagruto. Effects of grape seed extract consumption on platelet function in postmenopausal women. Thrombosis Research; 2007.
8. V. Lobo, A. Patil, A. Phatak, & N. Chandra. Free radicals, antioxidants and functional foods: Impact on human health. Pharmacognosy Reviews; 2010.
9. William L. Stone; Tram Pham; & Shamim S. Mohiuddin. Biochemistry, Antioxidants. National Center for Biotechnology Information; 2023.
10. Supreeya Swarup; Amandeep Goyal; Yulia Grigorova; & Roman Zeltser. Metabolic Syndrome. National Center for Biotechnology Information; 2022.
11. Isha Solanki, Priyanka Parihar, Mohammad Lukman Mansuri, & Mordhwaj S Parihar. Flavonoid-Based Therapies in the Early Management of Neurodegenerative Diseases. Advances in Nutrition; 2015.
12. Yanqin Liu, Tara L Pukala, Ian F Musgrave, Danielle M Williams, Francis C Dehle, & John A Carver. Gallic acid is the major component of grape seed extract that inhibits amyloid fibril formation. Bioorganic & Medicinal Chemistry Letters; 2013.
13. Sylvie Tordjman, Sylvie Chokron, Richard Delorme, Annaëlle Charrier, Eric Bellissant, Nemat Jaafari, & Claire Fougerou. Melatonin: Pharmacology, Functions and Therapeutic Benefits. Current Neuropharmacology; 2017.

Share