Asam borat atau yang dikenal dengan nama boric Acid, hidrogen borat, asam boraks, asam ortoborat dan acidum boricum adalah agen antiinfeksi, antiseptik, antibakteri, dan anti jamur.
Tidak hanya antivirus dan anti jamur, tapi juga berfungsi untuk merawat dan mengobati penyakit yang disebabkan oleh Candida Albicans dan Candida Glabrata. Asam borat mempunyai peran sebagai zat pembentuk dan penyambung asam Dihidrogenborate.
Penggunaan asam borat telah digunakan untuk mengobati infeksi jamur yang biasanya terjadi pada kulit, mulut, dan organ intim selama satu abad terakhir [1].
Daftar isi
Berikut ini informasi mengenai Boric Acid, mulai dari indikasi hingga peringatannya[2]:
Indikasi | Candidiasis, iritasi pada mata, radang kulit, infeksi jamur dan bakteri pada kulit, jerawat, keputihan, infeksi pada vagina, Otitis Externa |
Kategori | Antiseptik, Anti – infeksi, Suppositoria |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Obat resep, obat bebas |
Bentuk | Bedak, cairan, losion, gel |
Kontraindikasi | Hipersensitif, Alergi, anak – anak dibawah umur 2 tahun, kehamilan, HIV, hubungan intim, diabetes, gangguan sistem imun tubuh, infeksi berlebih akibat bakter atau jamur, perdarahan vagina, dan gangguan radang panggul |
Peringatan | Konsultasikan pada dokter jika Anda dalam kondisi berikut sebelum menggunakan Boric Acid: → Jangan gunakan bersama dengan larutan ophthalmic yang mengandung polivinil alkohol. Jangan gunakan untuk pengobatan kulit pada atlit lebih dari 2 minggu dan kurap lebih dari 4 minggu. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Penggunaan untuk iritasi pada mata Kategori N: Penelitian terkontrol pada wanita, wanita hamil dan hewan tidak tersedia. Penelitian menunjukkan bahwa obat ini tidak menimbulkan risiko pada bayi ketika digunakan selama menyusui. Penggunaan untuk Otitis Externa Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. |
Tinjauan Boric Acid adalah Asam Borat agen antiinfeksi, antiseptik, antibakteri, dan antijamur. Boric Acid digunakan untuk menyembuhkan infeksi karena bakteri, kuman, dan virus.
Penggunaan asam borat sangat populer dalam pengobatan iritasi pada mata dan kulit, selain itu penggunaan asam borat sering digunakan untuk mengobati Otitis Externa. Berikut manfaat penggunaan Boric Acid [2]:
Berikut dosis penggunaan Boric Acid berdasarkan penyakit yang paling sering menyerang pasien serta cara menggunakannya[3]:
Otitis Externa Obat tetes ⇔ Pencegahan → 1.25% dari jumlah cairan atau 1 – 2 tetes, digunakan 3 – 4 kali setiap hari ⇔ Pengobatan → 2.75% dari jumlah cairan atau 1 – 2 tetes, digunakan 3 – 4 kali setiap hari Iritasi dan radang pada mata Obat salep ⇔ Pencegahan → 10% salep, digunakan 1 – 2 kali setiap hari ⇔ Pengobatan → 10% – 15% salep, digunakan 3 – 4 kali setiap hari Obat tetes ⇔ Pengobatan → 0.05% atau 1 – 2 tetes, digunakan 3 – 4 kali setiap hari Infeksi Vagina Suppositoria ⇔ Pengobatan → 1 Suppositoria pada vagina 1 kali setiap hari, selama 3 hingga 6 hari berturut – turut. Gunakan pembalut agar Suppositoria tidak keluar dari Vagina. Kurap Salep ⇔ Pengobatan → 5% salep dioleskan 2 kali sehari selama 14 hari. |
Mengingat penggunaan Asam Borat atau Boric Acid yang populer dan sering digunakan, banyak efek samping yang dapat terjadi selama penggunaan Boric Acid. Berikut efek samping penggunaan Boric Acid dari yang paling umum hingga yang berbahaya[4]:
Efek samping ringan pada penggunaan mata, telinga, dan vagina
Efek samping ringan lainya
Efek samping berat penggunaan Boric Acid pada mata, telinga, dan vagina
Untuk memahami lebih detail tentang obat Boric Acid, penggunaan, Overdosis, interaksi dan kontraindikasi, berikut rincian tentang Boric Acid[5,6]:
Penyimpanan | Obat salep → Simpan pada suhu 25° – 35° C → Jangan disimpan didalam pendingin → Lindungi dari cahaya dan kelembaban Obat tetes → Simpan pada suhu 20° – 30° C → Jangan disimpan didalam pendingin → Lindungi dari cahaya dan kelembaban Suppositoria → Simpan pada suhu 15° – 30° → Jangan disimpan didalam pendingin → Lindungi dari cahaya dan kelembaban |
Cara Kerja | Deskripsi: Asam borat memiliki sifat bakteriostatik dan fungistatik yang lemah. Ini digunakan untuk irigasi mata untuk membersihkan, menyegarkan dan menenangkan mata yang teriritasi; untuk menghilangkan bahan asing yang lepas, polusi udara atau air yang diklorinasi. Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap dari saluran pencernaan, kulit rusak, luka dan selaput lendir. Ekskresi: Sebagian besar dosis diekskresikan ke dalam ginjal dalam waktu 96 jam setelah konsumsi. |
Interaksi obat | Dapat meningkatkan ekskresi riboflavin. |
Overdosis | Kasus pada overdosis Boric Acid dalam studi klinis sangat terbatas dan terisolasi. Tetapi tidak ada laporan tentang efek samping serius terkait dengan overdosis penggunaan Boric Acid. Gejala overdosis yang paling sering terjadi adalah kesulitan bernapas atau terjadi gangguan pada sistem pernapasan. Pasien yang terkena overdosis karena penggunaan Boric Acid harus diamati dan diberikan perawatan yang sesuai. |
Pengaruh pada hasil lab | Dapat mengakibatkan gejala yang lebih parah ketika berhadapan dengan pasien yang memiliki alergi dan hipersensitif |
Bagaimana jika kita lupa menggunakan asam borat sesuai dosis?
Tetap gunakan penggunaan asam borat sesegera mungkin jika kita melewatkan dosis yang diberi. Jangan gunakan Boric Acid dengan dosis ganda atau tambahan[7].
Apa kegunaan asam borat?
Pada dasarnya asam borat digunakan untuk mengobati atau membunuh bakteri dan jamur yang berkembang pada tubuh manusia menjadi infeksi ataupun iritasi. Asam borat banyak digunakan sebagai antiseptik atau anti – infeksi pada bakteri atau jamur pada mata, telinga, dan juga vagina[8].
Apa yang harus dihindari dalam penggunaan asam borat?
Dalam menggunakan asam borat pada mata, pasien harus menghindari penggunaan kontak lensa dan juga penggunaan obat lainnya karena memungkinkan interaksi obat yang merugikan. Sedangkan penggunaan asam borat pada telinga, pasien harus menggunakan antiseptik lain pada air untuk menjaga keseimbangan keadaan pada telinga. Pasien pengguna asam borat pada vagina harus menghindari hubungan intim karena bisa menularkan penyakit kelamin. Pasien juga harus menghindari penggunaan asam borat saat masa kehamilan dan menyusui[4].
Apa yang harus diperhatikan dalam penggunaan asam borat?
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan asam borat, tetapi dalam banyak kasus penggunaan asam borat harus memerhatikan hal seperti hipersensitifitas, alergi dan hubungan intim.
Efek samping apa yang harus diperhatikan dalam penggunaan asam borat?
Beberapa efek samping berat yang harus diperhatikan dalam penggunaan asam borat dalam kasus khusus adalah Nausea dan Gangguan sistem pernapasan. Hentikan juga penggunaan asam borat jika Anda mengalami, kemerahan, terasa terbakar, dan perdarahan pada mata, telinga, dan juga vagina[2].
Bagaimana cara menyimpan obat asam borat?
Penyimpanan obat asam borat harus diperhatikan karena rentang waktu penggunaan obat asam borat memakan waktu yang lama dan harus digunakan secara rutin. Jangan simpan asam borat ditempat dimana anak dapat menjangkau dan perhatikan kadar cahaya dan kelembaban penyimpanan asam borat[5].
Berikut Brand merek dagang obat asam borat[6,8]:
NutraBlast |
Collyium Fresh |
Loria Acne |
Y-Rins Eye Liquid |
Rohto V-Ekstra |
H3BO3 |
pH Fresh |
1) Anonim. Diakses 2020. NCBI. Boric Acid
2) Anonim. Diakses 2020. PubChem. Boric Acid
3) Anonim. Diakses 2020. Medical News Today. Boric Acid
4) Anonim. Diakses 2020. EverydayHealth. Boric Acid
5) Anonim. Diakses 2020. Healthline. Boric Acid
6) Anonim. Diakses 2020. RXWiki. Boric Acid
7) Anonim. Diakses 2020. WebMD.Boric Acid
8) Anonim. Diakses 2020. Drugs.com. Boric Acid