Cacat lahir adalah kondisi masalah kesehatan yang dimiliki bayi sejak masih dalam kandungan. Setidaknya ada 295.000 bayi di dunia yang meninggal dalam kurun waktu 1 bulan usia akibat dari cacat lahir ini. [1,3,4]
Efek dari cacat lahir ini dapat mempengaruhi bentuk fisik bayi atau fungsi organ tertentu. Kebanyakan cacat lahir pada bayi terjadi di usia janin 3 bulan pertama. Apa penyebabnya? [3,4]
Daftar isi
Ada 50% kasus cacat lahir yang tidak bisa ditentukan apa penyebab utamanya. Namun, setidaknya ada 5 penyebab cacat lahir yang bisa Anda waspadai.
Bayi cacat lahir dapat terjadi karena disebabkan oleh faktor genetik. Hal ini dipengaruhi oleh mutasi genetik yang memang diturunkan melalui gen oleh orang tua. [3]
Resiko karena faktor genetik ini dua kali lebih tinggi dapat menyebabkan cacat lahir dan kematian bayi. Penyebab cacat lahir yang satu ini tidak dapat dicegah. [1]
Contoh cacat lahir yang disebabkan oleh faktor genetik adalah sindrom fragile X. Bayi yang menderita sindrom fragile X akan mengalami keterlambatan perkembangan fisik dan mental. [4]
Berdasarkan data dari berbagai penelitian, diketahui bahwa 94% kondisi cacat lahir yang parah terjadi di negara dengan pendapatan masyarakat menengah ke bawah. [3]
Penyebab ini dikaitkan dengan ibu hamil pada kondisi sosial-ekonomi tersebut akan lebih sulit akses untuk makanan bergizinya. [3]
Selain itu, ibu hamil dengan pendapatan menengah ke bawah biasanya juga akan kurang melakukan pemeriksaan selama kehamilan. Sehingga berbagai kelainan yang dialami oleh janin akan terlambat diketahui. [3]
Selama hamil, ibu harus terlindungi dari berbagai resiko infeksi. Infeksi pada ibu hamil dapat disebabkan oleh banyak jenis virus dan bakteri. [4]
Salah satu jenis infeksi yang tinggi resikonya pada ibu hamil adalah rubella dan sifilis. Selain itu, infeksi virus Zika juga berbahaya mengancam ibu hamil dan janin yang dikandungnya. [3]
Ibu hamil yang terinfeksi virus Zika dapat memicu cacat lahir pada janin. Khususnya infeksi tersebut dapat merusak bagian otak janin dan menghambat perkembangan maksimalnya. [3,4]
Penyebab cacat lahir berikutnya adalah pengaruh lingkungan di mana ibu hamil tinggal. Lingkungan tinggal saat seorang ibu sedang hamil dapat mempengaruhi perkembangan janin. [1]
Khususnya adalah lingkungan yang tercemar oleh bahan kimia berbahaya. Pengaruh lingkungan pada makanan seperti sayur dan buah yang terpapar pestisida, juga dapat menjadi penyebab cacat lahir. [3]
Contoh kondisi cacat lahir yang disebabkan pengaruh lingkungan adalah pada kelahiran bayi cacat yang tinggal dekat pertambangan dan smelter. [3]
Terakhir, kekurangan nutrisi juga bisa menjadi penyebab cacat lahir. Kekurangan nutrisi dialami oleh ibu yang mengandung selama kehamilannya. [3]
Nutrisi spesifik yang dibutuhkan ibu selama kehamilan adalah asam folat. Jika ibu sebelum dan selama hamil kekurangan asam folat, maka resiko bayi lahir dengan cacat pada bagian otak dan saraf belakang bayi. [4]
Oleh sebab itu, sebelum hamil seorang wanita disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat. Konsumsi asam folat ini juga harus dijaga selama kehamilan. [3,4]
Selain beberapa penyebab yang sudah dijelaskan, beberapa kondisi dapat meningkatkan resiko bayi lahir dengan kondisi cacat. Berikut ini beberapa kondisi yang perlu Anda waspadai karena beresiko tinggi menyebabkan cacat lahir: [1,4]
Mayoritas bayi cacat lahir dapat didiagnosis sejak masih dalam kandungan. Ada beberapa tes yang akan dilakukan dokter untuk memastikan diagnosa cacat lahir saat masih dikandungan. [1,2]
Tes pertama yang dilakukan adalah ultrasound. Namun ultrasound hanya dapat mendeteksi jenis cacat lahir tertentu saja. Jika ingin mendapatkan hasil yang lebih akurat, dokter akan melakukan tes pendukung lainnya. [1,2]
Jenis tes pendukung yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis cacat lahir adalah tes darah atau amniocentesis (pengambilan cairan amniotis dari plasenta). Tes ini akan dilakukan pada ibu hamil yang memang memiliki resiko tinggi memiliki bayi cacat lahir. [1,2]
Bagi orang tua bayi yang memang memiliki kekhawatiran yang besar pada kemungkinan bayinya mengalami cacat lahir, maka bisa juga melakukan konseling dengan ahli genetik. Ahli genetik akan melakukan serangkaian tes untuk menghitung peluang seorang ibu hamil bayi cacat lahir. [2]
Kondisi cacat lahir bagi setiap bayi bisa bermacam-macam. Oleh sebab itu, pengobatan cacat lahir pun bermacam-macam tergantung kondisinya.
Biasanya pengobatan cacat lahir dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pemberian obat, operasi, dan perawatan spesial. [1,4]
Pemberian obat bagi bayi cacat lahir bisa diberikan untuk ibu sebelum melahirkan. Atau pada bayi setelah dilahirkan. Contohnya obat untuk mengendalikan hormon tiroid. [1]
Jika cacat lahir yang dialami berdampak pada bentuk fisik bayi, maka biasanya akan dilakukan operasi. Contohnya seperti operasi untuk memperbaiki bentuk bibir pada bayi yang lahir dengan bibir sumbing. Operasi juga bisa dilakukan untuk mengobati congenital heart disease, atau kelainan jantung bawaan yang banyak terjadi pada bayi. [1,2]
Perawatan spesial juga bisa menjadi pengobatan untuk bayi cacat lahir. Contohnya bayi yang mengalami kelumpuhan, membutuhkan perawatan spesial untuk menjalani kegiatan hariannya. [4]
Upaya untuk mencegah cacat lahir dapat dilakukan mulai dari sebelum kehamilan. Jadi ketika mulai merencanakan kehamilan, maka kondisi kesehatan tubuh calon ibu sudah harus diperhatikan. [1,4]
Calon ibu harus sudah mulai mengonsumsi asam folat bahkan sebelum hamil, bahkan sepanjang masa kehamilan. Asam folat dapat mencegah cacat pada perkembangan otak dan tulang janin. [1]
Selain itu, selama hamil seharusnya ibu yang sedang mengandung terhindar dari paparan bahan kimia berbahaya di lingkungan. Hentikan juga kebiasaan merokok, minum alkohol, dan penggunaan obat-obatan berbahaya selama kehamilan untuk mencegah terjadinya cacat lahir. [3,4]
1. Melanie Santos. Birth Defects. Healthline; 2017.
2. Claire Sissons & Carolyn Kay, M.D. Birth defects: Symptoms, diagnosis, and treatment. Medical News Today; 2020.
3. Anonim. Congenital anomalies. WHO; 2020.
4. Anonim. Birth Defects. Medline Plus; 2021.