Hidup Sehat

Cara Eksfoliasi Wajah yang Aman dan Tepat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Eksfoliasi merupakan suatu prosedur yang bertujuan untuk membuang sel kulit mati dari lapisan terluar kulit. Proses ini bertujuan untuk membuang kulit yang kering dan kusan, meningkatkan aliran darah,

Kulit secara alami memperbarui dirinya sendiri setiap 30 hari atau lebih. Proses ini terjadi bila lapisan paling luar kulit, disebut epidermis, melepaskan sel-sel mati untuk kemudian menggantinya dengan yang baru.

Sel-sel kulit mati akan lepas saat kita melakukan aktivitas harian seperti memakai dan melepas pakaian yang menggesek kulit. Kita umumnya tidak menyadari kapan sel kulit mati terlepas. Tetapi ada kalanya sel-sel ini menumpuk dan harus dibersihkan melalui eksfoliasi.

Apa itu eksfoliasi?

Eksfoliasi adalah cara melepaskan sel-sel kulit mati dari lapisan kulit paling atas dengan cepat. Tetapi, proses ini harus dilakukan dengan hati-hati karena produk eksfoliasi bisa dengan mudah merusak atau menyebabkan iritasi pada kulit.

Eksfoliasi juga bermanfaat untuk mengatasi kulit kusam, meningkatkan sirkulasi darah, serta mencerahkan dan memperbaiki penampilan kulit wajah. [1, 2, 3, 4]

Ada beberapa cara melakukan eskfoliasi. Jenis kulit akan menentukan metode mana yang harus digunakan dan seberapa sering ia boleh dilakukan. Untuk kondisi kulit tertentu, termasuk rosacea, eksfoliasi biasanya tidak disarankan.

Cara eksfoliasi wajah yang benar

Jika Anda ingin melakukan eksfoliasi, maka penting untuk tahu bagaimana cara melakukannya dengan benar. Meskipun proses ini dipercaya bisa memperbaiki tampilan kulit, tapi proses ini belum tentu cocok untuk semua orang.

Jika tidak dilakukan dengan benar, eksfoliasi malah akan merusak kulit.

Ada dua cara umum melakukan eksfoliasi wajah di rumah, secara manual atau menggunakan bahan kimia. Cara yang dipilih harus berdasarkan jenis kulit Anda.

Eksfoliasi manual

Cara ini menggunakan alat atau scrub untuk mengangkat sel-sel kulit mati dari wajah secara fisik. [1, 2, 3, 4]

1. Handuk wajah

Menggunakan handuk adalah cara eksfoliasi yang cocok bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.

Gunakan handuk kecil biasa kemudian basahi dengan air hangat, lalu gunakan untuk menggosok wajah secara lembut dengan gerakan memutar.

Membersihkan wajah sebelum melakukan langkah eksfoliasi diatas bisa memberikan hasil optimal karena akan membantu membuka pori-pori wajah.

2. Spons

Alat ini bisa mengangkat sel-sel kulit mati di wajah dengan baik.

Basahi dan peras spons, lalu gunakan dengan gerakan memutar untuk menggosok wajah. Usahakan jangan terlalu menekan kulit karena bisa mengakibatkan iritasi. Gosokan lembut sudah cukup untuk mengangkat kulit mati yang sebenarnya sudah terlepas dari permukaan.

3. Scrub

Scrub untuk eksfoliasi adalah cara yang populer untuk mengangkat kulit mati dari wajah. Tetapi, butiran-butiran scrub juga bisa menyebabkan robekan kecil atau iritasi di wajah.

Untuk itu, hindari produk yang mengandung butiran keras yang tidak bisa larut. Scrub yang terbuat dari garam atau gula bisa larut dengan mudah dan lebih lembut untuk kulit. Tetapi, kedua bahan ini juga harus digunakan dengan hati-hati dan tidak boleh lebih dari satu kali per minggu.

Scrub tidak disarankan bagi kulit sensitif atau kering.

Eksfoliasi kimia

Cara ini menggunakan semacam cairan asam yang lembut untuk melarutkan sel-sel kulit mati. Kebanyakan produk eksfoliasi yang ada di pasaran hanya mengandung bahan kimia dengan kadar rendah sehingga aman digunakan oleh sebagian besar orang.

Tetapi cara ini mungkin tidak cocok bagi mereka yang memiliki jenis kulit sensitive atau kering karena bisa menyebabkan iritasi atau kulit menjadi semakin kering.

Cara aman melakukan eksfoliasi kimia adalah dengan menggunakan produk secara bertahap untuk mencegah terjadinya iritasi. Artinya, di awal pemakaian tidak boleh lebih dari satu kali per minggu, setelah itu bisa ditambah frekuensinya perlahan.

Jenis eksfolian kimia yang umum digunakan adalah: [1, 4]

  • Alpha hydroxy acid (AHA): AHA bekerja dengan cara melarutkan lapisan atas kulit untuk menampakkan sel-sel kulit baru di bagian bawahnya. AHA biasanya digunakan untuk membuat pori-pori tampak lebih kecil atau untuk mengurangi tampilan garis-garis halus di wajah. Glycolic acid adalah bentuk AHA yang paling umum.
  • Beta hydroxy acid (BHA): BHA bisa masuk ke dalam pori-pori untuk mengangkat kotoran yang menyumbat dan paling cocok untuk kulit berminyak atau jenis kombinasi. Salicyclic acid adalah jenis BHA yang paling umum dan biasanya digunkaan untuk mengobati jerawat.
  • Retinol: Retinol adalah salah satu bentuk vitamin A yang banyak digunakan untuk perawatan kulit wajah. Retinol adalah exfolian yang sangat bagus dan juga bisa digunakan untuk mengobati jerawat. Tetapi, bahan ini juga bisa menyebabkan inflamasi atau peradangan. Jadi, bagi mereka yang memiliki eksim, psoriasis, atau rosacea sebaiknya menghindari penggunaan retinol.

Tidak disarankan untuk menggunakan ketiganya bersamaan karena akan terlalu keras bagi kulit wajah.

Untuk mencegah terjadinya kerusakan kulit saat melakukan eksfoliasi, disarankan untuk mengikuti tips berikut: [1, 2, 3, 4]

  1. Perhatikan produk perawatan wajah yang selama ini Anda gunakan. Beberapa jenis produk yang dijual bebas maupun yang menggunakan resep dokter bisa menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif atau mengelupas, misalnya krim retinoid atau produk yang mengandung retinol atau benzoyl peroxide. Mengeksfoliasi wajah ketika sedang menggunakan produk-produk tadi bisa membuat kulit kering menjadi semakin kering atau bahkan menyebabkan munculnya jerawat.
  2. Pilih cara eksfoliasi yang cocok dengan jenis kulit. Mereka yang memiliki kulit kering, sensitif, atau mudah berjerawat bisa memiliki handuk dan bahan kimia yang ringan. Tetapi kulit berminyak bisa menggunakan spons dan bahan kimia yang lebih kuat.
  3. Perlakukan kulit dengan lembut. Jika menggunakan scrub atau bahan kimia sebagai eksfoliator, aplikasikan dengan lembut dan gerakan melingkar. Lakukan selama sekitar 30 detik, lalu bilas dengan air hangat kuku. Jika menggunakan spons, usap dengan lembut. Jangan lakukan eksfoliasi pada kulit yang luka atau terbakar sinar matahari.
  4. Hindari bagian wajah yang lembut seperti sekitar mata dan bibir.
  5. Lanjutkan dengan pelembab. Eksfoliasi bisa membuat kulit kering. Jadi, segera gunakan pelembab setelah proses eksfoliasi untuk menjaga wajah tetap sehat dan terhidrasi.
  6. Pilih jadwal yang tepat. Seberapa sering Anda perlu melakukan eksfoliasi akan tergantung dari jenis kulit dan cara yang digunakan. Umumnya, semakin keras cara yang digunakan, semakin sedikit ia boleh dilakukan. Jangan lakukan eksfoliasi secara berlebih karena bisa menyebabkan kulit memerah dan iritasi.

1. Jane Chertoff. Everything You Need to Know About Exfoliating Your Skin Safely. Healthline; 2018.
2. AAD Team. How to Exfoliate Safely at Home. American Academy of Dermatology Association; 2021.
3. RCD Team. How Often Should You Exfoliate? 3 Skin Experts Weigh in on the Gritty Truth. Riverchase Dermatology; 2020.
3. Claire Sissons. Cynthia Cobb, DNP, APRN, WHNP-BC, FAANP. How to remove dead skin from the face. Medical News Today; 2020.

Share