Infeksi telinga adalah kondisi yang paling rentan terjadi pada anak, termasuk bayi [1,2].
Bayi yang terus-menerus menangis, rewel dan sering memegang dan mengusap-usap telinganya kemungkinan sedang tidak baik-baik saja [1,2].
Seringkali kondisi seperti demikian menandakan bayi sedang mengalami infeksi telinga di mana umumnya virus atau bakteri menjadi penyebab utama [1,2].
Ketika seorang bayi mengalami infeksi telinga, maka beberapa gejala yang terjadi antara lain adalah [1,2] :
Karena bayi belum bisa bicara, maka biasanya ia akan menarik-narik telinga karena telinga terasa nyeri atau tidak nyaman karena infeksi [1,2].
Rewel dan demam pun umumnya turut disertai rasa pusing sehingga para orang tua perlu segera membawa ke dokter untuk memastikan [1,2].
Apabila memang si kecil menderita infeksi telinga, berikut ini adalah deretan cara mengatasi infeksi telinga pada bayi mulai dari cara alami hingga cara medis.
Daftar isi
Ketika bayi mengalami beberapa tanda di atas, segera gunakan cara kompres hangat sebagai langkah utama [2,3,4].
Gunakan handuk bersih yang sudah dicelupkan ke air hangat dan pastikan supaya tidak terlalu panas untuk bayi [2,3,4].
Kompres hangat area telinga yang mengalami infeksi sekitar 15 menit untuk meredakan rasa sakitnya yang sekaligus membantu menenangkan bayi [2,3,4].
Saat anak mengalami infeksi telinga, orang tua perlu sering-sering memberi si kecil cairan [2,3,4].
Tabung eustachius di dalam telinga dapat lebih mudah terbuka dengan bantuan menelan cairan [2,3,4].
Dengan demikian, cairan yang terjebak di dalam telinga si kecil juga bisa ikut keluar nantinya [2,3,4].
Hal ini juga akan membantu menurunkan demam anak apabila infeksi telinga memengaruhi suhu tubuh [2,3,4].
Minyak bunga kamomil adalah salah satu bahan alami yang aman bagi bayi yang mengalami infeksi telinga [3,6].
Teteskan 2-3 kali minyak kamomil ke dalam telinga anak yang mengalami infeksi (menggunakan alat tetes jauh lebih aman agar tidak terlalu banyak) [3].
Tunggu selama kurang lebih 10 menit dan miringkan telinga si kecil ke arah sebaliknya agar minyak keluar dari telinganya [3].
Untuk bayi dengan usia di atas 6 bulan, maka sudah tergolong aman bila orang tua ingin memberi acetaminophen [1,2].
Jika si kecil sangat rewel karena kesakitan ditambah dengan demam, maka acetaminophen dapat membantu meredakan nyeri sekaligus penurun demam [1,2].
Tentunya agar jauh lebih aman, pemberian obat sudah atas persetujuan, instruksi dan rekomendasi dokter [2].
Hasil terbaik dapat si kecil rasakan jika orang tua memberi acetaminophen satu dosis sebelum ia tidur [2].
Minyak zaitun tidak hanya dapat digunakan memasak, sebab minyak ini tergolong aman dipakai menjadi pelumas bagi saluran telinga [5].
Tak hanya mengeluarkan kotoran telinga menjaid lebih mudah, minyak ini bisa diandalkan sebagai penenang dan pereda rasa nyeri ketika infeksi atau sakit telinga terjadi [5].
Sebelum diaplikasikan ke telinga si kecil, hangatkan lebih dulu dan terapkan pada kondisi suam-suam kuku [5].
Untuk memastikan suhu tepat bagi si kecil, orang tua perlu meneteskannya lebih dulu ke jari [5].
Kocok pelan agar hangatnya merata sebelum diteteskan ke dalam telinga si kecil (lebih dianjurkan menggunakan alat tetes supaya takaran aman) [5].
3-5 tetes sudah tergolong cukup dan siapkan pula kain atau handuk bersih untuk mengelap minyak yang keluar dari telinga si kecil [5].
Jika masalah utama adalah kotoran telinga, maka campurkan minyak zaitun dengan air 1:1 dan terapkan dengan cara yang sama [5,7].
Bawang putih yang dicampur dengan minyak zaitun juga sangat baik bagi anak-anak dengan masalah infeksi telinga [2,3,4,8].
Bersifat antibakteri, kombinasi keduanya akan meredakan rasa sakit dan melawan infeksi [8].
Ambil beberapa siung bawang putih, hancurkan, lalu hangatkan bersama minyak zaitun; jika ingin lebih mudah, bisa juga menggunakan minyak bawang putih [4].
Setelah dihangatkan, tunggu dingin dan teteskan beberapa kali ke dalam telinga si kecil [4].
Miringkan kepala bayi setelah sekitar 15-20 detik agar minyak yang semula diteteskan sisanya dapat dikeluarkan [4].
Gunakan cara ini sehari 3 kali untuk memperoleh hasil terbaik [4].
Pada kasus gendang telinga pecah, sebaiknya orang tua tidak menggunakan hidrogen peroksida [4].
Jika memang si kecil sudah benar-benar terdiagnosa infeksi telinga, coba gunakan larutan campuran air dan peroksida 50:50 [4,9].
Setelah jadi, gunakan alat tetes dan teteskan beberapa kali ke dalam telinga anak, lalu biarkan 15 detik sebelum memiringkan kepala anak untuk mengeluarkan sisa cairan [4].
Penggunaan sehari 2 kali setiap hari dapat membantu mengatasi kondisi si kecil lebih maksimal [4].
Antibiotik menjadi cara terakhir dalam mengatasi infeksi telinga bayi dan anak karena menurut sebuah hasil penelitian pada The Journal of the American Medical Association, 80% anak dengan infeksi telinga dalam 3 hari dapat sembuh tanpa antibiotik [10].
Seringkali pemberian antibiotik bukan membantu meredakan infeksi, namun justru meningkatkan risiko bakteri penyebab infeksi kebal terhadap antibiotik [2,10].
Meski demikian, infeksi bakteri tetaplah perlu ditangani dengan antibiotik jika memang obat lain tidak efektif [1,2].
Jika dalam waktu 48-72 jam gejala atau infeksi tak kunjung ada tanda-tanda membaik, maka antibiotik sangat dibutuhkan [2].
Pemberian antibiotik sebaiknya pun dengan resep dokter agar tidak terjadi kesalahan dan efek samping berbahaya bagi si kecil [2].
Kapan sebaiknya memeriksakan bayi ke dokter?
Ketika bayi belum menginjak usia 3 bulan mengalami demam dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius dan bayi di atas usia 3 bulan mengalami demam dengan suhu tubuh lebih dari 39 derajat Celsius, segera bawa ke dokter anak [2].
Tak hanya itu, adanya cairan yang keluar dari telinga, termasuk nanah atau darah pun perlu segera diatasi secara medis [2].
Pastikan untuk tidak meneteskan cairan herbal apabila diketahui bahwa gendang telinga si kecil pecah atau mengalami perforasi.
1. Amina Danishyar & John V. Ashurst. Acute Otitis Media. National Center for Biotechnology Information; 2021.
2. Karen Gill, M.D. & Susan York Morris. Home Remedies for Your Baby’s Ear Infection. Healthline; 2017.
3. Rutuja Chitnis. 8 Effective Home Remedies to Treat Baby Ear Infection. First Cry Parenting; 2018.
4. The Honest Company. 5 Baby Ear Infection Home Remedies. The Honest Company; 2012.
5. Baby Gooroo. 7 home remedies for ear pain. Baby Gooroo; 2020.
6. Janmejai K Srivastava, Eswar Shankar, & Sanjay Gupta. Chamomile: A herbal medicine of the past with bright future. HHS Public Access; 2011.
7. Ksenia Aaron, Tess E Cooper, Laura Warner,& Martin J Burton. Ear drops for the removal of ear wax. Cochrane Library; 2018.
8. Lokman Uzun, Tuba Dal, M. Tayyar Kalcıoğlu, Merve Yürek, Ziya Cibali Açıkgöz, & Rıza Durmaz. Antimicrobial Activity of Garlic Derivatives on Common Causative Microorganisms of the External Ear Canal and Chronic Middle Ear Infections. The Turkish Archives of Otorhinolaryngology; 2019.
9. Ronen Perez, Sharon Freeman, David Cohen, Jean-Yves Sichel, & Haim Sohmer. The effect of hydrogen peroxide applied to the middle ear on inner ear function. Laryngoscope; 2003.
10. Tumaini R. Coker, MD, MBA; Linda S. Chan, PhD; Sydne J. Newberry, PhD; et al. Diagnosis, Microbial Epidemiology, and Antibiotic Treatment of Acute Otitis Media in Children. The Journal of the American Medical Association; 2010.