Gendang Telinga Pecah : Penyebab – Gejala dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Gendang Telinga Pecah?

Gendang Telinga Pecah
Gendang Telinga Pecah ( img : Best ENT Specialist in Bhopal )

Gendang telinga pecah merupakan suatu keadaan ketika lapisan bagian tengah saluran telinga mengalami robekan atau terdapatnya lubang pada area tersebut [1,4].

Membran timpani adalah sebutan untuk lapisan tersebut yang fungsi utamanya adalah sebagai pendeteksi suara.

Suara yang telah terdeteksi kemudian diubah menjadi getaran yang tulang tengah telinga akan terima.

Setelah tulang telinga tengah menerimanya, maka getaran diubah menjadi sinyal dan mengirimkannya ke otak.

Itulah sebabnya mengapa ketika robekan terjadi di bagian membran timpani, pendengaran penderitanya akan terganggu dan telinga bagian tengah akan merasakan sakit.

Tinjauan
Ketika terdapat robekan atau lubang pada membran timpani (lapisan tengah saluran telinga), kondisi ini dikenal dengan gendang telinga pecah.

Fakta Tentang Gendang Telinga Pecah

  1. Di Amerika Serikat menurut sebuah hasil studi dari sekitar 1.000 pasien menunjukkan bahwa gendang telinga pecah jauh lebih banyak diderita oleh pria daripada wanita, begitu juga dengan kasus di Nigeria [1].
  2. Gendang telinga pecah paling banyak disebabkan oleh otitis media akut atau cedera; sementara faktor terkena sambaran petir dapat juga menjadi penyebabnya namun sangat jarang terjadi [1].
  3. Gendang telinga dapat pecah ketika mendapat tekanan suara yang lebih dari 160 dB [2].
  4. Menurut laporan hasil pemeriksaan otoskopi terhadap nelayan penyelam di Watu Ulo Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember sebanyak 34 orang, 20 orang mengalami barotrauma telinga dan berdampak pada pecahnya gendang telinga [3].
  5. Meski demikian, prevalensi gendang telinga pecah di Indonesia belum diketahui secara spesifik.

Penyebab Gendang Telinga Pecah

Pecahnya gendang telinga dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor dan berikut ini merupakan deretan faktor yang perlu dikenali dan diwaspadai :

  • Suara Keras

Suara atau bunyi-bunyian keras terutama yang mengejutkan dapat mengganggu dan merusak gendang telinga, seperti suara tembakan yang bergelombang suara besar [3,5].

Acoustic trauma adalah istilah untuk menyebut kondisi ini.

  • Infeksi

Infeksi menjadi pemicu cairan menumpuk di bagian tengah telinga di mana tekanan yang terus-menerus ini otomatis akan merobek gendang telinga secara tak disadari penderitanya [1,2,4,5].

Jika dibiarkan, maka tekanan tidak kunjung reda yang pada akhirnya membuat penderitanya mengalami masalah pada pendengarannya.

  • Benda Asing

Benda yang masuk ke dalam telinga tajam ataupun tidak tentu berpotensi besar menggores bagian tengah telinga [1,4].

Bahkan goresan pada bagian membran timpani dapat terjadi karena penggunaan cotton buds saat membersihkan telinga.

Hal ini dapat menjadi penyebab robekan di bagian gendang telinga tanpa disengaja.

  • Cedera

Gendang telinga dapat pula pecah karena cedera, khususnya jika bagian telinga terbentur atau mendapat pukulan [1,2,4,5].

Bahkan kecelakaan di kala berolahraga atau berkendara juga dapat berpotensi merusak gendang telinga.

  • Barotrauma

Barotrauma atau kondisi perubahan tekanan udara pada bagian telinga tengah dan lingkungan sekitar sehingga kehilangan keseimbangan mampu merobek gendang telinga [1].

Jika tekanan cukup besar, maka bukan tidak mungkin gendang telinga mengalami kerusakan.

Pada umumnya, orang-orang dengan aktivitas naik pesawat, menyelam, mendaki gunung, serta berkendara di tempat tinggi mampu menyebabkan barotrauma dan berakibat pada pecahnya gendang telinga.

Faktor Risiko Gendang Telinga Pecah

Selain beberapa kondisi yang telah disebutkan, gendang telinga dapat pecah karena beberapa faktor risiko berikut [1] :

  • Otitis eksterna parah atau radang di bagian daun telinga yang cukup berat.
  • Operasi telinga.
  • Pria lebih berisiko mengalami gendang telinga pecah menurut sejumlah hasil studi, meskipun kondisi ini dapat terjadi pada siapapun, pria maupun wanita, anak-anak maupun orang tua.

Gendang telinga pecah dapat terjadi pada siapapun karena kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai aktivitas yang berpotensi membahayakan telinga.

Tinjauan
Penyebab pecahnya gendang telinga meliputi suara keras yang tiba-tiba, infeksi, benda asing, cedera, barotrauma, efek operasi telinga, serta kondisi otitis eksterna yang sudah parah.

Gejala Gendang Telinga Pecah

Sejumlah gejala yang dapat ditimbulkan ketika gendang telinga pecah antara lain adalah [1,4] :

  • Vertigo
  • Tinnitus atau telinga berdengung
  • Keluar cairan nanah atau disertai darah dari dalam telinga
  • Telinga terasa nyeri
  • Mual dan muntah yang dapat terjadi karena efek vertigo
  • Kehilangan pendengaran

Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?

Ketika gejala-gejala yang telah disebutkan mulai dirasakan atau terjadi, jangan menunggu terlalu lama untuk memeriksakan diri ke dokter.

Pastikan segera menemui dokter THT untuk memastikan kondisi telinga.

Tempuh pemeriksaan untuk mengetahui kondisi sebenarnya dan penyebab yang mendasarinya agar dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Tinjauan
Tinnitus, vertigo, nyeri di telinga, mual hingga muntah, keluar cairan bernanah atau berdarah, serta kehilangan pendengaran adalah tanda umum yang timbul karena gendang telinga pecah.

Pemeriksaan Gendang Telinga Pecah

Ketika penderita memeriksakan diri ke dokter, maka beberapa metode diagnosa berikut ini adalah yang paling umum diterapkan oleh dokter kepada pasien.

  • Pemeriksaan Riwayat Penyakit

Dokter akan lebih dulu melakukan pemeriksaan riwayat penyakit pasien dengan mengajukan sejumlah pertanyaan [1].

Dokter biasanya akan menanyakan kebiasaan pasien tentang bagaimana caranya membersihkan telinga.

Dokter juga perlu tahu gejala apa saja yang dialami pasien dan bagaimana rasanya ditambah seperti apa lingkungan tempat tinggal pasien.

  • Tes Laboratorium

Pada uji laboratorium, dokter akan melakukan pengambilan sampel cairan yang keluar dari telinga, lalu menganalisanya di laboratorium [6].

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi apakah telinga pasien mengalami infeksi.

  • Audiometri

Tes pendengaran dengan metode audiometri juga perlu ditempuh oleh pasien [5].

Dokter akan memberikan berbagai macam suara yang volumenya pun berbeda-beda.

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah pendengaran pasien masih normal dan peka.

  • Timpanometri

Dokter akan memanfaatkan alat khusus bernama timpanometer dan memasukkannya ke dalam telinga pasien [1,6].

Timpanometri ini dilakukan dengan tujuan untuk memeriksa respon gendang telinga pasien sewaktu tekanan yang ada berubah.

  • Otoskopi

Dokter akan menggunakan alat bernama otoskop untuk memeriksa saluran maupun struktur bagian dalam telinga pasien [1,3,4].

Alat berukuran kecil dengan bentuk menyerupai teropong dan memiliki cahaya ini akan mampu membantu dokter mengecek secara lebih detail.

Tinjauan
Dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat gejala, audiometri, tes laboratorium, timpanometri, dan otoskopi untuk memastikan kondisi pecahnya gendang telinga pasien serta faktor yang menyebabkannya.

Pengobatan Gendang Telinga Pecah

Gendang telinga yang pecah sebenarnya hanya membutuhkan waktu kurang lebih 6-8 minggu untuk sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan khusus apapun [1].

Namun jika pasien cukup khawatir terhadap kondisi gejala yang dialami, pada umumnya dokter akan memberikan beberapa penanganan seperti :

Jika gendang telinga pecah disebabkan oleh infeksi, khususnya infeksi bakteri, maka dokter akan memberikan obat golongan antibiotik [1,5,7].

Obat antibiotik resep dokter biasanya datang dalam bentuk obat minum atau dapat juga obat tetes yang akan melawan infeksi tersebut.

  • Obat Pereda Sakit

Gendang telinga pecah pasti akan menyebabkan rasa nyeri di telinga yang cukup mengganggu.

Untuk menghilangkan nyeri tersebut, dokter perlu memberikan obat pereda rasa sakit, termasuk bila nyeri ditimbulkan karena infeksi telinga [8].

Obat pereda nyeri yang akan diresepkan dokter adalah paracetamol atau ibuprofen.

  • Penambalan Robekan

Selain memberikan obat-obatan, dokter juga kemungkinan akan merekomendasikan prosedur penambalan robekan yang terjadi pada bagian tengah telinga pasien [7].

Pada prosedur ini, terdapat kertas khusus yang digunakan sebagai penambal robekan gendang telinga.

Dengan metode ini, biasanya robekan dapat pulih lebih cepat dan maksimal; kertas tersebut mampu menyatukan kembali robekan yang terjadi di gendang telinga.

  • Operasi

Jika obat tetes dan obat minum tidak begitu efektif, demikian halnya dengan prosedur penambalan robekan, maka dokter kemungkinan akan merekomendasikan prosedur operasi [1,5].

Meski demikian, prosedur bedah seperti timpanoplasti adalah jenis tindakan operasi untuk gendang telinga yang masih tergolong jarang.

Pencangkokan jaringan lain ke gendang telinga yang rusak, robek atau pecah merupakan inti dari prosedur medis ini.

Tips Perawatan Gendang Telinga Pecah Secara Mandiri

Selain pengobatan secara medis, pasien sendiri dapat melakukan beberapa upaya untuk merawat gendang telinga yang pecah secara mandiri.

Untuk memulihkan kondisi, langkah-langkah berikut dapat coba dilakukan secara teratur [1].

  • Tidak membersihkan telinga lebih dulu. Sementara waktu, pastikan untuk tidak memasukkan apapun ke dalam telinga, baik jari ataupun cotton buds walaupun bertujuan untuk membersihkannya; bersihkan telinga bila gendang telinga telah pulih seperti semula.
  • Tidak menahan nafas setiap kali meniup atau bersin. Hindari memberikan tekanan pada telinga dengan menahan nafas saat bersin atau meniup karena tekanan yang meningkat pada telinga akan memperparah kondisi gendang telinga.
  • Tidak melakukan aktivitas yang berbahaya bagi telinga. Sebisa mungkin hindari berbagai macam kegiatan yang dirasa berbahaya dan mengancam kesehatan telinga atau memperlambat pemulihan telinga. Salah satu contoh kegiatan yang perlu dihindari sementara adalah berenang; tunggu hingga telinga pulih lebih dulu.
  • Tidak membiarkan telinga basah. Jaga supaya telinga tetap dalam kondisi kering dengan mengenakan penutup telinga setiap kali mandi atau mencuci rambut agar air tak mudah masuk ke dalam telinga.
Tinjauan
Pengobatan gendang telinga pecah tergantung dari tingkat keparahan dan lokasi robekannya. Namun pada umumnya, antibiotik, obat pereda nyeri, proses penambalan robekan, serta operasi adalah cara mengatasi gendang telinga yang pecah.

Komplikasi Gendang Telinga Pecah

Gendang telinga berfungsi utama menjadi pelindung bagi telinga agar tidak mudah kemasukan air atau bakteri selain menjadi pengubah suara menjadi getaran dan sinyal yang kemudian dikirim ke otak.

Jika sevital itu peran gendang telinga, maka dapat dipastikan bila sampai robek atau rusak tanpa penanganan secepatnya, beberapa komplikasi berikut bisa saja terjadi [5] :

  • Kolesteatoma : Timbul kista di bagian tengah telinga yang sebenarnya sangat jarang terjadi namun tetap berpotensi tumbuh karena robekan gendang telinga tidak segera diobati.
  • Otitis Media : Infeksi telinga tengah dapat terjadi sebagai komplikasi dari pecahnya gendang telinga yang tidak segera diobati. Bakteri akan lebih mudah menyerang ke dalam telinga, khususnya pada robekan gendang telinga.
  • Kehilangan Pendengaran : Umumnya, komplikasi ini dapat terjadi pada penderita secara sementara sampai lubang atau robekan kembali menyatu dan pulih. Tingkat keparahan dan lamanya kehilangan pendengaran akan ditentukan oleh ukuran dan lokasi robekan.
Tinjauan
Kolesteatoma, infeksi telinga lebih serius, hingga kehilangan pendengaran sementara adalah komplikasi gendang telinga pecah yang perlu diwaspadai.

Pencegahan Gendang Telinga Pecah

Pencegahan gendang telinga pecah atau robek dapat dilakukan dan berikut ini adalah sejumlah upaya yang perlu diperhatikan [1,4,5] :

  • Tidak memasukkan sembarang benda asing ke dalam telinga.
  • Melindungi telinga dari benda asing atau bahkan hewan yang mudah masuk ke telinga.
  • Kenakan penutup telinga untuk melindungi telinga saat mengalami perubahan tekanan udara.
  • Menguap atau mengunyah permen karet saat perubahan tekanan udara terjadi.
  • Tidak naik pesawat saat sedang sakit flu atau pilek.
  • Menggunakan cotton buds secara hati-hati saat membersihkan telinga dan lakukan proses pembersihan secara pelan-pelan agar tak menyebabkan goresan di bagian tengah atau dalam telinga.
  • Mengenakan penutup telinga apabila bekerja di lingkungan yang terlalu bising dan bersuara keras.
  • Tidak menggunakan benda keras atau tajam untuk proses membersihkan telinga.
  • Segera ke dokter THT dan atasi infeksi telinga tengah (otitis media) bila terjadi agar tidak memicu kerusakan pada gendang telinga.
Tinjauan
Melindungi telinga dari cedera, perubahan tekanan udara, masuknya benda asing dan suara-suara keras nan bising, serta memeriksakan infeksi yang terjadi di telinga secepatnya adalah cara-cara terbaik dalam mencegah gendang telinga pecah.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment