Stres merupakan reaksi dari tubuh ketika seseorang sedang menghadapi situasi terancam ataupun situasi tertekan. Tak hanya itu, stres juga dapat muncul karena pikiran berlebih yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup dan marah [3].
Hal ini biasanya disebabkan oleh tekanan batin seperti adanya masalah dalam pekerjaan, keluarga atau bahkan bisa juga dikarenakan masalah percintaan. Banyak hal yang dapat menyebabkan stres dan hal ini sangat tak baik untuk kesehatan fisik maupun mental seseorang [3].
Stres tak pernah memandang umur karena semua orang dari berbagai usia pasti akan mengalaminya. Kondisi ini biasanya bersifat sementara, bergantung pada apakah orang tersebut dapat melewati permasalahannya atau tidak [3].
Namun, stres dalam jangka panjang juga dapat mengganggu kondisi fisik seseorang serta dapat melemahkan daya tahan tubuh. Hal ini disebabkan orang yang stres umumnya akan mengalami gangguan tidur [1].
Kondisi stres tak boleh dibiarkan terlalu lama menguasai pikiran manusia sebab hal itu dapat membawa dampak negatif bagi tubuh. Oleh karena itu, alangkah baiknya untuk memahami cara mengatasi stres dalam waktu singkat agar tubuh selalu sehat secara jasmani dan rohani [1].
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi stres dalam waktu yang singkat:
Selain untuk kebugaran, olahraga juga dapat membuat pikiran dan emosi manusia menjadi lebih stabil. Hal ini dikarenakan olahraga dapat membebaskan tubuh dari hormon stres dan juga dapat meningkatkan hormon endorfin dalam tubuh [1,4].
Tak perlu melakukan olahraga yang berat, cukup lakukan olahraga ringan saja seperti jogging di sekitaran rumah. Lakukanlah secara rutin dengan meluangkan waktu tiap hari dalam kisaran waktu 15-30 menit untuk berolahraga [1,4].
Jangan lupa untuk melakukan pemanasan atau peregangan terlebih dahulu agar tubuh tak merasa kaku setelah berolahraga.
Tidur adalah cara tubuh untuk memulihkan diri dan mengembalikan cadangan energinya. Oleh karena itu kurangnya tidur dapat menyebabkan terjadinya stres [4].
Umumnya tidur yang cukup pada orang dewasa memerlukan kurang lebih 7-8 jam tiap malamnya. Sementara pada anak-anak dan orang lansia memerlukan waktu yang lebih lama yaitu kisaran 9-10 jam setiap malamnya [4].
Cobalah juga untuk mengatur waktu tidur dan bangun tidur pada jam yang sama. Hal ini dikarenakan, rutinitas tidur yang teratur dapat membuat tubuh mengetahui kapan tubuh seharusnya merasa lelah sehingga dapat membantu tidur agar lebih nyenyak [4].
Menjaga makanan yang masuk dalam tubuh juga harus diperhatikan untuk mengurangi rasa stres. Hal ini sangat berpengaruh karena kondisi stres dapat membuat seseorang ingin mengonsumsi makanan apapun baik sehat maupun tidak sehat dan hal inilah yang dapat menyebabkan suasana hati menjadi lebih buruk [4].
Hindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol karena kedua hal ini dapat meningkatkan respon stres pada manusia. Oleh karena itu ketika sedang mengalami stres alangkah baiknya untuk mengonsumsi air putih yang cukup [4].
Hal ini disebabkan tubuh yang kekurangan air akan menghasilkan kortisol yang merupakan penyebab munculnya hormon stres. Tubuh yang kekurangan air memicu rasa stres untuk mendorong orang tersebut agar meminum air putih yang cukup [4].
Makan makanan yang sehat dan cemilan sehat setiap hari dan usahakan makan dalam porsi kecil. Makan dalam porsi kecil beberapa kali dalam sehari lebih baik untuk mengatasi stres daripada makan tiga kali sehari dalam porsi besar [4].
Cobalah untuk membuat tubuh merasa lebih rileks dengan cara alami adalah cara yang paling tepat. Contohnya adalah seperti dengan memikirkan sesuatu yang menenangkan dan jangan berpikir hal yang berat-berat terlebih dahulu [4].
Cara lainnya adalah dengan mendengarkan musik yang alunannya lembut dan menenangkan. Coba dengarkan musik tanpa vokal dan pilihlah musik dengan instrumen piano, namun jika tak menyukainya pilihlah musik apapun yang membuat tubuh menjadi lebih rileks [4].
Bisa juga dengan membuat catatan harian atau mungkin lebih sering disebut dengan buku diary. Tulislah hal-hal penyebab rasa stres dan tuangkan semua isinya pada buku diary atau selembar kertas kosong [2].
Hal tersebut dapat membantu seseorang untuk mengeluarkan emosi negatif penyebab stres. Selain itu juga dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks dan tenang [2].
Melakukan sesuatu yang disukai seperti menggambar, membaca ataupun hal lainnya sangat efektif untuk mengurangi rasa stres. Usahakan meluangkan waktu 10 menit di tengah kesibukan untuk melakukan sesuatu yang digemari [4].
Kalaupun tak memiliki hal yang disukai, cobalah untuk mencari hobi baru. Hal ini dikarenakan mempelajari hal baru dapat mengalihkan pikiran dari hal-hal penyebab stres [4].
Pikirkanlah hal-hal positif dan hindari memusatkan pikiran pada hal-hal buruk yang terjadi sepanjang hari untuk menyeimbangkan kontrol emosi dalam tubuh [3,4].
Mulailah melakukan hal positif dengan mengatakan hal-hal positif untuk diri sendiri ketika bangun tidur ataupun sedang berkaca. Berikan semangat pada diri sendiri dan gunakan pernyataan positif seperti “Aku pasti bisa mengatasi hal ini.”
Jangan terlalu fokus pada pikiran negatif karena hal-hal tersebut mungkin tak akan berlangsung lama dan jangan pernah berpikir untuk menyerah sebelum benar-benar kalah [4].
1. Habib Yaribeygi, Yunes Panahi, Hedayat Sahraei, Thomas P. Johnston, Amirhossein Sahebkar. The impact of stress on body function: A review. 16: 1057–1072. NCBI; 2017.
2. Elizabeth Scott, PhD. The Benefits of Journaling for Stress Management. Verywellmind; 2020.
3. Schneiderman, N., Ironson, G., & Siegel, S. D. Stress and Health: Psychological, Behavioral, and Biological Determinants. 1(1), 607–628. Annual Review of Clinical Psychology; 2005.
4. Gayle Morris, RN, BSN, MSN. How to Manage Stress as a Nurse. Nurse Journal; 2021.