Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Nyamuk akan cenderung tertarik pada bau yang kuat (sabun beraroma, makanan, bau tubuh), pakaian berwarna gelap, dan suhu tubuh yang hangat. Selain mengganggu, nyamuk juga dapat membawa penyakit sehingga
Nyamuk merupakan salah satu serangga yang dapat menyebabkan banyak penyakit berbahaya termasuk malaria dan demam berdarah. Nyamuk merupakan salah satu serangga potensial yang dapat menyebarkan patogen baik itu virus Ross River, virus Barmah Forest, virus Kunjin, virus Chikungunya dan virus Zika yang dipicu dari gigitan nyamuk [1].
Meskipun sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh nyamuk dapat disembuhkan, dan saat ini banyak terdapat zat yang dapat digunakan untuk mengusir nyamuk, namun edukasi terhadap masyarakat sangat penting dilakukan. Termasuk edukasi tentang cara mengusir nyamuk, cara melindungi diri dari gigitan nyamuk, menjauhi habitat nyamuk, menerapkan hidup bersih dan penggunaan obat topikal yang tepat untuk memproteksi diri dari gigitan nyamuk [1].
Ada beberapa produk dan formula yang dianggap dapat melindungi kita dari gigitan nyamuk serta mengusir nyamuk. Berikut ini beberapa cara mengusir nyamuk atau produk yang dapat anda gunakan untuk mencegah gigitannya :
Daftar isi
Salah satu pengusir nyamuk yang sangat direkomendasikan secara internasional adalah DEET. Ada banyak formula DEET yang dapat anda temukan di berbagai produk baik dengan kandungan kurang dari 10% hingga 80% [1].
Minyak ini direkomendasikan oleh US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk mengusir nyamuk dan merupakan salah satu alternatif terbaik dan efektik selain DEET. OLE bekerja dengan menutupi karbon dioksida dan asam laktat yang terdapat pada pernafasan yang merupakan salah satu indikator pendeteksi keberadaan manusia pada nyamuk [2].
Kandungan yang terdapat OLE ini hampir sama dengan produk pengusir nyamuk dengan bahan dasar DEET. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni jangan menggunakan produk ini pada anak di bawah 3 tahun. Efektivitas dari OLE sendiri berkisar antara 3-7 jam setelah pengaplikasian [2].
Pikaridin sendiri sudah dikenal luas dan direkomendasikan untuk menghalau nyamuk dan terbukti secara klinis menyediakan perlindungan dari gigitan nyamuk. Formula yang hingga saat ini terdaftar memiliki konsentrasi pikaridin dari 9% hingga 20% dan sudah direkomendasikan produk-produknya oleh fasilitas kesehatan [1].
Pikaridin merupakan senyawa sintetis dari senyawa piperine yang terdapat pada lada dan merupakan alternatif baru untuk mengusir nyamuk. Bagi anda yang menginginkan bahan alami untuk mengusir nyamuk maka lebih baik mempertimbangkan penggunaan alternatif lain seperti OLE [2].
Secara penggunaan pikaridin ini dianggap yang paling nyaman dan mudah digunakan layaknya kosmetik biasa serta memiliki dosis yang lebih rendah jika dibandingkan dengan komposisi DEET [1].
Banyak produk pengusir serangga saat ini yang diformulasikan dengan menggunakan minyak kedelai atau ekstrak dari kedelai. Meskipun belum direkomendasikan oleh US Environmental Protection Agency (EPA), namun produk ini cukup direkomendasikan sebagai pengusir nyamuk dan dianggap aman untuk segala usia [2].
Produk yang mengandung permetrin atau permanone juga dapat digunakan untuk mengusir nyamuk. Namun yang harus diperhatikan adalah, produk ini tidak dapat diaplikasikan langsung dikulit. Biasanya produk permetrin ini akan diaplikasikan pada pakaian, sepatu, kelambu tidur atau di tenda yang dipergunakan untuk berkemah [3].
Bahan aktif lain yang dapat digunakan untuk mengusir nyamuk adalah minyak citronella. Bahan ini merupakan bahan klasik yang sudah lama digunakan untuk menghalau nyamuk. Produk ini juga banyak digunakan di lilin maupun dupa untuk mengurangi nyamuk di sekitar lokasi dupa atau lilin dibakar [2].
Bahan ini memang lebih banyak ditambahkan pada produk yang dibakar atau mengeluarkan asap karena dianggap lebih efektif dibandingkan dengan pengaplikasian langsung dikulit ataupun baju [3].
Produk ini sedikit asing namun bahan sintetis satu ini sudah teregistrasi di EPA sejak tahun 1999 dan banyak digunakan di Eropa. Hingga saat ini belum ada efek samping yang dilaporkan terhadap penggunakan IR3535, dan produk dengan bahan dasar ini telah didaftarkan sebagai pestisida biokimia yang aman digunakan [2].
Namun anda harus waspada dalam menggunakan produk ini karena dapat menyebabkan iritasi mata dan jauhkan penggunaan pada area sekitar mata [2].
Serai atau sereh yang biasa kita gunakan untuk campuran ternyata memiliki khasiat untuk mengusir nyamuk. Sereh merupakan salah satu bahan alami yang dianggap dapat menghambat siklus penyebaran patogen pada nyamuk [4].
Campuran minyak sereh dan juga batang kayu manis ternyata memiliki efek yang dapat mengusir nyamuk, terutama pada nyamuk yang hidup di cuaca dingin [4].
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa batang kayu manis juga memiliki efek mengusir nyamuk yang hidup di cuaca dingin.
Dimana berdasarkan penelitian meskipun bahan campuran antara kayu manis dan minyak sereh diaplikasikan dalam jarak 1 m lebih dari perangkap sentinel yang menyebarkan bau dan karbondioksida pemikat nyamuk [4].
Meskipun data tentang efektifitas penggunaan minyak jarak dalam mengusir nyamuk relatif terbatas, terutama jika dibandingkan dengan bahan atau produk pengusir nyamuk lainnya.
Namun minyak jarang merupakan golongan minyak esensial lain yang dapat menjadi alternatif pengusir nyamuk [2].
Selain jarak minyak catnip juga salah satu bentuk minyak esensial yang dapat digunakan untuk mengusir nyamuk. Bahkan minyak catnip ini dianggap memiliki khasiat yang menjanjikan di masa yang akan datang.
Yang harus diperhatikan adalah sebagian besar minyak esensial ini tidak dapat diaplikasikan pada balita dan bayi [2].
Bahan aktif ini biasanya dioperasikan dengan menggunakan alat yang memungkinkan metofluthrin untuk menguap dari sumbu atau alat pemicu dan meniupkan zat tersebut ke seluruh tubuh.
Uap dari zat tersebutlah yang akan memberikan proteksi tubuh terhadap gigitan nyamuk dan mengusir nyamuk agar tidak mendekat [3].
Banyak jenis minyak esensial yang dianggap dapat digunakan untuk mengusir nyamuk dan merupakan bahan alami yang baik untuk tubuh. Dari sekian minyak esensial tersebut diketahui bahwa minyak peppermint juga memiliki khasiat yang sama dengan minyak jarak untuk mengusir nyamuk [2].
Minyak pohon cedar juga biasa digunakan sebagai campuran untuk digunakan menghalau atau mengusir nyamuk [2].
Meskipun efektifitas minyak geraniol dan minyak esensial lainnya masih belum diuji jika berdiri sendiri sebagai pengusir nyamuk. Namun campuran ini banyak juga digunakan untuk produk-produk yang digunakan untuk mengusir nyamuk. Minyak geraniol dan minyak esensial lainnya cukup direkomendasikan bagi anda yang mencari formula penghalau nyamuk non-DEET [2].
Ada beberapa produk yang mungkin anda temukan di pasaran yang mengandung DEET. Namun sangat disarankan untuk menghindari campuran produk pengusir nyamuk berbahan DEET dan dikombinasikan dengan krim tabir surya. Hal ini karena kombinasi keduanya disinyalir dan menurunkan efektifitas masing-masing bahan [5].
1. Cameron E Webb, Isabel MR Hess. A review of recommendations on the safe and effective use of topical mosquito repellents. Public Health Research & Practice; 2016.
2. Anonim. How to Repel Mosquitoes Safely. A Beyond Pesticides Factsheet; 2021.
3. Anonim. Repellents. The American Mosquito Control Association; 2021.
4. Daniel A H Peach, Max Almond, Regine Gries, Gerhard Gries. Lemongrass and Cinnamon Bark: Plant Essential Oil Blend as a Spatial Repellent for Mosquitoes in a Field Setting. National Center for Biotechnology Information; 2019.
5. C. Roxanne Rutledge and Jonathan F. Day. Mosquito Repellents. IFAS - University of Florida; 2021.