Peppermint: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Peppermint atau biasa disingkat dengan mint saja merupakan daun segar yang kerap kali dijadikan tambahan dalam berbagai hidangan karena rasa dan baunya yang sangat khas.

Tanaman ini memang dikenal cukup luas karena selain memiliki cita rasa unik dan menyegarkan, tanaman peppermint juga memiliki khasiat untuk tubuh. Simak ulasan terkait dengan tanaman unik satu ini:

Fakta Menarik Peppermint

Berikut fakta menarik tentang peppermint:

  • Peppermint mengandung beragam nutrisi termasuk vitamin A, vitamin C, dan juga mangan yang memiliki kadar sangat tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan mayoritas kebutuhan harian tubuh.
  • peppermint mengandung monoterpene dan L-menthol yang memiliki khasiat untuk mengatasi Irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi pada usus [2].
  • Kandungan menthol pada tanaman peppermint juga memiliki khasiat untuk mengatasi gatal-gatal yang disebabkan oleh reaksi alergi [4].
  • Kandungan yang terdapat pada ekstrak peppermint juga dipercaya memiliki khasiat untuk mengatasi penyakit pneumonia dan toxic shock syndrome [5].
  • Vitamin A yang terdapat pada peppermint sangat tinggi dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata termasuk memperkuat sistem imun pada tubuh [3].
  • Daun peppermint juga memiliki kandungan yang dapat memicu aktivitas antimikrobial, antifungal, dan anti-peradangan (1, 2).
  • Kandungan menthone, isomenthone, neomenthol, methol, dan menthyl acetate yang sangat tinggi pada minyak peppermint mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. Aerus [5].
  • Kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri S. Aerus membuat peppermint menjadi obat potensial untuk mengatasi toxic shock syndrome dan juga pneumonia [5].
  • Meskipun relatif aman dikonsumsi, namun sebaiknya berhati-hati dalam mengkonsumsi peppermint karena memiliki alergen yang dapat memicu serangkaian alergi terhadap beberapa orang [8]..

Kandungan Peppermint

Peppermint
Peppermint

Berikut uraian dari kandungan nutrisi dan gizi yang terdapat pada 100 gram daun peppermint atau mint :

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Peppermint, [mint] segar
Kalori:70Kalori Dari Lemak:7.9
  %Kebutuhan Harian
Total Lemak0.9      g 1.45 %
Lemak Jenuh0.2      g 1.23 %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol0        mg 0   %
Sodium31       mg 1.29 %
Total Karbohidrat14.9     g 4.96 %
Serat8        g 32   %
Gula0         
Protein3.7      g 7.5  %
Vitamin A84.95 %Vitamin c53 %
Kalsium24.3 %Zat besi28.22 %
© IDNmedis.com

Src : Peppermint, [mint] segar

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Top 10 Gizi
Penyajian 100gr%Kebutuhan Harian
Vitamin A4247     IU85 %
Mangan1.2      mg59 %
Vitamin C31.8     mg53 %
Serat makanan8        g32 %
Folat114      mcg29 %
Besi5.1      mg28 %
Kalsium243      mg24 %
Magnesium80       mg20 %
Kalium568.9    mg16 %
Tembaga0.3      mg16 %
© IDNmedis.com

Src : Peppermint, [mint] segar

Terlihat bahwa kandungan gizi daun mint sangat tinggi terutama vitamin A dan juga vitamin C serta kandungan mangan. Tanaman ini sangat layak dijadikan dalam menu asupan diet sehari-hari.

Manfaat Peppermint

Kandungan nutrisi dari peppermint sangat beragam, sehingga wajar jika tanaman ini memiliki banyak khasiat serta manfaat untuk kesehatan. Berikut beberapa manfaat tanaman peppermint untuk kesehatan tubuh :

Mencegah Penyakit

Kandungan yang terdapat pada peppermint memiliki beragam khasiat yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan termasuk mencegah serangkaian penyakit.

Berikut beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan konsumsi peppermint :

  • Irritable bowel syndrome (IBS)

Irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus merupakan penyakit kronis. Penyakit ini ditandai dengan adanya nyeri pada perut yang kerap kambuh serta perubahan kebiasaan buang air besar. Gejalanya bisa berupa diare, sembelit, bahkan keduanya [2].

Minyak peppermint (PO) adalah tanaman yang memiliki kandungan monoterpene serta L-menthol yang dapat mencegah saluran kalsium pada otot, sehingga menghasilkan efek antispasmodik pada saluran gastrointestinal [2].

Minyak peppermint mengandung antimikrobial, anti-peradangan, antioksidan, pengatur imun, dan juga aktivasi anestesi yang mungkin relevan digunakan untuk mengatasi penyakit IBS [2].

  • Pruritus (Gatal)

Rasa gatal atau masalah kulit biasanya kerap muncul ketika memasuki masa kehamilan. Bahkan secara umum hampir 8% ibu hamil mengalami masalah gatal-gatal yang disebut dengan pruritus [4].

Masalahnya kondisi ini jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan infeksi, sedangkan ibu hamil cenderung menghindari pengobatan yang bersifat sintetik karena takut mengganggu janin yang berkembang atau efek negatif lainnya [4].

Peppermint yang mengandung menthol diketahui memiliki efek yang dapat digunakan untuk menenangkan kulit serta mengurangi rasa gatal akibat pruritus. Minyak pepermin dapat digunakan untuk mengatasi gatal-gatal yang timbul saat kehamilan serta memiliki efek analgesik meskipun dalam kadar yang cukup rendah [4].

  • Toxic Shock Syndrome (TSS) dan Pneumonia

Staphylococcus Aerus adalah bakteri yang dapat ditemui hampir dimana saja. Bakteri ini dapat menyebabkan serangkaian infeksi baik pada jaringan lunak maupun kulit luar [5].

Selain menyebabkan hal tersebut, bakteri ini juga dapat memicu morbiditas dan mortalitas tinggi dan mengakibatkan toxic shock syndrome (TSS) atau sindrom syok toksis dan juga pneumonia nekrosis [5].

Bakteri ini semakin sulit untuk diatasi namun menurut penelitian kandungan menthone, isomenthone, neomenthol, methol, dan menthyl acetate yang sangat tinggi pada minyak peppermint mampu memberikan reaksi penurunan terhadap produksi dan perkembangan bakteri S. Aerus tersebut [5].

Rhinitis alergi atau juga disebut dengan demam hay merupakan salah satu bentuk peradangan pada membran hidung yang muncul ketika tubuh terpapar oleh alergi atau zat yang dapat mencetuskan reaksi alergi [6].

Ekstrak ethanol dari daun dan batang peppermint memiliki aktivitas penghambat histamine. Pemberian ekstrak peppermint secara oral dapat menekan rekasi alergi rhinitis.

Termasuk menghambat gejala hidung dan permeabilitas pembuluh darah hidung sehingga peppermint sangat bermanfaat untuk pengobatan klinis rhinitis alergi [6].

  • Kanker

Kandungan vitamin C pada daun peppermint cukup tinggi dan ini sangat penting bagi tubuh. Vitamin C memang dikenal memiliki kemampuan dalam menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh.

Vitamin C juga memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi dan mampu menurunkan risiko berbagai penyakit. Termasuk di dalamnya adalah penyakit kanker payudara, kanker usus, kanker perut, dan kanker paru-paru yang dipicu oleh radikal bebas [10].

  • Kardiovaskular

Selain mampu mencegah penyakit kanker, vitamin C juga diketahui memiliki aktivitas yang dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular [10].

Asupan vitamin C pada dosis tertentu dan cukup dapat mencegah penyakit yang berhubungan dengan jantung karena adanya aktivitas antioksidan pada vitamin C tersebut [10].

Manfaat Lainnya

Berikut ulasan terkait manfaat lain dari tanaman peppermint :

  • Kesehatan Mata

Kandungan vitamin A yang cukup tinggi pada tanaman peppermint merupakan sumber nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh mata. Vitamin A memiliki peran sangat penting untuk menjaga dan merawat jaringan epithelia terutama yang berada pada area sekitar mata dan telinga [3].

Vitamin A juga berperan dalam pergantian sel kulit mati serta memastikan bahwa jaringan pada tubuh terlindungi dari infeksi. Vitamin ini juga berperan untuk mempertahankan kesehatan mata meskipun dalam kondisi kurang cahaya serta meningkatkan imunitas tubuh secara keseluruhan [3].

  • Antifungal

Tanaman peppermint khususnya ekstrak minyak esensial dari tanaman tersebut memiliki aktivitas antifungal atau antifungi, sehingga dapat digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur [1].

Kandungan utama yang berkontribusi terhadap aktivitas antifungal diantaranya adalah menthol (41.7%) dan juga menthone (21.8%). Dan bereaksi cukup kuat terhadap serangkaian patogen seperti C. krusei, C. glabrata. Selain itu ekstrak dari tanaman peppermint juga bereaksi terhadap Candida spp, C. neofarmans, T. mentogrophytes [1].

Aktivitas antifungal yang ditunjukkan oleh peppermint sendiri diketahui memiliki efek yang bahkan jauh lebih baik dibandingkan obat-obatan lainnya. Tanaman ini merupakan antifungal alami alternatif yang potensial untuk dikembangkan [1].

  • Antimikrobial

Selain memiliki kandungan antifungal, peppermint juga memiliki aktivitas antimikrobial. Kandungan yang diindikasikan memiliki aktivitas tersebut adalah menthol dan juga menthone yang merupakan senyawa utama pada pepermin [1].

Ekstrak minyak esensial dari tanaman peppermint, mampu menghambat produksi Candida dan juga mikroba lainnya termasuk C. neofarmans, S. cerevisiae. dan P. carsonii [1].

  • Anti Peradangan

Kandungan L-menthol serta monoterpene pada tanaman peppermint menghasilkan aktivitas anti peradangan yang dapat digunakan untuk merawat berbagai efek negatif yang timbul akibat peradangan pada tubuh [2].

Efek Samping Peppermint

Terdapat beberapa hal yang perlu anda ketahui sebelum mengkonsumsi peppermint. Meskipun relatif aman dikonsumsi namun anda harus berhati-hati karena peppermint dapat menimbulkan efek samping.

Berikut penjelasan mengenai efek samping dari peppermint maupun produk olahannya [7] :

  • Minyak peppermint aman dikonsumsi namun dalam jumlah yang direkomendasikan dan tidak berlebihan karena justru akan bersifat racun jika dikonsumsi melebihi batas.
  • Efek samping lain yang mungkin timbul adalah alergi dan juga rasa panas pada perut.
  • Minyak peppermint juga mungkin menimbulkan reaksi terhadap pemakaian eksternal, seperti pengolesan pada area kulit, meliputi gejala seperti ruam kulit dan juga iritasi.
  • Reaksi alergi juga bisa muncul karena kandungan menthol yang terdapat pada peppermint meliputi bengkak dan eritema pada area tubuh terutama bibir dan wajah [8].
  • Pada satu kasus yang dilaporkan diketahui bahwa pemakaian atau konsumsi minyak peppermint dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kondisi fatal dan berbahaya [8].
  • Berdasarkan laporan tersebut juga diketahui bahwa peppermint mengandung pulegone yang dapat bersifat hepatotoksin [8].

Karena beberapa hal di atas, maka sangat disarankan jangan mengkonsumsi peppermint dalam jumlah yang berlebihan. Jika muncul reaksi alergi sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Tips Penyimpanan

Untuk memanfaatkan peppermint secara optimal, anda dapat mencoba langkah penyimpanan di bawah ini [9] :

  • Pilihlah peppermint yang segar dibandingkan dengan yang dikeringkan karena biasanya peppermint tersebut akan mengeluarkan aroma dan rasa yang lebih kuat.
  • peppermintyang segar terlihat terang dengan warna hijau yang mendominasi.
  • Hindari memilih peppermint yang memiliki noda gelap atau berwarna kekuningan.
  • Untuk menyimpan peppermint yang segar sebaiknya anda bungkus perlahan dengan menggunakan tisu basah dan letakkan pada plastik makanan kedap udara.
  • Simpan dalam kulkas dan peppermint akan bertahan selama beberapa hari.
  • Sedangkan jika anda harus membeli peppermint kering yang banyak ditemukan di supermarket, sebaiknya anda tempatkan pada wadah kaca yang tertutup.
  • Simpan dalam ruangan yang dingin, gelap, dan juga kering.
  • Peppermint kering yang disimpan dengan baik dapat bertahan selama 9 hingga 12 bulan lamanya.

Tips Konsumsi

Lalu apa yang harus anda lakukan untuk dapat menyajikan peppermint?

Tentu saja sangat bisa, karena peppermint dapat anda gunakan untuk berbagai hal, diantaranya sebagai berikut [9] :

  • Nikmati peppermint segar dengan cara menyeduhnya dengan air panas atau anda juga dapat tambahkan peppermint ke dalam campuran teh untuk meredakan sakit perut dan menenangkan pikiran yang sedang stres.
  • Anda juga bisa menyajikan peppermint ke dalam campuran salad atau tambahkan dengan terong yang sudah dimasak, potong peppermint jadikan toping beserta dengan yogurt, potongan bawang dan cabai untuk menambah rasa.
  • Salad apapun dapat anda tambahkan dengan potongan halus daun peppermint untuk menambahkan atau memperkuat rasa.
  • Selain itu peppermint juga dapat digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan seperti campuran sup atau digunakan dalam olahan makanan lainnya.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment