Inflamasi (peradangan) pada epididimis, atau yang sering disebut Epididimitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, yang menyerang saluran epididimis (saluran sperma).[1]
Saluran epididimis ini terletak di belakang testis yang menghubungkan antara testis dan vas deferens. Fungsi dari Epididimis adalah untuk menyimpan dan membawa sperma.[1]
Apakah epididimitis dapat dicegah? Kita bisa mengurangi resiko dari terkena epididimitis dengan cara berikut ini :
Daftar isi
Menggunakan kondom (pelindung) selama melakukan hubungan seksual. Namun perlu diperhatikan, jika masih ragu dan ingin memastikan apakah benar-benar mengalami epididymis atau tidak, dengan cara menghubungi dokter untuk hasil pemeriksaan lebih lanjut.[3]
Menahan hubungan seksual untuk sementara waktu. Hal ini dilakukan agar tidak menularkan atau tidak tertular bakteri pada infeksi epididymis. [4]
Perlu mempertimbangkan praktik seks yang aman dan benar untuk mengurangi kemungkinan infeksi berulang.[4]
Sering minum air putih sangat dianjurkan untuk menyiram dan membersihkan saluran genitounirari. Selain itu, minum air putih bisa melancarkan energi tubuh, apalagi saat proses penyembuhan[2].
Karena ketika energi tubuh bergerak lebih cepat, tubuh akan memerlukan air lebih banyak. Jika tidak, tubuh akan merasa dehidrasi.[2]
Penting sekali untukCara Pencegahan Penyakit Epididimitis menghindari aktifitas fisik berupa angkat beban yang terlalu berat. Hal ini juga berpengaruh pada otot otot organ reproduksi juga. [5]
Saat proses penyembuhan dalam tubuh, jangan sampai tubuh terlalu lelah. Terutama otot otot sekitar pinggang dan organ reproduksi. Hal ini tentu akan mempengaruhi proses percepatan penyembuhan.[5]
Tidak dianjurkan untuk duduk yang terlalu lama akan mempengaruhi otot otot area pinggang dan organ reproduksi. Jangan sampai karena terlalu lama duduk, aliran energi ke organ reproduksi menjadi terganggu. Bila terganggu, maka proses penyembuhan akan semakin lama[4].
Meminum antibiotic yang dianjurkan oleh dokter dengan teratur [4] . Obat obatan antibiotik tidak boleh sembarang konsumsi. Harus sesuai dengan anjuran dokter. Karena obat antibiotik ini tugasnya membunuh bakteri yang ada dalam tubuh.
Jika salah dalam dosis meminumnya, bisa saja yang terjadi adalah bakterinya menjadi kebal dan susah untuk mematikan bakteri penyebab penyakitnya. Dan hal tersebut akan membuat lebih susah untuk sembuh.
Jika belum sunat, maka sangat dianjurkan untuk sunat. [3] Tujuan sunat adalah untuk membersihkan alat kelamin kita. Jadi bila belum, sebaiknya pergi ke dokter untuk sunat.
Harus sering membersihkan toilet dengan disinfektan setelah digunakan. [3] Hal ini perlu dilakukan agar kondisi disekitar kita juga bersih dari kuman[3].
Jangan sampai kita sudah berusaha semaksimal mungkin menjaga tubuh kita dari dalam, tapi dari luar tidak dijaga[3].
Menjaga kebersihan toilet ini penting. Jangan sampai bakteri atau kuman malah menjangkit ke tubuh kita karena tidak menjaga kebersihan toilet[3].
Menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari infeksi epididimis sebaiknnya harus diperhatikan. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar sistem kekebalan tubuh kita tetap terjaga.
Olahraga teratur dan latihan fisik dengan intensitas sedang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun jika dilakukan dengan intensitas tinggi, maka akan menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan resiko infeksi[6].
Tetap latihan fisik dan dijaga kebugarannya. Namun juga jangan terlalu minim gerak, karena akan memicu penyakit menular[6].
Sistem kekebalan tubuh kita memerlukan vitamin dan nutrisi tertentu. Tanpa nutrisi dengan jumlah yang cukup, sistem kekebalan tubuh tidak dapat beroperasi secara maksimal[7].
Nutrisi yang baik didapatkan dari makanan segar yang tidak diproses [8]. Misalnya buah buahan, sayuran, dan biji bijian yang mendukung kesehatan kekebalan tubuh.
Stress jangka pendek bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh[9] , namun jika stress terjadi dalam waktu yang lama maka akan timbul masalah lain[10].
Dampak dari stress kronis pada sistem kekebalan dapat menjelaskan mengapa stress dikaitkan dengan penyakit autoimun, kanker, diabetes, dan penyakit jantung[10].
Meditasi, yoga, ibadah, waktu di alam, menulis jurnal, dan menciptakan dan menikmati seni adalah teknik pengurangan stress yang efektif[11].
Beberapa penelitian menyebutkan tidur yang cukup dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Para peneliti juga secara konsisten memberikan dokumentasi hubungan antara kurang tidur dan peningkatan resiko infeksi[12].
Tidur yang baik disarankan adalah tujuh hingga delapan jam per malam untuk fungsi kekebalan tubuh yang optimum[12].
Merokok sekaligus minum alkohol merupakan perilaku buruk. Asap dari rokok memberikan efek buruk pada tubuh kita.
Selain itu juga memberi dampak buruk pencemaran udara bagi yang ada disekitarnya. Begitupun dengan alkohol dapat merusak liver. Oleh karena itu sebaiknya hindari mengkonsumsi kedua bahan ini.
Untuk informasi lebih lanjut, ada baiknya tetap melakukan konsultasi ke dokter. Baik itu tentang meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari infeksi epididimitis, cara pencegahan yang baik dan benar, ataupun terkait gejala yang terjadi bila terkena epididimis.
[1] McConaghy, J.R., Panchal, B. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Epididimytis: An Overview. 2016
[2] Rupp, T.J., Leslie, S.W. ncbi.nlm.nih.gov. Epididymitis. 2022
[3] Felman, A. healthline.com. Everything You Need to Know About Epididymitis. 2021
[4] Anonym. my.clevelandclinic.org. Epididymitis. 2018
[5] Nickel, J.C. Chronic Epididymitis: A Practical Approach to Understanding and Managing a Difficult Urologic Enigma. 2003
[6] Nurmasitoh, T. Physical activities, exercises, and their effects to the immune system. JKKI. 7(2).52-58. 2015
[7] Anonim. health.harvard.edu. Harvard Medical School. How to boost your immune system. 2021
[8] Anonim. cedars-sinai.org. Can You Really Boost Your Immune System?. 2020
[9] Segerstrom, S., & Miller, G. ncbi.nlm.nih.gov. Psychological Stress and the Human Immune System: A Meta-Analytic Study of 30 Years of Inquiry. Psychological Bulletin, 130(4), 601-630. 2004
[10] Bae, Y., Shin, E., Bae, Y., & Van Eden, W. frontiersin.org. Editorial: Stress and Immunity. Frontiers In Immunology, 10. 2019
[11] Anonym. health.clevelandclinic.org. What Happens When Your Immune System Gets Stressed Out?. 2017
[12] Anonim. cdc.gov. Sleep and the Immune System. The National Institute for Occupational Health and Safety. 2020