Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Seseorang yang sedang diterapi untuk kanker mungkin memiliki risiko untuk mengalami COVID-19 yang berat, dan hasil akhir klinis pada pasien COVID-19 secara umum lebih buruk pada penderita kanker dibandingkan
Sebagian besar negara-negara di dunia masih menghadapi pandemi Covid-19 yang menyebabkan infeksi saluran pernafasan berat. Kematian akibat penyakit ini terutama terjadi pada pasien yang termasuk golongan bersiko tinggi.
Orang-orang yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang berusia lanjut atau memilki penyakit penyerta yang kronis serta sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penderita kanker ada dalam kelompok berisiko tinggi, dan bila terinfeksi Covid-19 bisa menyebabkan sakit yang parah bahkan kematian. [1, 3, 4, 5]
Daftar isi
Penderita kanker memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi karena tubuhnya mengalami penurunan sistem imun yang bertugas mengendalikan pertahanan tubuh terhadap penyakit. [1, 2, 3, 7, 8]
Kanker serta pengobatannya bisa mempengaruhi cara kerja tubuh, termasuk sistem imun. Penderita kanker lebih mudah terkena infeksi karena:
Pengobatan kemoterapi serta beberapa terapi lainnya yang ditujukan untuk kanker bisa menyebabkan neutropenia, suatu kondisi yang menyebabkan berkurangnya sel darah putih sistem imun yang bisa memerangi infeksi. [2, 4]
Pasien yang menerima transplantasi stem cell sumsum tulang atau terapi CAR-T untuk pengobatan kanker darah biasanya menjalani kemoterapi yang cukup kuat. Jenis kemoterapi seperti ini bisa menyebabkan respon kekebalan tubuh menjadi berlebih dan berakhir pada peradangan yang bisa memperparah infeksi Covid-19 pada pasien kanker. [2, 4]
Jika risiko disebabkan oleh pengobatan kanker, biasanya hanya berlangsung sementara karena sistem kekebalan tubuh akan kembali naik beberapa waktu setelah pengobatan selesai, namun ini tergantung juga dari kondisi tiap-tiap pasien. [2, 5]
Gejala awal infeksi Covid-19 mirip dengan selesma dan flu. Sama dengan penyakit lain yang disebabkan oleh virus, Covid-19 juga bisa menjadi serius bila sistem imun pasien lemah. Jika pasien kanker sedang menjalani pengobatan atau terapi untuk kanker yang dideritanya, maka ada kemungkinan sistem imunnya melemah. [7, 8]
Bila dalam kondisi ini pasien kanker mengalami gejala-gejala yang berhubungan dengan infeksi Covid-19, maka harus segera menghubungi dokter atau tenaga kesehatan yang biasa menangani pengobatan dan terapinya. [4]
Pasien kanker yang diduga terinfeksi virus corona harus ditangani berdasarkan protokol khusus yang dibuat berdasarkan pengobatan dan terapi yang sedang dijalaninya serta kondisi kesehatannya pada saat itu. [2, 4]
Berhubungan dengan pengobatan kanker, tenaga kesehatan harus membuat skema perawatan individual berdasarkan jenis kanker pasien dan tingkat keparahannya.
Penundaan pelaksanaan operasi, jika memungkinkan, harus dilakukan di daerah-daerah dengan tingkat penularan tinggi. Terapi radiasi bisa terus dilanjutkan menurut rencana pengobatan yang telah berjalan namun harus ditambah perlindungan dan pengawasan yang intensif. [4]
Karena Covid-19 masih terus dipelajari, ada beberapa hal yang masih terus diteliti, termasuk apakah pasien kanker tahap awal perlu menunda terapi mereka atau tidak.
Pasien kanker yang positif terinfeksi Covid-19 harus ditunda terapinya hingga seluruh gejala Covid-19 telah hilang. Kemoterapi yang bertujuan menjaga kondisi tubuh pasien (maintenance) bisa diberhentikan untuk sementara, dan kemoterapi yang bersifat intravenous di klinik harus dikurangi frekuensinya jika memungkinkan. [1]
Tenaga kesehatan harus mempertimbangkan rasio risiko dan manfaat saat melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19 yang juga memiliki kanker. Menunda atau melakukan modifikasi atas perawatan kanker mungkin bisa mempengaruhi pengendalian penyakit dan tingkat survival pasien dalam jangka panjang. [1]
Langkah pencegahan penularan pada pasien kanker secara umum sama seperti yang disarankan untuk semua orang lainnya: [1, 4, 8]
Jika sedang sakit:
Selain itu, secara khusus, pasien kanker yang masih harus menjalani perawatan atau terapi di rumah sakit perlu menjalani manajemen khusus agar terhindar dari penularan selama berada di fasilitas kesehatan. [1, 6]
1) Oronzo Brunetti, Afshin Derakhshani, Behzad Baradaran. 2020. Frontiers in Oncology. COVID-19 Infection in Cancer Patients: How Can Oncologists Deal With These Patients?
2) ICS Staff. 2020. Irish Cancer Society. Coronavirus and cancer
3) Chris Dall. 2020. Center for Infectious Disease Research and Policy. Studies highlight COVID-19 impact on cancer patients
4) Liz Highleyman. 2020. Cancer Health. Cancer Patients With COVID-19 May Have Higher Risk of Severe Illness and Death
5) The American Cancer Society medical and editorial content team. 2020. American Cancer Society. Why People with Cancer are More Likely to Get Infections
6) Department of Surgical Oncology, Dharmais Cancer Hospital. 2020. Indonesian Journal of Cancer. Oncologists and COVID-19 in Indonesia: What can we learn and must do?
7) Anne-Marie, C. Emily Henderson, B.Sc. 2020. News Medical Life Sciences. Experts publish a review of lung cancer treatments for patients with COVID-19
8) Liz Highleyman. 2020. Cancer Health. What People With Cancer Need to Know About the New Coronavirus