Kanker Paru-paru A-Z – Penyebab – Gejala dan Pengobatannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Kanker Paru paru

Kanker paru-paru adalah jenis kanker yang berawal dan tumbuh di paru-paru. Sel kanker pada paru-paru dapat memecah dan menyebar secara tidak terkontrol.

Ketika sel kanker terus berkembang, paru-paru yang seharusnya berfungsi sebagai alat pernafasan justru terganggu. Kemampuan bernafas penderita kanker ini akan menurun.

Fakta Tentang Kanker Paru-paru

  1. Di Amerika Serikat pada tahun 2015, ada 218.527 orang yang terdiagnosa menderita kanker paru-paru.
  2. Indonesia menempati urutan negara ke-23 di seluruh Asia dengan kasus kanker paru-parunya, sedangkan dari seluruh Asia Tenggara ada di urutan ke-8.
  3. Kanker paru-paru adalah jenis kanker paling umum kedua yang banyak diderita oleh pria maupun wanita.
  4. Di Indonesia, pria adalah penderita paling banyak dari 19,4% kasus kanker paru-paru menurut laporan tahun 2018.
  5. Hampir 160.000 orang meninggal karena mengidap kanker paru-paru tiap tahunnya, dibanding kanker prostat, kanker payudara dan kanker usus.
  6. Hanya 16% penderita kanker paru-paru yang dapat diobati karena kondisi terdeteksi pada stadium awal.
  7. Perokok tembakau memiliki risiko terkena kanker paru-paru 15-30 kali lebih tinggi dibandingkan non perokok.
  8. Kurang lebih 10-15% penderita kanker paru-paru justru bukanlah perokok.
  9. Mantan perokok memiliki risiko 25 kali lipat mengembangkan kanker paru-paru daripada non-perokok.
  10. Kurang lebih 7.300 orang di Amerika Serikat yang merupakan perokok pasif (sering menghirup asap rokok) meninggal karena kanker paru-paru per tahunnya.

Jenis Kanker Paru-paru

Kanker paru-paru terbagi menjadi beberapa jenis yang perlu dikenali agar dapat lebih diwaspadai.

1. Kanker Paru Sel Kecil

Kanker jenis ini termasuk jarang ditemui. Hanya saja, kanker paru sel kecil biasanya justru menyerang para perokok berat.

Walau termasuk jenis kanker paru yang jarang dan hanya dijumpai pada 15-20% kasus kanker paru, pertumbuhan dan penyebarannya justru lebih pesat.

2. Kanker Paru Non Sel Kecil

Sekitar 80-85% penderita kanker paru mengidap kanker paru jenis non sel kecil. Kanker paru jenis ini meliputi karsinoma sel besar, adenokarsinoma, dan karsinoma sel skuamosa.

Bila dibandingkan dengan kanker paru sel kecil, perkembangan dan penyebarannya lebih lambat, namun juga tak dapat disepelekan.

3. Tumor Karsinoid

Tumor karsinoid diketahui sebagai jenis tumor neuroendokrin yang asalnya dari usus kecil ataupun paru-paru. Pertumbuhan tumor karsinoid ini berawal dari hormon yang menghasilkan sel-sel tubuh.

4. Mesothelioma

Jenis yang terakhir dari kanker paru-paru adalah mesothelioma, yakni kanker yang menyerang jaringan pelapis organ paru, dada, dan jantung. Paparan asbes berkaitan erat dengan timbulnya kanker ini.

Stadium Kanker Paru-paru

Seperti halnya kanker otak dan jenis kanker lainnya, kanker paru-paru pun terdapat tahapan atau stadium yang menunjukkan tingkat keparahannya.

Kanker Paru Paru
Stadium Kanker Paru Paru

Menurut jenisnya, kanker paru sel kecildan kanker paru non sel kecil, masing-masing memiliki stadium atau tahapankondisi yang berbeda.

Tahap Kanker Paru Non Sel Kecil

  • Stadium 1 : Kanker terdapat di paru-paru, namun belum sama sekali menyebar apalagi mencapai bagian luar area paru-paru.
  • Stadium 2 : Kanker terdapat di paru-paru tapi juga sudah sampai ke area kelenjar getah bening.
  • Stadium 3 : Kanker ada di paru-paru sekaligus pada kelenjar getah bening yang terletak di dada bagian tengah.
  • Stadium 3A : Kanker terdapat di kelenjar getah bening dan masih terletak di lokasi yang sama pada dada seperti awal pertumbuhannya.
  • Stadium 3B : Kanker sudah sampai pada kelenjar getah bening yang terletak di atas tulang selangka atau sisi berlawanan walau masih berada di dada.
  • Stadium 4 : Penyebaran kanker bukan lagi di kedua paru-paru, melainkan sudah menjalar pada area sekitar paru-paru dan bahkan organ tubuh lainnya.

Tahap Kanker Sel Kecil

  • Tahap Terbatas : Kanker terdapat hanya di satu paru atau dapat juga ada di kelenjar getah bening di bagian dada dengan sisi yang sama.
  • Tahap Ekstensif : Penyebaran kanker telah mencapai satu paru-paru sepenuhnya, kelenjar getah bening sisi berlawanan, sumsum tulang, cairan di area paru-paru hingga organ lainnya yang letaknya jauh dari paru-paru.

Penyebab Kanker Paru-paru

Penyebab utama dari sebagian besar kanker paru adalah merokok, baik itu perokok aktif ataupun perokok pasif dapat terserang kanker ini.

Dokter meyakini bahwa aktivitas merokok memperbesar risiko sel-sel lapisan paru menjadi rusak. Karsinogen dari rokok tembakau mampu mengubah jaringan paru dan merusakkannya.

Awalnya, kerusakan tersebut dapat diperbaiki secara otomatis dan alami oleh tubuh. Namun dengan paparan karsinogen berulang, terjadi peningkatan kerusakan sel-sel sehat pada paru.

Seiring berjalannya waktu, sel-sel sehat dan normal yang rusak tadi dapat berkembang memicu sel-sel abnormal untuk timbul dan menjadi kanker.

Meski begitu, orang-orang non perokok pun punya risiko sama besarnya mengalami kanker paru-paru. Maka dalam hal ini bisa disimpulkan bahwa penyebab pasti kanker paru belumlah jelas.

Hanya saja, sejumlah faktor dapat menjadi peningkat risiko seseorang menderita kanker paru-paru, baik itu faktor yang bisa dikontrol maupun tidak.

1. Riwayat Keluarga Mengidap Kanker Paru

Orangtua ataupun saudara kandung yang memiliki riwayat kanker paru atau bahkan sedang mengidapnya dapat meningkatkan risiko anggota keluarga lain terkena juga.

2. Paparan Asbes atau Karsinogen Lain

Bekerja di tempat dengan tingginya paparan asbes ataupun zat-zat lain bersifat karsinogen semakin cepat meningkatkan risiko kanker paru dan perkembangannya.

Selain asbes, waspadai pula nikel, kromium, dan arsenik yang merupakan zat-zat kimia yang berbahaya dan mampu menjadi pemicu sel kanker paru berkembang lebih cepat.

3. Paparan Gas Radon

Hasil pemecahan alami uranium di air, batu ataupun tanah adalah radon. Disebut gas radon karena pada akhirnya menjadi bagian dari udara.

Manusia dapat dengan mudah menghirup gas radon ini karena gas ini bahkan bisa saja menumpuk di berbagai macam bangunan, tak terkecuali rumah sendiri.

4. Perokok Aktif Maupun Pasif

Semakin sering merokok setiap hari, semakin tinggi pula risiko terkena kanker paru-paru. Hal ini dapat lebih buruk ketika dilakukan jangka panjang.

Bahkan seorang non perokok pun tapi sering terpapar dan menghirup asap rokok, risiko kanker paru-paru pun dapat meningkat.

Gejala Kanker Paru-paru

Pada tahap kanker paru-paru paling awal, sayangnya tak terdapat gejala khusus yang mampu membuat penderita mewaspadainya.

Ada sejumlah kondisi yang merupakan gejala umum kanker paru. Meski begitu, gejala-gejala ini pun dapat menjadi indikator penyakit lainnya sehingga perlu diperiksakan segera.

Penting untuk segera menemui dokter dan memeriksakan gejala-gejala tersebut, terutama ketika gejala terjadi berulang, persisten, dan mengkhawatirkan.

Saat ke dokter, umumnya akan langsung dilakukan pemeriksaan fisik. Namun selanjutnya, ada serangkaian tes lainnya yang perlu ditempuh pasien, seperti :

  • Sitologi : Pada pasien dengan gejala batuk berdahak, dokter perlu menentukan ada tidaknya sel kanker melalui pemeriksaan mikroskopis ini.
  • Tes Pemindaian : Berupa CT scan, Sinar-X, PET scan, dan juga MRI untuk mendapatkan hasil detil kondisi paru.
  • Biopsi : Pemeriksaan ini adalah pengambilan sampel jaringan yang bertujuan mengetahui sel tumor bersifat kanker atau tidak.

Dari hasil sederet pemeriksaan tersebut, barulah dokter bisa menentukan stadium kanker paru yang diderita pasien, berikut metode pengobatannya.

Pengobatan Kanker Paru-paru

Dokter dapat menentukan pengobatan seperti apa yang paling tepat setelah mempertimbangkan tingkat keparahan kanker, jenis kanker, dan juga kondisi kesehatan total pasien.

Hanya saja untuk kasus kanker, umumnya langka operasi adalah tindakan medis utama yang perlu ditempuh pasien agar kanker dapat diangkat.

  • Operasi

Operasi adalah tindakan pengobatan yang biasanya diperuntukkan bagi penderita kanker paru non sel kecil agar sel kanker benar-benar dapat diangkat.

Operasi wedge resection biasanya dokter lakukan untuk pengangkatan bagian kecil paru-paru yang sudah diserang kanker. Daerah jaringan yang sehat pun terkadang bisa ikut diangkat.

Operasi segmental resection biasanya diterapkan oleh dokter agar sebagian besar paru-paru bisa diangkat karena sel kanker sudah menyebar.

Lobektomi adalah prosedur pengangkatan seluruh lobus dari satu paru. Sementara pneumonektomi mungkin dibutuhkan ketika seluruh paru-paru sudah terkena kanker dan perlu diangkat.

  • Terapi Radiasi

Dokter menyarankan pengobatan dalam bentuk terapi radiasi baik untuk penderita jenis kanker paru non sel kecil maupun kanker paru sel kecil.

Penggunaan energi tinggi radiasi diterapkan pada prosedur terapi ini agar kanker dapat langsung dibunuh.

  • Kemoterapi

Terapi ini adalah pemberian obat-obatan pembasmi kanker oleh dokter. Obat yang diberikan bisa dalam bentuk pil atau suntikan.

  • Radiosurgery

Perawatan radiasi intens ini pun bertujuan untuk membunuh kanker dari berbagai sudut. Biasanya radiosurgery menjadi pilihan bagi pasien kanker paru sel kecil yang tak bisa menjalani operasi.

  • Imunoterapi

Pasien kanker paru-paru stadium lanjut dianjurkan untuk menempuh pengobatan berupa imunoterapi ini.

Pengobatan ini berfokus pada pemanfaatan sistem daya tahan tubuh dalam menghambat proses produksi protein oleh sel kanker yang mampu membutakan sel sistem kekebalan.

Komplikasi Kanker Paru-paru

Kanker paru-paru yang terlambat ditangani atau diabaikan mampu menyebabkan berbagai macam kondisi komplikasi yang mengancam jiwa.

  • Penyakit Jantung : Terapi radiasi pada dada, begitu juga obat-obatan kemoterapi untuk mengobati kanker paru dapat berakibat pada penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner maupun gagal jantung hingga serangan jantung.
  • Febrile Neutropenia : Efek kemoterapi dalam membasmi sel kanker paru dapat berakibat pada infeksi berkaitan dengan rendahnya sel darah putih.
  • Hiperkalsemia : Pada 10-15% pasien kanker paru-paru stadium lanjut, komplikasi berupa kelebihan kalsium dapat terjadi yang dapat berakibat koma hingga kematian.
  • Perdarahan paru : Perdarahan internal dapat terjadi yang berasal dari tumor paru di paru-paru, serta ke dalam bronkus yang ditandai dengan batuk darah.
  • Sindrom Superior Vena Cava : Vena cava superior dikenal sebagai vena besar yang bertugas mengembalikan darah dari tubuh bagian atas menuju jantung. Pada 2-4% penderita kanker paru khususnya dengan pertumbuhan tumor di bagian atas paru, vena cava superior mendapat tekanan sehingga aliran darah terhambat.
  • Kompresi Sumsum Tulang Belakang : Ketika kanker telah menyebar hingga tulang, kondisi ini bisa jadi komplikasinya. Karena hal ini terjadi, tulang belakang melemah dan mengalami gangguan.
  • Penggumpalan Darah : Pada 3-15% penderita kanker paru, darah dapat menggumpal terutama di panggul atau kaki yang bisa dialami secara tidak terduga.
  • Efusi Pleural Maligna : Efusi pleura ganas atau cairan menimbun di ruang pleura tempat sel kanker menginvasi dapat menjadi salah satu komplikasi. Pada kurang lebih 30% penderita kanker paru apalagi stadium 4, komplikasi ini termasuk ancaman terbesar.
  • Depresi : Pada penderita kanker paru non sel kecil dengan kemungkinan kecil untuk dapat bertahan hidup, gejala depresi kerap mengintai.

Pencegahan Kanker Paru-paru

Untuk mencegah kanker paru-paru sama sekali agar tidak terjadi mungkin cukup sulit. Namun selalu ada cara untuk mengurangi risikonya.

  • Jangan coba merokok bagi yang memang belum atau tidak pernah merokok.
  • Olahraga rutin beberapa kali dalam seminggu.
  • Cari tahu olahraga apa yang paling baik untuk pernafasan dan kapan waktu olahraga terbaik untuk itu.
  • Berhenti merokok bagi yang memiliki kebiasaan ini dan menjadi perokok aktif.
  • Hindari asap rokok sebisa mungkin.
  • Makan sayuran dan buah kaya vitamin dan mineral.
  • Hindari penggunaan atau konsumsi suplemen apalagi dalam jumlah banyak. Ini bisa memberi efek peningkatan risiko kanker khususnya pada perokok.
  • Lakukan tes untuk mengetahui keberadaan gas radon pada rumah atau bangunan.
  • Hindari paparan bahan kimia beracun (karsinogen) bahkan di tempat kerja sekalipun dengan melindungi diri memakai masker misalnya.

Kanker paru mungkin tak dapat dicegah sepenuhnya untuk tidak menyerang. Namun, dengan langkah-langkah tersebut, setidaknya potensi terkena kanker dapat diperkecil.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment